Share

Bab 16

Author: Nadira Dewy
last update Last Updated: 2025-07-21 22:00:59

“Lambat sekali,” kesal Javier. “Apa kau mau aku yang memakaikannya?!”

Jenn langsung bangkit. Matanya lebar. “Tidak, saya bisa melakukannya sendiri, Tuan.”

Seketika itu Jenn langsung bangkit dari ranjang tidur. Dia tidak lagi peduli dengan rasa sakit di tubuhnya, hanya ingin segera mengambil jarak dari Javier.

Ia menuju ke kamar mandi.

Di dalam sana, Jenn menatap obat itu dengan ekspresi yang bingung. Obat dengan fungsi untuk mengobati luka, lebam, iritasi karena gesekan itu sudah jelas apa fungsinya saat ini.

“Tapi, kenapa dia peduli?” gumamnya. “Ah, pasti karena dia masih ingin menggunakan ku, makanya dia baik padaku. Bagaimanapun, Tuan Javier hanya mengambil sesuatu yang dia pikir sudah dia bayar. Aku tidak boleh salah paham, tidak boleh sampai tersentuh.”

Jenn pun mulai menggunakan obat itu.

Begitu selesai, ia keluar dari kamar mandi.

Javier tengah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 199

    Hari pertama kuliah berjalan jauh lebih baik dari yang Jenn bayangkan kala itu. Rena, dengan sikapnya yang ceria dan ramah, berhasil membuat suasana kaku di antara mereka mencair begitu saja. Mereka menghabiskan waktu istirahat dengan berbincang di taman belakang kampus, membicarakan hal-hal ringan, dari dosen pertama yang terlalu perfeksionis, teman sekelas yang sangat suka mengomel, sampai makanan kantin yang katanya lebih cocok disebut ‘percobaan kimia’. Jenn tertawa kecil. Tidak menyangka kalau kehidupan di kampus juga cukup menyenangkan. Rena mengangkat alis puas. “Nah, akhirnya aku berhasil bikin kau tertawa juga hanya karena hal remeh! Wajahmu saat pagi tadi kayak mau ikut ujian hidup, tahu nggak?” Jenn menggeleng, masih tersenyum. “Aku cuma belum terbiasa aja. Lagi pula, setiap datang ke kampus aku jadi agak sedih karena harus jauh dari keluargaku, yah... walaupun hanya untuk beberapa jam saja.”Jenn sengaja tidak memberi

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 198

    Pagi itu langit tampak cerah, seakan seluruh udara di sekitar rumah ikut menyambut babak baru dalam hidup Jenn yang akan penuh dengan tantangan baru. Mobil hitam panjang khusus keluarga berhenti di depan gerbang besar sebuah universitas ternama, tempat di mana hanya mereka yang berasal dari kalangan terpandang atau berprestasi luar biasa yang bisa menapakkan kaki dengan leluasa. Jenn duduk di kursi belakang bersama Javier. Di depan, Thomas dan Valerie berbincang pelan dengan nada lembut. Mereka tampak bahagia, akhirnya Jenn bisa melanjutkan pendidikan sebagaimana mestinya, dan tidak sepenuhnya kehilangan masa mudanya. Namun, di balik ketenangan itu, Jenn memegang erat jemarinya sendiri. Dia gugup sekali. Ia masih belum sepenuhnya yakin. Mendaftar kuliah di tempat elit seperti ini terasa seperti mimpi, tapi juga tekanan yang berat karena takut akan mengecewakan. “Aku benar-benar masih tidak yakin ini ide yang tepat,” ucapnya lirih

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 197

    Sofia mondar-mandir mandir di ruang tengah kediaman Ludrent. Dia menunggu Thomas pulang ke rumah karena ada hal yang harus dia bahas, tapi sudah hampir jam 11 malam, Thomas belum juga sampai di rumah. Dia panik, dia takut, bahkan dia juga tidak bisa tenang sejak pagi. “Thomas, sebenarnya kau pergi ke mana?” gumam Sofia. Sofia benar-benar menunggu Thomas, berharap Thomas juga akan memberikan bantuan padanya. Beberapa waktu belakangan ini bisnis keluarganya makin menurun, saat ini tidak ada jalan lain selain meminta Thomas untuk membantu agar bisnis keluarganya tidak bangkrut. Sofia melihat ke jendela, tanda-tanda Thomas akan pulang masih tidak ada. Entah ke mana perginya pria itu. Sejak beberapa bulan terakhir ini sulit untuk dicari keberadaannya, bahkan kadang orang suruhannya malah dibuat bingung seolah Thomas sudah menyadari kalau sedang diam-diam diikuti. “Sial...” gumam Sofia yang mulai tidak sabaran. Tidak ada banyak waktu lagi, dia harus segera mendapatkan

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 196

    Javier menghubungi Ken, meminta kepada Ken untuk benar-benar menghentikan semua dukungan yang sebelumnya diberikan kepada Karina dan keluarganya. “Pastikan kali ini Ibuku tidak bisa memiliki pilihan,” ucap Javier tegas. “Dia cuma tahu melarang ku ini dan itu, sudah waktunya dia paham kalau aku tidak akan pernah memenuhi keinginannya.” Di seberang telepon, dengan tegas Ken menjawab, “Baik, Tuan. Saya akan menghentikan total pengiriman uang, berhenti menopang bisnis Ayah tiri anda, dan membiarkan mereka hidup dengan kemampuan mereka sendiri.” Javier mengakhiri sambungan telepon. Dia tidak ingin ada gangguan lagi dalam hubungan rumah tangganya. Terdengar kejam, tapi hanya ini yang bisa Javier lakukan untuk kehidupannya yang seimbang. Ibunya adalah orang yang telah melahirkannya, tetapi bukan berarti Javier boleh diatur sesuka hati, apalagi yang selalu bertentangan dengannya. Selama beberapa bulan ini, sebenarnya Javier buk

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 195

    Dengan langkah cepat Karina mendekati Ken, membuat Ken harus membuang nafas dan memasang ekspresi sopan dan penuh hormat kepada wanita itu. “Selamat malam, Nyonya Karina,” sapanya, seperti biasa Jika bertemu dengan wanita itu. Tidak ingin menanggapi basa-basi yang Ken berikan, Karina ingin menanyakan sesuatu yang cukup penting. “Ken, Javier sudah pulang ke sini?” tanyanya. Dengan sopan Ken menganggukkan kepalanya. “Benar. Tuan Javier sudah kembali, sekitar satu minggu yang lalu.” Mendengar itu, Karina pun tersenyum dengan ekspresi kesal. “Dia benar-benar mengabaikan ibu kandungnya sendiri. Apa kau tidak mengingatkan Javier kalau ibunya masih hidup?” Karina benar-benar kesal terhadap Javier. Sudah berbulan-bulan uang bulanannya tidak dikirimkan lagi, bahkan dihubungi juga tidak pernah bisa, dan yang paling parahnya menurut Karina adalah sulit untuk menemui Javier sekalipun dia sudah membuat janji sebelum bertemu.” Ken mencoba untuk tenang dan tersenyum sebagaimana me

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 194

    Setelah Thomas kembali ke negaranya, Valerie, Jenn, dan Javier pun menjalani kehidupan sebagai mana mestinya. Jenn sering mengajak Valerie untuk mengobrol, membuat kue kering kesukaan mereka bersama, memasak, dan bahkan menonton drama seru yang sedang hits saat ini. Valerie juga benar-benar mempedulikan Jenn. Mulai dari memastikan Jenn memberikan asi tepat waktu, bahkan membantu Jenn saat pumping ASI-nya. Ia juga sering sekali menanyakan menu sarapan dan makan siang apa yang ingin Jenn makan, lalu memasaknya dengan cara yang ia bisa. “Nak, Ibu kupaskan buah ya. Kau sarapan sedikit sekali pagi tadi,” ucap Valerie yang dengan jelas menunjukkan ekspresi khawatir. Jenn menghela napasnya. “Oke. Terimakasih banyak ya, Bu. Sarapan tadi benar-benar kurang fokus karena asiku sudah lebih, jadi buru-buru untuk pompa.” Valerie tersenyum, ia paham benar bagaimana sibuknya Ibu yang baru saja memili

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status