Saga yang terus menyerap energi alam yang ada di gunung bisa merasakan perlahan tubuhnya yang lemah kembali pulih, energi yang berhasil diserapnya membuat tubuhnya terasa jauh lebih segar dari sebelumnya walau tetap saja tubuhnya masih lemah.
Haaaaaaaah.Saga menarik nafas panjang tepat setelah membuka matanya, caranya saat ini memang berguna untuk menambah energi, tapi bagaimanapun juga tubuhnya sangat lemah dirinya harus bisa membuat tubuhnya jauh lebih kuat dengan cepat jika ingin membalas dendam.Setibanya kembali di perguruan Saga langsung masuk ke asrama, Saga yang melihat semua murid menatapnya hanya menyunggingkan bibirnya."Apa yang kalian lihat, teruslah kagum pada ku dasar sampah," ucap Saga pelan.Setelah sehari semua murid yang berhasil menang dikumpulkan di suatu tempat, semua murid sudah tidak sabar untuk mengikuti seleksi siapa yang masuk ke tingkat menengah dan siapa yang kembali tinggal, tapi bagi Saga itu tidak penting karena dirinya pasti bisa naik ke kelas selanjutnya.Berbeda dari murid lainnya yang penuh antusias Saha terlihat biasa saja dan malah merasa bosan, Saga tidak mengerti kenapa tidak ada peningkatan di dalam tubuhnya padahal semalaman dirinya terus berlatih, jika seperti itu terus tidak tahu sampai kapan dirinya bisa membuka segel yang ada di dalam tubuhnya untuk membangkitkan kekuatan iblis yang dikuasainya di kehidupan sebelumnya."Saga apa kamu mendengarkan apa yang aku katakan?" Ketua Yuan menatap Saga yang sama sekali tidak memperhatikannya berbicara."Ketua lanjutkan saja jangan mempedulikan ku," sahut Saga melambaikan tangannya bersiap pergi."Tidak biasanya dia seperti ini, dia bahkan berani menjawab seperti itu padaku, ini benar benar aneh," ucap Ketua Yuan bertelepati dengan Ketua utama."Kamu lanjutkan saja menyeleksi murid termasuk dia, selesai semua aku punya cara yang akan mengatasi anak itu," sahut Ketua utama membalas telepati Ketua Yuan.Ketua Yuan menatap Saga yang menjauh sebelum kembali menjelaskan bagaimana cara penyeleksian, Ketua Yuan merasa sangat yakin kalau memang ada yang aneh dari Saga yang semula murid pendiam menjadi pembangkang bahkan berani pergi begitu saja."Penyeleksian kali ini dibagi menjadi 2 bagian, siapapun yang keluar dari kedua ruangan yang ada di depan akan dianggap lulus," ucap Ketua Yuan."Apa perbedaan dari kedua ruangan Ketua?" tanya salah satu murid penuh antusias."Perbedaannya di pintu kedua rintangan akan lebih besar dari pada pintu sebelumnya, tentu saja ada keuntungan tersendiri untuk yang berhasil keluar dari pintu kedua," sahut Ketua Yuan."Ketua Saga pasti mau masuk ke ruangan kedua duluan," teriak Yang dengan suara keras membuat Saga yang berjalan belum jauh menghentikan langkahnya."Padahal aku belum selesai menjelaskan, tapi karena ada yang ingin memulai kita akan mulai sekarang, Kalau begitu masuklah Saga," ucap Ketua Yuan.Ketua Yuan tahu kalau sebenarnya Saga tidak ada berkata apapun karena saat ini dia sedang bosan, tapi karena Saga berani meremehkannya sekalian saja dirinya memberi pelajaran padanya lebih dulu pikir ketua Yuan.Yang dan kedua temannya tertawa kecil, tentu saja itu rencana ketiganya, Saga sedari awal sama sekali tidak memperhatikan apa yang dikatakan Ketua Yuan dan bahkan ingin pergi sudah pasti tidak akan menolak walau itu bukan keinginannya."Kalau begitu masuklah ke ruangan kedua, jika kamu berhasil keluar kamu akan resmi menjadi murid tingkat menengah," ucap Ketua Yuan yang langsung menghilang berpindah tempat ke depan Saga."Aku akan masuk tapi aku memiliki syarat," sahut Saga membuat Ketua Yuan mengerutkan keningnya."Heeeeeeh, baru kali ini ada murid yang meminta syarat pada gurunya," ucap Ketua Yuan."Kenapa tidak, karena aku berbeda dengan mereka, melewati apapun yang ada di dalam sana sangat mudah bagiku," sahut Saga."Karena kamu sangat yakin aku akan mengabulkan apapun syaratmu, tapi itu jika kamu berhasil jika gagal bersiaplah menerima hukumanmu dan mungkin saja hukumanmu adalah kamu dikeluarkan dari perguruan ini," ucap Ketua Yuan."Kita lihat saja nanti," sahut Saga melewati Ketua Yuan.Saga langsung berjalan ke arah kedua pintu dan membuka pintu ruangan kedua, tanpa ragu Saga masuk k dalam dan pintu tertutup dengan sendirinya.Yang dan kedua temannya merasa sangat senang setelah melihat Saga masuk ke dalam ruangan kedua, Saga pasti akan mati karena ruangan kedua bukan tempat yang bisa dilewati dengan mudah oleh anak sepertinya."Kalian bertiga jangan berpikir aku tidak tau apa yang kalian lakukan," ucap Ketua Yuan menatap tajam ketiganya yang tertawa pelan.***Di dalam ruangan yang sangat gelap dan pengap Saga terus berjalan pelan, Saga berpikir untuk sampai keluar tidak mungkin hanya berjalan di dalam gelap saja, pasti akan ada rintangannya yang sebentar lagi datang padanya.Wheeeeeeeeeeessssss.Serangan yang tiba-tiba mengarah pada Saga berhasil dihindari dengan mudah, bagaimanapun juga dirinya sudah hidup lebih lama di kehidupan sebelumnya refleks untuk menghindar melekat padanya walau tubuhnya masih lemah.Serangan demi serangan yang tidak terlihat terus mengarah pada Saga, hampir setiap langkah Saga diselingi gerakan menghindar sesuai refleks tubuhnya.Saga yang sudah merasa berjalan sangat lama tidak juga melihat cahaya untuk menemukan pintu, sambil berjalan dan menghindari serangan Saga berpikir sepertinya masih ada yang harus dilakukannya di tempat itu sampai dirinya menemukan pintu keluar."Hehehehe, aku sudah mengetahuinya ini akan lebih mudah," ucap Saga yang tiba tiba tertawa.Saga seketika menghentikan langkahnya bersiap menerima serangan yang datang padanya, serangan dari arah yang sudah dihafalnya langsung di tangkap olehnya dengan mudah.Saga yang berhasil menangkap serangan salah satu boneka besi bersiap menerima serangan lainnya, karena salah satu dari mereka tertangkap boneka besi lainnya menyerang Saga secara bersamaan.Kreeetaaak.Kreeeeetaaaaaak.Kreeeeeeetaaaaaak.Suara besi berjatuhan terdengar memenuhi ruangan, Saga hanya tersenyum semua yang dipikirkannya dari awal benar, untung saja dulu dirinya tidak hanya kuat tapi juga pintar akhirnya kepintarannya berguna juga saaat dibutuhkan.Melihat cahaya yang menyinari pintu Saga bergegas ke sana, Saga berpikir Ketua Yuan melebih-lebihkan tentang ruangan kedua, buktinya dirinya berhasil keluar tanpa luka sedikitpun.Di luar ruangan semua murid masih menunggu Saga keluar, Saga berada di dalam ruangan kedua sudah dua jam lamanya, hampir semua murid bahkan sudah selesai dari ruangan pertama kenapa hanya Saga yang belum keluar."Ketua dia pasti sudah mati, kenapa tidak Ketua jemput saja mayatnya," ucap Yang dengan senang."Mati, tidak mungkin, kalau benar dia mati aku pasti sudah tidak bisa merasakan energinya," sahut Ketua Yuan."Siapa yang berharap aku mati, maaf lagi-lagi aku mengecewakan mu," ucap Saga yang baru saja membuka pintu.Ketua Yuan yang berdiri tidak jauh dari pintu langsung menghampiri Saga, Ketua Yuan memperhatikan dengan teliti dari atas hingga bawah tubuh Saga yang sama sekali tidak terdapat luka."Karena dia sudah keluar kita akhiri penyeleksian hari ini, untuk 21 orang yang berhasil lolos silahkan daftarkan diri ke aula tingkat menengah, dan untuk yang tidak lolos teruslah berlatih," ucap Ketua Yuan berpaling pergi bersiap meninggalkan Saga."Tunggu sebentar, aku rasa Ketua melupakan sesuatu," sahut Saga."Aku tidak melupakannya, mari kita bicarakan di ruangan ku," ucap Ketua Yuan."Kalian semua silahkan bubar kembali ke asrama, ingat berlatihlah dengan sungguh-sungguh agar bisa menyusul mereka naik ke tingkat menengah," sambung Ketua Yuan."Baik Ketua," sahut semua murid serentak.Selesai semua murid pergi Ketua utama bergegas memeriksa ruangan kedua, saat membuka pintu Ketua utama dikejutkan dengan boneka besi miliknya yang sudah hancur berantakan."Padahal hanya 1 anak muda yang masuk bagaimana boneka besi ku bisa hancur seperti ini," ucap Ketua utama."Anak itu benar-benar berbeda, aku harus bisa mencaritahu apa yang terjadi padanya dan kekuatan apa yang dimilikinya," sambung Ketua utama berbicara sendiri.Saga meminta semua masuk ke dalam, kebetulan ada yang mau ditanyakan olehnya, baru berjalan beberapa langkah Ketua Pe menghentikan Saga, Ketua Pe dan lainnya sudah memutuskan untuk pulang dari semalam, terlalu lama pergi tidak bagus bagi mereka meninggalkan anggota keluarga dan perguruan mereka."Apa kalian serius ingin pergi?" Tanya Saga mencoba memastikan."Mau bagaimana lagi kita beda dunia, tidak mungkin bagi kami tetap di sini," ucap Qu Wi."Baiklah, aku tidak akan memaksa kalian untuk tinggal lebih lama. terima kasih sudah banyak membantuku," sahut Saga."Tidak perlu berterima kasih, kami juga senang sudah membantu mu," ucap Raran."Jika ada kesempatan datanglah ke dunia bebas kami akan selalu menerima mu," sahut Tetua Zum.Saga hanya tersenyum mendengar ucapan Tetua Zum, untuk ke dunia tanpa batas entah dirinya memiliki kesempatan atau tidak untuk pergi ke sana lagipula di dunianya sendiri Saga memiliki tanggungan.Tanpa meminta persetujuan Qu Wi dan Raran langsung memeluk Saga
Kreeeeetttaaaak.Kreeeeettaaaaaak.Saga yang baru bangun tidur merasa tubuhnya kembali pulih, semalaman Saga tertidur sangat pulas bahkan Tamra sama sekali tidak bangun sejak tertidur.Saga menatap Tamra yang baru membuka mata dan menatap ke arahnya, aura bayi itu terlihat berbeda dari hari sebelumnya pertanda Tamra sudah mulai menyerap energi yang ada di sekitarnya.Saga menganggukkan kepala tidak heran ternyata bayi yang menjadi anak angkatnya benar-benar sangat berbakat, walau begitu bayi yang masih kecil tetap membutuhkan susu untuk pertumbuhannya, tidak bagus jika bayi hanya menyerap energi untuk mengenyangkan tubuhnya.Sambil menunggu kedatangan Ajer Saga tiba-tiba teringat sesuatu, Saga baru ingat kalau kemarin dirinya meminta orang-orang yang ingin bertemu dengannya untuk menunggu sampai dirinya terbangun."Hem, sudahlah mungkin mereka sudah pergi," ucap Saga.Tap, tap, tap.Langkah kaki Ajer terdengar semakin mendekat, setelah pintu dibuka Ajer masuk ke dalam membawa susu yan
Sesampainya di rumah Saga memandikan sang bayi yang sedari tadi di sama sekali tidak menangis, sang bayi berbeda dari bayi pada umumnya yang biasanya akan sering menangis jika haus.Melihat bayi hanya diam menatapnya terus menerus Saga merasa sedikit keheranan, Saga belum pernah merawat bayi dirinya tidak tau apa yang harus dilakukannya untuk sang bayi agar mau tidur.Tap, tap, tap.Ajer yang sebelumnya melihat Saga membawa bayi bergegas ke kota terdekat, Ajer membeli susu untuk bayi karena tau Saga pasti tidak terpikirkan tentang itu."Aku membawakan susu untu bayi mu," ucap Ajer yang baru saja kembali."Bagaimana bisa aku lupa kalau bayi masih harus minum susu," sahut Saga menggelengkan kepalanya."Untung saja kamu membelinya," sambung Saga.Saga mengambil susu yang diberikan oleh Ajer, sang bayi meminum susu dengan lahap seperti memang sedang kehausan.Selesai meminum susu sang bayi masih menatap ke arah Saga, sang bayi masih menginginkan sesuatu dari Saga itu sebabnya sang bayi te
Tetua Rag menatap bayi yang diberikan wanita tua padanya, bayi itu adalah anak Saga Tetua Rag tidak menyangka Sgaa sudah memiliki anak bayi disela melakukan perjalanan."Kalau begitu aku pergi dulu, akan aku tanyakan semua padanya," ucap Tetua Rag yang langsung menghilang."Tunggu."Wai Yan yang ingin menghentikan Tetua Rag terlambat, Tetua Rag sudah pergi menghilang membawa sang bayi, padahal Wai Yang baru mau menjelaskan tentang asal usul bayi itu.Tetua Ragg yang berhasil membuka portal memeluk sang bayi dengan sangat erat, bayi yang dibawanya adalah anak Saga jika terjadi sesuatu dirinya tidak akan berani menanggung resikonya.Sesampainya Tetua Rag semu terkejut melihat apa yang ada di tangannya, Raran berpikir kalau Tetua Rag menculik bayi dari benua Dasar dan membawanya pergi."Kamu berani menculik bayi dari benua dasar, apa kamu tidak takut tidak bisa kembali ke dunia bebas," ucap Raran."Diamlah, bukan aku yang seharusnya menjelaskan, kita minta saja Saga menjelaskan," sahut T
Semua anak-anak menatap Saga yang baru datang, mereka menebak-nebak apa orang itu yang mereka tunggu kedatangannya.Dari tatapan anak-anak Saga bisa melihat mereka semua yang sudah tidak sabar ingin kembali pulang, Saga. berjalan ke depan ratusan anak-anak di depannya dan membaca ingatan masing-masing dengan cepat.Hanya membutuhkan waktu beberapa menit Saga sudah bisa melihat dari mana mereka semua berasal, Saga membagi mereka semua berdasarkan tempat yang akan mereka tuju agar lebih cepat kembali pulang."Mereka dari benua dasar, mereka dari benua Alstar, mereka dari benua bahga, mereka dari benua cnaya, mereka dari benua paga, mereka dari benua satuan," ucap Saga sambil menunjuk anak-anak yang sudah dipisahkan.Tetua Zum dan Tetua Rag yang sudah selesai memulihkan diri menghampiri Saga, mereka juga ingin mengambil bagian untuk mengantar anak-anak kembali pulang."Baiklah, kita berenam sama-sama mengambil satu bagian mengantarkan mereka pulang, aku akan mengantar anak-anak benua Als
Pusaran api sama sekali tidak bisa melukai Saga yang dilindungi jubah emasnya, Yai yang tidak ingin menyerah terus mengeluarkan semua kekuatannya untuk menyerang Saga tanpa henti.Setelah menyerang cukup lama Yai terdiam sejenak, Yai berpikir keras bagaimana caranya agar Saga terlepas dari jubah emasnya dan dirinya bisa langsung membunuhnya.Sesuatu tiba-tiba terlintas di pikiran Yai, jubah emas adalah jubah pertahanan bagaimanapun caranya dirinya harus bisa membuat Saga melepaskan jubah emas itu."Hahahahaha," Yai tertawa sangat keras sambil menatap Saga yang berada di tengah pusaran apinya.Indera pendengaran Saga yang sangat tajam bisa mendengar jelas Yai yang sedang tertawa walau suara pusaran yang terus mengelilinginya terdengar sangat keras, Saga tidak mengerti kenapa Yai tiba-tiba tertawa setelah gagal menyerangnya berulangkali."Aku lupa memberitahu sesuatu," ucap Yai yang langsung menghentikan pusaran apinya."Apa kamu tidak penasaran di mana Naga mu saat ini dan bagaimana ke