Share

Sifat asi Farhan

Aku hanya memandangi makananku dan Farhan sudah menyantap makanannya sedari tadi. Aku tidak selera makan, yang aku inginkan saat ini hanya keluar dari rumah Farhan yang bagaikan neraka bagiku. 

"apa kau tidak menyukai masakannya?"

"kau membawaku secara paksa ke meja makan, sehingga aku tak berselera makan"

Farhan mengangkat tangannya seolah itu adalah isyarat kepada pelayannya agar membawakan sebuah kursi dan menaruhnya di sampingku. Lalu Farhan bangkit dan berjalan menuju arahku lalu duduk disampingku. 

Ia mulai meraih garpu dan pisau, ia mulai memotong steak lalu diambilnya satu potong steak menggunakan garpu lalu mengarahkan ke mulutku.

 Ya tuhannn, sebenarnya apa yang ada dalam pikiran pria gila ini? Kenapa dia menyuapiku dengan romantis seperti ini, apakah ini hanya perangkap untukku? 

"buka mulutmu sayang"

"aku bisa makan sendiri Farhan!!!!!!"

"apa kau tidak mendengarkanku? Buka mulutmu cepat!!!"

Dasar pria gila, tadi sikapnya begitu lembut kenapa sekarang berbicara dengan nada tinggi. Sepertinya aku perlu membawanya ke psikolog. Dengan berat hati aku menuruti perintahnya untuk membuka mulutku dan memakan makanan yang sudah di depan mulutku.

"bagaimana rasanya, enak bukan? Aku menyuapimu penuh dengan kasih sayang"

'uhukk uhukk uhukkk'

Aku hampir tersedak makanan karena mendengar ucapannya barusan.

 'kasih sayang?' perlakuan kasar seperti monster kenapa dia sebut dengan kasih sayang? Ya tuhann aku bisa gila jika terlalu lama disini, mentalku bisa terganggu. 

"apakah makanan ini enak? Atau aku sayang?"

Aku membuka mataku dengan lebar, apa yang dia katakan barusan? Kenapa ia membandingkan makanan dengan dirinya sendiri. Sudah pasti lebih enak makanan yang kumakan dari pada dirinya. 

"aku lebih menyukai makanan ini dari pada dirimu"

"benarkah, sepertinya kemampuankan kurang membuatmu berkesan. Mari kita sudahi makan malam ini dan aku akan menunjukkan kemampuanku padamu."

Farhan menggendongku kembali menuju kamar. Dia menaruhku diatas ranjang dan dia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Terlintas dalam pikiranku saat dia mandi aku akan berpura pura tertidur agar tidak mendapatkan serangan dari dia. Badanku masih terasa sakit, aku belum siap untuk memulai pergulatan kembali.

Aku merebahkan badanku dan menarik selimut hingga menutupi tubuhku.

Terdengar pintu terbuka seperti Farhan sudah selesai mandi. Dia berjalan menuju ranjang dengan keadaan telanjang dada dan bagian bawah tubuhnya hanya terbungkus oleh selembar handuk berwarna putih.

"sayang apa kau sudah tidur?"

Aku diam agar tidak kelihatan bahwa aku hanya berpura pura tidur. Lalu Farhan duduk disebelahku dan membuka selimutku lalu dia mengupas kepalaku lembut dan berbisik di telingaku lalu mengecup keningku dengan lembut dan dia membaringkan badannya dan melingkarkan tangannya ke badanku. 

"selamat malam sayang, bermimpi indahlah. Malam ini kau lolos dariku"

Apa yang barusan dia lakukan padaku? Kenapa dia bersikap begitu lembut padaku. Sudahlah aku tidak peduli, lebih baik aku tidur sekarang.

*****

Farhan sudah berada dikantornya, Jack ada di sana, dia selalu bersama Farhan. Mereka sedang mengobrolkan tentang sebuah pesta malam ini. 

"apa kau yakin akan mengajak istrimu datang ke pesta itu? Bukankah keluarga Charlie tidak pernah membawanya ke pesta ataupun acara formal"

"apa kau keberatan dengan keputusanku?"

"tentu saja tidak, itu hakmu untuk mengajak istrimu"

"diam kaaauuuuuu!!!!!"

"aku tahu, di dalam hatimu itu hanya ada Cherry tapi tubuhmu sudah tidur dengan adiknya"

*****

Sudah larut malam, seperti biasa aku duduk dikamar dan menulis. 

'tok tok tok'

Ternyata itu bibi Ana, ia memasuki kamarku dengan membawa sebuah bingkisan ditangannya. 

"nona, tuan Farhan memintamu untuk menggenakan gaun ini untuk menghadiri sebuah pesta malam ini dan sebentar lagi tuan akan datang menjemputmu"

"ehhh, pesta? Baiklah kau boleh pergi"

Dia mengajakku untuk menghadiri sebuah pesta dan juga dia sudah menyiapkan gaun? Ya sudahlah sebaiknya aku segera berdandan aku tak mau mendengar dia marah marah. 

*****

Sepertinya Farhan sudah datang untuk menjemputku, aku langsung berjalan menuju halaman dan menaiki mobil yang sudah menantiku, disana tampak Farhan mengenakan jas berwarna navy, dia tampak tampan menggunakan jas berwarna itu. 

"kau kenapa? Tidak enak badan?"

"aku baik baik saja"

Bagaimana mungkin aku baik baik saja, kemarin malam kau lah yang menggangguku hingga aku menjadi menderita seperti ini.

 Aku hampir mati menghadapimu.

"kamu ngedumel apa sih? Kita sudah sampai ini"

"ahh iya, ayo kita turun"

"berpegangan padaku, tak apa aku sedang dalam keadaan hati yang baik malam ini"

"ohh iya baiklah"

"kau cukup tersenyum dan sisanya serahka padaku, jangan panik"

"oke"

Rasanya hangat saat menggenggam tangannya, tapi kenapa kepalaku rasanya pusing sekali apa karena aku terlalu bahagia atau aku sakit? Rasanya aku sudah tidak kuat lagi, dannn

Bruuukkkkkk!!!! Aku jatuh pingsan. Farhan segera membawaku ke rumah sakit terdekat.

*****

Farhan tampak sedang berbicara dengan dokter yang memeriksaku. 

"tuan Farhan, istrimu kurang istirahat yang cukup belakangam waktu ini. Dan penggunaan pil kontrasepsi harus dengan hati hati, pemakaian dosis yang tinggi tidak baik untuk pasien"

Tiba tiba muncul Jack dari belakang dan ia tidak sengaja mendengar pembicaraan dokter barusan, tampa aba aba ia langsung menyambar omongan dokter. 

"obat apa yang barusan dokter katakan? Apakah kau akan meracuninya? Kau sungguh sudah gila"

"hanya sedikit obat kontrasepsi untuknya, aku belum siap mempunyai anak darinya"

"apa kau gila? Kau berkeinginan untuk bersenang senang tetapi kau tidak memikirkan hidup orang lain!!!"

Aku mulai siuman, dan aku menguatkan diriku untuk duduk bersandar ditempat tidur. Sebebarnya aku sudah mendengar obrolan mereka,ternyata selama ini bibi Ana selalu membawakanku teh herbal ternyata itu dicampuri oleh obat kontrasepsi.

Farhan si manusia iblis ini sungguh keji, dia hanya ingin bersenang senang denganku. 

"jadi teh herbal yang bibi Ana siapkan setiap hari untukku itu sudah dicampuri oleh obat kontrasepsi?"

"memangnya kamu kira apa? Kau beluk layak mengandung anakku!!!"

"Farhan,bisakah kau bersikap rasional padaku? Aku menika dengamu juga buka atas keinginanku sendiri"

"apa kau bilang? Rasional? Di dunia ini tidak ada manusia yang lebih rasional dariku. Tahan air matamu, jangan membuatku tambah membencimu!!!!!"

Hatiku sangat sakit mendengar ucapan pri brengsek itu, sedari awal kenapa aku tidak kabur dari pernikahan ini. Lalu Jack menghampiriku dengan membawa sekotak tisu untukku. 

"sudahlah jangan menangis, hapuslah air matamu itu. Dia memang mempunyai watak sombong seperti itu, dan itu tidak terjadi hanya kepadamu saja"

"terimakasih Jack"

"lihatlah, ingusmu kemana mana hahaha"

Farhan pergi meninggalkan aku dan Jack, dia menatap kita dengan tatapan benci dan ia langsung bergegas pulang dengan meninggalkan aku yang masih di rumah sakit.

Tidak lama ia pergi meninggalkan ruanganku, seorang dokter masuk dan memberitahu bahwa aku sudah boleh pulang.

"baiklahh kita berkemas kemas dan aku akan mengantarmu untuk pulang nona manis"

"terimakasih Jack, kau sudah banyak membantuku"

"tak apa, jangan sungkan. Ayo kita pergi"

*****

Sesampainya didepan rumah aku langsung turun dari mobil dan mengucapkan terimakasih pada Jack. Dari balik jendela tampak Farhan berdiri memandangi kami dengan tatapan tajam dan aku tidak peduli. 

"aku tahu kau bukan pria baik, biar bagaimanapun terimakasih karena kau sudah mengantarku pulang"

"cepatlah masuk ke dalam, jika dia melihatmu dia denganku pasti dia akan marah padamu"

"baiklah aku akan masuk"

Aku berjalan menuju rumah, saat membuka pintu tampak bibi Ana sudah menyambut kedatanganku.

"selamat datang nona, makan malam sudah siap. Cobalah makan walau sedikit."

"terimakasih bibi, aku sedang tidak berselera. Aku akan langsung pergi ke kamar"

"baik nona"

Saat aku memasuki kamar, tampak Farhan sedang duduk diatas ranjang sepertinya dia memang sudah menantiku. Dia terus menatapku dengan tatap aneh yang aku tidak mengerti.

"sudah mulai berani pulang dengan laki laki lain ya sekarang"

"Jack hanya mengantarkanku pulang, lagi pula ini sudah malam tidak ada taksi lewat dan kau meninggalkanku saat di rumah sakit"

"ternyata kau sudah mulai berani, kau harus membayar atas keberanianmu itu."

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status