Aiden dan Gwen akhirnya pulang. Mau tidak mau mereka harus pulang karena Zee meminta mereka semua untuk pulang."Sayang, aku sayang padamu!" Ucap Gwen yang tiba- tiba memeluk Aiden.“Kau kenapa sayang?” tanya Aiden. Tidak biasa biasa nya Gwen manja seperti ini. Sikap Gwen saat ini bukan Gwen banget! begitu lah kira- kira istilah nya."Aku takut sayang. Tidak ada yang tahu sampai kapan kita bisa bersama dengan orang yang kita sayang. Lihatlah Dennis dan Anne. Siapa sangka akan seperti ini! Mereka sangat saling mencintai dan kini cinta itu harus terpisah kan." Gwen memperat pelukan nya ke Aiden."Aku juga sayang dan sangat mencintai mu Gwen." Aiden mengecup kening Gwen sangat lama. Jujur, Aiden takut kalau hal serupa terjadi pad nya.Aiden bisa membayangkan betapa hancurnya Dennis saat tahu setengah jiwanya sudah tidak ada!Aiden menatap Gwen yang ada di dalam pelukan nya. Entah apa yang akan Aiden lakukan andaikan hal itu terjadi. Akankah dia sanggup bertahan jika di hadapkan dengan ma
"Apaan sich Papa!!! Maksa-maksa aku!! Aku tuh gak mau magang di perusahaan Papa!" Axeira sambil menarik-narik tangan sang Papa."Dek, memangnya kamu mau magang kemana? Kemampuan minus gitu aja pakai nolak tawaran Papa! Sok mah si Aira nich.. "Cibir Alexander pada Aira nya yang masih bergelantungan kayak anak monyet di lengan si Papa."Pokok nya, gak mau di perusahaan Papa! Aku tuh malu! Semua orang di sana pasti ngenalin aku!!! Terus pasti pada ngeremehin aku! Ntar kalau pencapaian aku tinggi pasti dikait-kaitkan dengan Papa! Kalau kinerja aku bagus pasti dibilang... alaah wajar aja.. paling dikasih kerjaan mudah! Secara kan anak pak bos!! Pokok nya aku mau kerja di perusahaan lain! Titik, gak pakai koma..!!" Rengek Axeira."Huft, macam otaknya encer aja.. wong otak cuma satu mili gitu aja di banggain" Ejek Alexander pada Airanya."Wek.. dari pada kakak, otak nya setengah mili.. mendingan aku satu mili.. " Sahut Axeira sambil menjulurkan lidahnya."Kamu tuh yang setengah milih..!! " J
"Ayoo, tambah lagi.. masa cuma segitu doank kemampuan lo." Tantang Joshua pada Asher sambil menuangkan minuman ke gelas di tangan Asher. "Kalau lo kalah, ingat mobil baru lo buat gue." Joshua tersenyum ke arah Asher.Ya malam ini Joshua dan Asher kembali ke Club yang terkenal di Jakarta yang selalu mereka datang hampir setiap malam.Seperti biasa, mereka merencanakan minum-minum untuk merayakan keberhasilan proyek mereka. Dan entah bagaimana ceritanya malam itu berakhir dengan taruhan mobil sport mereka masing-masing.Asher tersenyum angkuh pada sahabat nya itu tanpa berucap apapun. Ia pun segera mengambil minuman yang sudah dituangkan oleh Joshua ke gelasnya. "Gue gak akan mabuk kalau cuma segini." Ucap Asher kemudian menambahkan lagi minuman ke gelas Joshua."Nih, giliran lo." Ucap Asher sambil mendorong gelas tersebut ke arah Joshua. " ingat ya, kalau malam ni lo kalah.
" Udah, lo masuk dulu ke mobil gue, ntar gue ceritain kenapa gue bisa berpenampilan seperti ini." Ujar Axeira sambil menyuruh Jessica masuk."Yuk temani gue beli baju dan pasang behel... " Ujak Axeira tak menghiraukan ekspresi tak percaya sahabatnya sepanjang perjalanan mereka."Lo sedang stress Ra?" Tanya Jessica akhirnya karna tak kuat menanggung rasa penasaran terhadap penampilan sahabatnya yang selalu berpenampilan fashionable tapi hari ini berpenampilan hmm.. sulit digambarkan."Udah, lo ikut aja! Gak usah banyak tanya! Kan gue dah bilang, ntar gue ceritain semuanya kenapa penampilan gue down to the earth gini." Jawab Axeira sambil memarkirkan mobil nya di salah satu tempat perawatan gigi..Tanpa babibu.. Axeira masuk dan langsung berkonsultasi dengan wanita cantik di depannya terkait dengan pemasangan behel yang akan dilakukannya."Jadi bisa hari ini juga kan mbak" Tanya Ax
Sesampainya disana.."Ayoo buruan masuk!! Gue lapar ni!” Ajak Jessica sambil segera melepaskan safe belt nya." Jessica, kita makan tempat lain aja kali ya... "Entah mengapa Axeira merasa ragu saat dia menatap ke dalam restoran itu." Lo kenapa lagi Raa......!! Gue laper ni! Emosi jiwa juga ni..... " Omel Jessica ke Axeira.Axeira memandangi kaca spion di depannya, lalu berkata, " gak pede gue Jessica!! Kok tiba-tiba jiwa fashion gue memberontak saat harus makan di sana dengan penampilan kayak gini" celoteh Axeira."Nah, baru sadar lo!! Kalau penampilan lo kayak ini melukai jiwa fashion-fashion di luar sana? " Omel Jessica dengan tatapan membunuh ke arah sahabatnya..“Jadi gimana nih??” tanya Jessica kemudian. Tidak mungkin kan mereka mendem dalam mobil hingga mati kelaparan."Hmm.. Ya udah!! Demi masa depan yang gemilang, berkati kami Tuhan! " Ucap Axeira sambil melangkahkan kaki nya yang dibungkus dengan celana kulot keluar dari mobil."Lo yakin????? Gak jadi pindah resto aja?? Gue
Axeira dan Jessica masuk ke dalam resto tersebut setelah Jessica selesai melaksanakan sholat zuhur di musholla di area parkir resto tersebut."Nah, sekarang semuanya dah kelarkan Axeira?? Udah bisa lo cerita ke gue sekarang?" tanya Jessica ke Axeira yang sedang asik milih menu makan siangnya."Sabar dulu napa non..!! Pilih menu makan dulu..! kenyangin perut dulu..! baru kita buka forum diskusi siang ini." Jawab Axeira sambil menandai pesanannya di buku menu."Lo mau makan Jess? Gue mau bebek bakar aja dan jus jambu" Axeira menyerahkan buku menu kepada Jessica."Gue sama aja dengan ama lo, Ra, " Jawab Jessica sambil menyerahkan kembali buku menu itu ke Axeira.Axeira kemudian mencatat pesanan Jessica dan memanggil mbak-mbak cantik yang sedari tadi mondar mandir disekitar mereka."Ini mbak pesanan kami. Buruan ya mbak?Uudah lapar banget soalnya." Ujar Axeira dengan wajah memelas."Ayoo donk Ra! Cerita sambil nungguin si bebek di bakar." Serobot Jessica sambil menggoyang-goyang tangan Ax
#Asher POV“Sial banget tu cewek! Udah jelek.. Belagu!!!” Umpaat Asher dalam hati.“Seumur hidup gue belum pernah dipermalukan seperti ini sebelumnya. Belum ada satu cewek pun yang sanggup menolak pesona Asher Ruiz. Mana muka gue disiram pakai jus lagi... !!!Lain kali kalau bertemu lagi gue pastikan tu cewek jelek akan menerima pembalasan dendam gue.”“Akan gue ingat tu wajah cewek jelek selamanya!!!!”"Asher, lo baik -baik aja kan?” Perlahan Joshua mencoba untuk mengajak Asher berbicara. Karena sejak keluar dari resto tadi Asher hanya diam dengan wajah bak dewa kematian." Menurut lo?" Jawab ketus Asher singkat tanpa menoleh sedikit pun. "Ini semua gara-gara lo yang ngajakkn taruhan gila seperti tadi! Kalau gak, mungkin kejadiannya kagak seperti itu. "Asher menatap Joshua penuh kemarahan."Ya gue mana tau jug
Hari ini adalah hari perdana Axeira magang di perusahaan fashion idamannya."Poni oke.. kaca okeh... behel.. okeh bangeet!! Sekarang tinggal pakai baju!" Ucap Axeira sambil nyari baju yang pas dengan warna behelnya.“Hhmmm!!! Semangat inner beauty!!! Lady tunjukan aksi mu," Seru Axeira dengan semangat ala pembawa acara take me out."Duuh gemesin nya adek kakak pagi ini!! Mau kemana non? Mau main lenong? Klop amat warna tu baju ama tu behel?? Apa tu Papa istilahnya?? Necis!! " Goda Alexander pada Axeira."Bodooo amat...!! Emang Aira pikirin... Weeeeek... " cibir Axeira.Tiba tiba sebuah jitakan ringan mendarat di kepala Alexander dan Axeira yang kebetulan duduk bersebelahan."Depan makan gak boleh bertengkar!! Ntar rejekinya lari. " Ujar Gwen sambil mengambil posisi disebelah Aiden."Kak Alexander yang mulai duluan Ma, adek mah cuma