Share

Bab 48

Bab 48

"Cahya, Kakak nggak suka sama kelakuan si Astina. Masa' Kakak lagi nelpon dia langsung nyelonong masuk ke kamar, terus nyambar ponsel kakak lagi. Keterlaluan itu anak," ujar Kak Anisa kesal setelah Astina dan Yanti pulang.

"Dia itu cemburu, Kakak semalam dekat sama Abbas."

Kening Kak Anisa berlipat, "terus apa hubungannya dengan dia? Apa mereka pacaran?"

Aku terkekeh melihat perubahan di wajah Kak Anisa. Dia pasti penasaran.

"Astina doang yang ngebet ke Abas, tapi pria itu nggak mau. Kesannya dia malah menyukai istri orang," sindirku membuat Kak Anisa menarik dan muncubit lenganku.

"Apaan sih kamu ini, ngaco aja kalau ngomong," sahutnya pura-pura marah.

"Pipi kakak 'tuh nggak bisa bohong, merah terus kalau deket-deket sama si Abas. Dia juga sama, kayak cacing kepanasan," sungutku menggoda.

"Masa' sih?"

"Heem."

Tanpa sadar Kak Anisa langsung menyentuh pipinya yang memerah. Aku menggeleng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status