Share

Bab 19. Amora yang Terlalu Polos

Kondisi kaki Amora sudah membaik. Luka sudah mulai mengering. Dia tidak lagi meraskana sakit seperti sebelumnya. Pun masalah kasus tabrak lari tidak dia permasalahkan. Dia ingin hidupnya tenang dan damai tanpa ada masalah.

“Selamat pagi, Nyonya Amaora,” sapa sang pelayan pada Amora yang melangkah keluar dari kamar.

“Selamat pagi.” Amora tersenyum merespon sang pelayan.

“Nyonya, saya ingin menyampaikan pesan Tuan Aiden untuk Anda.”

“Pesan Aiden? Pesan apa?”

“Tuan Aiden berpesan, meminta Anda jangan pergi ke toko bunga Anda.”

Kening Amora mengerut dalam. “Kenapa aku tidak boleh datang ke toko bungaku? Kakiku sudah baik-baik saja. Aku sudah berjalan normal.”

Sang pelayan menunduk. “Nyonya, sebentar lagi akan ada tamu yang datang.”

“Tamu? Tamu siapa?”

“Saya kurang tahu, Nyonya.”

Amora mendesah panjang. “Tapi aku bosan jika di rumah saja. Aku ingin pergi ke toko bungaku.”

“Apa kau tuli? Pelayan sudah mengatakan kau tidak usah pergi ke toko bungamu!” seru Aiden menginterupsi percakapan Amor
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status