Share

Bab 47

Bab 47

"Eumh, kita bicarakan itu nanti lagi, ya, As. Nggak enak banyak keluarga sekarang," ucapku mengelak dari pembicaraan ini. Astina kini memasang wajah kesal.

"Aku masih menunggu janji Mbak untuk mendekatkan kami, lho. Aku nggak peduli pada perasaan Kak Anisa. Toh Mbak sendiri yang ngejanjiin untuk mendekatkan kami."

Aku menghela nafas sebelum menjawab.

"Iya, waktu itu Mbak janji. Tapi perlu kamu ingat juga, kalau Abbas menolakmu atau kalian tidak sampai jadian dan menikah, yang jelas Mbak sudah berusaha mendekatkan kalian. Tapi keputusan tetap berada di tangan pria itu."

"Ya, udah, yang penting Mbak usaha dulu," ketusnya meletakkan kembali baki di atas meja. Aku menggeleng cepat melihat kelakuan gadis yang masih kekanak-kanakan tersebut.

Kusuguhkan minuman dingin itu ke tengah-tengah ruang. Kusuruh mereka untuk mengambilnya masing-masing. Sekilas kulihat tatapan Arfan fokus padaku, sebelum akhirnya aku memilih mengabaikannya dan tersenyum pada yang lain.

Astina kembali duduk di s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status