Share

Sifat asi Farhan

Auteur: Dyana
last update Dernière mise à jour: 2021-06-02 16:14:59

Aku hanya memandangi makananku dan Farhan sudah menyantap makanannya sedari tadi. Aku tidak selera makan, yang aku inginkan saat ini hanya keluar dari rumah Farhan yang bagaikan neraka bagiku. 

"apa kau tidak menyukai masakannya?"

"kau membawaku secara paksa ke meja makan, sehingga aku tak berselera makan"

Farhan mengangkat tangannya seolah itu adalah isyarat kepada pelayannya agar membawakan sebuah kursi dan menaruhnya di sampingku. Lalu Farhan bangkit dan berjalan menuju arahku lalu duduk disampingku. 

Ia mulai meraih garpu dan pisau, ia mulai memotong steak lalu diambilnya satu potong steak menggunakan garpu lalu mengarahkan ke mulutku.

 Ya tuhannn, sebenarnya apa yang ada dalam pikiran pria gila ini? Kenapa dia menyuapiku dengan romantis seperti ini, apakah ini hanya perangkap untukku? 

"buka mulutmu sayang"

"aku bisa makan sendiri Farhan!!!!!!"

"apa kau tidak mendengarkanku? Buka mulutmu cepat!!!"

Dasar pria gila, tadi sikapnya begitu lembut kenapa sekarang berbicara dengan nada tinggi. Sepertinya aku perlu membawanya ke psikolog. Dengan berat hati aku menuruti perintahnya untuk membuka mulutku dan memakan makanan yang sudah di depan mulutku.

"bagaimana rasanya, enak bukan? Aku menyuapimu penuh dengan kasih sayang"

'uhukk uhukk uhukkk'

Aku hampir tersedak makanan karena mendengar ucapannya barusan.

 'kasih sayang?' perlakuan kasar seperti monster kenapa dia sebut dengan kasih sayang? Ya tuhann aku bisa gila jika terlalu lama disini, mentalku bisa terganggu. 

"apakah makanan ini enak? Atau aku sayang?"

Aku membuka mataku dengan lebar, apa yang dia katakan barusan? Kenapa ia membandingkan makanan dengan dirinya sendiri. Sudah pasti lebih enak makanan yang kumakan dari pada dirinya. 

"aku lebih menyukai makanan ini dari pada dirimu"

"benarkah, sepertinya kemampuankan kurang membuatmu berkesan. Mari kita sudahi makan malam ini dan aku akan menunjukkan kemampuanku padamu."

Farhan menggendongku kembali menuju kamar. Dia menaruhku diatas ranjang dan dia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Terlintas dalam pikiranku saat dia mandi aku akan berpura pura tertidur agar tidak mendapatkan serangan dari dia. Badanku masih terasa sakit, aku belum siap untuk memulai pergulatan kembali.

Aku merebahkan badanku dan menarik selimut hingga menutupi tubuhku.

Terdengar pintu terbuka seperti Farhan sudah selesai mandi. Dia berjalan menuju ranjang dengan keadaan telanjang dada dan bagian bawah tubuhnya hanya terbungkus oleh selembar handuk berwarna putih.

"sayang apa kau sudah tidur?"

Aku diam agar tidak kelihatan bahwa aku hanya berpura pura tidur. Lalu Farhan duduk disebelahku dan membuka selimutku lalu dia mengupas kepalaku lembut dan berbisik di telingaku lalu mengecup keningku dengan lembut dan dia membaringkan badannya dan melingkarkan tangannya ke badanku. 

"selamat malam sayang, bermimpi indahlah. Malam ini kau lolos dariku"

Apa yang barusan dia lakukan padaku? Kenapa dia bersikap begitu lembut padaku. Sudahlah aku tidak peduli, lebih baik aku tidur sekarang.

*****

Farhan sudah berada dikantornya, Jack ada di sana, dia selalu bersama Farhan. Mereka sedang mengobrolkan tentang sebuah pesta malam ini. 

"apa kau yakin akan mengajak istrimu datang ke pesta itu? Bukankah keluarga Charlie tidak pernah membawanya ke pesta ataupun acara formal"

"apa kau keberatan dengan keputusanku?"

"tentu saja tidak, itu hakmu untuk mengajak istrimu"

"diam kaaauuuuuu!!!!!"

"aku tahu, di dalam hatimu itu hanya ada Cherry tapi tubuhmu sudah tidur dengan adiknya"

*****

Sudah larut malam, seperti biasa aku duduk dikamar dan menulis. 

'tok tok tok'

Ternyata itu bibi Ana, ia memasuki kamarku dengan membawa sebuah bingkisan ditangannya. 

"nona, tuan Farhan memintamu untuk menggenakan gaun ini untuk menghadiri sebuah pesta malam ini dan sebentar lagi tuan akan datang menjemputmu"

"ehhh, pesta? Baiklah kau boleh pergi"

Dia mengajakku untuk menghadiri sebuah pesta dan juga dia sudah menyiapkan gaun? Ya sudahlah sebaiknya aku segera berdandan aku tak mau mendengar dia marah marah. 

*****

Sepertinya Farhan sudah datang untuk menjemputku, aku langsung berjalan menuju halaman dan menaiki mobil yang sudah menantiku, disana tampak Farhan mengenakan jas berwarna navy, dia tampak tampan menggunakan jas berwarna itu. 

"kau kenapa? Tidak enak badan?"

"aku baik baik saja"

Bagaimana mungkin aku baik baik saja, kemarin malam kau lah yang menggangguku hingga aku menjadi menderita seperti ini.

 Aku hampir mati menghadapimu.

"kamu ngedumel apa sih? Kita sudah sampai ini"

"ahh iya, ayo kita turun"

"berpegangan padaku, tak apa aku sedang dalam keadaan hati yang baik malam ini"

"ohh iya baiklah"

"kau cukup tersenyum dan sisanya serahka padaku, jangan panik"

"oke"

Rasanya hangat saat menggenggam tangannya, tapi kenapa kepalaku rasanya pusing sekali apa karena aku terlalu bahagia atau aku sakit? Rasanya aku sudah tidak kuat lagi, dannn

Bruuukkkkkk!!!! Aku jatuh pingsan. Farhan segera membawaku ke rumah sakit terdekat.

*****

Farhan tampak sedang berbicara dengan dokter yang memeriksaku. 

"tuan Farhan, istrimu kurang istirahat yang cukup belakangam waktu ini. Dan penggunaan pil kontrasepsi harus dengan hati hati, pemakaian dosis yang tinggi tidak baik untuk pasien"

Tiba tiba muncul Jack dari belakang dan ia tidak sengaja mendengar pembicaraan dokter barusan, tampa aba aba ia langsung menyambar omongan dokter. 

"obat apa yang barusan dokter katakan? Apakah kau akan meracuninya? Kau sungguh sudah gila"

"hanya sedikit obat kontrasepsi untuknya, aku belum siap mempunyai anak darinya"

"apa kau gila? Kau berkeinginan untuk bersenang senang tetapi kau tidak memikirkan hidup orang lain!!!"

Aku mulai siuman, dan aku menguatkan diriku untuk duduk bersandar ditempat tidur. Sebebarnya aku sudah mendengar obrolan mereka,ternyata selama ini bibi Ana selalu membawakanku teh herbal ternyata itu dicampuri oleh obat kontrasepsi.

Farhan si manusia iblis ini sungguh keji, dia hanya ingin bersenang senang denganku. 

"jadi teh herbal yang bibi Ana siapkan setiap hari untukku itu sudah dicampuri oleh obat kontrasepsi?"

"memangnya kamu kira apa? Kau beluk layak mengandung anakku!!!"

"Farhan,bisakah kau bersikap rasional padaku? Aku menika dengamu juga buka atas keinginanku sendiri"

"apa kau bilang? Rasional? Di dunia ini tidak ada manusia yang lebih rasional dariku. Tahan air matamu, jangan membuatku tambah membencimu!!!!!"

Hatiku sangat sakit mendengar ucapan pri brengsek itu, sedari awal kenapa aku tidak kabur dari pernikahan ini. Lalu Jack menghampiriku dengan membawa sekotak tisu untukku. 

"sudahlah jangan menangis, hapuslah air matamu itu. Dia memang mempunyai watak sombong seperti itu, dan itu tidak terjadi hanya kepadamu saja"

"terimakasih Jack"

"lihatlah, ingusmu kemana mana hahaha"

Farhan pergi meninggalkan aku dan Jack, dia menatap kita dengan tatapan benci dan ia langsung bergegas pulang dengan meninggalkan aku yang masih di rumah sakit.

Tidak lama ia pergi meninggalkan ruanganku, seorang dokter masuk dan memberitahu bahwa aku sudah boleh pulang.

"baiklahh kita berkemas kemas dan aku akan mengantarmu untuk pulang nona manis"

"terimakasih Jack, kau sudah banyak membantuku"

"tak apa, jangan sungkan. Ayo kita pergi"

*****

Sesampainya didepan rumah aku langsung turun dari mobil dan mengucapkan terimakasih pada Jack. Dari balik jendela tampak Farhan berdiri memandangi kami dengan tatapan tajam dan aku tidak peduli. 

"aku tahu kau bukan pria baik, biar bagaimanapun terimakasih karena kau sudah mengantarku pulang"

"cepatlah masuk ke dalam, jika dia melihatmu dia denganku pasti dia akan marah padamu"

"baiklah aku akan masuk"

Aku berjalan menuju rumah, saat membuka pintu tampak bibi Ana sudah menyambut kedatanganku.

"selamat datang nona, makan malam sudah siap. Cobalah makan walau sedikit."

"terimakasih bibi, aku sedang tidak berselera. Aku akan langsung pergi ke kamar"

"baik nona"

Saat aku memasuki kamar, tampak Farhan sedang duduk diatas ranjang sepertinya dia memang sudah menantiku. Dia terus menatapku dengan tatap aneh yang aku tidak mengerti.

"sudah mulai berani pulang dengan laki laki lain ya sekarang"

"Jack hanya mengantarkanku pulang, lagi pula ini sudah malam tidak ada taksi lewat dan kau meninggalkanku saat di rumah sakit"

"ternyata kau sudah mulai berani, kau harus membayar atas keberanianmu itu."

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Pengantin Pengganti   THE END

    Aku membeli yang sangat di butuhkan anak anak lalu aku langsung bergegas untuk pulang karena aku sudah janji kepada anak anak agar tidak lama saat keluar rumah. Saat berada di lobby mall aku melihat seseorang yang sepertinya aku tidak kenal tetapi akupun tidak tahu dia siapa, karena aku tidak mau memikirkan dia siapa jadi aku langsung buru-buru untuk masuk ke dalam mobil.Sesampainya di kediaman aku langsung menemui anak anak yang sedang menungguku pulang, mereka langsung sangat bahagia sat melihatku pulang membawa papper bag yang berisikan punya mereka semua dan tadi aku sempat membelikan mereka coklat.***Ada yang penasaran bagaimana nasib Alinda tidak?Oke aku akan menceritakan sedikit nasib Alinda setelah kejadian malam itu.Alinda pun tahu kalau aku sudah tidak bersama Farhan dan ini adalah tujuan dari rencananya yaitu memisahkan aku dengan Farhan. Ia datang menemui Farhan dengan membuat drama yang tidak habis pikir sampai Farha

  • Pengantin Pengganti   Tanda Perpisahan

    “Luna, aku sudah menantimu sejak lama.”“Jemy, kau sudah salah menyukai orang. Kau menyukai wanita yang sudah bersuami dan juga anak, kau masih bisa mencari wanita yang masih single.”“Aku hanya mau denganmu Luna.”“Tidak Jemy, aku tidak punya perasaan yang sama denganmu, sebaiknya kau hilangkan perasaanmu itu padaku dan carilah wanita yang sesuai dengan kriteriamu. Selama ini aku mengangap kau sebagai teman dan juga keluarga tidak lebih.”“Aku akan membuatmu jatuh cinta padaku Luna.”“Akan sia sia Jemy, selama ini yang kau lakukan padaku sudah cukup meneyentuh hati. Mungkin jika wanita lain yang ada di posisiku pasti langusng jatuh cinta padamu, tetapi aku tidak bisa dan pikiranku selalu menuju ke Farhan.”“Luna, kau jangan membohongi dirimu sendiri, jangan menyaiksa dirimu karena kau ingin masa depan anakmu terjamin karna adanya orang tua yang lengkap, aku bisa m

  • Pengantin Pengganti   Call Me Uncle

    Kita langsung menuju rumah Farahn dengan pak Abdul yang menyupir mobil, jok mobil bagian depan di isi oleh Jansen karena ia yang minta sendiri untuk duduk di depan. Aku, Farhan dan juga Alisa terima duduk di kursi penumpang. Aku lihat dari kemarin Farhan tidak mengeluarkan sifat menyebalkannya, justru saat sedang bersama Alisa dan Jansen ia tampak sangat hangat untuk menyapa anak anak.***Saat menjelang malam, akhirnya Jemy memberanikan diri untuk bertemu denganku dan juga anak anak. Ia langsung pergi menuju rumah Jack karena setahu dia aku masih di rumah Jack. Saat tiba di rumah Jack, Jemy masuk ke dalam rumah dan mendapati Jack yang sedang bersama istrinya, ia memberanikan diri untuk bertanya kepada Jack tentang keberadaanku.“Jack, dimana Luna kok tampak sepi,” tanya Jemy sembari masuk ke dalam kediaman.“Ohh Luna sudah pulang dengan Alisa dan Jansen, kau baru menemuinya malam hari?”“Pulang ke rumah kakek maksudmu

  • Pengantin Pengganti   Pulang ke Kediaman

    Aku bangun lebih dulu daripada anak anak dan juga Farhan, saat aku membukakan mataku aku terkejut dengan keberadaan Farhan yang sudah berada di sisi Alis, karena mereka sedang tidur jadi aku memutuskan untuk keluar dari kamar, aku mendapati Jack dan Kiara yang sudah berada di rumah dan sedang mengobrol dengan kakek.“Luna,” panggil Jack.“Hai, apa urusan kalian sudah beres?” tanyaku pada Jack dan juga Kiara.“Tidak ada yang bisa menghalangi urusanku, semua aku urus dengan secepat mungkin,” terang Jack.“Baguslah.”“Dimana anak anak dan juga Farhan? Apa dia sudah pulang ke rumahnya?” timpal Jack padaku.“Oh ada, mereka masih tertidur. Mungkin anak anak kelelahan main di halaman jadi sampai jam segini mereka belum bangun,” jelasku pada semua orang, aku agak sedikit malu kepada kakek karena tadi Farhan menggendongku di depannya.“Baguslah, nanti malam kau sudah

  • Pengantin Pengganti   Membuatkan Adik Untuk Alisa

    “Sayang apa kita harus melanjutkan aktivitas tadi pagi yang sempat tertunda karena anak anak?” bisik Farhan padaku.“Tidak tidak,” aku langsung menolak ajak Farhan, memang benar yang di katakan Jack tadi kalau laki-laki memang tidak bisa menahan dirinya sendiri.“Aku tahu kalau kau juga menginginkannya sayang, ayo kita lanjut saja,” ajak Farhan padaku.“Jika kita menghilang, nanti Jansen dan Alisa akan mencariku. Aku tidak bisa melakukannya sekarang.”“Jansen dan Alisa sedang bermain di luar, jika kau tidak memanggilnya maka mereka tidak akan masuk ke dalam rumah.”“Masih ada kakek di sini, kita harus menghargainya.”“Pasti dia juga bisa memakluminya sayang, sudah jangan banyak alasan lagi.”Farhan langsung membopongku dan membawanya ke kama, tetapi saat di perjalanan menuju kamar kami berpapasan dengan kakek dan Farhan hanya menyapanya dengan singkat

  • Pengantin Pengganti   Kembali Bersama

    Setelah selesai sarapan, Jack mengajakku untuk mengobrol lanjutan yang kemarin. Aku langsung mengikuti Jack yang pergi berjalan menuju ruang tamu sedangkan Kiara diam di kursinya dan juga kakek yang juga masih duduk di kursi. Jansen dan Alisa sementara di asuh oleh pelayan kediaman.“Luna kau sudah melihat isi flash disk yang aku berikan padamu?” tanya Jack.“Sudah.”“Bagaimana tanggapanmu? Apa kau sudah percaya dengan kebenaran?”“Aku masih sedikit bingung Jack, aku harus percaya atau harus bagaimana karena dia telah melakukannya tanpa rasa canggung sedikitpun, sudah seperti suami istri saja.”“Luna, kau harus memahani laki-laki. Dia kemarin di pengaruhi oleh obat perangsang, kau juga tahu sendiri kan kalau laki-laki sedang di kuasai oleh hawa nafsu secara alami seperti apa sedangkan ini di pengaruhi oleh obat yang memaksanya untuk melakukannya dengan orang yang tidak ia sukai,” terang Ja

  • Pengantin Pengganti   Pagi Yang Sibuk

    Alisa langsung bangun dari tidur dan ia tidak mau aku tinggal keluar untuk menemui Jansen dan Farhan yang sudah lebih dulu bermain padahal Jansen belum mandi dan masih menggunakan piyama tidur.“Mau langsung mandi?” aku menawarkan kepada Alisa untuk langsung mandi agar aku tidak kerja dua kali nantinya karena aku harus membuat sarapan.“Iya, aku ingin mandi lalu dandani aku yang cantik seperti momy,” ucap Alisa.“Baiklah, ayo kita ke kamar mandi sayang.”Aku langsung memandikan Alisa lalu mendandaninya dengan rambut yang di kepang, setelah selesai aku langsung mengajak Alisa untuk keluar menemui Jansen sedangkan aku pergi ke dapur untuk memasak. Semenjak aku tidka bersama Farhan aku jadi sering memasak dan tidak ada yang melarangku, hanya Farhan saja yang sangat posesif yang melarangku melakukan semua hal.“Halo uncle, bolehkah aku ikut bergabung dengan kalian?” sapa Alisa kepada Farhan.&ldquo

  • Pengantin Pengganti   Ada Debu di Mata Mommy

    Aku sudah tidak mau menanggapi perkataan Farhan yang membuatku jadi pusing, aku langsung mengambil Jansen dari gendongan Farhan lalu aku pergi meninggalkannya, aku berjalan masuk ke dalam untuk menemui kakek dan Alisa yang sedari tadi aku tinggal.“Momy belum menjawab pertanyaanku tadi,” Jansen masih terus menagih pertanyaannya yang belum aku jawab tadi.‘Sangat menyusahkan sekali mempunyai anak yang berdaya ingat tinggi seperti ini, lagian Farhan juga ngapain ia memberitahu kepada Jansen, nanti juga ada waktunya sendiri ia akan tahu daddynya yang sebenarnya,’ aku menggandeng Jansen sambil terus ngedumel.“Luna bagaimana Farhan?” tanya kakek yang langsung menyambut kedatanganku.“Maksud kakek?”“Bukankah tadi ia membawa Jansen keluar? Apa dia meminta mereka untuk bersamanya?”“Kalau itu sudah pasti, tetapi aku terus menolaknya karena aku tidak mau bersamanya lagi.”

  • Pengantin Pengganti   Sangat Mirip Denganmu part 3

    Walaupun mereka belum pernah bertemu tetapi batin mereka sangat kuat, nyatanya Jansen yang awalnya tengah mengis dan tidak mau diam sekarang ia langsung diam di gendongan Farhan.“Ini cake yang kau inginkan,” Farhan memberikan sebuah cake coklat kepada Jansen yang sudah berhenti menangis.“Terimakasih uncle, sekarang banyak yang mau bermain dengan Jansen,” ucap Jansen.“Mulai hari ini uncle akan menemanimu dan juga Alisa untuk bermain, bagaimana?” ini adalah bagian dari rencana Farhan agar ia bisa membujuk istrinya agar bisa kembali kepadanya dan juga anak anaknya.“Tapi uncle harus meminta izin kepada momy dulu.”“Tidak perlu, aku kan teman baik uncle Jack dan momy juga sangat mengenalku, jadi untuk apa aku harus meminta izin kepadanya?”“Benar juga, baiklah mulai sekarang kau temanku dan kau boleh setiap hari datang ke rumah seperti daddy.”“Daddy? Apakah

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status