Share

Chapter 23

Author: Wang Yuxiu
last update Last Updated: 2025-07-22 01:01:22

"Desa Embun Pagi? Apa maksudnya ini?" seru Hua Jin penuh tanda tanya di kepalanya.

Chen Xuan maju ke depan dengan langkah yang berat, "Ketua Sekte," kata Chen Xuan, ia membungkuk sebagai tanda hormatnya, "Sekte Awan Biru adalah tempat di mana aku menempa ilmu, tetapi desa Embun Pagi adalah tempat di mana aku di lahirkan. Tetapi, Desa hancur tanpa sebab, bahkan tidak meninggalkan jejak siapa dalang di balik semua itu!" sambung Chen Xuan dengan nadanya yang tenang.

Hua Jin mengibaskan Jubah merahnya, "Omong kosong!" bentak Hua Jin, "Lalu kau bermaksud menyalahkan Sekte Awan Biru atas kehancuran desa Embun Pagi?" sambung Hua Jin, bertanya dengan nadanya yang lantang.

Chen Xuan tersenyum tipis, ia berjalan berat kekiri dan kekanan. Lalu ia kembali berkata, "Saat itu, aku memergoki Tetua Duan Mu tengah berbicara serius dengan sosok yang sangat misterius, bahkan tidak hanya aku yang memergoki Tetua Duan Mu, saat itu aku tengah bersama Xiao Ling'er di restoran, aku mendengar jelas apa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Wang Yuxiu
Makin seru
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 39 Paviliun Bulan

    "Akhirnya kita sampai!" ujar Qin Yao. Tiga hari telah berlalu semenjak Qin Feng pergi kembali menuju Sekte Iblis Surgawi. Qin Yao membawa Chen Xuan menuju kota Bulan Matahari. Perjalanan selama tiga hari penuh, akhirnya mereka tiba di kota Bulan Matahari. Menurut kabar yang beredar, Qin Yao menjelaskan tujuannya datang ke kota Bulan Matahari. Di mana hari ini, Paviliun Bulan darah akan mengadakan sebuah acara lelang. Dan menurut kabar yang beredar, Paviliun bulan darah mempunyai barang berharga yang akan di lelang, bahkan ahli-ahli kuat dari seluruh wilayah ajaran iblis, datang untuk mengikuti acara lelang tersebut. "Kenapa begitu sunyi!" gumam Chen Xuan. Pandangannya berkeliling melihat kota yang sunyi. Sebuah kota yang cukup besar, bangunan-bangunan rumah terbuat dari tembok hitam, lentera bergelantungan di bawah atap. Jalan di tengah kota terbuat dari lapisan tembok batu bata. "Hm, memang seperti ini keadaan kota Bulan Matahari. Walaupun nampak sunyi di sekitar gerbang

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 39 Tujuh Raja Dunia

    Suasana tiba-tiba menjadi begitu hening. Tanpa kata, tanpa pergerakan, hanya deru angin sepoi-sepoi yang menerpa tubuh dedaunan. 'Murid? Ternyata dia diam-diam mempunyai seorang murid! Tetapi ... bukankah dia sudah mati 200 tahun yang lalu?' pikir Qin Feng penuh tanda tanya. "Apa tujuanmu datang ke wilayah ku, dan kenapa kamu bersama putriku? Sebaiknya kau mempunyai alasan yang tepat, jika tidak ...." kata Qin Feng memberikan sebuah peringatan. "Ayah! Chen Xuan adalah laki-laki pilihanku! Dia adalah kekasihku!" kata Qin Yao dengan nadanya yang sangat manja terhadap ayahnya. Pernyataan itu jelas membuat Chen Xuan dan juga Qin Feng sangat begitu kaget. Keduanya tidak bisa untuk tidak memasang raut wajah yang begitu terkejut, kedua mata Chen Xuan melebar. "No— nona Yao! Apa yang ....!" Perkataan Chen Xuan terhenti, tepat di saat Qin Yao menempatkan telunjuknya pada bibir Chen Xuan, membuat Chen Xuan berhenti berbicara. "Yao'er! Ini ....,?" kata Qin Feng penuh tanda tanya. Qin Ya

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 38

    "Yao'er!" Seorang pria yang di selimuti jirah hitam ungu dengan sisik naga keemasan tengah duduk di singgasana nya. Dia adalah Qin Feng— 150 tahun, sosok yang sangat kuat, dan ia adalah Pemimpin Sekte Iblis Surgawi. Saat itu, ia menyadari bahwa token giok yang dimiliki Qin Yao telah hancur. Menandakan Qin Yao tengah berada dalam kesulitan ataupun sedang berada dalam bahaya. Di mana Qin Yao adalah anaknya sendiri. Tanpa berpikir panjang, Qin Feng pun segera merobek udara, membuka celah ruang kehampaan dan segera untuk menuju tempat di mana Qin Yao berada. Saat itu, Qin Yao yang sedang berada bersama Chen Xuan. Langit kembali menjadi gelap, awan kelabu berputar, badai angin kencang, dan muncullah sosok kuat dari robekan ruang di langit. Di depan rumah yang telah hancur, Chen Xuan berdiri bersisian dengan Qin Yao. Angin kencang mengibaskan rambut hitamnya yang berantakan, jubah putih birunya berkibar, hingga sepasang matanya tertuju kepada robekan ruang di langit. "Ajaran Su

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 37

    "Hm," Chen Yan menghela nafasnya, "Ini hanyalah proyeksi jiwaku saja, tubuh asliku telah hancur karena keegoisanku yang ingin menembus batasan manusia fana seperti kita ini untuk mencapai tingkatan ranah Setengah Dewa. Tetapi aku terlalu lemah, sehingga aku pun gagal dalam terobosan dan mengakibatkan kematian. Namun, di saat-saat terakhirku, aku melihat sebuah kehidupan lain yang memperlihatkan seorang pemuda dari keluarga Chen yang mempunyai takdir besar, dan itu juga yang pernah di katakan oleh mereka suku penyihir dalam ramalan nya." jelas Chen Yan. Chen Xuan pun terdiam bingung. Dengan pengalaman dan juga wawasannya yang masih dangkal, ia sama sekali tidak mengetahui akan kekuatan jiwa, entah itu secercah jiwa ataupun proyeksi jiwa seperti yang di saksikan oleh Chen Xuan terhadap leluhurnya. Namun, Chen Yan juga menjelaskan bahwa Chen Xuan adalah harapan terakhir keluarga Chen di dunia kultivasi ini. Chen Yan juga kembali menjelaskan tentang batasan alam bawah yang membatasi t

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 36

    "Panggil aku Leluhur!" kata pria berjubah merah dengan tenang. Jelas membuat Chen Xuan terdiam, begitu banyak pertanyaan dan kebingungan yang memenuhi pikirannya. Raut wajahnya di tekuk, 'Leluhur?' pikir Chen Xuan. "Bocah, apakah kau tidak mengenalku?" tanya pria berjubah merah hitam itu sembari kembali menepuk bahu Chen Xuan. Ia juga menggambar segaris senyuman di sudut bibirnya. Namun Chen Xuan hanya menatap pria itu dengan penuh rasa bingung, ia sama sekali tidak mengenalnya. "Aku, Chen— Yan!" ucapnya dengan sangat tegas. Chen Xuan kembali tertegun sesaat. 'Chen Yan?' pikir Chen Xuan penuh tanda tanya, ia mencoba untuk mengingat nama itu, 'Marga Chen, tapi ... siapa?' gumam Chen Xuan di dalam hatinya. "Apakah kamu sudah mengingatku?" tanya pria itu yang di ketahui bernama Chen Yan. Chen Xuan tetap terdiam bingung. Namun ia tiba-tiba mengingat tentang ayahnya dan juga warga desa yang mendewakan sosok laki-laki yang berasal dari desa Embun Pagi, dan di ketahui bahwa

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 35

    Sosok laki-laki berjubah merah hitam itu pun segera memalingkan pandangannya, mengarah kepada Qin Yao. "Hm, Gadis kecil dari ajaran iblis, menarik!" katanya dengan nada yang rendah. Raut wajahnya tersenyum tipis. "Ini adalah wilayah kekuasaan Sekte Iblis Surgawi! Aku sarankan kau tidak bertindak macam-macam!" gertak Qin Yao dengan suaranya yang tegas. Namun laki-laki berjubah merah hitam itu seketika menghempaskan udara, aura spiritual membeludak keluar dari tubuhnya, bahkan seketika pandangannya begitu sinis menatap Qin Yao dengan wajah yang suram. "Gadis kecil! Bahkan jika Qin Feng sendiri yang berada di sini, maka dia pun akan sangat menghormati aku. Kau ... atas dasar apa kamu mempunyai keberanian untuk memperingati aku!" kata pria berjubah merah hitam dengan sangat dingin. Bahkan ia pun seketika melepaskan cengkraman tangannya terhadap Chen Xuan, membuat Chen Xuan pun terjatuh di lantai. Uhukkk! Uhukkk! Terlepas dari kematian, Chen Xuan terbatuk dan segera menarik nafasny

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status