Share

Perang Pecah!

"Kuweek...! Kuweek...! Kuweek...!" suara burung hantu bersahutan-sahutan. Bergantian dengan lolong anjing hutan dan bintang malam lain memecah hening malam di hutan dekat rawa-rawa pos penjagaan pasukan Sriwijaya.

Saat ini, waktu mendekati dua pertiga malam.

Suasana di sekitar pos penjagaan pasukan Sriwijaya gelap gulita. Jika diperhatikan sekilas, tak ada tanda-tanda kehidupan manusia sama sekali. Padahal di balik kegelapan itu, ratusan pasang mata bersiaga, waspada menunggu kehadiran pasukan Rajaputra Aruna. Anyir darah mulai tercium. Aroma kematian mulai terasa menyengat kuat.

Detik demi detik dilalui dengan degup jantung yang lebih cepat. Semua, siap tak siap akan berhadapan dengan malaikat pencabut nyawa.

Dari arah hulu, dua puluh perahu melaju lambat. Begitu mendekati pos penjagaan pertama pasukan Sriwijaya sudah dekat, Pendekar Pisau Terbang sengaja memerintahkan dayung dinaikkan. Semua perahu hanya mengandalkan tenaga arus Sungai Komering untuk berjalan. Kedatangan mereka tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status