Informasi itu mengejutkan Li Bing. Pengkhianatan dari dalam dunia persilatan? Ini jauh lebih rumit daripada yang ia bayangkan."Dan mengapa keluargaku?" desak Li Bing."Keluargamu, memiliki rahasia. Ada yang mengatakan mereka adalah penjaga sebuah peta kuno atau gulungan tersembunyi yang mengarah ke lokasi harta karun atau ilmu bela diri legendaris," jelas sang kakek. "Mereka menginginkan itu. Dan mereka tidak segan membantai siapa pun yang menghalanginya."Li Bing tersentak. Jadi, bukan gulungan di kuil itu, melainkan gulungan atau peta lain yang menjadi incaran utama. Itu sebabnya keluarganya dibantai. Ini semua adalah bagian dari skema yang jauh lebih besar.Dengan informasi baru ini, tujuan Li Bing semakin jelas. Ia tidak hanya harus membersihkan namanya, tetapi juga menemukan "Penjaga Kegelapan" dan mengungkap siapa "tokoh berpengaruh" yang bersekutu dengan Perguruan Bayangan Kegelapan.Lebih dari itu, yang terpenting, ia harus mencari tahu apa sebenarnya rahasia yang dijaga kel
Gulungan kuno yang dipegang Li Bing berdenyut, seolah-olah memiliki kehidupan sendiri, menyalurkan aliran energi yang dingin namun membangkitkan.Kilasan-kilasan gambar di benaknya adalah peninggalan dari masa lalu yang terlupakan—tari pedang yang mematikan, gerakan tubuh yang lincah seperti bayangan, dan teknik-teknik pengendalian energi yang asing. Suara-suara bisikan itu tidak lain adalah gema dari para ahli Perguruan Bayangan Kegelapan yang mencoba berkomunikasi, menuntunnya melalui lorong waktu.Nona Lin mengamati Li Bing dengan cermat, wajahnya menunjukkan campuran kekaguman dan kekhawatiran. "Kekuatan gulungan itu sangat besar, Tuan Muda Li," ujarnya, suaranya sedikit bergetar. "Kau harus sangat berhati-hati saat mempelajarinya. Pikiranmu adalah kunci kendali, bukan sekadar kekuatan fisik."Li Bing mengangguk, napasnya memburu. Ia merasakan keinginan kuat untuk segera membuka gulungan itu, untuk menyelami rahasia yang terkandung di dalamnya. Namun, ia juga merasakan peringat
Nona Lin mengangguk."Itulah mengapa aku mengatakan itu adalah kuncinya. Jika kau bisa sepenuhnya menguasai energi itu, kau akan menjadi sangat kuat. Lebih kuat dari siapa pun di dunia persilatan. Tapi ingat, kendali adalah segalanya. Satu kesalahan, dan kau bisa tersesat dalam kegelapan."Li Bing merasakan beban besar di pundaknya. Penyakit yang ia benci, kini adalah sebuah kekuatan yang harus ia kendalikan."Bagaimana dengan gulungan kuno itu?" Li Bing bertanya. "Bagaimana kita bisa menemukannya?""Kuil ini memiliki banyak rahasia," Nona Lin menjawab. "Kita harus menjelajahinya dengan hati-hati. Gulungan itu tidak akan mudah ditemukan. Mereka mungkin tersembunyi di tempat yang paling tidak terduga."Mereka melangkah masuk ke dalam kuil. Interiornya gelap dan sunyi, hanya diterangi oleh celah-celah di atap yang membiarkan sedikit cahaya masuk.Debu tebal menyelimuti setiap sudut, dan aroma kayu lapuk memenuhi udara.Patung-patung Buddha yang sudah usang berjajar di dinding, menatap k
Perjalanan menuju Kuil Bayangan Tersembunyi bukan perkara mudah. Desa tempat mereka tinggal terletak di lembah yang dikelilingi pegunungan terjal. Nona Lin memimpin jalan, melangkah dengan gesit melewati jalur setapak yang jarang dilalui, seolah setiap batu dan akar pohon adalah peta yang familiar baginya. Li Bing mengikutinya, mengagumi ketangkasan Nona Lin yang tidak menunjukkan sedikit pun kelelahan, bahkan setelah berhari-hari mendaki.Medan semakin menanjak, hutan semakin lebat, dan udara semakin dingin. Kabut tebal sering menyelimuti puncak-puncak gunung, memberikan kesan misterius pada tujuan mereka. Li Bing merasakan sensasi aneh di dalam tubuhnya. Energi gelap yang baru saja ia pelajari untuk dikendalikan berdenyut pelan, seolah merespons energi kuno yang terpancar dari pegunungan."Kuil ini memang tersembunyi dengan baik," ujar Li Bing, napasnya sedikit terengah-engah setelah menanjak curam. "Apakah kau pernah ke sana sebelumnya, Nona Lin?"Nona Lin tersenyum tipis tanpa
Li Bing menatapnya penuh tanya."Kau harus membantuku mencari tahu siapa dalang sebenarnya di balik semua kejahatan ini," lanjut wanita itu. "Sosok yang melukai Biksu Agung Berhati Suci, dan yang telah mengajari Biksu To jurus sesat itu. Dia adalah ancaman bagi seluruh dunia persilatan, dan aku tidak bisa menghadapinya sendiri."Li Bing terdiam sejenak, mencerna ucapan wanita itu. Ia tahu ia tidak bisa menolak. Wanita ini telah menyelamatkan hidupnya, dan ia juga memiliki tujuan yang sama: mengungkap kebenaran dan menghentikan kejahatan yang merajalela."Aku akan membantumu," kata Li Bing, dengan suara yang lebih mantap. "Tapi, aku ingin tahu, bagaimana kau tahu semua ini? Dan mengapa kau tertarik dengan masalah ini?"Wanita itu kembali tersenyum tipis. "Dunia persilatan memiliki mata dan telinga di mana-mana, pendekar. Dan aku, kebetulan, adalah salah satu dari mereka. Aku juga memiliki kepentingan dalam menghentikan dalang kejahatan ini. Percayalah, tujuan kita sama."Ia kemudian me
Terdengar erangan tertahan keluar dari mulutnya."Sial! Jurus macam apa itu?" umpat Biksu To sambil menyeka darah yang mengalir dari sudut bibirnya.Dia terkejut setengah mati. Tidak hanya Biksu To, Elang Putih juga sama. Mereka tidak menyangka bahwa Li Bing mampu melukai mereka sampai sejauh ini.Tingkat penguasaan Jurus Telapak Setan Kematian milik Biksu To sudah mencapai empat puluh persen, namun masih tetap tidak mampu menahan serangan balasan dari Li Bing.Sementara itu, Jurus Elang Sakti milik Elang Putih juga sudah mencapai puncak penguasaan yang sempurna, namun juga masih tidak sanggup menahan serangan dari pemuda itu."Apa kau masih tidak mau memberitahu dari mana kau mendapatkan Jurus Telapak Setan Kematian?" tanya Li Bing lagi dengan nada datar.Dia sengaja menanyakan hal ini agar bisa menyentak Biksu To yang terlihat masih kaget."Tidak akan!" tolak Biksu To dengan cepat."Kalau begitu, matilah kau!"Wushh!!!Li Bing kembali menyerang. Dia memaksakan diri agar bisa menyele