author-banner
UmmiNH
UmmiNH
Author

Nobela ni UmmiNH

Ternyata Dosen Killer Itu Suamiku

Ternyata Dosen Killer Itu Suamiku

Tiba-tiba dua hari lagi Nadira harus menikah dengan Anand, laki-laki yang sudah lama dijodohkan dengannya karena ibu Anand kritis. Tak pernah bertemu sebelumnya, Nadira meminta foto Anand pada Triana, sahabatnya yang kebetulan adik sepupu Anand. Dari sini kesalahpahaman terjadi, Nadira semakin tak sudi bertemu karena Anand di foto jelek, tua, dan hitam, sangat berbeda dengan Nadira yang cantik dan Mahasiswi pujaan banyak laki-laki di kampus. Dia tidak hadir bahkan di acara ijab kabul. Empat bulan berlalu, takdir mempertemukan keduanya. Anand langsung mengenalinya, berbeda dengan Nadira. Bagaimana kisah mereka selanjutnya?
Basahin
Chapter: 70. Happy Ending
"Ngaku aja, Ra," ucap Danil sambil tersenyum. Nadira melengos sambil melipat tangan dengan kesal. "Ra, gak papa. Walaupun kamu udah nikah sama yang lain, tapi aku yakin cinta kamu masih milik aku. Kita bisa diam-diam berhubungan tanpa sepengetahuan siapapun, Ra. Dan begitu aku siap nikahin kamu, kamu harus cerai sama dia." Danil menggenggam tangan Nadira, membuat Anand semakin kepanasan. Tanpa permisi Danil menarik Nadira ke dalam pelukan. Melihat gadis itu tak berkomentar apapun tentang idenya membuat Danil mengira gadis itu berhasil ia taklukan. Anand yang sudah bergejolak melangkah hendak keluar untuk memberikan pelajaran pada keduanya. Namun langkahnya langsung terhenti saat Nadira mendorong Danil. "Dasar brenqsek! Gue buka cewek rendahan seperti yang Lo kira, ya! Walaupun gue menikah karena paksaan, tapi gue tahu diri dan aturan. Gue masih punya otak dan moral. Dengan lihat sikap Lo yang seperti ini gue makin benci sama Lo dan percaya sama ucapan papa gue waktu itu. Lo, buka
Huling Na-update: 2025-04-29
Chapter: 69. Mengenang Masa Dulu
"Masya Allah, rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wadzurriyyaatinaa qurrota a'yuniwwaj'alnaa lil muttaqiina imaamaa. Aamiin." Ayah muda itu mengecup kening anaknya yang sedang tertidur dalam pangkuan sang istri selepas kenyang minum asi."Aamiin." Nadira menyahut sambil tersenyum, menatap Anand tanpa kedip dengan berjuta rasa yang tak sanggup lisannya ungkapkan. Anand beralih menatap Nadira, senyuman hangatnya senantiasa terlukis di wajah tampan itu untuk keluarganya. Pria itu duduk di samping sang istri, kemudian merangkul pinggangnya dan mengecup kepala Nadira cukup lama, seolah lewat kecupan itu ia menjelaskan betapa kini sempurna kebahagiaannya wasilah dari perempuan tersebut. "Mas sangat bahagia," bisiknya kemudian. Nadira mengulum senyum, kemudian balas menatap sang suami. "Aku juga, Mas. Makasih untuk semuanya, makasih untuk semua cinta dan kasih sayang yang sudah Mas curahkan buat aku, sampai aku sekarang merasa jadi wanita yang paling bahagia di muka bumi ini." Anand mengu
Huling Na-update: 2025-04-29
Chapter: 68. Haru Biru
"Nadira melahirkan!""Nadira melahirkan, Mas!" Yasmin dan Triana serta para suaminya langsung bergegas menuju rumah sakit. "Ayo cepet, Mas!" Fahrul menoleh. "Kamu ini, kaya kamu aja yang mau lahiran." "Haish! Udah diem. Nyetir aja yang cepet." "Yasmiiin Yasmin! Masa kaya gitu kamu bicara sama suami?" tegur Zein yang duduk anteng bersama Triana di belakang. "Gue ikut deg-degan, Bang!"Triana dan Zein terkekeh melihatnya. Tiba-tiba Triana terdiam merasakan sesuatu. "Hweeek!" "Kamu kenapa, Sayang?" tanya Zein panik. Triana masih menutup mulut. Ia menggelengkan kepala sambil mengerjap."Apa Triana suka mual kalo naik mobil?" tanya Fahrul."Biasanya nggak." "Mungkin Lo hamil, Na!" pekik Yasmin membuat Triana dan Zein saling tatap. Zein menarik kepala Triana sampai bersandar di pundaknya, kemudian memijat tengkuk istrinya dengan lembut. "Mas?" lirih Triana sambil mendongak menatap wajah suaminya. Tatapannya menyiratkan banyak tanya. Zein mengangguk, mencoba menenangkan. "Nanti
Huling Na-update: 2025-04-29
Chapter: 67. Reuni
"Na ... Jalan Lo kenapa gitu?" Triana langsung mematung, menoleh pada Yasmin dengan ragu-ragu. "Gue ... Jalan gue biasa kok." "Nggak, jalan Lo gak biasa, Yas." "Ah udahlah. Cepet bantuin gue cuci piring." Yasmin menurut. Namun lagi-lagi ia kembali berbisik. "Na, sakit, gak?" Triana gelagapan, mulai tak nyaman berada dekat-dekat dengan Yasmin. "Na?" "Sakit apa?""Lo jangan pura-pura gak ngerti, Na." Triana menghela nafas. "Lumayan." Yasmin berdesis. "Kaya gimana rasanya?""Haish! Lo itu ... " Triana tak melanjutkan protesan nya dan berdecak kesal. "Na, gue cuma pengen tahu aja. Biar siap-siap nanti. Itung-itung Lo berbagi pengalaman lah sama calon pengantin yang masih polos ini." "Gak perlu siap-siap segala, Yas, nanti Lo juga tahu sendiri." "Tapi, Na--""Yas, gue juga gak siap-siap, tuh. Lagian, gue malu kalo harus ngomongin kaya gituan." Yasmin terkekeh. Dalam hati ia mengejek, padahal gue udah lihat secara langsung hal yang mungkin bakalan bikin Lo tambah malu jika ta
Huling Na-update: 2025-04-29
Chapter: 66. Pemandangan Kotor
"Gugup?" Triana tak menjawab, tangannya meremas sprei dengan kuat. Zein menghela nafas lalu bersandar di kepala ranjang. "Jangan gugup, kita ngobrol, yuk?" Triana mulai mendongak. "Ngobrol apa?" "Menurut kamu, Fahrul seperti apa? Apa dia cocok untuk Yasmin?" Triana mulai berpikir. "Menurutku Fahrul terlihat baik, mudah akrab juga sama keluarga. Dan dia juga kelihatan benar-benar mencintai Yasmin." Zein manggut-manggut. "Tapi bukannya jadi istri tentara itu banyak resikonya?" Triana tersenyum. "Resiko pasti selalu ada di setiap keputusan yang kita buat. Yasmin juga bukan gak tahu resikonya bagaimana jika menikah dengan Fahrul, tapi dia tetap menjalaninya, kan? Jadi mungkin dia memang sudah mempersiapkan diri. Dan lagi, suatu kebanggaan juga untuk keluarga kita punya saudara seorang abdi negara, kan?" Zein mengangguk lagi. "Jadi kamu setuju?" Triana mengangguk. "Selama laki-laki itu mencintai Yasmin dengan tulus dan Yasmin juga mencintainya, aku setuju." "Tapi M
Huling Na-update: 2025-04-29
Chapter: 65. Malam Pertama
"Yasmin cukup beruntung, ya, punya pacar yang seperhatian ini sampai maksain datang di tengah-tengah kesibukan," ucap Anand. "Jelas. Sekarang Yasmin prioritas saya. Saking buru-burunya langsung ke sini saya gak sempat ganti seragam dulu. Takut Yasmin sedih, kasihan. Tapi malah jadi pada takut lihat kedatangan saya." Semua orang tertawa. "Aku belum terlambat, kan?" tanya Fahrul menatap Yasmin yang kini senyum-senyum sok kalem. Gadis itu pun menggeleng untuk menanggapi pertanyaan pacarnya itu.Kini giliran Triana dan Nadira yang memasuki mode jahil."Uhuyy! Akhem-akhem!" "Uhuk! Uhuk! Aduh, Mas, aku keselek," celetuk Nadira.Dengan sigap Anand menyerahkan minuman gelas. "Mas, aku bercanda!" pekik Nadira membuat Anand melongo."Ra, lihat, Ra!" ucap Triana menunjuk udara di dekat Yasmin."Apaan, Na?" "Saking hatinya lagi berbunga-bunga, bunga-bunga itu berterbangan keluar." Yasmin tersenyum. "Bunga melati, kan? Kaya nama gue?" "Bukan." Triana menggeleng. "Terus?" "Bunga raflesia,
Huling Na-update: 2025-04-29
Penderitaan Istri Kedua Suamiku

Penderitaan Istri Kedua Suamiku

Karena suatu kejadian tak terduga, Alan terpaksa berjanji akan menikahi seorang wanita yang bahkan baru ia temui. Alan pun harus berusaha mendapatkan izin dari istri pertamanya untuk menunaikan janjinya itu, walau tak mudah tentunya, wanita mana yang akan dengan mudah mengizinkan suami menikah lagi? Yuk, simak kisah rumah tangga mereka yang pastinya sangat berbeda dari yang lain. kisah poligami yang banyak ujian dan tantangan harus mereka lewati bersama-sama. Namun, apakah mereka mampu? atau pada akhirnya ada pihak yang harus mengaku kalah dan mundur?
Basahin
Chapter: 66. Ending
"Mbak, aku tahu kamu akan cepat menemukan surat ini." Satu garis pertama membuat Aira langsung mengerutkan kening. "Yulia?" gumamnya lalu kembali membaca bait selanjutnya dengan tak sabar. "Terima kasih untuk semua yang sudah kalian berikan untukku. Pelajaran hidup, dan ilmu-ilmu yang sebelumnya tak aku dapatkan dari kedua orang tuaku. Semoga Allah membalas semua kebaikan kalian dengan setimpal. Aamiiin.Mbak, bukan maksudku untuk merusak hari bahagiamu. Tapi aku takut, aku terlalu takut untuk terus berada di antara kalian, orang-orang yang aku sayangi. Aku merasa tak pantas berada di antara kalian dan mendapatkan cinta kalian. Mbak, aku titip Cilla, ya? Aku percaya kalian akan menyayangi dan menjaganya dengan baik. Jika suatu saat dia bertanya tentangku, kasih tahu padanya kalau aku sudah tiada. Aku merasa tidak sanggup untuk terus bersama kalian. Sejak kehadiranku kalian sudah mengalami banyak sekali masalah dan musibah. Kehidupan kalian yang damai seolah terenggut dengan kedatang
Huling Na-update: 2023-10-29
Chapter: 65. Maafkan Ibu
"Tenang wahai ibu-ibu, jangan ikut-ikutan cemas dan takut suami akan berpoligami hanya karena ada salah satu tetangga kita yang berhasil melakukannya. Itu hak masing-masing, dan ibu-ibu sekalian juga tidak punya hak mengurusi hidup Yulia, maupun hidup Aira dan mas Alan. Coba pikirkan, apakah mereka benar-benar merugikan kalian dengan nyata? Kalau hanya suami jadi bercanda dan menggoda ibu masalah poligami itu hanya hal wajar. Tapi sisi ketakutan ibunya lah yang terlalu berlebihan. Saya contonya, saya suka melihat keluarga Mas Alan, Aira, dan Yulia hidup dengan tenang dan damai. Bisa saja saya menggoda istri saya masalah itu, tetapi bukan berarti saya memang benar-benar serius ingin menikah lagi. Saya tidak punya niatan malah, tapi bukan berarti saya tidak bisa bercanda."Ibu-ibu semua mulai diam dan memikirkan perkataan pak RT. "Tapi Pak RT bisa jamin, gak, kalau suami kita benar-benar hanya bercanda?" tanya Bu Jiya."Insya Allah. Kalau ada suami yang bersungguh-sungguh ingin berpoli
Huling Na-update: 2023-10-29
Chapter: 64. Jangan Usir Menantuku!
Setiap hari ada saja yang membuat hari-hari Yulia begitu sibuk. Bagaikan ingin membuatnya kapok dan menyerah, Vina terus menuntut banyak hal dan marah-marah pada Yulia. Sebenarnya bukan balas dendam, hanya saja dia ingin lebih dalam mengetahui kasih sayang Yulia terhadapnya. Apakah Yulia benar-benar tulus merawatnya selama ini? Ya, walaupun hatinya sendiri sudah merasakannya, tetap saja Vina terlalu enggan dan angkuh untuk berbaik hati begitu saja pada menantu yang tak diharapkannya itu. "Ada yang Ibu inginkan lagi?" tanya Yulia dengan lembut setelah mengganti celana Vina. "Tidak ada," ucap Vina. Yulia tersenyum menatap Vina yang masih tak sudi menatap wajahnya. "Baiklah," gumamnya dengan pelan dan langsung beringsut dari tepi ranjang. Vina tak yakin, tapi dia merasa melihat setitik bening yang bercahaya di sudut mata Yulia sebelum Yulia memalingkan wajahnya dan keluar dari kamar. Vina merasa tak enak. Dia memaksakan diri untuk turun dari tempat tidur. Tetapi dia malah terjatuh
Huling Na-update: 2023-10-28
Chapter: 63. Bisa Diandalkan
"Yulia ... " Vina berkata lirih dengan wajah yang memerah kala menantunya datang menyimpan sarapan pagi. "Iya, Bu?" Yulia menghentikan langkah kakinya yang hendak keluar kamar dan kembali menoleh ke belakang. Vina tak menjawab, bahkan ia tak berani menatap kedua mata Yulia. Tangannya cukup kuat meremas seprai hingga membuat Yulia mulai cemas. "Ibu, ada apa?" tanya Yulia setelah mendekat. Vina tak menjawab, keringat mulai bermunculan memenuhi wajah rentanya. "Ibu sakit? Ibu kenapa?" "Ibu ... Ibu pup." Yulia langsung terkejut mendengar ucapan Vina yang hampir tak tertangkap indera pendengarannya itu. Namun, Yulia berusaha mengerti dan tak ingin semakin menekan mertuanya. Tanpa basa basi lagi Yulia membantu Vina untuk membersihkan diri. Wajah Vina benar-benar memerah. Tubuhnya gemetar menahan rasa malu. Bahkan, ingin sekali rasanya dia menjerit menangisi nasibnya yang sungguh lemah ini. Membuang hajat saja harus dibantu orang lain, apalagi orang yang direpotkan itu adalah Yulia,
Huling Na-update: 2023-10-28
Chapter: 62. Ibu Kecelakaan
Esok harinya, Aira yang sudah cukup membaik pun bersiap ke luar rumah. "Mau ke mana, Ra?" tanya Vina saat Aira berjalan mendekati pintu depan. "Em, mau ke toko, Bu." "Oh, iya. Kamu sudah lama ya tidak datang ke toko. Kalau begitu Ibu mau ikut."Aira menggigit bibirnya sendiri. "Mau ikut? Tumben sekali, Bu?" "Iya. Kali saja Ibu menemukan daster yang cocok untuk Ibu."Aira tersenyum kaku. Dan ia pun akhirnya harus benar-benar pergi ke toko, walaupun tujuannya semula bukanlah tempat tersebut. Hingga siang hari Aira masih berada di toko sambil menunggu Vina puas memilih-milih barang yang dia inginkan. "Ra, kalau kebanyakan kamu nanti minta uang bayarnya sama Alan saja, ya?" Aira tersenyum kecil. "Iya, Ibu.""Ah, Ibu sudah puas rasanya. Sudah banyak yang Ibu pilih," ucap Vina dengan terkekeh. "Oh, Ibu mau pulang? Tapi Aira belum beres, Bu. Apa Ibu tidak keberatan pulang sendiri?" Vina memperhatikan Aira beberapa saat membuat menantunya tersenyum kikuk. "Memangnya kamu sedang apa?
Huling Na-update: 2023-09-15
Chapter: 61. Sebaiknya Kita Bercerai.
"Ibu sudah, Bu!" "Ibu, sudah! Kasihan Yulia!" Aira dan Alan tak menyerah. Mereka terus berusaha menjauhkan Yulia dari Vina. Tak mereka pedulikan kerumunan tetangga yang sudah memenuhi halaman rumah mereka dengan berbagai tatapan yang berbeda. "Pembawa sial! Pergi kamu dari hidup putraku!" Vina menyempatkan menendang Yulia saat Alan berhasil menariknya. Alan langsung menyembunyikan Yulia di belakang tubuhnya. Sedangkan Vina di pegangi Aira. "Bu, sudah, Bu. Aira masih lemas." Vina menoleh pada Aira dan menghembuskan nafas dengan kasar. "Awas saja kalau wanita ini masih ada di rumah ini! Pelakor sialan! Pergi kamu dari sini!" Vina menghentakkan kakinya dan kemudian meninggalkan mereka bertiga ke dalam rumah. Yulia terus menangis dengan tersedu. Aira membenarkan jilbabnya yang berantakan akibat ulah Vina. "Ayo masuk, Yul." Aira dan Alan menuntun Yulia dan menutup pintu depan, membuat semua yang menonton kejadian itu kecewa. "Ada apa sih, sebenarnya?" tanya salah satu tetangga."I
Huling Na-update: 2023-09-15
Diusir Dari Kampung, Dinikahi Sultan Tampan

Diusir Dari Kampung, Dinikahi Sultan Tampan

Ibu tiri dan saudari tiriku mengira aku menjadi gelandangan setelah mereka fitnah dan diusir warga. Namun siapa sangka kalau aku malah dinikahi sultan tampan yang sangat anti dengan pernikahan. Bagaimana kisah pernikahanku dengan pria aneh tersebut?
Basahin
Chapter: 51. End
Beberapa bulan berlalu, kehidupan mereka kini sudah sangat baik, tak ada lagi gangguan yang berarti. Bahkan, entah kenapa Silvi dan Leni pun tak pernah lagi dengan sengaja menunjukkan dirinya. Hanya pernah sesekali tak sengaja berpapasan, dan mereka bersikap seolah tak saling mengenal. Hanya, Nadia masih dapat melihat ketidak sukaan merrka dalam tatapannya. Kehamilan Nadia sudah memasuki usia ke 5 bulan, membuat perutnya kian membuncit. Dia juga kini di larang untuk ikut andil di toko, hanya sekedar keluar dan menyaksikan kesibukan karyawan-karyawannya yang sudsh bertambah. Resti yang bertanggung jawab mengurus segalanya. Ponsel Nadia berdering, wanita itu pun dengan cepat merogoh tasnya dan menempelkan ponsel itu di telinganya. "Ya, mas ?""Kamu masih di toko ?""Iya, mas. Kenapa memangnya ?""Cepat pulang, ya ? Kakek mengajak kita berkumpul di rumah. Ini mas juga sedang di jalan, mau pulang." "Oh, baiklah."Sambungan terputus. Nadia langsung mencari Tris untuk mengajaknya kembal
Huling Na-update: 2023-02-19
Chapter: 50. Modus !
Semua bapak-bapak di belakang Arian hendak melayangkan ledekannya lagi. Namun, pak penghulu dengan segera mengangkat sebelah tangannya, membuat mereka urung mendebat pembelaan Arian. "Jadi, tuan ini menghamili nona ini ?" Tanya penghulu menunjuk Arian dan Silvi bergantian. "Tidak !""Iya, pak !" Jawab Silvi dan Arian bersamaan. Arian menatap Silvi dengan bengis. Sungguh, dia sangat muak dengan wanita itu. "Pak, saya sama sekali tidak melakukannya. Demi allah ! Saya sudah punya istri, dan saya mencintai istri saya."Sambil menunduk, Silvi menyembunyikan bibirnya yang mencebik mendengar ucapan Arian."Haha, zaman sekarang mah udah punya istri, kek. Udah punya suami, kek. Kalau otaknya konslet tetep aja nyari mangsa lagi. Ya gak ?" Tanya salah seorang bapak-bapak itu yang di sambut dengan tawa dari yang lainnya. Arian berdiri, dia sudah cukup sabar menghadapi sikap so tau mereka."Itu menurut orang yang otaknya konslet. Tapi, saya tidak seperti itu. Saya masih normal, otak saya mas
Huling Na-update: 2023-02-18
Chapter: 49. Jebakan Silvi
"Ini, inilah yang saya tadi ingin bicarakan sama kamu. Juli, dia tadi pagi masuk rumah sakit mendadak karena di temukan tak sadarkan diri di kamarnya. Tapi keadaannya sudah stabil tadi, makanya saya pergi bekerja. Tapi tadi, suster menelpon mengabari kondiri Juli yang kritis." "Ap-apa ?? Juli ?" Felix menjadi gugup. Raut kecemasan terlihat dengan jelas di wajahnya. "Saya ke rumah sakit dulu, permisi pak Arian, pak Felix." "Tunggu, pak ! Saya ikut !" Ucap Felix "Baiklah, ikuti saja mobil saya." Ucap Samsudin sambil sedikit berlari menuju keluar restoran.Felix dengan terburu-buru merogoh dompetnya dan menyerahkan beberapa lembar uang pada Arian. "Pak Arian, saya mohon maaf sekali karena harus meninggalkan anda. Ini, saya yang bayar." "Tidak usah, pak Felix. Saya mengerti kok.""Tidak papa, anggap saja ini sebagai permintaan maaf saya karena tak jadi menemani anda makan siang, padahal saya yang ngajak tadi. Sudah ya, syaa tifak punya banyak waktu. Sekali lagi saya minta maaf, dan
Huling Na-update: 2023-02-18
Chapter: 48. Kembali Dengan Berbeda
"Loh, itukan si Nadia ?" Gumam wanita tersebut dalam hati. "Sayang, kamu kenapa ?" Tanya Dev, pria tampan yang bersama dengan Silvi. Dari penampilannya, Dev seperti pria kaya lainnya, keren, rapi, dan juga terawat, lagipula, jika saja Dev bukan pria ber-uang, mana mungkin Silvi akan mau berhubungan dengannya. "Eh, eem... Aku mau ke toilet dulu deh sayang. Sebentar, ya ? Kamu tunggu saja di mobil.""Baiklah, jangan lama." Silvi tersenyum, Dev pun berjalan menuju parkiran meninggalkan Silvi. Silvi ternyata juga berkencan dengan Dev di resort itu. Setelah hatinya hancur kemarin karena Arian yang ternyata suami Nadia, Silvi langsung pergi mencari kesenangan ke club langganannya, dan disanalah dia bertemu dengan Dev. Perlahan Silvi mengendap-endap untuk melihat pasangan tersebut semakin dekat. "Oh shit ! Iya itu mereka ! Jadi mereka emang suami istri ?" Silvi mengumpat sambil menatap tak suka ke arah mereka.Pasangan yang serasi, mereka terlihat begitu bahagia satu sama lain. Aura k
Huling Na-update: 2023-02-18
Chapter: 47. Surga Cinta
Arian sudah keluar dari kamar mandi, kini giliran Nadia yang harus membersihkan tubuhnya dari air hujan yang sempat mengguyurnya beberapa saat lalu. Arian duduk di sofa, dia memesan beberapa cemilan dan juga minuman hangat pada petugas resort. Sambil menunggu pesanan tiba, Arian membuka ponselnya dan mendapatkan beberapa pesan. Hampir semuanya tentang pekerjaan, Arian sudah meminta sekretarisnya untuk menghendel pekerjaan selama dia berada disini. Gerakan jempolnya terhenti saat mendapati panggilan tak terjawab dari kakeknya. Aahh... Arian sampai lupa tidak memberitahukan pada kakeknya kemana mereka pergi. Arian menekan tombol panggil, dan tak menunggu lama akhirnya panggilan tersambung. "Halo ?" "Halo, kek.""Jadi, kemana kamu membawa cucu menantuku ?" Tanya Alex to the poin. Arian mendesah pelan, tadi dia hanya menitipkan pesan pada Tris, untuk memberitahukan pada kakeknya bahwa dirinya akan pulang sedikit terlambat bersama Nadia. Namun, dia tidak mengatakan tujuannya dan kapan
Huling Na-update: 2023-02-18
Chapter: 46. Di Depan Air Terjun
Di restoran yang masih termasuk di area resort, Arian dan Nadia sedang makan bersama di salah satu meja. Ada beberapa meja lain yang sama-sama terisi oleh pengunjung lain, namun tak mengurangi kenikmatan hidangan tersebut. Setelah Arian selesai membersihkan dirinya, keduanya langsung pergi keluar untuk makan siang yang sudah kesorean. Nadia maupun Arian menyantap makanannya dengan lahap tanpa ada perbincangan saking sudah laparnya, hingga tak butuh waktu lama untuk mereka berdua menghabiskan semua menu yang tersaji di meja. "Ayo !" Ucap Arian setelah selesai mengelap bibirnya menggunakan tissue. "Mau kemana lagi, mas ?" Tanya Nadia setelah meneguk habis minumannya. "Kemana saja, jalan-jalan." Ucapnya yang segera berdiri dan menarik tangan Nadia. Nadia pun menurut dan hanya mengikuti langkah sang suami saja. Dia benar-benar tida menyangka, kalau ternyata Arian Trisatya, seorang pria yang terkenal dingin dan acuh itu memiliki sisi yang berbeda. Nadia melihat suaminya kini seperti pr
Huling Na-update: 2023-02-16
Antara Dendam, Hijrah, dan Cinta

Antara Dendam, Hijrah, dan Cinta

Sebuah tragedi yang terjadi pada Maya membuat hidup Marisa mulai tak tenang dan memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai wanita malam. Disamping perjuangannya untuk berhijrah, Marisa juga menyelidiki kasus kematian Maya yang ia yakini sengaja dibunuh seseorang. Di sisi lain Luqman terus mengganggunya dengan pernyataan cinta. Akan seperti apa kisah Marisa berjalan? Baca selengkapnya, dan kamu gak akan menyesal.
Basahin
Chapter: 29. Jalan Berdua
Ponsel Marisa menjerit keras dari kamar. Dengan cepat ia mengangkat panggilan. "Ris?" Marisa semakin resah. Sebenarnya, dia pun senang saat bertemu dengan Luqman. Hanya saja ... akal sehatnya seolah terus mengingatkan. "Maaf, Mas. Bukan maksudku--" "Ya, gak papa. Kamu memang gadis baik-baik, gak mudah nerima kedatangan laki-laki walaupun dia susah payah untuk datang." Perkataan Luqman yang terdengar layaknya sindiran itu membuat Marisa semakin merasa bersalah. "Maafin aku, Mas ... " Layaknya sepasang kekasih, Marisa ikut merasa sakit mendengar kekecewaan dalam setiap ucapan Luqman. "Aku di sini, Ris, di cafe Magnolia. Kalau kamu gak datang, sepertinya aku bakal langsung pulang lagi." Marisa tahu kemungkinan tempat tinggal Luqman satu daerah dengan Jihan. Dan itu bukanlah jarak yang dekat untuk menuju ke Jakarta. Tanpa pikir panjang lagi Marisa menyambar tas dan merapikan penampilannya. "Mbak? Mau ke mana buru-buru?" tanya Sonia yang masih mengucek mata. "Ke depan bent
Huling Na-update: 2025-06-13
Chapter: 28. Nekat
Dengan cepat Marisa mematikan telepon sepihak, dia langsung berjalan dengan langkah lebar ke arah Sonia. "Dek! Kamu sejak kapan di sini?" "Hehe, dari tadi sih." Sonia malah cengengesan. Namun, melihat tatapan Marisa yang terlihat marah membuatnya langsung cemberut. "Kamu sengaja nguping, ya? Kenapa? Itu gak sopan." "Ya maaf, Mbak. Habis gue penasaran banget, Lo keliatan mencurigakan banget tadi. Mbak juga sih, kenapa pake nyembunyiin sesuatu dari gue? Gue kan orangnya kepoan. Lho gak nganggap gue adek beneran ya Mbak?" Sonia berlagak merajuk sambil menanyakan hal itu. Dia langsung melipat kedua tangannya di dada dan membelakangi Marisa. Marisa menghembuskan nafasnya pelan. Sonia benar-benar ahli memutar situasi. Padahal dia yang salah di sini, tapi kini malah dirinya yang merajuk. Mau tidak mau Marisa pun mengalah. "Ma'afin mbak, Dek. Bukan maksud mbak kaya gitu. Tapi... " "Udah deh, Mbak! Gue kira Lo emang udah sayang sama gue, udah nganggap gue adek Lo sendiri setelah cukup
Huling Na-update: 2025-06-13
Chapter: 27. Perasaan Apa Ini?
"Aaaaaa!" Keduanya menjerit kencang dan langsung menutup mata saat kuntilanak nemplok di kaca dengan mata melotot menatap seisi kamar. Bagian mata hitamnya kecil, nyaris tak terlihat, serta ada cairan merah yang menetes dari kedua kelopak mata dan juga sudut bibirnya. Melihat kuntilanak itu masih saja ada dan terus menggerak-gerakkan kepala dengan menyeramkan, keduanya langsung memakai pakaian seadanya dan berlari ke luar kamar. Tentu saja hal itu membuat penghuni kamar lain ikut heboh dan keluar semua. Mereka kini berkerumun mengelilingi pasangan tadi yang kini masih histeris. "Ada setan! Ada setan di jendela!" teriak laki-laki itu dengan sangat ketakutan yang kemudian menular pada yang lain. "Tuh, kan! Aku bilang juga apa! Tempat ini kayanya sekarang berhantu." "Kalau dipikir-pikir, kayanya setan itu mirip salah satu psk di sini. Tapi sekarang psk itu udah gak ada." "Iya bener, gue juga pernah lihat setan itu. Dia mirip Maya!" "Maya?" Semua orang langsung heboh dan bertan
Huling Na-update: 2025-06-13
Chapter: 26. Teror
Pria itu dengan cepat mencari sumber suara, menempelkan telinga ke satu persatu pintu kamar. Hingga tubuhnya menegang saat menempelkan telinga di daun pintu kmar yang paling ujung. Kamar kosong yang tak pernah digunakan. Mendadak nyalinya menciut, suara itu benar-benar ada,dan terdengar sangat memilukan. Pikirannya mulai berperang, apakah makhluk seperti itu ternyata memang ada? Dengan perasaan yang membuncah Ferry bertekad membuka pintu. Namun begitu pintu dibuka, suasana gelap, penglihatannya tak bisa melihat apapun. Keadaan di dalam sana pun sangat berantakan. Kakinya sudah melangkah masuk, namun tiba-tiba ... Puk! "Woy astaga!" pekik Ferry sambil lompat dan langsung menoleh ke belakang. Bos menatap Ferry dengan sorot mata tajam. "Sedang apa kamu di sini?" tanyanya. Ferry mengusap dadanya yang berdegup kencang. "Saya ... Saya ... " "Kamar ini tidak pernah digunakan. Ada kamar yang lain kalau mau nyewa. Dua ratus sekali pake, diluar biaya cewek-cewek cantik di sini. Mau? Kal
Huling Na-update: 2025-06-13
Chapter: 25. Berhasil Meyakinkan
"Buka bajumu!" Marisa melotot sesaat. Namun, dia harus bisa mengontrol diri. Ini semua sudah dia prediksi akan terjadi. "T-tapi, dibagian tubuh dalam saya keadaannya lebih parah, Bos. Bos ... yakin? Gak bakal merusak nafsu makan Bos kalau sampai lihat?" Si bos mulai menelan ludah. Hatinya kian berperang. Hah! Buat apa juga sebenarnya gua nyari tahu sampai begini. Dari wajahnya aja dia udah keliatan jelek banget, apalagi kalau yang di badan lebih parah. Mungkin lebih banyak, atau mungkin juga lebih menjijikan dengan adanya nanah atau bahkan darah yang menetes sedikit demi sedikit akibat terus digaruk. Si bos bergidik. "Kamu garuk-garuk terus, memangnya gak sakit digaruk begitu?" tanyanya masih penasaran. "Y-ya ... Sakit, sih, bos. Cuman rasa gatalnya lebih menyiksa. Nanti kalau gatalnya sudah reda, baru rasa sakitnya kerasa, Bos. Aku juga tersiksa banget dengan keadaan ini. Mana gak bisa kerja lagi nyari uang yang banyak, mana jadi jelek, terus badan aku menjijikan kaya gini. Te
Huling Na-update: 2025-06-13
Chapter: 24. Memulai Aksi
"Ada apa? Kenapa?" tanya pria itu. Stela yang tak sanggup berkata-kata hanya menunjuk cermin. "Nggak ada apa-apa!" Stela mendongak, dengan takut-takut menatap cermin lagi. Namun, apa yang dia lihat tadi kini tidak ada. "Kamu kenapa, sih?" "T-tadi ... Tadi ada setan di sana!" "Setan? Mana? Gak ada!" "Tadi ada, Fik! Aku takut." *** Semakin larut malam, suasana semakin tak terkendali. Orang tepar di mana-mana. Tapi ada juga yang masih segar, yaitu para perempuan yang bertugas menjaga minuman. Sekitar ada tiga orang perempuan dengan pakaian khusus, namun tetap kurang bahan. Seiring dengan pesanan yang menyepi, mereka memilih untuk bermain ponsel. Ketiganya fokus dengan ponsel masing-masing, ada yang senyum-senyum, ada yang serius, ada juga yang cekikikan membaca story lucu di sosmed. Hingga tiba-tiba salah satu dari mereka merasa ada sesuatu yang mengganggu matanya. Ekor matanya menangkap sesuatu yang terus berusaha menarik perhatian di balkon lantai atas. Begitu dia mel
Huling Na-update: 2025-06-13
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status