Share

Bab Tujuh - Perjanjian

Di perjalanan mereka kali ini, Sing Wo yang biasanya sering bicara. Kini sudah lebih banyak diam, baik Xiao Wu, Lixue dan Sing Wo. Mereka terus melirik ke arah Chyou Chen yang berada di belakang mereka.

Setelah Chyou Chen kembali menemui mereka, tatapan mata Chyou Chen sekarang sudah sangat berbeda. Tatapan matanya seakan menunjukkan dia bukan lagi seseorang yang sama dan mudah untuk di tindas, perlakuan Xiao Wu terhadapnya pun kian berubah sangat drastis.

“Guru, apa kita akan aman sampai ke Sekte Kunlun nanti,” bisik Sing Wo kepada Guru Xiao Wu, Xiao Wu tidak mengubris pernyataan yang keluar dari mulut Sing Wo. 

Bayangan saat Chyou Chen bertarung dengan kesembilan Iblis itu masih terlihat jelas di ingatanya. Mata Temujinya menjadi saksi betapa mengerikannya kekuatan yang di miliki Chyou Chen, dengan pengalamanya selama hidupnya di rimba persilatan. Dia bisa menebak jika Chyou Chen mampu menjadi pendekar terhebat di daratan bumi ini.

Di belakang, Chyou Chen asik merawat empat kuda yang saat ini tengah di jaga dirinya. Chyou Chen berpikir sifat manusia tidak lebih baik dari sifat kuda-kuda yang ia jaga, setelah mereka tau kekuatan asli yang di milikinya. Semua orang pasti akan merubah sikap mereka, hal yang selalu di inginkan setiap pendekar.

Namun tidak dengan Chyou Chen, dia lebih nyaman jika orang lain tetap bersikap sama meski sudah tau rahasia yang mereka miliki. Hampir seluruh pendekar yang ia temui dulu akan bersikap demikian, tapi hal yang lumrah jika manusia memiliki rasa takut.

Satu jam perjalanan mereka, Xiao Wu mengusul untuk istirahat sejenak. “Alangkah baiknya. Kita mengisi perut kita terlebih dahulu,” saran Xiao Wu kepada yang lain, Chyou Chen yang semakin kurang nyaman dengan tatapan yang di tunjukan Xiao Wu kepadanya selama ini. Membuatnya berinisiatif untuk membahas hal tersebut. Dia memberikan kode mata untuk bertatap muka empat mata saja dengan Xiao Wu, Xiao Wu yang kini sudah sangat takut kepada Chyou Chen mengeluarkan keringat dinginya, dia takut Chyou Chen akan membalas setiap perbuatannya selama ini sejak pergi dari Sektenya.

‘Apa mungkin Master Chyou Chen akan membahas perbuatanku kepadannya selama ini,’ batin Chyou Chen dengan pikirannya yang campur aduk.

Saat Xiao Wu pergi menyusul Chyou Chen, LiXue mengetahui apa yang ingin mereka lakukan, dia juga sudah penasaran dengan sosok Chyou Chen. Itu membuatnya diam-diam mengikuti mereka dari jarak yang aman di belakang. 

Chyou Chen sudah menunggu kedatangan Xiao Wu di bawah sebuah pohon yang rindang. Dia menunggu sembari memakan sebuah buah yang ia petik dari atas pohon yang tengah ia duduki saat ini. “Guru Xiao Wu. Aku ingin membahas hal ini dengan mu saja! Namun, kenapa kau membiarkan si tuan putri itu mengikutimu.”

Kaget dengan penuturan Chyou Chen tadi, LiXue yang bersembunyi di balik semak-sema segera keluar dari tempat persembunyianya. “Maafkan aku Master Chen, saya benar-benar tidak menyadari keberadaannya,” ucap Xiao Wu sambil memberikannya sebuah penghormatan tulus kepadanya.

“Apa Tuan putri mau aku membunuh guru Xiao Wu ini?”  

DEG..

Dengan reflek cepat LiXue menarik pedangnya dari sarung, dengan satu tarikan napas pedang LiXue hampir sampai menembus tenggorokan Chyou Chen. Namun Chyou Chen tidak bergeming sedikitpun dan malah tersenyum, ada sebuah tangan yang menahan pedang LiXue bahkan sampai meneteskan darah sebuah darah segar.

“Guru Xiao! Kenapa anda menahannya?” LiXue sangat terkejut karena serangannya tertahan oleh tangan Xiao.

“Nona sebaiknya anda tidak melakukan hal bodoh lainnya,” tegur Xiao sambil melepaskan pedang gadis muda itu.

LiXue mendengus kesal sembari menyarungkan kembali pedang miliknya, pria sepuh itu justru malah membela orang yang telah meremehkannya. Saat LiXue hendak pergi, Chyou Chen memanggilnya kembali. “Tunggu dulu! Alangkah lebih baiknya, Tuan Putri ini tahu pembicaraan kita,” usul Chyou Chen.

Karena penasaran LiXue kembali mendekati meduannya, gadis itu mau tidak mau mengikuti apa yang di inginkan Chyou Chen kepadanya. “Maafkan aku jika tadi aku menyinggungmu Nona. Sebenarnya aku memanggil guru Xiao Wu untuk membahas hal sepele. Namun aku terkejut karena ada kehadiranmu disini, aku hanya ingin berpesan kepada kalian. Bersikaplah biasa terhadapku, aku tidak mau di anggap sebagai seseorang yang harus kalian waspadai. Saat aku menerima upah dari Tetua Fang, aku bukan siapa-siapa lagi bagi kalian nanti! Jadi aku sarankan Bersikaplah biasa terhadapku sampai tugasku selesai.” 

Aura di sekeliling Chyou Chen berubah mengintimidasi, keringat dingin mulai keluar di kening Xiao Wu dan LiXue. ‘Sungguh kekuatan yang sangat menekan,’ batin LiXue dan Xiao Wu.

Di sisi lain..

“Hey kalian kemana semuanya.. Masa aku bertugas sendirian disini,” teriak Sing Wo karena geram.

****

Sekte Kunlun merupakan salah  satu Sekte terkuat dari banyaknya Sekte yang ada di daratan bumi saat ini. Setelah kedua dua puluh Master bela diri menghilang secara tiba-tiba, para Tetua Sekte Kunlun menjadi sorotan para Master dari berbagai penjuru bumi.

Salah satunya si Master pedang Foniks, dia merupakan Master pedang yang sangat terkenal di kalangan Master lainnya. Julukannya ia dapatkan setelah membantai ratusan pendekar pedang lainnya, kehebatannya dalam berpedang sering di bandingkan dengan pendekar nomor satu yang saat ini keberadaannya telah menghilang yaitu Zou Fan.

Setelah kabar, Zou Fan dan ke sembilan belas Master dunia membunuh Assasin Khalid dan muridnya. Kabar tak terduga yaitu Zou Fan dan ke sembilan belas Master puncak beladiri di bantai oleh sebuah organisasi misterius membuat seluruh pendekar ketakutan.

Namun itu menjadi awal baru bagi kejayaan Sekte Kunlun yang memiliki banyak Master beladiri di sana. Master Pedang Foniks yang dulu menduduki peringkat di bawah dua puluh Master gila itum Kini, karena keberadaan mereka yang telah menghilang.

Akhirnya dia menduduki urutan teratas dunia dan telah menjadi Master pedang terhebat saat ini, dia memiliki seorang cucu perempuan yang sangat cantik, cucunya bahkan termasuk pendekar muda yang sangat berbakat dan di kenal oleh seluruh pendekar di dunia karena pencapaiannya yang juga sangat luar biasa.

Cucunya bernama Bing Ruyu, semasa kecilnya dia telah di tunangkan dengan putra terakhir dari Master Zou Fan. Yang bernama Zou Tian, namun setelah menghilangnya Master mereka yang sangat hebat, Sekte Pedang Utara menjadi Sekte kelas menengah.

“Bing’er, lima bulan lagi pertunanganmu akan Nenek batalkan. Dulu Zou Tian dan Sekte Pedang Utara sangat hebat, tapi kini setelah Master mereka menghilang. Zou Tian dan Sekte Pedang Utara tidak memiliki nilai pantas lagi untukmu lagi,” ucap Bing Hua dengan nada menghina.

“Semua itu terserah Nenek.. Aku hanya akan mengikuti semua kemauan nenek,” seru Bing Ruyu dengan wajah yang datar.

“Seluruh Pendekar muda yang hebat akan berkumpul di Sekte kita nanti! Mereka akan menjadi saksi, jika hari ini Sekte Kunlun akan terlahir menjadi Sekte nomer satu di dunia. Ini impian yang sudah lama di nanti leluhur-leluhur kita sejak dulu.” Bing Hua tersenyum puas dengan anugrah yang di berikan langit kepada Sekte dan para Master yang ada di Sekte Kunlun saat ini. 

‘Setelah pertempuran Pendekar muda, di situ aku akan turun di arena dan membuktikan adakah Tetua dari Sekte lain, yang berani berurusan dengan diriku dan Sekte Kunlun.’ Bing Hua terkekeh geli membayangkan wajah para Master yang di hinanya nanti.

Santri Kelabu

Berikan dukungan kepada penulis dengan memberikan gem kalian yah! Agar saya bisa lebih semangat lagi untuk mengupdet cerita ini.

| 3

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status