Share

70. Rajendra… aneh!

Author: Blue Ice
last update Last Updated: 2025-08-20 23:45:07

Keributan yang dibuat Felicia berhasil menarik perhatian orang-orang di sekitar. Beberapa teman Felicia segera menghampiri dengan wajah penuh kepura-puraan prihatin.

“Felicia, astaga. Kamu harus ganti baju dulu. Ayo aku temani ke belakang!” ujar salah satunya.

“Sikap wanita ini sudah keterlaluan,” timpal yang lain, melirik sinis ke arah Selina.

“Meski kau istri Zander Castellvain, kau tak bisa semena-mena terhadap keluarga Castellvain yang lain. Terlebih Felicia, yang juga termasuk anggota keluarga Castellvain. Kamu hanya orang luar yang beruntung untuk masuk sebagai anggota keluarga.”

Selina mengerutkan keningnya, dadanya naik turun menahan emosi. Sekumpulan wanita di depannya ini sengaja memojokkan dirinya. Dia melangkah maju ke hadapan mereka.

“Kalau aku memang berniat menyiram Felicia, aku akan menyiram langsung ke wajahnya, bukan hanya di gaunnya. Kalian seharusnya bisa melihat bahwa ini terlalu disengaja olehnya!” cibir Selina dengan sikap tenang.

Namun, bukannya mereda,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pengantin Pengganti untuk Tuan Zander   74. Warning!!!

    Terlentang, hadap kanan, hadap kiri, hingga tengkurap pun sudah dicoba. Namun Selina tak kunjung bisa memejamkan mata. Entah tubuhnya terlalu lelah karena ikut acara lelang dari pagi tembus malam. Atau pikirannya yang tak bisa tenang lantaran banyak kejadian yang dia lalui hari ini.‘Aku benar-benar tak bisa tidur!’ resahnya dalam hati.Terpaksa dia bangun, mengganti posisi dengan menyandarkan tubuhnya. Selina mengatur frekuensi napasnya agar lebih rileks. Tarik napas… Buang!Dia ulangi cara itu hingga mencapai tahap hampir sempurna untuk terlelap. Akan tetapi, bayangan tentang kejadian di lelang tadi muncul kembali di kepala.Bukan karena gangguan Felicia, bukan pula karena Alenka dan Rajendra. Justru yang paling mengganggu adalah saat wajah Zander tersebar.“Aihhh…”Selina berdecak kesal. Pikiran-pikiran itu terus menganggunya. Lantas, dia melirik ke samping.Zander sudah berbaring tenang, wajahnya menghadap ke arahnya. Lelaki itu tampak seakan sudah tertidur, napasnya teratur dan

  • Pengantin Pengganti untuk Tuan Zander   72. Akan Ku Lindungi Selina

    Tubuh sudah terasa sangat lelah. Tenaga terkuras habis karena bertahan di kumpulan para sosialita. Selina berharap segera mencapai rumah agar bisa merilekskan tubuhnya yang mulai kaku. Namun langkahnya harus terhenti saat seorang wanita tiba-tiba menghadang jalannya sendiri dengan sengaja. Zander menatap tajam ke arah wanita yang berdiri dengan tatapan jelas meremehkan. “Alenka?” Selina menyipitkan mata. Dia pikir tak akan bersitegang dengan Alenka lagi. Angin malam membuat helaian rambut panjang Alenka berayun, namun wanita itu justru mengibaskannya angkuh, seakan sedang berada di atas panggung.“Pasti kalian tak pernah menyangka,” suaranya meluncur penuh kepuasan, “bahwa Perusahaan Adinata akan bangkit kembali, bahkan lebih kuat setelah diakuisisi oleh Castellvain Group.”Senyum congkak terbit di wajahnya, ia menegakkan dagu. “Tuhan jelas menginginkan Adinata Group untuk terbang lebih tinggi… meski harus lewat jalan lain.”Zander menyipitkan mata, wajahnya menegang. Nada suaranya

  • Pengantin Pengganti untuk Tuan Zander   71. Terbongkar!

    Lelang amal berlangsung dengan meriah. Satu per satu barang berharga diperebutkan para tamu undangan. Suasana penuh riuh tepuk tangan, desis kagum, hingga lirikan-lirikan penuh gengsi. Mereka berebut untuk mendapatkan penghargaan tertinggi dengan menyumbangkan uang paling banyak. Di antara semua itu, Selina duduk dengan tenang di samping Zander. Sepanjang acara, tangan sang suami tak pernah lepas dari jemarinya, seolah takut akan terjadi hal yang serupa seperti tadi. Hingga akhirnya, acara mendekati penghujung. Lampu sorot diarahkan ke panggung utama, dan pembawa acara dengan suara lantang mengumumkan puncak tertinggi dari dermawan di acara lelang. “Dan penyumbang terbesar malam ini… jatuh kepada—Tuan Zander Castellvain!” Seketika aula dipenuhi tepuk tangan gemuruh. Beberapa tamu berdiri, menunjukkan rasa hormat. Nama Castellvain kembali menggema, menjadi pusat perhatian. Selina menoleh pada suaminya dengan senyum bangga. Matanya berbinar, seolah ikut menyerap kebesaran nama i

  • Pengantin Pengganti untuk Tuan Zander   70. Rajendra… aneh!

    Keributan yang dibuat Felicia berhasil menarik perhatian orang-orang di sekitar. Beberapa teman Felicia segera menghampiri dengan wajah penuh kepura-puraan prihatin. “Felicia, astaga. Kamu harus ganti baju dulu. Ayo aku temani ke belakang!” ujar salah satunya. “Sikap wanita ini sudah keterlaluan,” timpal yang lain, melirik sinis ke arah Selina. “Meski kau istri Zander Castellvain, kau tak bisa semena-mena terhadap keluarga Castellvain yang lain. Terlebih Felicia, yang juga termasuk anggota keluarga Castellvain. Kamu hanya orang luar yang beruntung untuk masuk sebagai anggota keluarga.” Selina mengerutkan keningnya, dadanya naik turun menahan emosi. Sekumpulan wanita di depannya ini sengaja memojokkan dirinya. Dia melangkah maju ke hadapan mereka. “Kalau aku memang berniat menyiram Felicia, aku akan menyiram langsung ke wajahnya, bukan hanya di gaunnya. Kalian seharusnya bisa melihat bahwa ini terlalu disengaja olehnya!” cibir Selina dengan sikap tenang. Namun, bukannya mereda,

  • Pengantin Pengganti untuk Tuan Zander   69. Acara Lelang

    Lampu kristal bergemerlap di langit-langit aula megah. Lantai marmer putih berkilau, memantulkan langkah para tamu yang hadir dengan busana terbaik mereka. Begitu keluarga besar Castellvain memasuki ruangan, percakapan yang tadinya ramai seakan melambat. Semua mata serentak menoleh. Gaun selutut berwarna pastel lembut yang dipadu dengan perhiasan berlian berdesain terbaru, membuat Selina tampak anggun sekaligus menonjol. Senyum tipis di wajahnya memperkuat aura elegan yang sulit ditandingi. Beberapa wanita sosialita bahkan tanpa sadar berbisik. Sebagian kagum, sebagian lagi iri melihat pesona alami wanita yang selama ini jarang muncul di publik. Tak butuh lama, sekelompok sosialita menghampiri Sabrina. “Nyonya Castellvain, ayo ikut ke meja kami. Semua sudah berkumpul, kita butuh tuan rumah yang sesungguhnya.” Sabrina tersenyum anggun, lalu menoleh pada putra dan menantunya. “Mama tinggal dulu. Tidak apa-apa, kan?” Selina mengangguk sopan, Zander hanya menjawab dengan anggukan sin

  • Pengantin Pengganti untuk Tuan Zander   68. Manuver tak terduga untuk Adinata

    Zander tengah menandatangani beberapa dokumen penting ketika pintu ruangannya diketuk pelan. Aswin masuk dengan wajah serius, membawa tablet berisi laporan terbaru. “Tuan…” Aswin membuka suara hati-hati. “Ada kabar yang cukup mengejutkan!” Aswin mendekati meja kerja Zander. Lalu memperlihatkan layar tabletnya, “Perusahaan Adinata baru saja menerima suntikan dana besar- dari Mahesvara Corporation.” Rahang Zander seketika mengeras. Pena di tangannya berhenti bergerak, kemudian diletakkan perlahan di atas meja. Matanya menyipit, sorot tajamnya penuh kewaspadaan. “Apa?” Dia ingin memastikan pendengarnya tak salah. “Mahesvara membantu Adinda Group?” Aswin mengangguk cepat. “Benar, Tuan Dengan jumlah dana sebesar itu, perusahaan Adinata bisa bangkit kembali. Sepertinya pemimpin Mahesvara sengaja menahan mereka agar tidak benar-benar runtuh.” Zander menyandarkan tubuhnya ke kursi, jemari mengetuk pelan meja kerjanya. “Aku tidak mengerti jalan pikiran pria itu. Apa keuntungannya menyel

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status