Share

Ternyata ini bukan mimpi

"TIIDAAKKKK!!!!!"

Aku terbangun dari tidurku dengan nafas yang terengah engah dan aku langsung duduk diranjang untuk menenangkan tubuhku. Aku membuka mataku dan aku sangat terkejut dimana aku ini, kenapa bukan berada di kamarku. 

"inii...ini adalah mimpi, tapi....dimana aku?"

Aku rasa ada yang menggenggam tanganku.

"ehhh....FARHANNN??!!!"

"dimana bajuku?"

Bangun tidur kenapa aku dalam keadaan tanpa busana? saat aku menoleh ke arah sampingku aku sangat terkejut melihat dia tidur disebelahku dengan tangannya menggenggam tanganku. Ternyata ini bukan mimpi melainkan ini adalah sebuah kenyataan bahwa aku benar benar menikah dengan si pria gila ini. 

Dia terbangun dan mulai membuka matanya.

 Tak lama dari itu dia langsung duduk dan memegangi kepalanya tampaknya ia sakit kelapa karena kaget oleh suaraku. 

"kenapa kamu pagi pagi sudah berisik?"

"kamu...kamu...kenapa telanjang, apa yang kamu lakukan padaku?"

"ummm...tentu saja kita melakukan hubungan suami istri sayang"

Farhan bertaka sambil mendekatkan diri padaku hingga jarak diantara kita hanya 5 cm saja, badanku terasa bergetar dan kaku karena jarak kita yang terlalu dekat. Farhan meniup telingaku dan berjalan hingga sampai di leherku dia terus mencium leherku. Aku terbuai dibuat olehnya, kenapa aku selalu menikmati setiap sentuhannya dan pada akhirnya aku tidak memberontak atas perbuatannya padaku. 

Dia memelukku dan menciumi tubuhku tanpa henti.

"um...uhh Cherry"

Kenapa dia menyebut nama kakak? Apakah aku hanya sebuah budak baginya sedangkan pikirannya tertuju oleh kakak. Situasi macam apa ini? Rasanya aku ingin kabur dari tempat ini yang seperti neraka.

*****

Badanku rasanya sakit sekali hingga aku tak bisa berjalan ,hanya ada aku didalam kamar sepertinya pria gila itu sudah pergi untuk bekerja. 

'TOK TOK TOK'

"nona apakah anda sudah bangun?"

Terlihat asisten rumah tangga membuka pintu kamar lalu tanpa perintah ia masuk ke kamar dengan membawa nampan yang diatasnya berisikan segelas teh hangat.

"tuan Farhan menyuruhku untuk membawakanmu teh herbal ini nona"

"baiklah,kau datang disaat yang tepat"

Kepalaku terasa sangat pusing, untuk bangkit dari ranjangpun aku tak mampu. 

"ohyaa dimana si pria gila itu?"

"tuan Farhan sudah pergi bekerja. Saya bibi Ana, jika nona membutuhkan bantuan silahkan panggil saya."

"terimakasih bini Ana"

Lalu bibi Ana meletakkan segelas teh herbal diatas meja disebelah ranjang. 

Kuraih segelas teh herbal dan aku mulai meminumnya sembari memandang pemandangan diluar.

*****

Farhan yang sebenarnya tidak pergi ke kantor melainkan pergi bersenang senang dengan seorang kawannya dan ditemani oleh dua ora gadis 

"hei penganti baru bagaimana malam pertamamu?" ucap seorang teman Farhan. 

"biasa saja"

"apa katamu? Biasa saja?  Kalau begitu bagaimana kita cari kebahagiaan untuk menggantikan malam pertamamu"

Mendengar ucapan Jack, Farhan langsung membanting stir mobil sehingga Jack dan kedua wanitanya itu kaget dan panik. 

"hei brengsek apa kau bisa mengemudi mobil dengan baik??!"

"jika kau sudah selesai bicara, silahkan keluar dari mobil!!!"

"woww ada apa ini kenapa kau tampak marah? Bukankah mau yang mengatakan sendiri bahwa malam pertamamu biasa saja"

Dua wanita yang terus menempel di tubuh Jack hanya terwata kecil setelah mendengar ejekan Jack kepada Farhan. 

*****

Cherry dan kekasihnya sudah tiba di Amerika, mereka memesan sebuah kamar hotel. Dengan telanjang dada, Jemy duduk diatas ranjang dan meraih koran yang berasa di meja sebelah ranjangnya itu. 

"tidak pernah terpikirkan bahwa pernikahan adikmu berjalan dengan lancar."

"yaaa....aku tidak menyangka bahwa papa akan membiarkannya menjadi penggantiku"

Cherry berjalan mendetaki Jemy dan naik ke atas ranjang hingga dia duduk diatas pangkuan Jemy, lantas Jemy langsung meletakkan koran yang sedang ia baca di atas meja. 

"aku tidak peduli apapun yang terjadi, di hanyalah seorang pengganti."

"apa kau menyesalinya karena sudah kabur dari pernikahanmu itu?"

"menyesal? Siapa yang tidak tahu bahwa dibalik wajahnya yang tampan ternyata memiliki sifat seperti iblis. Jemy, kaulah pria yang aku cintai untuk sekarang dan selamanya."

"benarkah? Bagaimana kau akan membuktikan bahwa kau benar benar mencintaiku?"

Lalu Cherry mendekatkan wajahnya ke wajah Jemy dan dia mengecup bibir pria itu. Tak kalah Jemy membalas lumatan Cherry dan ia membuka matanya sejenak dan menghentikan aktivitasnya itu. 

'tapi, aku menyesal! Bagaimana bisa pria seperti Farhan bisa memiliki gadis yang sangat cantik.' Jemy berkata dalam hatinya.

 

*****

Di kediaman Farhan, bibi Ana sudah berdiri di depan pintu dan siap untum menyambut kedatangan tuannya. Aaat Farhan memasuki rumahnya ia disambut oleh bibi Ana dan beberapa pelayan rumah. 

"dimana dia?"

"nona ada di dalam kamar, dia tidak enak badan sehingga dia tidur lebih awal tuan"

"bukankah kemarin dia baik baik saja?"

Bibi Ana membantu Farhan melepas jas yang ia kenakan lalu melipat menjadi dua bagian dan di sematkan di lengannya sambil berjalan mengikuti tuan Farhan naik ke atas menuju kamarnya. 

"nona masih muda dan belum berpengalaman tuan. Mohon bersikap lembutlah pada nona"

"kamu boleh pergi, aku akan melihatnya"

"baik tuan"

Farhan melangkahkan kakinya menuju kamar dan membuka pintu. Di depan jendela terlihat istrinya sedang duduk menghadap jendela, padahal dia sedang menulis sesuatu di bukunya. 

"kau sedang apa istriku?"

"ah, kamu sudah pulang. Aku hanya sedang duduk dan menanti kau pulang"

"apa kau sedang menulis sesuatu?"

"ahh...tidak. Aku hanya sedang menggambar"

"menggambar?"

"oh ya, kamu pasti lelah setelah bekerja. Biarkan aku pijit badanmu agar menjadi rilex"

Aku menarik tangan Farhan dan membimbingnya ke ranjang untuk dipijat. Aku duduk dibelakang punggungnya yang indah dan aku mulai memijatnya dibagian pundaknya.

"heyyy, apa yang sedang kau rencanakan"

"ahh tidak, aku hanya ingin memberimu pijatan bahu saja"

Farhan membalikka badannya dan berhadapan denganku, tangannya memegang pipiku dan mengusapnya. 

"sepertinya kau masih punya banyak tenaga untuk menyenangkanku"

Ide gila Farhan mulai muncul, kenapa disaat aku ingin baik padanya dia palah berpikir ke arah lain, memang dia ditakdirkan sebagai pria gila dan mesum. 

"bukan begitu, sekarang aku dalam kondisi tidak sehat dan aku tidak memiliki banyak energi. Bahkan untuk melihatpun aku tidak begitu jelas seperti kunang kunang"

"benarkah?kalau begitu ayolah ikut denganku"

"ke-ke-kemana?"

"meja makan!!! Kau harus makan sekarang!!!!!"

Tanpa permisi, Farhan langsung menggendongku keluar kamar dan berjalan menuju meja makan. Seprti biasa, aku digendong bagaikan kucing yang akan dibuang oleh pemiliknya. Aku heran pada pria satu ini,terkadang dia dingin seperti es kadang bisa perhatian. Aku jadi penasaran sebenarnya apa yang ada di dalam otaknya itu. 

*****

Sesampainya di meja makan, aku duduk berhadapan dengannya dan didepan kita sudah tersedia makanan lezat yang siap disantap, tetapi aku kehilangan nafsu makanku karena sedang tidak enak badan. 

"makanlahh, kau pasti belum makan dari siang"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status