Beranda / Rumah Tangga / Pengantin Kecil Tuan Xavier / pengantin kecil tuan xavier bab 6

Share

pengantin kecil tuan xavier bab 6

Penulis: Karlinanovi
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-28 20:42:22

Pengantin Kecil Tuan Xavier BAB 6

Suara seorang pria menggelegar di dalam sebuah rumah memanggil gadis yang baru saja di akunya sebagai budaknya. Budak untuk membayar kesalahan keluarganya. Kejam ya memang Xavier seperti itu. Dia tidak akan pernah perduli jika apa yang di lakukannya itu membuat orang lain susah bahkan terluka.

Berbeda dengan sang kakak. Yang baik juga ramah. Sikap mereka sangat berbanding jauh. Sifat Xavier turunan sang ayah. Yang dingin, arogan dan kejam. Sedang sikap sang kakak menurun dari sang ibu.

Seorang gadis berlari tergopoh-gopoh kala namanya. "Maaf, tadi aku masih membersihkan gudang. Yang kata anda akan menjadi tempat tinggalku!" ucap Nandini pelan.

Xavier menatap tajam gadis di depannya itu. Nandini menundukkan kepalanya, tidak berani menatap wajah pria itu. Wajahnya sangat menakutkan bagi Nandini.

"Sudah aku bilang, jika waktunya aku pulang kau harus berada di depan pintu utama," ucap Xavier dingin.

"Maaf," cicit Nandini.

Hanya itu yang bisa dia ucapkan. Nandini bukannya takut untuk melawan. Hanya saja dia masih menyayangi dirinya karena dia tidak tahu apa yang akan Xavier lakukan jika dia melakukan suatu kesalahan.

Bayangan ketika masih hidup di rumahnya saja sudah membuat Nandini bergidik. Meskipun sudah biasa di siksa. Tentu akan beda rasanya, karena yang menyiksa dirinya adalah suaminya sendiri.

"Siapkan air hangat, dan juga baju gantiku!" ucap Xavier datar.

Gadis itu pun berlalu dari hadapan Xavier. Sedang pria itu hanya menatap datar perempuan yang berlalu begitu saja. Sedetik kemudian, Nandini kembali lagi.

"Maaf, kamarnya sebelah mana?" tanya Nandini pelan.

"Dasar bodoh!" ucap Xavier lalu pria itu memanggil salah satu pelayan yang ada di sana menyuruhnya untuk mengantarkan gadis itu menuju kamarnya.

Kedua perempuan berbeda usia itu pun berjalan menuju tangga yang akan membawanya ke kamar utama rumah itu. Xavier melarangnya naik lift. Jadilah mereka menaiki tangga yang jumlahnya banyak.

Di tengah jalan, pelayan itu bertanya pada Nandini. Gadis itu pun menceritakan awal mula dia bisa berada di sana. Iba tentu saja, wanita paruh baya itu tidak menyangka jika gadis cantik tersebut menjadi korban keegoisan keluarganya.

"Silahkan Non, ini kamar Tuan Muda," ucap wanita itu dan berlalu dari sana setelah mendengar ucapan terimakasih yang di ucapkan oleh Nandini.

Gadis itu pun memasuki kamar yang bahkan luasnya saja sudah seperti rumahnya. Kamar yang dominan dengan ciri seorang laki-laki, Nandini menatap takjub kamar yang seperti istana itu. Gadis itu menatap kagum kamar itu.

"Indah sekali, ini sih bukan kamar tapi istana. Kapan aku akan merasakan tinggal di kamar yang persis istana ini," lirih Nandini, dia terus melihat-lihat kamar itu dan melupakan tugasnya.

"Sudah puas kau memperhatikan kamarku hmm, sampai kau melupakan tugasmu!" suara dingin itu menyapa telinga Nandini hingga membuatnya terdiam kaku.

Laki-laki itu mendekati Nandini yang berdiri di tepat di dekat pintu kamar mandi. Gadis itu menunduk takut, bahkan tubuhnya sudah bergetar. Xavier puas ketika melihat ekspresi ketakutan yang di perlihatkan oleh wanita yang berstatus istrinya itu.

Sebuah kesenangan tersendiri, dia bisa menyiksa gadis itu. Dia akan membuat, hidupnya serasa di neraka. Hingga membuatnya putus asa.

"Perempuan tidak tahu di untung. Kau melupakan tugasmu, dan ingatlah hukuman menantimu!" bisik Xavier tepat di telinga Nandini.

Lalu tanpa belas kasihan dia menarik tubuh Nandini. Pria itu menyiram tubuh itu di bawah shower. Membuat tubuhnya basah. Gadis itu hanya bisa menangis mendapat perlakuan seperti itu.

"Bodoh."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Syamsiah
kok gak bisa di buka bab 7
goodnovel comment avatar
Ida Muidah
mengatukan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pengantin Kecil Tuan Xavier   Bab 97 - S2 - Malam Pertama 2 (21+)

    Bab 97 - S2 - Malam Pertama 2 ( 21+) “Sayang.” Alarich menatap punggung mulus milik sang istri dengan nafas tertahan. Punggung putih tanpa ada luka sedikit pun nyatanya mampu membuat Alarich seketika mematung. Punggungnya saja sudah mulus, lantas bagaimana bagian yang lainnya. Pikir Alarich. Tangannya yang kekar dan besar ia angkat untuk menyentuh punggung mulus itu. Senja memejamkan kedua matanya, seraya menahan nafas kala tangan milik sang suami menelusuri punggungnya. Alarich memajukan tubuhnya, lalu tangannya memeluk pinggang ramping sang istri. Gaun pengantin milik Senja masih tertahan tepat di depan d*d*, pelukan Alarich begitu erat sehingga ia mampu merasakan deru nafas milik sang suami. Cup Alarich mengecup bahu Senja yang terbuka. D*r*hnya terasa berdesir hebat, kala bibir sexy Alarich menyentuh kulitnya yang terbuka. “Kamu cantik sekali, Sayang,” ucap Alarich dengan suaranya yang terdengar serak dan nafasnya terdengar m

  • Pengantin Kecil Tuan Xavier   Bab 96 - S2 - Malam Pertama (21+)

    Bab 96 - S2 - Malam Pertama (21+) “Bagaimana saksi, Sah?!” Tanya seorang penghulu kepada para saksi yang berada di sana. “Sah!” “Sah!” “Sah!” Kalimat Sah menggema, membuat setetes air mata jatuh dari pelupuk mata Senja. Alarich melihat hal itu, ia langsung menggenggam tangan mungil sang istri. Membuat Senja sadar jika ia tidak sendiri. Gadis yang sudah bergelar istri itu menoleh, menatap sang suami yang tersenyum manis kepadanya. Lelaki yang tidak pernah tersenyum itu, kini memberika senyumannya hanya untuk sang istri. “Alhamdulilah, kalian sudah sah menjadi sepasang suami istri. Silahkan untuk sang istri mencium tangan sang suami, dan suami mencium kening serta ubun-ubun istri anda,” ujar sang penghulu. Alarich maju, mendekati istrinya. Dengan tubuh bergetar menahan gugup Alarich mencium kening serta ubun-ubun sang istri. Begitu juga dengan Senja, dengan tangan yang gemetar, ia raih jemari sang suami. Men

  • Pengantin Kecil Tuan Xavier   Bab 95 - S2 - Menikah

    Bab 95 - S2 - Menikah Deg Senja langsung menoleh ke arah Alarich, ia bahkan menghentikan langkah kakinya. Menatap wajah yang senantiasa datar dan dingin itu, mencari kebohongan dari binar matanya yang tajam. Namun, Senja sama sekali tidak menemukan kebohongan tersebut, ia justru melihat ketulusan, kejujuran, dan keseriusan dari mata Alarich. Lantas Alarich membuka pintu ballroom, begitu pintu terbuka keluarga besar Romanov menyambutnya. Senja mematung di tempatnya berdiri,memandang bagaimana baiknya keluarga yang bahkan tak ada hubungan darah dengannya. Alarich meraih tangan Senja, dan membawanya masuk. Mata Senja sudah berkaca-kaca, melirik tangan yang di genggam oleh Alarich. “Tuan,” lirih Senja. “Mari masuk, mereka sudah menunggumu. Menunggu calon menantu baru di keluarga Romanov. Gadis yang selama beberapa tahun aku tunggu, tidak mungkin aku lepaskan untuk yang kedua kalinya. Oleh karena itu, aku akan langsung mengikatmu dengan pernikaha

  • Pengantin Kecil Tuan Xavier   Bab 94 - S2 - Lamaran

    Malam itu, Senja sudah siap dengan gaun yang sudah di siapkan oleh Alarich sebelumnya. Gaun berwarna lembut sangat cocok dengan karakter Senja. Jangan lupakan kerudung yang berwarna sama dengan gaunnya menambah kecantikan seorang Senandung Senja. Gadis berhijab itu di dandani oleh Sheinafia, wanita beranak satu itu begitu antusias kala mendengar Alarich hendak melamar Senja. Namun, mereka sengaja tidak mengatakan hal itu kepada Senja, sebab takut jika gadis tersebut menolaknya. “Ya Tuhan, kamu cantik sekali, Senja,” pekik Sheinafia yang membuat ketiga perempuan paruh baya yang kebetulan berada di kamar Senja sontak menoleh ke arah dua wanita muda itu. Nandini, Namilea, dan Melati tersenyum kala melihat Senja. Wajahnya yang cantik alami semakin bersinar kala Sheinafia membubuhkan make up flawless di wajah cantiknya. Namilea menghampiri keduanya, ia tersenyum lembut lantas mengusap puncak kepala Senja yang terbalut hijab. “Kamu cantik sekali, Nak

  • Pengantin Kecil Tuan Xavier   Bab 93 - S2 - Pendekatan Alarich

    Bab 93 - S2 - Pendekatan Alarich Tidak terasa, sudah hampir dua minggu Senja tinggal di Mansion Romanov. Selama itu pula, Senja belum pernah kembali bertemu dengan Alarich. Entah kemana perginya lelaki dingin itu, pria pertama yang merangkulnya ketika ia terjatuh. “Senja, Nak,” panggil Namilea. Merasa ada yang memanggilnya, Senja pun menoleh. Ternyata ibu dari Alarichlah yang memanggil namanya. Senja tersenyum menyambut kedatangan Namilea yang kini duduk di sebelahnya. “Sedang apa, Nak? Ibu lihat dari tadi kamu duduk sendirian di sini? Kamu bosan?” Tanya Namilea hati-hati. Senja menggelengkan kepalanya,”Tidak ibu. Senja tidak bosan,” jawab Senja yang memang sekarang memanggil Namilea dengan panggilan ibu sesuai permintaan Namilea. Namilea pun tersenyum. Lantas mengangkat sebuah paper bag yang isinya entah apa. “Ini, tadi Alarich sebelum berangkat kerja dia menitipkan ini untuk kamu. Katanya, pakai nanti malam asisten Alarich a

  • Pengantin Kecil Tuan Xavier   Bab 92 - S2 - Kembalinya Senja

    Bab 92 - S2 - Kembalinya Senja “Semuanya, perkenalkan … Senandung Senja.” Deg Mereka terdiam, tentu tidak menyangka jika gadis yang memilih untuk pergi dari kediaman Romanov, kini telah kembali. Alarich, menemukannya dan entah dimana lelaki tampan nan dingin itu menemukan keberadaan Senja. Berbagai spekulasi muncul di kepala para paruh baya itu. Namun, mereka senang sebab sepertinya Alarich mulai membuka hatinya. Namilea menghampiri keduanya, ia menatap tidak percaya gadis cantik yang berdiri di hadapannya itu. “Nak, benarkah kamu Senja? Gadis yang dulu masuk ke dalam mobil Alarich?” Tanya Namilea lembut. Senja terdiam, namun ia melirik Alarich yang berdiri tak jauh darinya. Alarich pun mengangguk. Senja tersenyum tipis, “ Ya, Nyonya. Maafkan saya karena dulu memilih untuk pergi dari sini. Maaf, bukannya saya tidak tahu berterima kasih, hanya saja … saya tidak mau terlalu jauh merepotkan kalian. Kalian terlalu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status