Share

Bab 36

Author: Nadira Dewy
last update Huling Na-update: 2025-07-31 21:00:04

Malam itu udara terasa sedikit lebih dingin dari biasanya, mungkin karena keheningan yang menyelimuti kamar begitu pekat. Jenn sedang merapikan selimut ketika Javier yang baru keluar dari kamar mandi berdiri sejenak di tepi ranjang. Ada keraguan di wajahnya, seperti ada sesuatu yang sudah sejak sore ingin dia sampaikan kepada Jenn.

Jenn melirik ke arahnya. “Ada apa, Tuan Javier? Apa ada yang harus saya lakukan sebelum anda tidur?”

Javier menghela napas perlahan. “Soal gelang yang kau pakai…” katanya hati-hati, lalu melanjutkan, “Bisakah kau memberikan gelang itu kepada Anaya?”

Jenn menoleh cepat, matanya membulat kecil. Javier buru-buru menambahkan, “Aku tahu itu bukan permintaan kecil untukmu. Tapi Anaya menyukainya, dan… aku akan menggantinya. Berapa pun harganya, akan kubayar. Aku juga janji akan membelikan gelang dengan harga yang setara, atau lebih mahal juga tidak masalah.”

Sejenak hening di antara mereka.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 45

    Anaya melangkah pelan mendekati tempat tidur, memastikan langkahnya tidak menimbulkan suara. Javier tertidur pulas, wajahnya tenang seolah tidak terjadi apa-apa sejak semalam. Rambutnya sedikit berantakan, dan dadanya naik turun perlahan. Anaya berdiri di sisi tempat tidur, memandang pria itu cukup lama. Senyuman lembut muncul di wajahnya. “Kak Javier…” bisiknya pelan, nyaris tidak terdengar. Tangannya terulur, mengusap lembut wajah Javier. Jemarinya menyentuh garis rahang pria itu, bergerak pelan ke pipi yang halus. “Wajahmu selalu saja terlihat luar biasa…” gumamnya. Dia benar-benar mengagumi setiap detail pada diri Javier, mulai dari matanya yang dalam, hidungnya yang tegas, hingga postur tubuhnya yang gagah dan memikat. Tidak heran banyak wanita terpikat padanya. Dan Anaya, dia sudah terlalu jauh jatuh cinta. Perlahan, Anaya mulai menunduk, lalu mengecup lembut pipi Javier.

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 44

    Jenn mengerutkan keningnya. “Barusan dia bilang apa, sih?” Javier sudah mulai tertidur. “Ah, terserah dia sama lah. Intinya, aku harus cari cara supaya dia sendiri yang memutuskan kontrak di antara kita berdua.” Jenn pun kembali melihat Javier. Pria itu masih menggunakan sepatu, jas, dan dasi sehingga terpaksa dia melepaskan semua itu lebih dulu. Begitu urusan sepatu selesai, Jenn kini bersiap membukakan dasi. Tapi, baru juga menyentuh dasi itu, Javier mencengkram tangan Jenn kuat-kuat. Jenn terkejut. “Tuan, lepaskan! Anda ini—” “Ayah... kau tidak boleh melakukan itu. Jangan... jangan lakukan itu, aku tidak punya siapapun lagi. Aku mohon... jangan tinggalkan aku...” Jenn pun terdiam mendengar itu. Dia juga melihat bagimana Javier yang nampak gelisah, dan berkeringat dingin. Pria yang selalu berekspresi dingin di hadapannya itu ternyata bisa terlihat sangat ketakutan seperti ini. Je

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 43

    Pagi itu, setelah Javier bersiap dia langsung pergi ke kantor, meninggalkan Jenn di kamar begitu saja. Jenn sendiri merasa begitu kesal, tapi ingin melampiaskan amarah juga percuma karena orangnya tidak ada lagi di rumah. Tubuhnya remuk redam, kakinya gemetar saat berdiri. “Gila... penyiksaan macam apa ini? Apa makhluk bernama pria itu memang seperti ini? Setiap kali kesal langsung saja menyetubuhi wanita?” Jenn tertatih saat menuju ke kamar mandi. Padahal dia sudah mandi, tapi harus mandi lagi gara-gara Javier. Hari ini, Jenn benar-benar akan terus berada di dalam kamar untuk istirahat. Makan juga akan dia minta dengan pelayan rumah. “Harus memulihkan tenaga,” gumam Jenn. Benar saja, seharian Jenn benar-benar berada di dalam kamar. Makan siang pun menjelang sore. Ia meminta pelayan rumah untuk mengantarkan padanya. Beberapa jam kemudian. Malam itu suasana rumah terasa tenang… hingga suara mobil Javier terdengar memasuki halaman. Anaya yang sudah menunggu

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 42

    “Kak Jenn!” teriak Anaya yang tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka barusan. “Jadi... jadi kalian berdua bersekongkol untuk menyingkirkan ku?!” Nyonya besar hanya membuang napas, tidak peduli dengan Anaya. Jenn agak terkejut, tapi dia juga tidak banyak bereaksi karena begitu mengatakan itu, Anaya langsung berlari. Entah pergi ke mana, Jenn juga tidak ingin terlalu peduli. Lihatlah... kartu yang berisi uang masih tergeletak di meja, siapa yang tidak mau ambil? Jenn bersiap mengulurkan tangan, tapi belum juga tergapai, Anaya sudah kembali datang. Kali ini membawa Javier. Terpaksa Jenn menarik tangannya, berat hati sekali. “Lihat, kak. Kartu itu masih di meja!” tunjuk Anaya pada kartu itu. Jenn pun menghela napas menahan kesal. Padahal sedikit lagi dia bisa menambah uangnya. “Mereka benar-benar ingin bekerja sama untuk menyingkirkan ku dari rumah ini!”

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 41

    Anaya masuk ke kamarnya dengan langkah yang terasa berat. Begitu pintu tertutup, dia bersandar di baliknya dan menarik napas panjang. Dadanya terasa sesak, pikirannya penuh sesak oleh suara yang masih terngiang, suara Javier dari dalam kamar bersama Jenn menggema di kepalanya. Dia tidak butuh imajinasi untuk tahu apa yang sedang terjadi di balik dinding itu. Dan itu membuat darahnya seolah mendidih dan tubuhnya gemetar. Anaya menatap bayangan dirinya di cermin. Ia mencoba tersenyum... senyum sinis yang langsung memudar karena matanya mulai merah dan berkaca-kaca. “Aku pikir... aku yang paling dia sayangi,” gumamnya lirih, lalu menunduk menatap tangannya yang mengepal. “Ternyata, Kak Javier juga bisa membaik kasih sayang dengan perempuan lain?” Ia duduk di tepi ranjang, mengingat-ingat semua kenangan manis antara dirinya dan Javier sejak mereka bertemu dulu. Betapa perhatian pria itu padanya. Hadiah-hadiah yang diberikan. Ucapan lembut, pelukan hangat, bahkan sikap prot

  • Pengantin Pengganti untuk Sang Majikan   Bab 40

    Anaya terkejut tetapi tetap diam saat melihat Javier membawa Jenn pergi. Pria itu nampak tidak sabaran membawa Jenn menaiki anak tangga, mengarah ke kamar mereka. Ada perasaan tidak bisa dijelaskan melalui kata-kata yang kini dirasakan oleh Anaya.Nyonya besar diam-diam tersenyum miring. Dia cukup menikmati apa yang dia lihat barusan. Walaupun memang benar dia masih tidak akan pernah mungkin menyetujui hubungan Jenn dan juga Javier, tapi penting sekali menyingkirkan Anaya untuk saat ini. Sesampainya di kamar, Javier menghempaskan tubuh Jenn dengan kasar. Hampir saja Jenn jatuh, untuk dia berpegangan pada sisi tempat tidur. Javier langsung mengunci pintu kamar. Setelah itu berjalan mendekati Jenn yang hanya berdiri diam dengan ekspresi yang tidak terbaca. Grep!Javier mencengkram lengan Jenn kuat. “Akhh...” pekik Jenn, suaranya kecil. Dengan tatapan matanya yang marah, Javier pun berkata, “Berani

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status