Share

488. Part 4

last update Huling Na-update: 2024-09-23 01:04:30

Dulu mereka terlibat bentrokan karena seorang pemuda yang bernama Trenggono. Pemuda yang punya mulut setajam pisau itu telah menyebar fitnah asmara, sehingga Selendang Maut dan Peri Malam saling beradu kekuatan ilmunya. Tetapi setelah diketahui bahwa Trenggono seorang pemuda yang gemar melihat perempuan saling adu kekuatan, maka mereka berdua segera menyerang Trenggono, dan tubuh pemuda itu hancur di tangan mereka sendiri. Tetapi, apakah sekarang mereka bertarung gara-gara seorang pemuda juga? Termakan fitnah asmara juga?

"Selendang Maut! Aku tak punya banyak waktu untuk melayanimu!" Seru Peri Malam.

"Kalau memang kau masih punya dendam padaku dengan persoalan masa lalu kita, sebaiknya sekarang juga kulenyapkan raga dan nyawamu!"

Selendang Maut cepat menyahut sebelum Peri Malam melepaskan satu pukulan tenaga dalam yang pasti lebih berbahaya dari yang sudah-sudah.

"Peri Malam! Urusan kita kali ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan urusan kita tempo

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pendekar Kera Sakti   1346. Pendekar Kera Sakti Kembar?

    LANGIT berwarna merah tembaga. Matahari fajar memantulkan sisa cahayanya yang semakin menipis. Lalu sang matahari pun pelan-pelan tersembul dari balik bukit sebagai tanda bahwa pagi kian menua. Matahari itu terlihat jelas dari ketinggian sebuah pohon. Di pohon itu sepasang mala mula memandangi alam pagi. Pemuda tersebut berambut agak pendek dengan poni yang menghiasi jidadnya. Wajah tampannya bersih tanpa kumis dan jenggot. Pakaiannya masih itu-itu saja rompi kulit ular emas tanpa lengan, entah berapa hari sekali dicucinya. Di punggung lengan kirinya, terlihat rajah naga emas melingkar. Tak lupa sebuah seruling berwarna keemasan tampak tersampir di sabuk pinggangnya yang juga berwarna keemasan, juga gelang-gelang keemasan yang ada dikedua lengan tangannya. Ciri-ciri itu sangat dikenal di kalangan para tokoh persilatan. Hanya ada satu orang berciri tampan dan berwajah sedikit polos, yaitu Pendekar Kera Sakti muridnya si Setan Bodong. Orang lebih sering memanggilnya Baraka. T

  • Pendekar Kera Sakti   1345. Part 20

    "Coba kau periksa gua itu, dan aku akan mengikutinya dari belakang!" kata Angin Betina, lalu ia melesat berpindah pohon tanpa timbulkan suara. Baraka segera melesat ke arah gua dengan melintasi dahan-dahan pohon lainnya. Dara Cupanggeni berjalan dengan gontai, seperti orang putus asa.Baraka terkejut melihat gua dalam keadaan kosong. Dewa Rayu tak ada di tempat, tapi baju dan celananya tertinggal di sana, juga suling mustikanya."Ke mana perginya? Apakah dia pergi tanpa kenakan pakaian apa-apa?"Baraka segera susul kepergian Perawan Tanpa Tanding. Tapi pada waktu itu Perawan Tanpa Tanding sudah terhenti langkahnya karena Angin Betina nekat menghadang dari arah depan. Perawan Tanpa Tanding segera tegakkan badan dan pasang lagak sebagai orang yang tidak mengalami duka apa pun."Siapa kau?" sapanya dengan ketus kepada Angin Betina."Angin Betina! Aku kekasih Baraka! Kau ingat saat bertemu dengan Sumbaruni? Akulah yang dihajar habis-habisan oleh peremp

  • Pendekar Kera Sakti   1344. Part 19

    Dalam hati Angin Betina kagum dengan kecerdasan Baraka. "Biar sinting tapi otaknya encer juga!" katanya membatin sambil ia duduk di atas pohon berdaun rindang.Sementara itu Baraka sedang memancing Perawan Tanpa Tanding agar memasuki gua tersebut. Angin Betina masih bisa pandangi pertemuan Baraka dengan Perawan Tanpa Tanding di lembah, karena pohon tempatnya bersembunyi tak jauh dari gua tersebut. Di sana, Baraka kembali mekarkan senyum pemikatnya. Hati Perawan Tanpa Sakti kian berbunga-bunga. Senyum gadis itu menampakkan kegirangan hati yang sepertinya baru kali ini dialami dan dirasakannya."Kusangka kau tak akan kembali lagi.""Kau pikir aku lelaki yang bodoh! Mana mungkin akan kubiarkan gadis secantik kau duduk sendirian di sini sampai petang tiba?"Mereka berhadap-hadapan, jaraknya sangat dekat. Tangan Perawan Tanpa Tanding sempat berbuat nakal, mencubit pipi Baraka, mengusap rambut panjangnya, dan semua itu membuat Angin Betina di atas pohon salah t

  • Pendekar Kera Sakti   1343. Part 18

    "Iblis kau, Baraka! Peri hamil busung kau!""Hei, hei... kenapa kau marah begitu? Masuklah! Lekas masuk, kita bicaral"Baraka menarik lengan Angin Betina untuk dibawa masuk ke gua. Angin Betina sentakkan lengannya dengan kasar hingga terlepas dari genggaman Baraka."Jangan sentuh diriku lagi! Kau telah puas memeluknya!""Angin Betina, ini siasat! Hanya siasat semata!""Siasat untuk menutupi kerakusanmu! Siasat untuk memuaskan hasratmu? Iya!"Angin Betina angkat pedangnya untuk ditebaskan, Baraka hanya merunduk dan menyilangkan tangannya seakan ingin menangkis pedang itu dengan tangan."Tunggu dulu. Kujelaskan dulu rencanaku!"Angin Betina hempaskan napas dengan dongkol sekali. Ia tak suka melihat Baraka berpelukan dengan wanita lain, tapi ia harus menahan rasa tak suka itu untuk dengarkan penjelasan dari Pendekar Kera Sakti."Kau menyingkirlah dulu. Pindah di tempat lain yang tersembunyi!""Apa...! Kau menyuruhku

  • Pendekar Kera Sakti   1342. Part 17

    Perawan Tanpa Tanding semakin berdebar-debar indah mendengar ucapan itu. Sangkanya hati Baraka benar-benar tulus mengucapkan perasaan sebenarnya. Padahal kata-kata itu adalah seonggok gombal yang sudah lama tak pernah digunakan oleh Baraka . Kali ini ia terpaksa menggunakannya demi runtuhkan kedua ilmu berbahaya itu.Katanya lagi seraya mendekat dan mengusap pipi gadis itu dengan punggang telapak tangannya, "Ilmu setinggi apa pun bisa kucari dan kupelajari. Tapi kecantikan seperti ini hanya ada satu di dunia, yaitu hanya kau pemiliknya.""Jangan merayuku," ucapnya lirih sekali, hampir tak terdengar. Pandangan matanya semakin sayu karena terbuai keindahan dalam hatinya."Kalau kata-kataku ini kau anggap rayuan, izinkan aku merayumu beberapa saat sebelum akhirnya kita harus bertarung. Tapi sesungguhnya apa yang kukatakan adalah curahan hatiku yang sukar kubendung sejak aku harus berhadapan denganmu. Mestinya aku tak ingin temui kau lagi, karena kau mempunyai ilmu

  • Pendekar Kera Sakti   1341. Part 16

    Beberapa saat setelah Baraka berpikir demikian, tiba-tiba ia rasakan dirinya tertegun mematung.Laaap...!Jantung bagaikan berhenti, semuanya terasa mati. Ternyata saat itulah Perawan Tanpa Tanding lepaskan jurus 'Bias Dewa'-nya yang menghantam leher Kucing Terbang.Dees...! Akibatnya bisa dibayangkan sendiri; nasib Kucing Terbang seperti nasib Kapak Iblis dan Setan Akhirat. Ia tumbang dan segera dikerumuni belatung dalam waktu beberapa saat saja. Baraka yang mulai sadar kembali setelah nyala sinar merah dari telunjuk gadis itu padam, segera memandang ke arah pertarungan dengan wajah sedikit tegang. Matanya lebih tertuju pada mayat Kucing Terbang. Ia hanya geleng-gelengkan kepala merasa prihatin melihat nasib korban jurus maut Itu.Perawan Tanpa Tanding bermaksud tinggalkan tempat. Baraka bergegas keluar dari persembunyiannya, langsung melompat dalam gerakan salto beberapa kali. Sampai akhirnya ia tapakkan kakinya di tanah belakang gadis itu tanpa terdeng

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status