'Bocah ini, juga bermarga Chen! Apakah Desa Embun Pagi benar-benar desa penghasil pendekar pedang?' pikir Hun Li, 'Jangan sampai para pendekar pedang bermarga Chen itu kembali menguasai dunia ini, jika itu terjadi ... mungkin rencana puluhan tahun Aula Jiwaku akan kembali gagal!' sambung Hun Li bergumam di dalam hatinya. Qin Yao melangkah ke depan, telunjuknya terangkat tajam menunjuk Hun Li sembari berkata, "Senior Hun Li! Jika kau berani menyakiti Chen Xuan, Sekte Iblis Surgawi tidak akan pernah melepaskan mu!" gertak Qin Yao dengan nadanya yang lantang, kedua matanya memelototi Hun Li dengan penuh rasa kekhawatiran akan keselamatan Chen Xuan. Mendengus, "Cih, menurutmu ... apakah Sekte Iblis Surgawi mempunyai kekuatan untuk berperang melawan Aula Jiwaku? Walaupun aku masih kalah jauh oleh tua bangka itu, namun para tetua lainnya di Aula Jiwa sudah cukup untuk menghadapi Qin Feng, dan harus kamu ingat gadis kecil! Pemimpin Aula Jiwa, bukan sosok keberadaan yang mampu di singgung
"Chu Tian! Kau berani!" teriak Qin Yao dengan suaranya yang lantang dari ruangan VIP kelas satu. Qin Yao pun segera menunjukan keberadaanya, keluar dari balik tirai.Kemunculan Qin Yao, membuat semua orang terkejut. Tidak biasanya Sekte Iblis Surgawi mengutus orang penting hanya demi sebuah pelelangan, namun kali ini sang ketua muda Qin Yao muncul di acara pelelangan. Bahkan Wu Zhi sangat begitu terkejut, ia pun segera melompat dari ruangan VIP kelas tiga, dan segera menghampiri Qin Yao."Tidak aku sangka! Ternyata tua Bangka Qin Feng mengutus putrinya sendiri untuk keluar dari Sekte, sangat bernyali!" gumam seorang pria berjubah hitam, berkulit gelap, usianya kisaran 35 tahunan.Dia adalah Hun Li, seorang Tetua di Aula Jiwa. Menyandang gelar Kaisar jiwa, dengan tingkatan ranahnya yang telah berada pada tingkatan ranah Kaisar Tempur bintang tiga."Nona Yao!" sapa Wu Zhi, panik."Ha haa!" Chu Tian tertawa dengan lantang, ia pun segera memalingkan pandangannya mengarah kepada Qin Yao.S
"Hm, kamu yakin, menolak wanita seperti aku ini? Padahal ... begitu banyak generasi muda berbakat yang sangat tergila-gila padaku!" ujar Qin Yao. Chen Xuan tertawa kecil sembari memegangi tengkuknya, "Hehehe, saat ini aku belum terpikirkan untuk menjalin hubungan asmara, aku hanya ingin fokus meningkatkan kekuatanku saja, jika semua tujuanku telah tercapai, baru aku akan memikirkan kehidupan masa depanku!" jelas Chen Xuan dengan nadanya yang rendah. "Baiklah, aku mengerti. Namun, kau tetaplah lelakiku, tidak ada satupun wanita yang aku ijinkan untuk mendekatimu!" ujar Qin Yao dengan tegas. "Hm, terserah kamu saja, Nona Yao!" sahut Chen Xuan, malas. "Sudah aku katakan, panggil aku Yao'er!" bentak Qin Yao, kedua tangan bertolak pinggang. Chen Xuan sedikit terkejut sehingga ia sedikit memundurkan tubuhnya, "Baik, baiklah Yao'er!" kata Chen Xuan. Saat itu, gumpalan gas kemerahan memenuhi panggung pelelangan. Gumpalan gas itu menebarkan aroma bunga melati, tetapi aroma bau amis
"Akhirnya kita sampai!" ujar Qin Yao. Tiga hari telah berlalu semenjak Qin Feng pergi kembali menuju Sekte Iblis Surgawi. Qin Yao membawa Chen Xuan menuju kota Bulan Matahari. Perjalanan selama tiga hari penuh, akhirnya mereka tiba di kota Bulan Matahari. Menurut kabar yang beredar, Qin Yao menjelaskan tujuannya datang ke kota Bulan Matahari. Di mana hari ini, Paviliun Bulan darah akan mengadakan sebuah acara lelang. Dan menurut kabar yang beredar, Paviliun bulan darah mempunyai barang berharga yang akan di lelang, bahkan ahli-ahli kuat dari seluruh wilayah ajaran iblis, datang untuk mengikuti acara lelang tersebut. "Kenapa begitu sunyi!" gumam Chen Xuan. Pandangannya berkeliling melihat kota yang sunyi. Sebuah kota yang cukup besar, bangunan-bangunan rumah terbuat dari tembok hitam, lentera bergelantungan di bawah atap. Jalan di tengah kota terbuat dari lapisan tembok batu bata. "Hm, memang seperti ini keadaan kota Bulan Matahari. Walaupun nampak sunyi di sekitar gerbang k
Suasana tiba-tiba menjadi begitu hening. Tanpa kata, tanpa pergerakan, hanya deru angin sepoi-sepoi yang menerpa tubuh dedaunan. 'Murid? Ternyata dia diam-diam mempunyai seorang murid! Tetapi ... bukankah dia sudah mati 200 tahun yang lalu?' pikir Qin Feng penuh tanda tanya. "Apa tujuanmu datang ke wilayah ku, dan kenapa kamu bersama putriku? Sebaiknya kau mempunyai alasan yang tepat, jika tidak ...." kata Qin Feng memberikan sebuah peringatan. "Ayah! Chen Xuan adalah laki-laki pilihanku! Dia adalah kekasihku!" kata Qin Yao dengan nadanya yang sangat manja terhadap ayahnya. Pernyataan itu jelas membuat Chen Xuan dan juga Qin Feng sangat begitu kaget. Keduanya tidak bisa untuk tidak memasang raut wajah yang begitu terkejut, kedua mata Chen Xuan melebar. "No— nona Yao! Apa yang ....!" Perkataan Chen Xuan terhenti, tepat di saat Qin Yao menempatkan telunjuknya pada bibir Chen Xuan, membuat Chen Xuan berhenti berbicara. "Yao'er! Ini ....,?" kata Qin Feng penuh tanda tanya. Qin Ya
"Yao'er!" Seorang pria yang di selimuti jirah hitam ungu dengan sisik naga keemasan tengah duduk di singgasana nya. Dia adalah Qin Feng— 150 tahun, sosok yang sangat kuat, dan ia adalah Pemimpin Sekte Iblis Surgawi. Saat itu, ia menyadari bahwa token giok yang dimiliki Qin Yao telah hancur. Menandakan Qin Yao tengah berada dalam kesulitan ataupun sedang berada dalam bahaya. Di mana Qin Yao adalah anaknya sendiri. Tanpa berpikir panjang, Qin Feng pun segera merobek udara, membuka celah ruang kehampaan dan segera untuk menuju tempat di mana Qin Yao berada. Saat itu, Qin Yao yang sedang berada bersama Chen Xuan. Langit kembali menjadi gelap, awan kelabu berputar, badai angin kencang, dan muncullah sosok kuat dari robekan ruang di langit. Di depan rumah yang telah hancur, Chen Xuan berdiri bersisian dengan Qin Yao. Angin kencang mengibaskan rambut hitamnya yang berantakan, jubah putih birunya berkibar, hingga sepasang matanya tertuju kepada robekan ruang di langit. "Ajaran Suc