Share

Bab 49 Kesenangan Lucas

Author: Nuvola
last update Last Updated: 2025-08-01 17:00:29

Kiara memperhatikan Lucas yang sedang mengambil tongkat tunanetra di dekat meja. Alisnya terangkat, wajahnya dipenuhi rasa heran.

“Kenapa kamu masih membawa itu?” tanyanya pelan, nada suaranya penuh kebingungan.

Lucas menoleh, tersenyum tipis. “Karena orang yang tahu aku bisa melihat hanya mereka yang tinggal di rumah ini. Di luar sana, dunia masih mengenalku sebagai pewaris buta.”

Kiara mengerutkan kening, jelas belum sepenuhnya mengerti. Lucas memahami ekspresi bingung istrinya. Ia pun melangkah mendekat, berdiri tepat di hadapan Kiara.

“Aku tidak memberitahumu sejak awal karena... rumah ini dulu dipenuhi mata-mata. Aku tak bisa bertindak sembarangan, apalagi mempercayai siapa pun. Satu langkah ceroboh, bisa menimbulkan kecurigaan dan membahayakanmu juga,” jelas Lucas, matanya menatap lurus ke mata Kiara.

Ia menarik nafas sejenak sebelum melanjutkan, suaranya lebih tenang. “Tapi sekarang, mereka semua sudah disingkirkan. Satu per s
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pengantin Pengganti: Dimanja Suami Butaku   Bab 56 Gangguan dari Widia

    Kiara keluar dari kamar ketika jarum jam menunjuk pukul dua belas siang. Suasana hatinya kini jauh lebih tenang dibanding beberapa jam sebelumnya. Dia menuruni tangga dengan langkah pelan, matanya menelusuri sekeliling mencari sosok Bunda Helen. Saat kakinya menjejak lantai satu, pintu kamar di ujung lorong terbuka—dan tepat saat itu, Bunda Helen melangkah keluar. Wajah wanita paruh baya itu langsung tersenyum hangat saat melihat Kiara. “Pas sekali kamu sudah bangun,” ucap Bunda Helen lembut. “Ayo kita makan siang di luar, ya?” Kiara tertegun sejenak. Ada keraguan di matanya. Entah karena masih belum sepenuhnya pulih dari badai emosi yang ia alami, atau karena belum pernah keluar rumah berdua dengan Helen sebelumnya. Melihat keraguan itu, Bunda Helen melangkah lebih dekat dan menatap Kiara dengan penuh kasih. “Jangan ditolak, ya? Kita belum pernah punya waktu berdua seperti ini, Kiara. Anggap saja sebagai quality time i

  • Pengantin Pengganti: Dimanja Suami Butaku   Bab 59 Gairah Kevin

    Anya melangkah cepat keluar dari butik, wajahnya muram diselimuti amarah yang belum reda. Udara sore yang sejuk pun tak mampu meredakan kekesalannya. Dia memilih untuk langsung pulang ke apartemen—tempat satu-satunya yang bisa memberinya ruang untuk bernapas, meski tidak sepenuhnya nyaman.Begitu membuka pintu, aroma wangi khas lavender dari diffuser langsung menyambutnya. Namun, ketenangan itu lenyap ketika matanya menangkap sosok Kevin yang duduk santai di sofa, kaki terangkat ke meja, matanya terpaku pada layar ponsel. Tawa kecilnya sesekali terdengar, seolah dunia di sekitarnya tak penting.“Kenapa kamu sudah pulang, Kev?” tanya Anya dengan nada datar, berusaha menahan diri.Kevin hanya mengangkat bahu tanpa menoleh. “Berada di kantor sangat membosankan.”Jawaban itu seperti menyulut api di dada Anya. Dia mengepalkan tangannya, berusaha keras menahan amarah.“Jika kamu terus seperti itu, bagaimana kamu bisa mengambil alih perusahaan?!” suaranya naik, tak bisa disembunyikan lagi ke

  • Pengantin Pengganti: Dimanja Suami Butaku   bab 54 Terbongkarnya Pengantin Pengganti

    “Jangan gila deh!” seru Kiara dengan wajah merah padam, lalu bergegas melangkah keluar dari kamar, menahan rasa malu dan kesal yang bercampur menjadi satu.“Sayang, mau ke mana?” tanya Lucas dari balik punggungnya, tapi Kiara tak menggubris. Ia terus berjalan, seolah ingin menjauh secepat mungkin dari pria yang baru saja menggoda habis-habisan dirinya. Lucas hanya menghela nafas pelan, namun tak lama kemudian senyum puas tersungging di wajahnya. Sorot matanya memancarkan rasa puas karena berhasil membuat istrinya salah tingkah.Sementara itu, Kiara menuruni tangga dengan langkah cepat. Ia mencari keberadaan Bunda Helen. Ia bertanya pada salah satu maid yang sedang membersihkan vas bunga.“Nyonya Besar ada di ruang keluarga, Nyonya,” jawab sang maid sopan.Tanpa membuang waktu, Kiara segera menuju ke ruang keluarga. Di sana, ia menemukan Helen yang tengah duduk santai sambil menikmati secangkir teh hangat, ditemani suara musik klasik lembut yang mengalun dari pengeras

  • Pengantin Pengganti: Dimanja Suami Butaku   Bab 53 Booking Kamu Seminggu Penuh!

    Sejak pulang dari kampus, pikiran Kiara terus dipenuhi oleh ucapan Anya. Ia berdiri di balkon kamarnya, memandang kosong ke langit senja yang mulai meredup. Cahaya jingga perlahan memudar di balik awan, menyisakan semburat kelabu yang mencerminkan kegelisahan hatinya. Angin sore menyapu rambutnya yang terurai, tapi tak mampu menyingkirkan beban di kepalanya. “Anya berselingkuh saat Lucas buta... Kalau dia tahu Lucas sudah bisa melihat, pasti dia ingin kembali ke sisi Lucas,” batin Kiara, napasnya berat tertahan di dada. Ia menggenggam erat pagar balkon, seolah mencoba meredam gemuruh di hatinya. “Tapi... memangnya aku pantas bersaing sama dia?” gumamnya lirih. Ada keraguan, ada ketakutan. Tanpa sadar, ia menghentakkan kakinya pelan, menyalurkan kekesalan yang tak bisa ia ungkapkan dengan kata-kata. Tiba-tiba, sepasang lengan kuat memeluknya dari belakang. Kiara terkejut, tubuhnya sempat menegang. Namun saat suara berat yang familiar me

  • Pengantin Pengganti: Dimanja Suami Butaku   Bab 52 Tempat Yang Bukan Milikmu

    “Kamu pegawai di Awan Cafe, kan?” tanya Anya dengan nada datar namun tatapan matanya tajam, seolah tengah mempermainkan Kiara.Kiara hanya mengangguk pelan, bibirnya tersungging senyum kecil yang terkesan kaku.“Kak Anya kenal Kiara?” tanya Alana dengan antusias, seolah sudah merasa akrab dengan perempuan yang kini berdiri di hadapan mereka.“Aku ada di sana waktu insiden kopi tumpah itu,” jawab Anya enteng sambil melirik Kiara sekilas. “Boleh aku duduk di sini?”Mata Alana langsung berbinar. “Silakan, Kak!”“Kamu memang manis sekali, Alana,” puji Anya sambil menarik kursi dan duduk di samping gadis itu. Sikapnya tampak sangat luwes, seperti seseorang yang tahu betul bagaimana mengambil hati.“Oh ya, kita belum berkenalan secara resmi,” ucap Anya seraya mengulurkan tangan ke arah Kiara. “Aku Anya Caroline.”“Kiara,” balas Kiara singkat sambil menyambut tangan itu dengan sedikit ragu. Ada sesuatu dalam sorot mata Anya yang membuatnya tidak nyaman—terlalu h

  • Pengantin Pengganti: Dimanja Suami Butaku   Bab 51 Nona Anya Caroline

    Kiara dan Wulan duduk di kursi pojok kantin kampus. Suasana di sekitar mereka cukup ramai, tapi sudut tempat mereka duduk terasa nyaman dan sedikit lebih tenang. Di depan mereka, makanan yang telah dipesan mulai mendingin karena terlalu asyik mengobrol.“Kamu kenapa sih, dari tadi melamun terus? Jangan-jangan... jatuh cinta, ya?” goda Wulan sambil mengangkat sebelah alisnya.“Ih, sok tahu banget sih kamu,” sahut Kiara setengah kesal, lalu menyuap sedikit nasi ke mulutnya.Wulan tertawa pelan, “Lama-lama kamu senyam-senyum sendiri kayak gitu bisa dikira gila. Mikirin suami, ya?” bisiknya sambil mencondongkan tubuh ke arah Kiara.Refleks, Kiara langsung menggeleng cepat. Tapi rona merah muda yang merayap di pipinya justru menguatkan kecurigaan Wulan.“Jangan-jangan semalam udah bikin ponakan buat aku, nih?” goda Wulan semakin menjadi.“Yak!” seru Kiara dengan suara pelan tapi tajam. Matanya melotot, namun wajahnya tetap memerah.Belum sempat Wulan membalas,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status