"Senior Ling'er! Apakah anda mempunyai urusan denganku?" tanya Chen Xuan.Angin berembus lebih kencang, menerbangkan rambut hitam panjang Xiao Ling'er. Matahari bersinar terik, membakar kulit siapapun yang berdiri di bawahnya.Xiao Ling'er tersenyum tipis. "Ahh, tidak. Aku hanya sedikit kagum dengan pertarunganmu, Xuan."Chen Xuan menunduk sopan, bibirnya melengkung ringan. "Terima kasih, Senior."Xiao Ling'er merogoh saku jubahnya, lalu mengulurkan sesuatu. Sebuah manisan labu."Ambillah," katanya lembut.Chen Xuan menatap manisan itu sejenak, lalu menerimanya dengan kedua tangan. Ia kembali tersenyum, seolah sejenak melupakan keluh-kesah yang menyesaki dadanya."Terima kasih, senior." Suara Chen Xuan terdengar tulus."Hm, bukan apa-apa. Oh ya, bisakah kamu menemaniku sebentar saja?" tanya Xiao Ling'er.Xiao Ling'er dikenal sebagai wanita dingin tanpa ekspresi. Namun kali ini, tubuhnya condong ke depan, tangan di belakang punggung, manisan labu di genggaman. Ia menatap Chen Xuan dari
Terakhir Diperbarui : 2025-06-30 Baca selengkapnya