Beranda / Romansa / Pengantin Miskin Milik CEO Dingin / Chapter 2 | Calon Pengantin CEO Dingin

Share

Chapter 2 | Calon Pengantin CEO Dingin

Penulis: MJeona
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-08 23:35:02

“Nona, Anda berani sekali mencium Tuan muda Ken—.”

“Ikut saya!” titah lelaki dingin itu setelah mendorong Joana agar melepaskan kecupan tiba-tiba tersebut, menyela ucapan Edmund—asisten pribadinya.

Joana mengangguk cepat. Ia segera masuk sambil mengangkat gaun pengantin yang menjuntai panjang menyapu jalan itu dan duduk tepat di samping lelaki dingin tersebut. Edmund langsung menutup kembali pintu dan berlarian kecil mengitari kap mobil untuk ikut masuk di jok kemudi.

“Kita langsung ke Distrik ke-7. Tuan Aaron pasti sudah menunggu. Beliau selalu tepat waktu.” Suara berat lelaki di sampingnya membuat tubuh Joana membeku.

“Baik, Tuan muda.” Edmund pun melajukan Mercedes Benz Maybach GLS-Class tersebut dengan cepat.

Joana masih sempat melirik ke belakang dan melihat anak buah Roland berhenti mengejar. Kini, ia bisa mengembuskan napas lega. Namun, hanya beberapa detik sebelum suara bariton lelaki di sampingnya membuat dunianya jungkir balik seketika.

“Kamu sudah mencuri ciuman pertama saya, Nona. Saya tidak akan melepaskan kamu begitu saja.”

***

Lima belas menit setelah kekacauan yang tidak terduga, mobil mewah bercat hitam legam itu berhenti di pelataran sebuah restoran elegan berarsitektur klasik Prancis. Letaknya menghadap langsung ke aliran Sungai Seine yang berkilau anggun diterpa cahaya bulan. Angin dari tepian sungai mengibarkan tirai putih yang tergantung di beranda restoran, seperti sapaan lembut untuk para tamu penting yang datang.

“Joana, tetaplah di dalam. Saya hanya sebentar,” ujar Kennard dengan nada tegas, tanpa menoleh. Ia meraih tablet digital dari jok depan—di samping Edmund—dan membuka pintu dengan gerakan mantap.

Joana menatap punggung gagah lelaki itu kala berjalan memasuki restoran. Aura kharismatiknya seperti menyatu dengan seluruh lanskap Kota Paris malam ini—dingin, anggun, tetapi menyimpan badai yang tak bisa ditebak.

Pintu mobil tertutup kembali. Edmund yang duduk di kursi kemudi, tiba-tiba menyetel playlist musik pop klasik kesukaannya. Alunan lembut lagu dari penyanyi Prancis kuno yang mulai memenuhi kabin mobil, malah membuat Joana gelisah.

Ia melirik ke luar. Sungai Seine mengalir tenang, turis-turis mulai berdatangan ke area jembatan tua yang berdiri megah dengan lampu-lampu besi antik menghiasi tiap sudutnya. Pemandangan yang seharusnya romantis, tetapi tidak bagi Joana.

Apalagi dengan gaun pengantin yang masih melekat di tubuhnya—sedikit kotor, menyapu kaki. Ia tak bisa lagi duduk tenang. “Edmund,” panggilnya, “boleh aku keluar sebentar? Aku butuh udara.”

“Lebih baik tidak, Nona. Tuan muda akan kembali sebentar lagi,” jawab Edmund dengan gugup.

“Aku hanya ke jembatan itu. Kamu bisa mengikutiku kalau perlu,” ucap Joana, langsung membuka pintu.

“Eh, Nona! Nona Joana! Jangan pergi! Astaga.” Edmund buru-buru keluar dan mengejar langkah cepat gadis itu.

Joana melangkah ringan tanpa alas kaki dan harus terus-menerus mengangkat ujung gaun putih yang membuatnya nyaris tersandung. Angin malam menyapu rambutnya yang mulai kusut. Namun, matanya menangkap permukaan Sungai Seine yang memantulkan jembatan Pont des Arts, seperti cermin. Untuk sejenak, ia merasa bebas.

Namun, kebebasan itu hanya sekejap. Langkahnya terhenti ketika sebuah tangan kekar dan dingin mencekal pergelangan tangannya dari samping. Seketika tubuhnya terentak, lalu membeku saat mendapati sepasang mata kebiruan yang menatapnya tajam.

“Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Kennard, suaranya nyaris seperti bisikan, tetapi penuh penekanan.

“A-aku hanya butuh udara segar!” sanggah Joana sambil mencoba melepaskan diri.

“Dengan mengenakan gaun pengantin kotor dan berjalan sendiri di tengah keramaian seperti ini?” Kennard mencengkeram lebih erat. “Apa kamu lupa siapa kamu sekarang?”

“Justru karena aku tidak tahu, Tuan Ken!” Joana menatap balik dengan kesal. “Aku bahkan tidak tahu siapa diriku di sampingmu. Aku ini apa? Tawanan?”

Sebelum Kennard sempat menjawab, suara lain menyela mereka.

“Kennard? Siapa gadis ini?”

Mereka berdua menoleh hampir bersamaan. Seorang pria yang hampir menyentuh usia kepala lima berdiri tidak jauh dari sana. Pria itu tidak lain adalah Tuan Aaron Lin, mitra bisnis Kennard sekaligus ayah dari Alexa Lin—wanita yang dijodohkan dengan CEO dingin tersebut.

Mata Aaron memandang Joana tak berkedip. Mata hazel itu ... bingkai wajah mungil, sorot tatapan tegas yang tak asing. Ada gemetar samar di tangan pria itu. “Gadis ini persis seperti Ivana ketika muda,” gumamnya tak terdengar siapa pun, mengingat istrinya.

Tanpa terduga, Kennard tiba-tiba merangkul Joana dari samping, menyatakan kepemilikan dengan tegas. “Perkenalkan, Tuan Aaron. Ini Joana. Kekasih saya. Kami akan menikah malam ini. Di Menara Eiffel.”

To be continued ….

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (47)
goodnovel comment avatar
Lova Lovia
aduh aku kok curiga klo Joana anak Tuan Aaron yah. Joana kamu emg harus bertanggungjawab karena sudah mencuri first kiss nya Ken.. gak buruk juga kok jadi pengantin dadakan pria asing yang gak di kenal. daripada kamu hrs nikah ama suami orang loh. mending sama Ken.
goodnovel comment avatar
Ika Dewi Fatma J
dapat idr dari mana itu kennard? tiba" banget yang tadinya g mau sekarang malah diakui
goodnovel comment avatar
Dilla dilawan
btw jangan-jangan joana ini anak aaron kah? tapi kenapa joana bisa terpisah? apa kah ada musuh bisnis aaron yang menculik joana? atau bisa jadi ibu yang membesarkan joana ini dulu mantannya aaron yg bawa kabur joana krn sakit ati aaron nikah ma orang lain?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pengantin Miskin Milik CEO Dingin   Chapter 96 | Ikatan Darah dan Dendam

    “Kamu pikir saya akan berhenti hanya karena ancamanmu, Daniella?” bentak Kennard lantang, matanya menyala penuh kebencian. Suara beratnya pecah di ruangan itu, menggema bagaikan petir yang menghantam dinding marmer mewah mansion Darriston. Tangannya masih mencekal leher Arley dengan wajah semakin memerah menahan amarah yang menggelegak. Daniella malah tidak gentar sedikit pun. Ia berdiri tegak dengan senyum miring penuh kesombongan. “Apa kamu benar-benar tega membunuh lelaki yang bahkan masih punya hubungan darah denganmu, Ken? Lelaki yang sebenarnya adalah … paman kandungmu sendiri!” Hening. Mata Kennard terbelalak lebar kali ini. Yang lain pun saling melempar pandang. Ruangan megah itu mendadak membeku. Semua orang yang berada di sana tersentak kaget, seolah-olah waktu berhenti seketika. Ivana melirik Aaron, tetapi tak didapatkan jawaban memuaskan. Joana sendiri menegang, tubuhnya bergetar, dan bulir air mata tanpa sadar jatuh membasahi pipinya. “Kasihan, Ken. Masalah ini

  • Pengantin Miskin Milik CEO Dingin   Chapter 95 | Pengkhianatan Kejam

    Tidak ada yang menduga bahwa suara tembakan yang baru saja menggetarkan ruangan tengah megah dan luas itu ternyata bukan berasal dari pihak musuh, melainkan dari Vernon Moreau. Lelaki tegap berjas hitam itu berdiri di bibir pintu utama mansion empat lantai Darriston, dengan pistol masih teracung ke langit-langit. Wajahnya dingin, tetapi sorot matanya penuh amarah. Di sisinya berdiri Agnesia, yang terlihat pucat, tetapi berusaha tegar. Beberapa langkah di belakang, tampak Ryuzaki bersama Leah, dan di antara mereka, Joana ikut masuk, tubuh rampingnya yang sedang berbadan dua gemetar menyaksikan situasi kacau balau di hadapannya.“Cukup!” suara Vernon menggelegar, menguasai ruangan. “Tidak seorang pun bergerak sampai semua kebenaran diungkapkan di sini!”Semua atensi berpusat kepadanya. Aaron langsung melangkah cepat, meraih Joana ke dalam pelukannya, melindungi putri kandungnya itu. “Joana!” serunya dengan suara tercekat. Ivana ikut memeluk, matanya basah karena haru bercampur panik.J

  • Pengantin Miskin Milik CEO Dingin   Chapter 94 | Rahasia Vioneta

    Sore itu, suasana di dalam mansion Darriston dipenuhi ketegangan. Meskipun lampu kristal di langit-langit utama masih menyala terang, tetapi hawa di dalam ruangan itu begitu berat, seolah-olah udara enggan bergerak bebas.Kennard Reagan Darriston berdiri tegak di tengah ruang tamu megah itu. Tatapannya dingin, penuh wibawa, seperti seorang hakim yang hendak memulai sidang. Di hadapannya, Daniella Victory masih berdiri dengan tubuh sedikit gemetar meskipun ia berusaha keras menyamarkan ketakutannya dengan senyum palsu itu. Aura putra sambungnya terlalu menusuk hingga membuatnya nyaris tak bisa menguasai keadaan.Di sofa panjang berlapis kain beludru cokelat, Vioneta duduk dengan tenang. Sorot matanya tajam, wajahnya sedikit pucat, tetapi jelas memancarkan keteguhan hati. Ia tidak lagi tampak seperti wanita lusuh yang siang tadi ditemukan di jalanan. Kali ini, ia tampak berbeda, seakan-akan membawa kebenaran besar yang sudah lama dikubur waktu.Aaron Lin dan Ivana berdiri tak jauh dari

  • Pengantin Miskin Milik CEO Dingin   Chapter 93 | Patah Hati

    Sore itu, langit Paris tampak berwarna kelabu. Dari balik kaca rumah sakit, Daniella Victory menatap kosong ke luar jendela ruang IGD. Pelipisnya masih berbalut perban putih, sesekali terasa nyeri akibat lemparan batu yang tadi siang menghantam kepalanya.Namun, bukan luka fisik yang membuatnya gelisah, melainkan kabar yang baru saja masuk melalui telepon rahasia dari anak buahnya."Madame, kami gagal. Vioneta sudah dibawa kabur oleh seseorang. Kami tidak bisa mencegahnya."Daniella menghela napas panjang, matanya memerah. Bibirnya bergerak pelan, mengeluarkan makian tertahan.“Bodoh! Kalian memang tidak berguna!”Ia cepat-cepat menutup panggilan, melirik sekeliling. Ada dua perawat yang sedang sibuk mencatat di meja jaga. Daniella langsung menegakkan tubuhnya, merapikan gaun krem elegannya, dan pura-pura tenang. Namun, di dalam dadanya, badai amarah bergemuruh.Setelah perbannya diperiksa sebentar, Daniella menandatangani formulir pulang. Ia menolak tawaran perawat untuk menunggu sop

  • Pengantin Miskin Milik CEO Dingin   Chapter 92 | Vioneta versus Daniella

    Daniella menunduk cepat, berusaha meraih belanjaannya yang jatuh. Namun, tubuhnya gemetar ketika melihat sorot mata lusuh yang menatapnya tajam penuh dendam. "Vi-Vioneta …?" Bibir Daniella sukses bergetar, seakan-akan melihat hantu dari masa lalu.Seketika ia berbalik hendak lari ke mobil mewahnya yang terparkir tak jauh. Tumit stiletto-nya berdetak panik di trotoar. Akan tetapi, suara serak penuh dendam itu mengejarnya.“Nyonya Daniella! Wanita biadab! Kamu tidak bisa kabur dariku!”Suara itu membuat beberapa orang menoleh. Daniella berlari semakin cepat, membuka pintu mobilnya dengan panik. Ia berhasil duduk di kursi pengemudi, dan langsung melajukan kendaraan mewahnya itu. Akan tetapi, sebelum ia mengemudi terlalu jauh, sebuah batu besar yang dilempar Vioneta dengan segenap tenaga, segera menghantam kaca samping mobil. Kaca itu pun pecah berserakan. Batu itu melesat tepat menghantam pelipis Daniella. Darah segar langsung merembes, membuat wajah cantik tak dimakan usia karena selal

  • Pengantin Miskin Milik CEO Dingin   Chapter 91 | Sosok di Masa Lalu

    Suasana rumah sakit dekat Grand Palais siang itu terasa berbeda dari biasanya. Udara dingin dari mesin pendingin bercampur dengan aroma disinfektan membuat setiap orang yang melangkah di lorongnya seolah-olah membawa beban rahasia. Di salah satu ruangan laboratorium yang terkunci rapat, tiga orang berdiri di depan sebuah meja kerja.Aaron, dengan jas hitam rapi dan sorot mata penuh api, duduk di kursi utama. Di kursi sampingnya ada Ivana, dengan gaun pastel elegan sebetis, dan menggenggam tas branded kecilnya erat-erat. Jacob berdiri sedikit ke belakang, tubuhnya tegap, wajahnya menegang. Tak beda jauh dengan tuan besarnya.Dua buah amplop putih sudah diletakkan di atas meja oleh perawat penjaga laboratorium. Logo rumah sakit tercetak di sudut kiri atasnya.Aaron menatap Ivana sejenak. “Kamu siap, Sayang?”Ivana mengangguk meski tangannya bergetar. “Rasanya saya sudah menunggu terlalu lama untuk kebenaran ini, Sayang,” balasnya. “Oke, mari kita lihat hasilnya,” timpal Aaron kemudian.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status