Share

Bab 204

Author: Nadira Dewy
last update Last Updated: 2025-10-23 21:00:12

Thomas menatap Sofia tajam. “Membedakan antara Maria dan Jennifer katamu? Kau sadar apa yang kau katakan, Sofia?”

Pertanyaan itu membuat Sofia terdiam, tetapi egonya membuatnya tetap tidak menyukai sikap Thomas yang begitu pilih kasih secara terang-terangan.

“Aku bisa membangun kembali bisnis yang sudah akan hancur dan tinggal tunggu bangkrut karena harus jadi penopang bisnis keluarga mu! Semua yang aku dapatkan adalah karena uang pribadi Valerie, Ibu kandungnya Jennifer. Jangan pura-pura tidak tahu, jangan mulai membahas kata pilih kasih padaku karena kau tidak pantas!”

Mencelos hati Sofia mendengar itu. Apa yang Thomas katakan memang nyata, tapi apa yang terjadi saat ini masih enggan dirasa tepat untuknya.

“Kau juga tahu benar soal itu, Sofia. Kenapa sekarang kau terus menunjukkan jari untuk menuduhku seolah aku ini sumber dari tidak berjalan dengan baik urusan kita. Aku sudah memintamu pergi sejak dulu, memberimu banyak uang untuk men
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 205

    Sore itu, di rumah keluarga Ludrent terasa hening. Cahaya matahari masuk redup dari celah tirai, menimpa meja kayu besar di ruang kerja paling ujung rumah. Ruangan itu dipenuhi teh herbal pahit dan tumpukan dokumen yang belum sempat dibereskan. Thomas duduk di kursinya, menatap layar laptop yang baru saja menampilkan notifikasi masuk, sebuah pesan terenkripsi dari Javier. Di baris pesan itu hanya tertulis singkat, “Semua data sudah diverifikasi oleh tim Ken. Aku rasa Ayah mertua perlu, bahkan harus melihatnya sendiri.” Thomas menegakkan tubuhnya, ia mulai membuka berkas yang disertakan. Dalam sekejap, layar dipenuhi dengan file, foto-foto arsip lama, dan beberapa dokumen transaksi digital yang sudah diuraikan oleh tim Ken secara terperinci. Ia membaca satu per satu barisan kalimat, dan semakin lama, wajahnya semakin menegang. Beberapa nama yang tercantum di sana terlalu familiar untuknya,

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 204

    Thomas menatap Sofia tajam. “Membedakan antara Maria dan Jennifer katamu? Kau sadar apa yang kau katakan, Sofia?” Pertanyaan itu membuat Sofia terdiam, tetapi egonya membuatnya tetap tidak menyukai sikap Thomas yang begitu pilih kasih secara terang-terangan. “Aku bisa membangun kembali bisnis yang sudah akan hancur dan tinggal tunggu bangkrut karena harus jadi penopang bisnis keluarga mu! Semua yang aku dapatkan adalah karena uang pribadi Valerie, Ibu kandungnya Jennifer. Jangan pura-pura tidak tahu, jangan mulai membahas kata pilih kasih padaku karena kau tidak pantas!” Mencelos hati Sofia mendengar itu. Apa yang Thomas katakan memang nyata, tapi apa yang terjadi saat ini masih enggan dirasa tepat untuknya. “Kau juga tahu benar soal itu, Sofia. Kenapa sekarang kau terus menunjukkan jari untuk menuduhku seolah aku ini sumber dari tidak berjalan dengan baik urusan kita. Aku sudah memintamu pergi sejak dulu, memberimu banyak uang untuk men

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 203

    Malam itu, di kediaman Ludrent Klorn. Thomas baru saja kembali setelah perjalanan jauh untuk menemui Valerie. Masih tetap dia rahasiakan keberadaan Valerie, tetapi dia juga tahu kalau diam-diam Sofia menugaskan orang untuk memata-matai. Keberadaan Valerie pasti akan terungkap cepat atau lambat, dan Thomas juga sudah bersiap untuk itu. Begitu kakinya menginjak lantai di ruang tamu, Sofia nampaknya sudah menunggu dengan tidak sabaran. Lebih dari pada itu, wanita itu seolah siap untuk menerjang kemarahannya. “Sudah satu Minggu tidak pulang ke rumah, syukurlah kau masih ingat untuk pulang,” ucap Sofia, suaranya yang penuh tekanan itu jelas memancing Thomas untuk mengatakan kalimat balasan. Namun, Thomas cukup lelah. Dia ingin istirahat sebentar dengan mengabaikan Sofia. Sadar kalau Thomas ingin menghindarinya, Sofia pun langsung mencegah langkah Thomas yang akan semakin menjauh. “Thomas, dari

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 202

    Jenn pun tersenyum. Memiliki rasa sakit hati untuk semua yang Karina katakan adalah hal yang percuma, sehingga melawan Karina adalah satu-satunya cara agar Karina paham bahwa Jenn juga bukan orang yang akan bisa diam jika terus ditindas. “Nyonya Karina, sebenarnya memaki dan mencaci ku apakah menyenangkan untukmu?” tanyanya, dia benar-benar terlihat santai dan tidak begitu menuntut jawaban. Namun, Karina justru merasa dipermalukan dengan pertanyaan dari Jenn. “Apa kau sedang menyepelekan ku, hah?” balas Karina. Jenn membuang napas, tapi senyum di bibirnya itu tak pudar. “Nyonya Karina, posisiku saat ini tidak aneh jika bisa menyepelekan anda, kan? Tetapi apa yang aku katakan sebelumnya bukan karena ingin merendahkan anda, tapi memang aku sangat penasaran.”“Juga, apakah anda pernah berpikir bahwa... mungkin saja orang yang sering anda maki pada akhirnya akan merasa muak? Apa anda pernah menonton berita pembunuhan? Ada beberapa

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 201

    Esok harinya, Jenn kembali ke kampus untuk kuliah. Pertemuan kembali dengan Rena terasa agak kaku, canggung, dan aneh. Namun, Jenn bersikap seolah tidak terjadi apapun, begitu juga dengan Rena. “Jenn, siang nanti kita coba menu baru di kantin, yuk!” ajak Rena, berharap masih bisa terus nyaman sebagaimana mestinya. Dengan cepat Jenn mengangguk. “Oke. Aku juga agak penasaran bagaimana rasanya salmon di kantin.” Rena tersenyum, begitu juga dengan Jenn. Beberapa saat kemudian, mereka pun berada di kantin kampus. Sambil menikmati makanan, Rena akhirnya memulai pembicaraan. “Jenn, soal apa yang aku katakan kemarin, tolong jangan membuat mu terpengaruh ya. Jujur saja, aku sendiri sama sekali tidak pernah bertemu dengan maksud spesial dengan suamimu. Tentang perjodohan yang aku katakan itu cuma pembahasan antara kedua orang tuaku dan Neneknya Kak Javier,” ucap Rena, dia terlihat tidak nyaman,

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 200

    Begitu mobil berhenti di halaman rumah, Jenn langsung membuka pintu sebelum Javier sempat mematikan mesin sepenuhnya. Javier pun hanya bisa menggelengkan kepalanya, heran. Ia berlari melewati taman depan dengan langkah ringan, gaun kampusnya berkibar, sementara suara tawa kecilnya menggema di antara hembusan angin sore. Sudah tidak sabar untuk bertemu Jack. “Sayang, hati-hati!” seru Javier dari belakang, tapi ia hanya menggeleng kecil, tidak sanggup menahan senyum. Begitu Jenn memasuki rumah, suara Liliana terdengar dari arah kamar bayi. “Eh, Jenn! Jack baru saja bangun!” Tanpa menjawab, Jenn segera menuju kamar itu. Dan di sanalah, di atas ranjang kecil yang dikelilingi mainan lembut dan aroma bayi, Jack terbaring dengan mata bulat menatap langit-langit. Begitu mendengar langkah kaki ibunya, bayi itu menoleh dan tersenyum dengan lebar. “Jack, kesayangan Ibu…” suara Jenn bergetar pelan saat ia meraihnya ke dalam pel

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status