Home / Romansa / Pengantin Dadakan Sang Mafia / Bab 51. Perkara Ranjang

Share

Bab 51. Perkara Ranjang

Author: Lafiza
last update Last Updated: 2025-07-29 20:48:48

“Jadi, apa kau yang memindahkanku ke tempat tidur?” Anna bertanya hati-hati. Perutnya terasa mual membayangkan dirinya berada dalam pelukan pria ini. Bagaimana rasanya menyentuh otot-otot di balik kemeja putih yang selalu rapi itu?

Anna menggigit bibir bawahnya, berusaha mengenyahkan pikiran-pikiran itu. Wajahnya memerah sendiri tanpa bisa dicegah. Dia tidak pernah memiliki pemikiran seperti ini sebelumnya pada pria mana pun. Bahkan pada Thomas, pria muda paling tampan di kampusnya yang selalu dikelilingi gadis-gadis. Anna hanya sekedar menyukainya sebagai teman. Dia tidak pernah merasa sekonyol ini.

Ekspresi Anna yang terlihat malu sendiri tertangkap juga oleh sudut mata Felix. Pria itu menoleh sekilas dari layar laptopnya. Ada perasaan jijik yang melintas di matanya ketika membayangkan dirinya berada dalam fantasi liar Anna. Apalagi saat melihat Anna tersenyum-senyum sendiri sambil memandang kosong ke luar jendela mobil, Felix ingin sekali melempar gadis ini ke luar mobil yang sedan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 203. Pencemaran Nama Baik

    “Aku Nolan Cross. Tiga tahun yang lalu kau telah membunuh kedua putraku dan membuatku terluka.” Nolan mengenalkan diri dengan singkat. Suaranya terdengar berat. Tak urung tatapan Anna jatuh pada kaki pria itu Dia membuat patah kaki pria ini? Itu bagus! Entah kenapa Anna tidak menyesalinya. Alasan yang jelas tidak muncul di benaknya, tapi sesuatu di dalam dirinya merasa yakin bahwa tindakan itu tidak salah. Dan untuk dua putra yang mati sia-sia di tangannya, mereka pastilah bukan orang baik. Anna memiringkan wajahnya sambil berpegangan erat pada teralis baja di depannya. Jari-jarinya menekuk pada besi dingin, sementara matanya berpindah dari kaki pria tua itu ke wajahnya yang penuh garis waktu. Dia tampak sedang berpikir keras. “Maaf, aku tidak mengenalmu atau ingat pernah mengenalmu. Mungkin kau salah orang. Dan tuduhan tanpa bukti bisa dituntut atas dasar pencemaran nama baik.” Anna tampak sangat yakin saat mengucapkan itu. Nolan Cross merasa ingin muntah darah. Penc

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 202. Musuh Lama yang Kehilangan Ingatan

    Saat Felix Harrington turun dari mobilnya yang berwarna gelap, matanya menyapu seluruh area kejadian dengan pandangan yang dingin dan penuh kemarahan. Mobil yang biasa mengantar Anna masih berada di tempatnya, kedua pintu belakang terbuka lebar dan tubuh Peter terlihat tak bergerak di kursi pengemudi. “Terlalu banyak jejak mobil,” suara Erick terdengar dari belakangnya. Felix mengangguk tanpa menghiraukan darah yang menetes di lantai mobil. Tangannya mengepal erat. Dia telah menerima pesan dari Silvia beberapa menit yang lalu, dan segera mengirimkan timnya untuk mengejar. Tapi rupanya, mereka terlambat. Kali ini bukan hanya Anna yang hilang. Mereka juga membawa Silvia. “Lacak seluruh jalur yang memungkinkan. Tutup semua celah. Aku ingin mereka ditemukan secepatnya.” Felix memberi perintah sambil masuk kembali ke mobilnya.Ada orang-orang yang ingin bermain dengannya. Kemungkinan ini ada hubungannya dengan identitas istrinya.***Ketika Anna akhirnya terbangun, kepalanya terasa ber

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 201. Pencegatan

    “Peter,” panggil Silvia dengan suara tenang, tidak ingin membuat Anna khawatir sebelum mereka mengetahui pasti keadaan. Matanya tetap terpaku pada cermin sisi kanan, mengamati bentuk kendaraan yang tampak tak terpisahkan dari belakang mobil mereka. “Apa kau melihat mobil hitam di belakang kita?”Peter segera melihat pada kaca pengintai, kemudian melihat lagi melalui cermin sisi kanannya untuk memastikan. Gerakan tangannya pada kemudi tetap stabil, meskipun alisnya sedikit terangkat menandakan kekhawatiran yang mulai muncul. “Aku melihatnya. Mereka telah mengikuti sejak kita keluar dari gerbang kampus. Aku sudah memperhatikannya sejak awal tapi berpikir itu hanya kebetulan. Tapi sekarang sudah jelas mereka memang mengikuti kita.” Dengan berakhirnya kata-kata itu, Peter membanting kemudi ke kiri di sebuah tikungan tajam. Setelah melewati tikungan, dia segera meningkatkan kecepatan mobil, mesin mobil berdentang dengan suara yang lebih keras saat roda menggenggam permukaan jalan aspal yan

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 200. Hutang Darah yang Harus dibayar

    Pria di kursi roda ekspresi wajahnya tidak berubah sama sekali. Dia terlihat sedang melamun dalam-dalam, seolah dunia luar telah lenyap sepenuhnya dari kesadarannya. Ingatannya melayang jauh-jauh ke masa lalu, tepat pada tiga tahun sebelumnya, pada hari pembantaian itu.Dua putranya, yang selama ini menjadi kebanggaan dan harapan keluarga, pewaris bisnis yang telah dibangun selama puluhan tahun, tewas di tangan gadis itu. Dia sendiri hampir saja kehilangan nyawa saat mencoba menyelamatkan mereka. Untungnya, meski kedua kakinya tidak bisa lagi berfungsi akibat luka parah, dia masih berhasil hidup. Dan di sinilah dia sekarang, setelah dua tahun lebih mencari jejak dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, sang pembunuh akhirnya berhasil ditemukan dan terlacak lokasinya.“Aku tidak peduli soal ingatannya yang hilang dan lainnya. Dia masihlah pembunuh kedua putraku, dan harus bertanggung jawab atas nyawa yang diambilnya dengan kejam.” Kerutan di dahi dan sekitar mulut Nolan Cross

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 199. Tidak Ingin Berubah Menjadi Monster

    Saat kembali pada Anna, dia membawa sebuah kotak kecil yang terbuat dari logam. Dari dalamnya, Felix mengeluarkan sebuah pil yang terbungkus rapi. Hanya satu. Itu terlihat seperti sebuah pil lunak biasa yang bisa ditelan tanpa menggunakan air. Tidak ada tanda khusus, tidak ada simbol, bahkan tidak ada tulisan kecil yang bisa menunjukkan asal-usulnya.Awalnya Anna mengira akan melihat sebuah pil yang unik. Nyatanya ini hanya terlihat seperti obat sakit kepala biasa yang bisa dia beli dengan mudah di toko terdekat. “Kurasa aku lebih memilih untuk tidak mengingat lagi semuanya jika itu akan membuatku menjadi monster,” ujar Anna dengan suara penuh keyakinan. Tiba-tiba dia teringat. “Apakah aku yang membunuh Caleb?” Dia merasakan kengerian yang berulang mengalir ke seluruh tubuhnya. Perasaan mual itu kembali datang dengan kuat, membuatnya harus menekan perutnya dengan kedua tangan. Felix hanya bisa mengangguk tak berdaya. “Astaga!” Anna menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan, “

  • Pengantin Dadakan Sang Mafia   Bab 198. Identitas Sejati Anna

    “Seperti yang sudah kau lihat di video.” Mata Felix tertuju pada wajah Anna yang penuh dengan kebingungan.“Apa yang terjadi malam itu? Bagaimana aku bisa berada di sana?” Anna tidak punya ingatan apa pun tentang tempat asing itu. Suaranya sedikit bergetar, dan dia mengusap-usap kedua lengan dengan cepat, merasakan hawa dingin yang merambati kulitnya.Malam itu dia pergi ke kamar mandi dan tiba-tiba pandangannya gelap saat kembali dari sana. Esok paginya dia sudah berada di ranjang Felix di kediaman Harrington. Dia pikir tidak ada sesuatu yang luar biasa yang terjadi. Hanya mabuk biasa. Hanya kehilangan kesadaran sebentar. Tapi sekarang, ekspresi wajah Felix yang serius membuatnya menyadari bahwa dugaan itu jauh dari kebenaran.“Malam itu kau diculik.” Felix pun menceritakan semua yang terjadi di malam itu. Dia mulai menjelaskan bagaimana Silvia kehilangan Anna saat menyusul ke kamar mandi. Bagaimana mereka melacak jejak Anna hingga sampai ke sebuah villa di pinggiran kota . Bagai

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status