Selina masih terpaku di tempat duduknya, jantungnya berdegup cepat saat Zander perlahan melangkah mendekat. Seakan waktu berjalan lebih lambat dari biasanya, dan suara langkah sepatunya terdengar lebih nyaring di telinga Selina. Selina bangkit berdiri, memasang senyum sebaik mungkin. "Pak, Anda sudah di sini? Bukankah jadwalnya jam 2 nanti?” Selina menyambut rombongan Zander dengan tersenyum ramah. Mata Zander langsung memicing, seolah menguraikan teka-teki. Selina yang diperhatikan tersenyum canggung, tetap mempertahankan sikap profesionalnya. Zander berhenti tepat di hadapannya, matanya sempit mengamati sekitar. Karena Zander tak langsung menjawab, Aswin maju lebih dekat dengan Selina. “Klien datang lebih cepat dari perkiraan. Mereka tak punya banyak waktu,” jelas Aswin “Tapi Nona... mengapa Anda tidak kembali ke kantor setelah reservasi tempat?” Selina menarik napas, menjaga nada bicaranya tetap ringan dan meyakinkan. “Ini tugas pertama saya untuk perusahaan. Maka dari it
Last Updated : 2025-06-28 Read more