Fajar baru belum sempat mengoyak kabut yang menyelimuti Lembah Sunyi. Embun membeku di ujung-ujung dedaunan, dan udara mengandung keheningan yang dalam, seolah seluruh alam berhenti sejenak untuk menyaksikan perubahan besar yang baru saja terjadi.Li Bing berdiri menghadap timur. Di belakangnya, Kitab Leluhur Langit telah kembali ke altar, menyimpan rahasia agung dalam keheningan suci. Nona Lin berada di sampingnya, wajahnya tenang namun matanya menyimpan ribuan tanya. Jian Yu berdiri beberapa langkah di belakang, memberi ruang bagi pemuda itu untuk menyelami apa yang telah ia pelajari."Apa yang akan kau lakukan sekarang, Tuan Muda Li?" tanya Jian Yu, suaranya nyaris seperti bisikan angin.Li Bing tidak segera menjawab. Tatapannya jauh, menembus awan-awan tipis yang menggantung rendah."Aku harus kembali ke utara. Ke Perguruan Batu Langit. Di sana, guruku dulu menyimpan naskah perjanjian lima leluhur. Jika benar Balai Hitam bergerak, maka mereka pasti mengincar pusaka yang tersebar
"Tapi Balai Hitam mengincar ini!" Nona Lin menyela. "Mereka bahkan mengirim pembunuh bayaran untuk menghentikan kami! Jika ini berbahaya, bukankah kita harus mencegah mereka mendapatkannya?" "Mereka memang menginginkannya, dan itulah mengapa aku tidak bisa membiarkan siapa pun, bahkan kalian, mengambil risiko." Jian Yu menarik napas panjang. "Kitab Leluhur Langit hanya bisa diaktifkan oleh keturunan langsung dari lima leluhur pendiri perguruan. Dan dari sisa darah yang mengalir di dunia persilatan saat ini, kau adalah satu-satunya yang memenuhi syarat, Tuan Muda Li." Li Bing terdiam. Ucapan itu menggaung dalam benaknya, mengaitkan dengan potongan-potongan informasi yang ia kumpulkan, keluarganya, Peta Rahasia Langit, dan kini Kitab Leluhur Langit. Jadi, semua ini memang terhubung dengan darahnya. "Lalu, apa yang akan kau lakukan?" tanya Li Bing, menatap lurus ke mata Jian Yu. "Kau akan menghentikan kami dengan paksa?" Jian Yu mengangkat kedua tangannya. Tidak ada tan
"Aku tidak takut pada jumlah. Tapi aku khawatir, mereka bukan hanya mencari Peta Rahasia Langit, tapi juga mencoba menghapus siapa pun yang tahu sejarahnya."Diam-diam, Li Bing mengingat kembali ucapan Penjual Kabar Burung, juga pernyataan Pendekar Xue Tan—tentang lima perguruan besar di masa lampau dan bagaimana masing-masing pernah menguasai sebagian kekuatan dunia persilatan. Jika benar keluarganya adalah salah satu penjaga peta yang mengarah pada lokasi kekuatan sejati, maka semua darah yang tumpah selama ini bukan sekadar pertumpahan dendam, melainkan penghapusan sejarah."Tuan Muda Li, kita harus pergi dari sini sebelum siang. Jingwu tidak lagi netral," ujar Nona Lin.Li Bing menoleh. Dalam kabut, siluetnya seakan menjadi bagian dari bayangan lembah.Mereka kemudian melanjutkan perjalanan menuruni lereng gunung menuju Lembah Sunyi, sebuah lokasi tersembunyi di balik tiga lapis hutan cemara. Di sanalah menurut catatan lama, tersembunyi sebuah kuil tua yang diyakini menyimpan sa
Informasi itu mengejutkan Li Bing. Pengkhianatan dari dalam dunia persilatan? Ini jauh lebih rumit daripada yang ia bayangkan."Dan mengapa keluargaku?" desak Li Bing."Keluargamu, memiliki rahasia. Ada yang mengatakan mereka adalah penjaga sebuah peta kuno atau gulungan tersembunyi yang mengarah ke lokasi harta karun atau ilmu bela diri legendaris," jelas sang kakek. "Mereka menginginkan itu. Dan mereka tidak segan membantai siapa pun yang menghalanginya."Li Bing tersentak. Jadi, bukan gulungan di kuil itu, melainkan gulungan atau peta lain yang menjadi incaran utama. Itu sebabnya keluarganya dibantai. Ini semua adalah bagian dari skema yang jauh lebih besar.Dengan informasi baru ini, tujuan Li Bing semakin jelas. Ia tidak hanya harus membersihkan namanya, tetapi juga menemukan "Penjaga Kegelapan" dan mengungkap siapa "tokoh berpengaruh" yang bersekutu dengan Perguruan Bayangan Kegelapan.Lebih dari itu, yang terpenting, ia harus mencari tahu apa sebenarnya rahasia yang dijaga kel
Gulungan kuno yang dipegang Li Bing berdenyut, seolah-olah memiliki kehidupan sendiri, menyalurkan aliran energi yang dingin namun membangkitkan.Kilasan-kilasan gambar di benaknya adalah peninggalan dari masa lalu yang terlupakan—tari pedang yang mematikan, gerakan tubuh yang lincah seperti bayangan, dan teknik-teknik pengendalian energi yang asing. Suara-suara bisikan itu tidak lain adalah gema dari para ahli Perguruan Bayangan Kegelapan yang mencoba berkomunikasi, menuntunnya melalui lorong waktu.Nona Lin mengamati Li Bing dengan cermat, wajahnya menunjukkan campuran kekaguman dan kekhawatiran. "Kekuatan gulungan itu sangat besar, Tuan Muda Li," ujarnya, suaranya sedikit bergetar. "Kau harus sangat berhati-hati saat mempelajarinya. Pikiranmu adalah kunci kendali, bukan sekadar kekuatan fisik."Li Bing mengangguk, napasnya memburu. Ia merasakan keinginan kuat untuk segera membuka gulungan itu, untuk menyelami rahasia yang terkandung di dalamnya. Namun, ia juga merasakan peringat
Nona Lin mengangguk."Itulah mengapa aku mengatakan itu adalah kuncinya. Jika kau bisa sepenuhnya menguasai energi itu, kau akan menjadi sangat kuat. Lebih kuat dari siapa pun di dunia persilatan. Tapi ingat, kendali adalah segalanya. Satu kesalahan, dan kau bisa tersesat dalam kegelapan."Li Bing merasakan beban besar di pundaknya. Penyakit yang ia benci, kini adalah sebuah kekuatan yang harus ia kendalikan."Bagaimana dengan gulungan kuno itu?" Li Bing bertanya. "Bagaimana kita bisa menemukannya?""Kuil ini memiliki banyak rahasia," Nona Lin menjawab. "Kita harus menjelajahinya dengan hati-hati. Gulungan itu tidak akan mudah ditemukan. Mereka mungkin tersembunyi di tempat yang paling tidak terduga."Mereka melangkah masuk ke dalam kuil. Interiornya gelap dan sunyi, hanya diterangi oleh celah-celah di atap yang membiarkan sedikit cahaya masuk.Debu tebal menyelimuti setiap sudut, dan aroma kayu lapuk memenuhi udara.Patung-patung Buddha yang sudah usang berjajar di dinding, menatap k