Beranda / Pendekar / Pendekar Pedang Darah / Pedang Pembelah Gunung

Share

Pedang Pembelah Gunung

Penulis: Wang Yuxiu
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-20 04:08:20

"Bocah bernama Chen Xuan itu akan kalah!" ucap Tetua Yan Huo, pemimpin Puncak Bambu Besar.

Zhu Ya tidak dapat untuk tidak mengepalkan kedua tinjunya dengan kuat, menahan amarah, menggigit sebelah bibirnya, di saat ia menyaksikan muridnya tengah berada di dalam tekanan pertarungan.

Langit terus bergemuruh, pusaran awan kelabu bercampur guntur yang mengerikan.

"Kali ini, aku tidak akan menahan diri lagi!" ucap ketus Luo Tian.

Tombak yang di pegang Luo Tian tiba-tiba berubah menjadi sebilah pedang, ujung tombaknya terlepas berubah menjadi sebuah burung Phoenix api yang terbang ke langit.

Udara menjadi begitu panas, seolah-olah api tengah membakar segalanya. Di langit, burung Phoenix terbang berputar 180° memekik, mengeluarkan suara yang begitu memekakkan telinga.

Tetapi di bawah, sesuatu nampak terjadi terhadap Chen Xuan. Rambut hitam panjangnya yang terikat oleh pita-pita berwarna biru itu terurai berantakan. Bahkan beberapa helai rambutnya perlahan berubah menjadi berwarna merah
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 46

    "Cepat bangun, Xuan!" kata Qin Yao, bersedih. Air matanya menumpuk di pelupuk matanya dan perlahan terjatuh membasahi pipinya. Selama satu minggu ini, Qin Yao senantiasa mengurus Chen Xuan dengan sepenuh hatinya. Chen Xuan benar-benar dalam keadaan koma. Energi spiritual di dalam tubuhnya terkuras habis, bahkan ia yang dalam keadaan tak sadarkan diri, membuatnya tidak dapat menelan pil obat dan juga makanan. Namun, Qin Yao tidak ragu, ia memasuk pil obat kedalam mulut Chen Xuan, kemudian ia memasukan seteguk air ke dalam mulutnya sendiri, tetapi bukan untuk ia minum sendiri, melainkan menyimpannya di dalam mulutnya, kemudian ia menggunakan mulutnya sendiri untuk menyalurkan air pada mulut Chen Xuan, membuat pil obat itu terdorong masuk di antara kerongkongan Chen Xuan yang kering. Bahkan begitu juga di saat Qin Yao memasukan beberapa sendok bubur. Dan selama satu Minggu, ia selalu melakukan hal itu berulang kali dengan tulus, penuh kasih sayang. Qin Feng, sebagai ayahnya sendir

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 45

    "Bocah sialan!" ucap Hun Li dengan sangat marah. "Kau telah membunuh sepuluh pengikut setiaku, dan hari ini, kau telah mempermalukan aku di hadapan banyak orang, dendam berdarah ini ... akan aku balas seratus ribu kali lebih menyakitkan." ujar Hun Li. Tidak terima di permalukan oleh Chen Xuan yang hanya seorang Praktisi tingkatan ranah pemurnian tubuh, membuat Hun Li menyimpan dendam yang begitu besar. Walaupun pada dasarnya yang menghentikan perseteruan itu adalah Qin Feng, namun bagi Hun Li, sebab akibat itu terjadi karna Chen Xuan. Sejak saat itu, Hun Li pun telah bersumpah akan memburu Chen Xuan sampai kapanpun, selama Chen Xuan masih hidup, maka dendam Hun Li, tidak akan pernah terhapuskan. Di sisi lain, di sebuah jalan di tengah hutan. Chu Tian bersama anggota-anggota Sekte racun lainnya, hendak kembali ke Sekte Racun. Namun sepanjang perjalanan, bayangan Chen Xuan tak pernah lepas dari bayang-bayang yang terlintas di kepalanya. Mengingat Chen Xuan yang mempunyai elemen

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 44 Peringatan

    "Qin Feng!" teriak Hun Li dengan suaranya yang lantang penuh kekesalan dan rasa amarah. Tetapi orang di luar Paviliun itu tiba-tiba tertawa lantang, "Ha haa!" lalu ia pun menghentikan teknik ruang dan waktunya, membuat semua orang kembali dapat bergerak. Whoosh! Hempasan udara yang begitu kuat, bahkan sekejap mata, sosok pemimpin yang disebut juga dengan sebutan Ketua Sekte Iblis Surgawi, telah berada di dalam Paviliun Bulan Darah, di tengah-tengah kekacauan yang terjadi. Qin Feng melayang di udara dengan penuh wibawa dan juga kharismanya sebagai salah satu manusia yang mempunyai gelar raja dunia, dengan tingkatan ranahnya yang telah mencapai kaisar tempur tahap puncak akhir, membuat semua orang yang berada di dalam ruangan Paviliun Bulan Darah pun membungkuk sebagai tanda hormatnya kepada Qin Feng. Bahkan Chu Tian, salah satu tetua Sekte Racun pun demikian membungkuk. "Ayah!" panggil Qin Yao, satu tangannya melambai kepada Qin Feng. Segera Qin Feng pun memalingkan pandanga

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 43 Dia adalah muridku

    "Ho hoo— kau ... berani melawanku!" ujar Hun Li dengan senyum sinis nya yang masih menggantung. Namun Chen Xuan tak sedikitpun menunjukan rasa takut terhadap Hun Li. Melainkan ia berdiri dengan dada yang terangkat, kedua matanya terbuka lebar, bahkan energi spiritual elemen petir itu mulai menyelimuti tubuh Chen Xuan. Sehingga elemen petir biru itu perlahan berubah menjadi elemen petir hitam bercampur merah yang menakutkan. Melihat fluktuasi energi yang begitu kuat, membuat Hun Li menyadari bahwa bocah di depannya adalah seorang Praktisi ranah ekstrim. "Hm, pantas saja kau begitu berani menentangku! Tapi ... ranah ekstrim milikmu masih sangat lemah, dan selama ini, tidak ada yang mampu mengembangkan ranah ekstrim hingga tingkatan yang lebih tinggi!" ujar Hun Li, tenang. Namun Chen Xuan sama sekali tidak mengerti atas apa yang di katakan oleh Hun Li. Walaupun sebelumnya ia juga pernah mendengar akan Ketua Sekte Awan Biru, Hua Jin, yang juga berkata bahwa Chen Xuan adalah praktis

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 43 Lahirnya Pendekar Pedang Darah

    'Bocah ini, juga bermarga Chen! Apakah Desa Embun Pagi benar-benar desa penghasil pendekar pedang?' pikir Hun Li, 'Jangan sampai para pendekar pedang bermarga Chen itu kembali menguasai dunia ini, jika itu terjadi ... mungkin rencana puluhan tahun Aula Jiwaku akan kembali gagal!' sambung Hun Li bergumam di dalam hatinya. Qin Yao melangkah ke depan, telunjuknya terangkat tajam menunjuk Hun Li sembari berkata, "Senior Hun Li! Jika kau berani menyakiti Chen Xuan, Sekte Iblis Surgawi tidak akan pernah melepaskan mu!" gertak Qin Yao dengan nadanya yang lantang, kedua matanya memelototi Hun Li dengan penuh rasa kekhawatiran akan keselamatan Chen Xuan. Mendengus, "Cih, menurutmu ... apakah Sekte Iblis Surgawi mempunyai kekuatan untuk berperang melawan Aula Jiwaku? Walaupun aku masih kalah jauh oleh tua bangka itu, namun para tetua lainnya di Aula Jiwa sudah cukup untuk menghadapi Qin Feng, dan harus kamu ingat gadis kecil! Pemimpin Aula Jiwa, bukan sosok keberadaan yang mampu di singgung

  • Pendekar Pedang Darah   Chapter 42 Paviliun Bulan Darah bagian 3

    "Chu Tian! Kau berani!" teriak Qin Yao dengan suaranya yang lantang dari ruangan VIP kelas satu. Qin Yao pun segera menunjukan keberadaanya, keluar dari balik tirai.Kemunculan Qin Yao, membuat semua orang terkejut. Tidak biasanya Sekte Iblis Surgawi mengutus orang penting hanya demi sebuah pelelangan, namun kali ini sang ketua muda Qin Yao muncul di acara pelelangan. Bahkan Wu Zhi sangat begitu terkejut, ia pun segera melompat dari ruangan VIP kelas tiga, dan segera menghampiri Qin Yao."Tidak aku sangka! Ternyata tua Bangka Qin Feng mengutus putrinya sendiri untuk keluar dari Sekte, sangat bernyali!" gumam seorang pria berjubah hitam, berkulit gelap, usianya kisaran 35 tahunan.Dia adalah Hun Li, seorang Tetua di Aula Jiwa. Menyandang gelar Kaisar jiwa, dengan tingkatan ranahnya yang telah berada pada tingkatan ranah Kaisar Tempur bintang tiga."Nona Yao!" sapa Wu Zhi, panik."Ha haa!" Chu Tian tertawa dengan lantang, ia pun segera memalingkan pandangannya mengarah kepada Qin Yao.S

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status