Share

18. Ibu Mau Tinggal Di Sini.

Pagi hari telah tiba. Setelah melakukan sarapan bersama, semua orang pun beralih melakukan aktifitas masing-masing. Maulida langsung pamit karena ia tak bisa lama-lama meninggalkan Uminya. Sedangkan Alan langsung berangkat ke kantor.

"Mbak, saya saja yang nyuci," ucap Yulia saat Aira mengangkut pakaian-pakaian kotor ke belakang.

Aira yang hendak menjawab malah terpaku menatap Yulia. Rambut wanita itu terlihat kering, tak terlihat tanda-tanda orang telah keramas.

"Yul, apa kamu ... emm ... semalam ... " Aira bingung bagaimana cara menanyakannya. Tentu saja ia segan. Tetapi, ternyata Yulia sudah mengerti apa yang dimaksud Aira. Ia langsung memegang rambutnya. Lalu terlihat berfikir keras untuk membuat sebuah alasan.

"Ooh ... Ini ... Sudah kering, Mbak." Sebisa mungkin Yulia mengatakannya dengan hati-hati. Ia serba salah. Takut menyakiti hati Aira, tetapi ternyata wanita itu juga yang malah bertanya. Dengan terpaksa Yulia bersikap seolah memang telah terjadi sesuatu semalam. Walau seben
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status