Beranda / Pendekar / Pendekar Pedang Darah / Dia adalah Muridku

Share

Dia adalah Muridku

Penulis: Wang Yuxiu
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-21 18:41:30

Api membara menyala di langit, perwujudan burung Phoenix api terbang menukik.

"Jadi ini, tinju Phoenix tetua Duan Mu!" ujar Xiao Ling'er, dingin.

Xiao Ling'er pun dengan cepat mengeluarkan elemen es miliknya. Awan hitam membuat sebuah pusaran, lantai arena perlahan membeku di lapisi oleh kristal es yang beku, salju turun dari langit.

Slash!

Satu tebasan di lepaskan Xiao Ling'er. Sebuah teknik pedang berwujud bulan sabit melesat cepat naik ke langit. Membuat perwujudan burung Phoenix milik tetua Duan Mu pun membeku.

Namun, terdengar "Krak, Krak, Krak!" lapisan kristal es yang membelenggu burung Phoenix api, tidak dapat bertahan lama. Seketika lapisan es beku pun hancur berkeping-keping, seperti sebuah kaca yang terpecah belah.

"Ingin menahan ku dengan jurus lemah seperti itu? Cih, tidak tahu diri!" kata tetua Duan Mu sangat sombong.

Xiao Ling'er yang masih berada pada tingkatan ranah Guru Bela Diri, jelas tertekan. Terpaut tingkatan ranah yang tinggi dengan tetua Duan Mu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 43 Sekte Iblis Surgawi

    "Ho hoo— kau ... berani melawanku!" ujar Hun Li dengan senyum sinis nya yang masih menggantung. Namun Chen Xuan tak sedikitpun menunjukan rasa takut terhadap Chu Tian. Melainkan ia berdiri dengan dada yang terangkat, kedua matanya terbuka lebar, bahkan energi spiritual elemen petir itu mulai menyelimuti tubuh Chen Xuan. Sehingga elemen petir biru itu perlahan berubah menjadi elemen petir hitam bercampur merah yang menakutkan. Melihat fluktuasi energi yang begitu kuat, membuat Hun Li menyadari bahwa bocah di depannya adalah seorang Praktisi ranah ekstrim. "Hm, pantas saja kau begitu berani menentangku! Tapi ... ranah ekstrim milikmu masih sangat lemah, dan selama ini, tidak ada yang mampu mengembangkan ranah ekstrim hingga tingkatan yang lebih tinggi!" ujar Hun Li, tenang. Namun Chen Xuan sama sekali tidak mengerti atas apa yang di katakan oleh Hun Li. Walaupun sebelumnya ia juga pernah mendengar akan Ketua Sekte Awan Biru, Hua Jin, yang juga berkata bahwa Chen Xuan adalah prak

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 43 Lahirnya Pendekar Pedang Darah

    'Bocah ini, juga bermarga Chen! Apakah Desa Embun Pagi benar-benar desa penghasil pendekar pedang?' pikir Hun Li, 'Jangan sampai para pendekar pedang bermarga Chen itu kembali menguasai dunia ini, jika itu terjadi ... mungkin rencana puluhan tahun Aula Jiwaku akan kembali gagal!' sambung Hun Li bergumam di dalam hatinya. Qin Yao melangkah ke depan, telunjuknya terangkat tajam menunjuk Hun Li sembari berkata, "Senior Hun Li! Jika kau berani menyakiti Chen Xuan, Sekte Iblis Surgawi tidak akan pernah melepaskan mu!" gertak Qin Yao dengan nadanya yang lantang, kedua matanya memelototi Hun Li dengan penuh rasa kekhawatiran akan keselamatan Chen Xuan. Mendengus, "Cih, menurutmu ... apakah Sekte Iblis Surgawi mempunyai kekuatan untuk berperang melawan Aula Jiwaku? Walaupun aku masih kalah jauh oleh tua bangka itu, namun para tetua lainnya di Aula Jiwa sudah cukup untuk menghadapi Qin Feng, dan harus kamu ingat gadis kecil! Pemimpin Aula Jiwa, bukan sosok keberadaan yang mampu di singgung

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 42 Paviliun Bulan Darah bagian 3

    "Chu Tian! Kau berani!" teriak Qin Yao dengan suaranya yang lantang dari ruangan VIP kelas satu. Qin Yao pun segera menunjukan keberadaanya, keluar dari balik tirai.Kemunculan Qin Yao, membuat semua orang terkejut. Tidak biasanya Sekte Iblis Surgawi mengutus orang penting hanya demi sebuah pelelangan, namun kali ini sang ketua muda Qin Yao muncul di acara pelelangan. Bahkan Wu Zhi sangat begitu terkejut, ia pun segera melompat dari ruangan VIP kelas tiga, dan segera menghampiri Qin Yao."Tidak aku sangka! Ternyata tua Bangka Qin Feng mengutus putrinya sendiri untuk keluar dari Sekte, sangat bernyali!" gumam seorang pria berjubah hitam, berkulit gelap, usianya kisaran 35 tahunan.Dia adalah Hun Li, seorang Tetua di Aula Jiwa. Menyandang gelar Kaisar jiwa, dengan tingkatan ranahnya yang telah berada pada tingkatan ranah Kaisar Tempur bintang tiga."Nona Yao!" sapa Wu Zhi, panik."Ha haa!" Chu Tian tertawa dengan lantang, ia pun segera memalingkan pandangannya mengarah kepada Qin Yao.S

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 41 Paviliun Bulan Darah bagian 2

    "Hm, kamu yakin, menolak wanita seperti aku ini? Padahal ... begitu banyak generasi muda berbakat yang sangat tergila-gila padaku!" ujar Qin Yao. Chen Xuan tertawa kecil sembari memegangi tengkuknya, "Hehehe, saat ini aku belum terpikirkan untuk menjalin hubungan asmara, aku hanya ingin fokus meningkatkan kekuatanku saja, jika semua tujuanku telah tercapai, baru aku akan memikirkan kehidupan masa depanku!" jelas Chen Xuan dengan nadanya yang rendah. "Baiklah, aku mengerti. Namun, kau tetaplah lelakiku, tidak ada satupun wanita yang aku ijinkan untuk mendekatimu!" ujar Qin Yao dengan tegas. "Hm, terserah kamu saja, Nona Yao!" sahut Chen Xuan, malas. "Sudah aku katakan, panggil aku Yao'er!" bentak Qin Yao, kedua tangan bertolak pinggang. Chen Xuan sedikit terkejut sehingga ia sedikit memundurkan tubuhnya, "Baik, baiklah Yao'er!" kata Chen Xuan. Saat itu, gumpalan gas kemerahan memenuhi panggung pelelangan. Gumpalan gas itu menebarkan aroma bunga melati, tetapi aroma bau amis

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 40 Paviliun Bulan Darah

    "Akhirnya kita sampai!" ujar Qin Yao. Tiga hari telah berlalu semenjak Qin Feng pergi kembali menuju Sekte Iblis Surgawi. Qin Yao membawa Chen Xuan menuju kota Bulan Matahari. Perjalanan selama tiga hari penuh, akhirnya mereka tiba di kota Bulan Matahari. Menurut kabar yang beredar, Qin Yao menjelaskan tujuannya datang ke kota Bulan Matahari. Di mana hari ini, Paviliun Bulan darah akan mengadakan sebuah acara lelang. Dan menurut kabar yang beredar, Paviliun bulan darah mempunyai barang berharga yang akan di lelang, bahkan ahli-ahli kuat dari seluruh wilayah ajaran iblis, datang untuk mengikuti acara lelang tersebut. "Kenapa begitu sunyi!" gumam Chen Xuan. Pandangannya berkeliling melihat kota yang sunyi. Sebuah kota yang cukup besar, bangunan-bangunan rumah terbuat dari tembok hitam, lentera bergelantungan di bawah atap. Jalan di tengah kota terbuat dari lapisan tembok batu bata. "Hm, memang seperti ini keadaan kota Bulan Matahari. Walaupun nampak sunyi di sekitar gerbang k

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 39 Tujuh Raja Dunia

    Suasana tiba-tiba menjadi begitu hening. Tanpa kata, tanpa pergerakan, hanya deru angin sepoi-sepoi yang menerpa tubuh dedaunan. 'Murid? Ternyata dia diam-diam mempunyai seorang murid! Tetapi ... bukankah dia sudah mati 200 tahun yang lalu?' pikir Qin Feng penuh tanda tanya. "Apa tujuanmu datang ke wilayah ku, dan kenapa kamu bersama putriku? Sebaiknya kau mempunyai alasan yang tepat, jika tidak ...." kata Qin Feng memberikan sebuah peringatan. "Ayah! Chen Xuan adalah laki-laki pilihanku! Dia adalah kekasihku!" kata Qin Yao dengan nadanya yang sangat manja terhadap ayahnya. Pernyataan itu jelas membuat Chen Xuan dan juga Qin Feng sangat begitu kaget. Keduanya tidak bisa untuk tidak memasang raut wajah yang begitu terkejut, kedua mata Chen Xuan melebar. "No— nona Yao! Apa yang ....!" Perkataan Chen Xuan terhenti, tepat di saat Qin Yao menempatkan telunjuknya pada bibir Chen Xuan, membuat Chen Xuan berhenti berbicara. "Yao'er! Ini ....,?" kata Qin Feng penuh tanda tanya. Qin Ya

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status