Chat WA Mantan Istri Suamiku

Chat WA Mantan Istri Suamiku

Oleh:  Tiara Rubiansyah   On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
3 Peringkat
16Bab
1.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Yasmin seorang istri yang tidak banyak tingkah, namun harus dihadapkan pada problema pernikahan terdahulu mantan istri suaminya. Hani—sang mantan istri terus mengirimkan chat WA pada Haris. Dirinya merongrong minta dibelikan ini dan itu oleh mantan suaminya, yang tak lain adalah suami Yasmin. Mampukah Yasmin mengahadapi tingkah mantan istri suaminya?

Lihat lebih banyak
Chat WA Mantan Istri Suamiku Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Isabella
Ceritanya bagus aku tunggu kelanjutannya
2024-02-06 16:50:19
0
user avatar
Agus Irawan
Hai kak mampir ke Novelku. judul" Kembang Desa Sang Miliarder" pena" Agus Irawan.
2023-02-10 21:13:30
1
user avatar
Tiara Rubiansyah
Dukung cerita ini sampai akhir ya, Kaka ...... Terima kasih..
2023-01-19 09:50:07
2
16 Bab
BAGIAN 1. MEMINTA DIBELIKAN MOBIL
Chat WA Mantan Istri Suamiku[Bulan ini aku minta semua uang gajimu ya, Mas. Aku pengen kredit mobil supaya Nia tidak kepanasan kalau pergi ke sekolah. Kalau naik motor sering kepanasan, lagian motorku juga sudah sering rusak. Sudah kadaluarsa!]Mataku membulat sempurna kala membaca pesan dari Mbak Hani, mantan istri suamiku. Mas Haris memang duda beranak satu kala aku menikah dengannya, dia punya seorang anak perempuan yang berusia sepuluh tahun yang ikut bersama bersama Ibunya.Ini bukan kali pertamanya Mbak Hani mengirim pesan seperti itu pada suamiku, sudah sangat sering dia meminta ini dan itu dengan mengatasnamakan Nia anaknya. Padahal aku yakin anak sekecil itu belum perlu benda-benda seperti yang dia minta.[Sudah jangan banyak nuntut Mbak, tanggung jawab Mas Haris bukan cuma kamu.] Kuketik pesan balasan itu untuknya, terdengar keras namun sangat pas untuknya.[Aku bukan meminta padamu, tapi pada Mas Haris Ayahnya Nia! Jadi kamu tidak usah ikut campur urusan kami!!]"Ada chat
Baca selengkapnya
BAGIAN 2. GERAK CEPAT
Chat WA Mantan Istri Suamiku 2Pagi ini aku bergegas menuju sebuah bank, tekadku sudah bulat untuk memindahkan seluruh saldo rekening ini ke dalam rekening yang baru. Mas Haris juga sudah pergi bekerja, jadi aku bisa lebih leluasa."Mau kemana kamu pagi-pagi begini?" tanya Ibu mertuaku, dirinya tengah menonton TV. Tiada hari tanpa menonton televisi, seperti candu untuknya."Aku mau mengecek toko, Bu." jawabku, lalu buru-buru pergi."Masih pagi bukannya dirumah malah kelayapan, kayak masih gadis saja! Sudah jadi istri orang kok enggak sadar diri juga!"Aku tidak mempedulikan omongan Ibu, terserah dia saja mau menyebut aku apa. Yang terpenting saat ini aku harus berhasil menjalankan rencana ku. Aku terpaksa naik taksi karena Mas Haris telah membawa mobilku untuk bekerja, katanya sih malu kalau pekerja kantoran tidak membawa mobil.|Alhamdulillah ya Sayang, sebentar lagi Papa bakal membelikan mobil ini untuk kita. Rezeki wanita sholehah dan anak pintar.|Tanganku yang awalnya iseng membu
Baca selengkapnya
BAGIAN 3. MALUNYA ITU LOH!
Chat WA Mantan Istri Suamiku 3"Di mana kamu meletakkan ATM-nya, Dek?" tanya Mas Haris, dirinya sudah rapih dan bersiap untuk pergi membeli mobil permintaan mantan istrinya."Di tempat biasa." jawabku acuh.ATM itu memang selalu aku letakkan di dalam lemari pakaian kami, karena biasanya jika Mas Haris sedang butuh uang maka dia akan meminta aku untuk mengambilnya di ATM."Kamu tidak mengubah pin-nya kan?" Selidiknya penuh kecurigaan."Untuk apa? Toh kamu tetap tidak akan mendengarkan omonganku." Mas Haris malah salah tingkah ketika mendengar jawabanku. Di tangannya juga sudah ada ATM yang konon katanya berisi uang tabungan kami.Tanpa mengucap sepatah katapun dia berlalu meninggalkan kamar kami. Aku juga langsung mengikutinya."Sudah mau pergi, Haris?" tanya Ibu mertuaku ketika melihat sang anak."Iya Bu, lebih cepat lebih baik.""Kalau begitu tunggu dulu, Ibu juga ingin ikut membeli mobil untuk Nia." tutur Ibu dengan semangat empat lima.Setelahnya Ibu beranjak menuju kamarnya, aku y
Baca selengkapnya
BAGIAN 4. BERUJUNG CEKCOK
Chat WA Mantan Istri Suamiku 4"Loh, loh kamu mau kemana, Mas?" teriak Mbak Hani."Haris!" panggil Ibu mertuaku.Mas Haris malah keluar dari dealer mobil ini, tidak menanggapi panggilan Mbak Hani dan juga Ibunya. Dia juga melewati aku tanpa berbicara sedikitpun. Dirinya juga tak peduli kalau si kasir terus memanggilnya, apa jangan-jangan Mas Haris mau kabur?"Kalau suami Mbak kabur siapa yang akan tanggung jawab?!" tanyanya pada Mbak Hani, mungkin dia pikir Mbak Hani adalah istrinya Mas Haris karena dari tadi mereka juga tidak berjarak."Eh, ah anu---" gagap Mbak Hani."Ana anu apa, Mbak? Kalau begini bagaimana coba? Saya juga yang ikut repot karena ulah kalian!" ucapnya kesal, jikalau aku jadi dia pun pasti akan sangat jengkel jika bertemu dengan costumers seperti mereka. Terlebih tingkah laku mereka sebelumnya jauh dari kata baik.Mbak Hani dan Ibu hanya bisa diam, dagu yang tadi diangkat tinggi kini malah tertunduk lemas. Malu jelas terpancar dari wajah keduanya yang bersemu merah,
Baca selengkapnya
BAGIAN 5. SEMAKIN MENJADI-JADI
Chat WA Mantan Istri Suamiku 5"Aku harus membawa ATM ini." gumamku, meraih sebuah tas skincare yang menjadi tempat penyimpanan ATM baru ini.Sekarang aku sudah berada di rumah, tentu hanya ingin mengambil ATM baru ini. Setelahnya aku akan pergi ke suatu tempat, dimana aku bisa menenangkan diri. Aku tidak ingin mengambil keputusan jika sedang emosi seperti saat ini, setidaknya semua hal perlu dipikirkan baik-baik agar tidak ada penyesalan yang menghinggapi di kemudian hari.ATM baru sudah berada di tanganku, dompet dan juga beberapa perhiasan milikku juga sudah aku bawa, begitupula dengan beberapa surat-surat berharga lainnya. Aku hanya takut jika Mas Haris mengambilnya, lalu menjualnya demi menuruti permintaan Mbak Hani. Permintaan yang kadang sudah diluar akal sehat manusia!"Bismillah." imbuhku sebelum melajukan mobil,Aku memang buru-buru untuk pergi meninggalkan rumah, kalau lambat bisa-bisa Mas Haris pulang ke rumah dan akan menghambat jalanku.Entah apa yang terjadi dengan mere
Baca selengkapnya
BAGIAN 6. SEBUAH ALASAN
Chat WA Mantan Istri Suamiku 6"Angkat atau tidak ya?" Aku menimang-nimang untuk mengangkatnya atau tidak.Aku sedikit ragu untuk mengangkat teleponnya. Dia sangat jarang menelponku, jangankan itu sekedar chat saja bisa dihitung jumlahnya. Meskipun begitu hubungan kami tetap baik jika sedang bertemu."Assalamualaikum, Yas." ucapnya begitu panggilan itu ku angkat."Waalaikumussalam, Mbak Dinda. Ada apa ya Mbak?" tanyaku hati-hati, namun langsung to the point."Apa kabar, Yas? Kamu baik-baik saja kan?" Bukannya menjawab pertanyaanku Mbak Dinda malah menanyakan kabar. Tidak biasanya!"B-baik, Mbak.""Alhamdulillah kalau begitu, Mbak sekeluarga juga baik."Kenapa Mbak Dinda seperti mengulur-ulur waktu ya? Sebenarnya apa yang akan dia sampaikan?Aku hanya mengiyakan ucapannya, tanpa berminat untuk bertanya lebih jauh. Sebaliknya dengan Mbak Dinda yang terus bertanya ini itu dan semuanya hanya sekedar basa-basi, sepertinya bukan inti dari apa yang akan dia sampaikan."Maaf Mbak, ada apa ya
Baca selengkapnya
BAGIAN 7. PERJANJIAN
Chat WA Mantan Istri Suamiku 7"Menurut Mbak apa pantas mereka menuruti keinginan Mbak Hani itu? Anak sepuluh tahun sepertinya belum mengenal hal semacam itu Mbak, Nia mana tahu mobil mewah seharga ratusan juta." tuturku kembali, saat ini kami berdua masih berada di Cafe.Mbak Dinda diam sejenak."Betul katamu Yas, Bibi dan Haris seharusnya tidak perlu melakukan hal berlebihan seperti itu. Tapi, kalau menurut pengamatan Mbak, sepertinya mereka sudah termakan omongannya Hani." imbuh Mbak Dinda.Aku setuju dengan Mbak Dinda, semua ini memang karena Mbak Hani yang selalu muncul dan menjadi duri dalam pernikahan kami."Kejadian seperti inilah yang dari dulu Mbak takutkan, Yas. Makanya Mbak tidak ingin menikah dengan seorang duda, terlebih lagi yang sudah punya anak. Tapi kejadian ini malah menimpa kamu," tambahnya.Bukan tanpa alasan bagiku untuk menikah dengan seorang pria berstatus duda anak satu, banyak pertimbangan yang telah aku pikirkan. Salah satunya sifat Mas Haris yang baik, dia
Baca selengkapnya
BAGIAN 8. JELAS TIDAK TERIMA!
Chat WA Mantan Istri Suamiku 8"Jangan pernah berpikiran untuk menggugat cerai aku, Dek.""Kamu ingin aku lebih percaya lagi padamu kan, Mas?" tanyaku yang langsung dijawab iya oleh Mas Haris.Aku langsung mengambil sebuah map yang berada di belakang kursi yang di duduki oleh Mbak Dinda. Ini semua juga berkat ide dari Mbak Dinda dan Mas Gito, mereka berdua buru-buru menyiapkan semuanya tadi sebelum Mas Haris datang ke rumah ini."Apa ini?" Mas Haris terlihat ragu ketika aku menyerahkan map itu padanya."Buka saja langsung," sahut Mbak Dinda. Dia juga menatap aku dengan yakin,Kami berdua bahkan tak sabar untuk segera melihat bagaimana reaksi Mas Haris, aku yakin dia pasti tidak akan menduga hal ini.Matanya kini mulai fokus membaca kata per kata yang tertera di surat itu. Matanya terbelalak lebar kala melihat ada sesuatu yang sangat penting di kertas itu, sebuah materai!"A-apa maksud semua ini? Kenapa sampai membuat surat perjanjian, Yas? Kamu tidak percaya pada suamimu sendiri?" tan
Baca selengkapnya
BAGIAN 9. SEBELAS DUA BELAS
Chat WA Mantan Istri Suamiku 9"Bagaimana kondisi anak saya, Dok?" tanya Mas Haris, ketika sang dokter baru saja keluar dari dalam ruangan tempat memeriksa kondisi Nia.Kami menunggu Nia dengan perasaan harap-harap cemas, karena anak itu benar-benar lemas tadi. Saat aku menanyainya di mobil, sepatah katapun tak keluar dari bibir mungilnya."Pasien hanya demam biasa, Pak. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, ini biasa terjadi pada anak-anak seusianya. Yang terpenting cukup istirahat dan minum obatnya nanti," tutur dokter, membuat aku dan Mas Haris mengangguk-angguk."Terima kasih, Dok." jawab kami bersamaan.Plong.Aku benar-benar merasa lega sekarang, Mas Haris pun demikian. Syukurlah kalau Nia hanya demam biasa, tidak seperti dugaan-dugaan yang terlintas sebelumnya.Setelah menyelesaikan biaya pengobatan Nia, kami bertiga memutuskan untuk segera pulang. Hari juga sudah mulai gelap, ditambah cuaca mendung dengan rintik-rintik hujan yang akan menemani perjalanan.∞"Ayo pelan-pelan," uc
Baca selengkapnya
BAGIAN 10. BIANG RUSUH!
Chat WA Mantan Istri Suamiku 10"Ibu belum pulang juga, Dek?" tanya Mas Haris. Gerakan tanganku terhenti ketika mendengar pertanyaannya, saat ini aku tengah sibuk menyiapkan sarapan untuk kami."Belum, Mas." sahutku.Ibu yang biasanya akan pulang walaupun sudah larut malam, sampai pagi ini tidak juga menampakkan diri. Tidak biasanya dia begini, apalagi waktu Ibu pergi aku sedang tidak ada di rumah."Kamu sudah mencoba untuk menelpon Ibu, Mas?""Sudah, tapi nomornya tidak aktif." jawab Mas Haris gelisah,Aku juga tidak bisa berbuat banyak, menelpon dirinya sudah kulakukan pun dengan mengirimkan beberapa pesan tapi hingga saat ini tak kunjung dibalas oleh Ibu. Entah ada dimana dia sekarang."Kita sarapan dulu, Mas." ajakku, sambil meletakkan segelas susu dan nasi goreng dihadapan kami masing-masing.Tanpa banyak bicara, aku dan Mas Haris langsung menyantap sarapan pagi ini. Karena sebentar lagi Mas Haris juga akan berangkat kerja. Aku juga berniat untuk mengunjungi toko pakaian milikku,
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status