"Apa mereka perampok?" tanya Lee Gon saat ia menemukan beberapa kotak emas di gerobak."Mereka adalah perampok yang dikirim oleh Wonam. Perampok berjubah hitam," jawab Ling Fei hingga membuat Lee Gon dan Bai Lu menatapnya."Maksudmu pasukan Segye?" tanya Lee Gon lagi.Ling Fei menganggukkan kepalanya dan kembali menatap pasukan berjubah hitam. Lee Gon dan Bai Lu juga menatap kembali ke arah para perampok yang menutupi sebagian wajah mereka dengan kain hitam, saat mereka bersembunyi di balik semak-semak. Para perampok itu tampak sangat sibuk mengatur perjalanan mereka entah ke mana.Dari sekian banyak gerobak yang ditarik kuda, terdapat beberapa kotak yang berisi emas batangan dan perak. Bahkan, salah satu gerobak bahkan memiliki 2 peti yang cukup besar untuk memuat dan menyimpan begitu banyak koin emas dan perak.Salah satu bos besar dari para pekerja tampak mengatur perjalanan panjang mereka, meminta mereka untuk mempercepat laju gerobak kuda."Bukankah itu persediaan emas yang harus
“Hey, pencuri emas!” teriak Lee Gon dari atas pohon, hingga membuat para perampok berpakaian hitam itu menghentikan perjalanan mereka dan menatap ke arahnya.“Siapa itu??” teriak salah satu kawanan perampok berpakaian hitam.Lee Gon langsung terbang dan menjatuhkan dirinya di atap kereta kuda, hingga membuat kawanan perampok itu begitu riuh, dan mulai mengeluarkan pedang mereka dari sarung pedangnya.“Siapa katamu? Aku Lee Gon, seorangJeonsa goljjagi penguasa dari pulau Ulleungdo. Masih belum juga mengenal diriku, wahai sekumpulan pria-pria bodoh?”Para kawanan perampok itu mulai mendengus kesal mendengar celotehan Lee Gon yang tak berarti itu.“Tidak usah banyak berpikir. Serang dia!”Kawanan perampok yang merupakan pasukan Segye itu langsung menyerang Lee Gon.Lee Gon yang sangat cepat dan tangkas, membuat mereka langsung kewalahan saat akan menyerang dirinya.“Jadi, hanya segini saja kemampuan kalian? Dasar anak anjing yang sangat bodoh!”Lee Gon tertawa mengejek hingga membuat sal
Setelah memerintahkan YeongJae dan sisa pasukan Segye yang masih hidup untuk mengembalikan apa yang sudah mereka curi kepada pemiliknya, Bai Lu, Ling Fei dan juga, Lee Gon melanjutkan perjalanan mereka dengan di temani Kang Taeshin dan juga Asahi yang mulai hari ini akan ikut bersama rombongan mereka."Apa kalian serius akan menemani perjalanan kami?" tanya Ling Fei kepada Asahi dan juga Taeshin."Kami sudah memutuskan untuk menemani perjalanan kalian. Lagi pula, kita memang memiliki tujuan yang sama bukan? Sama-sama mencari batu merah suci itu dan melenyapkan Aeshin selamanya."Asahi terlihat begitu bersemangat sekali. Selama dendamnya belum terbalaskan kepada Aeshin, ia sudah memutuskan untuk pergi menemani Han Yuram dengan kedua saudaranya ke mana pun mereka pergi."Perjalanan kami ini tidak tahu kapan akan berakhirnya, Asahi. Dan, mungkin, kapan saja nyawa kalian bisa terancam jika kalian memutuskan untuk mengikuti kami." Lee Gon menambahi.Bukan bermaksud menakut-nakuti, tapi dar
Bai Lu terlihat gugup. Bagaimana mungkin dia bisa menceritakan tentang hilangnya batu merah suci itu, sedangkan ia sendiri tidak tahu apa-apa. Walau tubuhnya merupakan tubuh Han Yuram, tapi jiwa dan raganya bukanlah Yuram di masa lalu.Ia hanya terjebak di dalam tubuh Han Yuram dan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi pengganti Yuram. Meski kekuatannya mulai terlihat sedikit demi sedikit, tapi ingatan Yuram masih belum bisa Bai Lu dapatkan semuanya."Aku . . . "Belum sempat Bai Lu melanjutkan perkataannya, suara ledakan terdengar begitu kencang hingga membuatnya dan yang lainnya menoleh ke arah belakang."Suara ledakan di mana itu?"Ling Fei terdengar begitu terkejut saat mendengar suara ledakan yang begitu kerasnya, hingga membuat bumi juga ikut bergetar."Lihat, burung itu sangat besar!" seru Yeongwan sambil menunjuk ke atas langit.Melihat Yeongwan menunjuk ke atas langit, anak-anak yang lain pun mengikuti ke mana arah Yeongwan menunjuk. Di atas langit sana, kobaran api terli
Untuk mencari batu merah suci, Bai Lu dan saudara-saudaranya sudah mengalami berbagai hal. Bahkan, Bai Lu yang sudah berada 1 bulan lamanya di Dinasti Joseon, sudah mengalami hal-hal yang tak terduga. Seperti melawan hantu-hantu yang menurutnya sangat aneh, serta mahluk-mahluk mitos yang hanya sebuah dongeng belaka, ternyata memang benar adanya.Choi Bai Lu harus bertempur dengan mereka semua hanya untuk melindungi diri dari serangan musuh-musuhnya. Tanggung jawabnya di dunia ini begitu berat. Namun, ia harus tetap menjalaninya hanya untuk bertahan hidup.Namun, terlepas dari itu semua, ada beberapa hal yang ia pelajari di Dinasti Joseon ini. Ia mendapatkan banyak teman yang menurutnya sangat luar biasa. Saling melindungi satu sama lainnya, tidak saling membeda-bedakan, dan bersatu untuk menumpas ketidak adilan yang terjadi di dunia ini.Hal yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin. Itulah hal- hal yang menjadi pelajaran untuknya. Selama hidup 23 tahun lamanya di jaman modern, Bai Lu s
"Hey, apa kalian mendengar suara geraman?”Yeongwan mulai terlihat mempertajam pendengarannya, begitu pun dengan Ling Fei.“Iya, aku mendengarnya. Aku mendengar suara geraman yang Yeongwan maksud.”Lee Gon dan Bai Lu tampak sudah bersiap-siap mengeluarkan pedang milik mereka. Sedangkan Asahi, ia memegang tongkat saktinya dengan begitu erat.“Tunggu, apa itu di depan sana?”Taeshin menunjuk ke arah di mana, ia melihat ada sekelebat bayangan hitam yang berjalan begitu cepat dari sisi kiri ke sisi kanan. Merasa ada yang aneh dan mencurigakan, Taeshin mengikuti ke mana sekelebat bayangan hitam itu pergi.“Hey, Taeshin, mau ke mana kau!!” teriak Lee Gon memanggil.Namun, teriakannya sama sekali tak digubris. Taeshin malah sibuk mengejar bayangan hitam itu, hingga ia tak sadar jika ia sudah pergi terlalu jauh dari teman-temannya.“Ke mana Taeshin pergi?” Lee Gon celingak-celinguk mencari sosok Taeshin, “ah, sudahlah, biar aku mencarinya.”Lee Gon memutuskan untuk mencari Taeshin yang pergi
Choi Bai Lu melangkahkan kakinya dengan perlahan menuju arah Timur. Semakin diperhatikan, hutan ini semakin terlihat aneh. Bahkan, beberapa pohon yang ia lihat sebelumnya begitu banyak, tiba-tiba saja menjadi sedikit, berkurang, dan daun-daunnya pun mulai berguguran. Tanah-tanah yang ia lihat semula terlihat subur, sekarang berubah menjadi tanah yang tandus dan berbau busuk."Hutan ilusi macam apa ini? Kenapa hutan ini sangat aneh sekali?""Kau sudah datang, Han Yuram!!"Merasa ada yang menyebutkan namanya, Bai Lu langsung menoleh ke arah sumber suara. Begitu membalikkan badan, ia menemukan seekor raksasa berbadan ular yang begitu besar, dan juga tinggi."Siapa kau?" Bai Lu menunjuk raksasa itu dengan pedang miliknya, kemudian menatapnya dengan tatapan seorang pembunuh berdarah dingin.Raksasa berbadan ular yang tinggi besar itu tertawa begitu keras, hingga membuat sebuah guncangan besar melanda hutan ilusi ini, dan seluruh badannya pun ikut bergetar."Akhirnya, kau jatuh juga dalam p
Shin Yeongdo yang dibakar rasa amarah, membuat alam semesta diselimuti oleh kegelapan. Awan hitam mulai menutupi langit biru. Air hujan turun begitu deras dengan diikuti suara petir yang menyambar saling beriringan.Seluruh Dinasti Joseon diselimuti kabut malam yang membuat pandangan mata kabur. Seluruh manusia di alam semesta ini ketakutan, karena tiba-tiba saja dunia menjadi gelap-gulita, seolah mereka semua yang masih hidup diberi hukuman oleh para Dewa yang murka.Lingkungan sekitar menjadi gelap dan menakutkan, dengan pohon-pohon tua yang membusuk dan membungkuk, menciptakan bayangan menakutkan dibawah sinar bulan yang redup.Angin dingin berhembus dengan kencang, membuat suasana menjadi tegang dan mencekam. Suara gemuruh dan desiran yang aneh juga mulai terdengar dari berbagai sudut, membuat bulu kuduk merinding."Shin Yeongdo!!" teriak Kang Taeshin penuh amarah, dengan suara yang menggeram penuh kemurkaan, "berani sekali kau membuat alam semesta diselimuti oleh kegelapan!""Sia