Home / Romansa / Pengawal Setia Eve ternyata Billionare / Jebakan untuk Eve dan Arsenio

Share

Pengawal Setia Eve ternyata Billionare
Pengawal Setia Eve ternyata Billionare
Author: Say sheeva

Jebakan untuk Eve dan Arsenio

Author: Say sheeva
last update Last Updated: 2023-12-03 20:44:12

"Tubuhku rasanya aneh sekali, Arsenio. Tolong." Eve beringsut mendekat pada pengawal pribadinya itu yang masih berusaha untuk menahan kesadarannya.

"Maaf, Nyonya. Apa yang ingin Anda lakukan?" Arsenio mundur selangkah, meskipun ia juga merasa ada yang aneh dalam dirinya.

"Aku butuh kamu. Tolong, puaskan aku," Eve berbisik di telinga Arsenio. Kecupan lembutnya membuat Arsenio berjingkat, menciptakan gelenyir aneh di sekujur tubuhnya.

“Sadarlah, Nyonya.” tegur Arsenio yang masih berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan diri.

“Aku sudah tidak bisa menahannya lagi, tolong aku.” Pinta Eve terus menempelkan tubuhnya pada Arsenio hingga diantara mereka sudah tidak ada jarak sama sekali, Eve mengalungkan kedua tangannya ke leher pengawalnya itu sembari mencumbu bibir Arsenio dengan buasnya.

Sekuat apapun Arsenio bertahan, nyatanya hal ini tidak bisa membuatnya sadar, sehingga, dirinya juga ikut dalam permainan yang dilakukan oleh Eve. Keduanya saling bercumbu dengan mesranya, bahkan dengan penuh nafsu, Arsenio sampai menjelajahi leher putih mulus majikannya dan tidak lupa meninggalkan bekas kemerahan di beberapa bagian, semakin mendapat sentuhan, keduanya semakin menginginkan hal yang lebih hingga akhirnya mereka sudah saling menanggalkan pakaian.

“Apa anda siap, Nyonya?” tanya Arsenio yang saat ini tengah berada di atas Eve dengan ekspresi wajah yang sudah tidak tertahankan.

“Jangan banyak bicara, Arsenio! Segera lakukan sekarang, semakin lama tertahan membuatku gi-la!” perintah Eve yang memeluk tubuh Arsenio dengan erat sehingga seluruh tubuh mereka saling menempel.

“Akan saya pastikan anda seperti terbang melayang di surga, Nyonya.” Ucap Arsenio kembali mencumbu bibir Eve dengan buasnya.

Sedangkan Eve, tangannya dengan jahil memainkan pu-ting Arsenio sehingga membuatnya merasa sangat kenikmatan hingga terus mengeluarkan suara desahan, “Aaahhhh…. Nyonya.”

Arsenio dengan perlahan menerobos kepemilikan majikannya yang membuat Eve mengerang kesakitan sembari terus memeluk Arsenio dengan sangat erat "Sa-kittttttttt......"

Kesakitan yang dirasakan Eve nyatanya tidak membuat mereka berhenti begitu saja, malh yang ada permainan semakin memanas hingga keringat keduanya sudah mengucur dengan deras, permainan yang awalnya perlahan, kini semakin dipercepat oleh Arsenio.

“Terus…. Ahhh…. Ternyata nikmat sekali.” Ucap Eve setengah sadar.

“Arsenio…… te-rus,” suara desahan Eve semakin memacu Arsenio untuk lebih cepat lagi.

Hingga akhirnya setengah jam kemudian, mereka sudah sama-sama berada di puncak “Aaaaaaaaaaahhhhhhh,” suara erangan panjang keduanya sebagai penanda jika permainan panas telah usai. Karena merasa lelah dan tenaga habis, akhirmya keduanya tertidur dalam satu selimut yang sama dengan posisi saling berpelukan.

Ansel yang sudah memperkirakan ini semua, bergegas masuk ke kamar hotel, betapa senangnya ketika ia memotret dua sejoli yang tengah tak sadarkan diri itu, “Ini akan menjadi senjata bagiku untuk menghancurkan keluargamu yang selalu mendongak ke atas!” ucap Ansel tersenyum bahagia lalu membagikan foto serta video ke salah satu rekan media yang di kenalnya.   

“Akan aku buat sebuah skandal, dimana nantinya nama baik keluarga besarmu yang selalu di jaga dengan sangat baik akan hancur seketika, bahkan hancur sehancur-hancurnya! Maafkan aku yang membuatmu menjadi korban, Eve, karena titik lemah kedua orang tuamu ada padamu,” batin Emir Ansel dengan senyum smirk.

Setelah itu, Ansel pergi meninggalkan mereka berdua yang masih belum sadarkan diri dengan menuliskan secarcik kertas rasa kecewa atas apa yang sudah terjadi antara Eve dengan Arsenio. Dengan begini, mereka akan merasa bersalah, Eve merasa bersalah karena sudah mengkhianati cintanya dengan Ansel, sedangkan Arsenio, merasa gagal menjaga majikannya, karena justru dirinya sendiri yang merusak.

****

Beberapa jam kemudian, ponsel Arsenio berdering tiada henti, dengan posisi kepala yang masih sangat pusing, Arsenio mengangkat panggilan tanpa melihat lebih dulu siapa yang menelpon, “Ha-halo,” ucap Arsenio dengan suara serak.

Ketika ingin berdiri, betapa terkejutnya, ketika melihat posisi dirinya sudah menanggalkan semua pakaian dengan posisi Eve di sampingnya tengah tertidur dengan pulas tanpa memakai pakaian sehelai pun. Ponsel yang masih terhubung dengan seseorang pun segera diputus oleh Arsenio, apalagi setelah tahu, jika yang menelpon adalah ayah dari Eve.

“Nyonya, bangun,” ucap Arsenio berusaha membangunkan Eve dengan mengguncang tubuhnya secara pelan.

“Ada apa sih?” tanya Eve dengan ekspresi kagetnya ketika menyadari jika diantara keduanya sama-sama sudah melakukan hal yang di luar batas.

Eve berteriak histeris, lantaran perbuatan yang dilakukannya sangatlah hina apalagi sudah melakukan dengan pengawal pribadinya sendiri, tak bisa menerima ini, Eve terus memukul tubuh Arsenio secara membabi buta.

Tidak ada perlawanan, Arsenio hanya diam saja sambil terus meminta maaf, “Kata maafmu tidak bisa mengembalikan semuanya, Arsenio!!!!!! Kamu yang ditugaskan untuk menjaga dan melindungi ku malah kamu sendiri yang merusaknya!!!!!” bentak Eve menangis histeris.

“Ma-maaf, Nyonya, ini semua di luar kendali saya,” jawab Arsenio merasa sangat bersalah lalu memakai pakaiannya.

Tangis Eve semakin kencang karena mendapati sebuah surat yang ternyata dari Ansel-mantan kekasih yang masih dicintainya.

“Untuk Eve, maaf jika aku hanya bisa meninggalkan sepucuk surat untukmu, jujur saja, ketika menulis ini, hatiku sangat hancur juga sakit, ketika mengetahui apa yang terjadi antara kamu dengan pengawal setiamu, aku meninggalkan kalian tidaklah lama, tapi mengapa ketika kembali, posisinya justru begini? Apa ini namanya pengawal yang ditugaskan menjaga anak majikannya? Atau jangan-jangan kalian memang ada hubungan di belakangku? Aku sudah tidak ingin penjelasan apapun lagi, karena bagiku, ini semua sudah cukup untuk menjelaskan semuanya, terima kasih sudah merusak rasa percayaku terhadapmu, kamu yang meminta hubungan kita diperjuangkan, tapi kamu lebih melukai ketimbang ucapan papah kamu waktu itu, maaf, Eve, mulai hari ini aku mundur, jangan cari aku lagi, minta pertanggung jawab pada pengawalmu, jaga nama baik keluargamu sesuai apa yang pernah kamu katakan waktu kita bersama dulu, martabat keluarga besarmu sangatlah penting,”

Eve pingsan setelah membaca surat dari mantan kekasihnya, dirinya tidak menginginkan ini semua terjadi, rasanya, ini semua terasa mimpi paling buruk di dalam hidupnya. Melihat majikannya pingsan, Arsenio bergegas menghampiri dengan wajah yang sangat panik, “Nyonya, bangun, sadarlah, Nyonya,” ucap Arsenio setelah menidurkan Eve di kasur.

Beberapa kali pipi putih kemerah-merahan dan halus milik Eve di tepuk pelan, tak kunjung membuatnya sadar.

Sembari menunggu Eve siuman, kini Arsenio memunguti pakaian majikannya yang berserakan di lantai, ketika diletakkan di tempat tidur, betapa kagetnya ketika melihat bercak da-rah di balik selimut.

“Da-darah siapa ini? Jangan-jangan Nyonya Eve masih….” gumam Arsenio lalu menyibak selimut untuk memastikan, dan benar saja, terdapat bercak da-rah yang sudah mengering di paha mu-lus Eve, itu artinya, Arsenio adalah orang pertama yang merenggut mahkota majikannya.

“Arrrggghhhhh…. Kenapa semua ini terjadi bertubi-tubi! Bagaimana aku harus mempertanggung jawabkan semua ini di hadapan Tuan besar? Bagaimana nanti reaksi Nyonya Eve ketika tahu jika dirinya sudah tidak gadis lagi!” umpat Arsenio mengacak rambutnya secara kasar.

Pikirannya yang tengah pusing memikirkan masalah yang belumketemu jalan keluarnya, ada satu panggilan yang berdering terus tiada henti, sehingga dengan terpaksa membuatnya harus menjawab, “Halo, ada apa?” tanya Arsenio mengawali obrolannya.

“Gawat bos! Lihat berita sekarang juga,” jawab anak buahnya menunjukkan suatu kepanikan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pengawal Setia Eve ternyata Billionare   Menjenguk Justin (END)

    “Kami sadar diri makanya tidak mau memakai uang yang bukan menjadi hak ku! Sebelum kami pergi, ijinkanlah untuk bertemu dengan Justin. Dimana dia?” ucap Joanna sembari menahan pedih di dadanya.“Buat apa mencari anakku? Ingin kembali padanya supaya uang lima miliar ini kembali padamu?” sindir Eve.“Bukan! Saya ingin mengucapkan salam perpisahan karena mau bagaimana pun juga pertemuan awal kami secara baik-baik, setidaknya berpisah juga baik-baik.” Jawab Joanna sangat dewasa.“Justin tidak ada di rumah ini, setelah kejadian itu. Kami sepakat membawanya ke RSJ agar mendapat penanganan yang baik.” Ucap Arsenio membuat terkejut semua.“Kenapa harus mengatakan itu pada mereka! Bikin malu saja! Turun harga diri kita” bisik Eve di telinga suaminya namun masih bisa terdengar oleh Maya juga Joanna.“Apa alasan kalian dengan tega membawa dia ke sana?” tanya Joanna penasaran.&ldqu

  • Pengawal Setia Eve ternyata Billionare   Fakta mengejutkan

    “Terus rencana kalian apa? Aku bisa bantu bagaimana, mbak?” tanya Meta ingin tau.“Semnetara ijinkan kami tinggal di sini karena tidak mungkin terus tinggal di sana, aku gak mau anak buah Justin berbuat hal yang lebih nekat lagi. Waktu kita berhasil kabur saja Justin sangat marah dan mengamuk.” Jawab Maya.“Baiklah kalau begitu, kalian boleh tinggal di sini selama mungkin. Nanti akan aku carikan rumah yang sekiranya aman. Memang ya keluarga Arsenio sejak dulu selalu menganggu dan meresahkan saja bisanya!!!! Sudah cukup bagi kalian untuk mengalah, waktunya melawan namun tidak dengan berhadapan langsung.” Ucap Meta ikut geram.“Kamu benar, jika semisal masih tinggal di sektar sini kurang aman. Aku nantinya akan membawa Joanna tinggal di luar negeri saja,” jawab Maya sudah mempertimbangkan sangat jauh dan dengan baik.“Bu, tinggal di luar negeri butuh biaya yang besar. Apa kita mampu? Joanna juga baru saj

  • Pengawal Setia Eve ternyata Billionare   Merencanakan ke depannya

    Setelah tiba di rumah, kini mereka bergegas menuju kamar masing-masing untuk mengemasi barang yang sekiranya perlu juga penting. Maya tidak membawa banyak barang, karena yang penting baginya adalah pakaian, alat merajut, surat berharga dan juga uang yang tersimpan di brankas.Sedangkan Joanna tidak bisa untuk memilah barang untuk nantinya di tinggal, baginya semua sangat penting. “Jika semuanya di bawa, bagaimana nanti mengangkutnya?”“Joanna, apakah sudah selesai?” tanya Maya sembari mengetuk pintu.“Belum, Bu…. Masuklah,” jawabnya dari dalam kamar.Maya yang melihat banyaknya barang yang akan dibawa merasa heran, “Semua ini akan kamu bawa? Kita nantinya naik taksi.”“Habisnya bingung mau memilah yang mana, semua penting.” Jawab Joanna garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal.“Pemberian dari Justin jangan ada satu pun yang dibawa!” tegur Maya.“I-iya,

  • Pengawal Setia Eve ternyata Billionare   Justin membahayakan

    “Aku sebenarnya terpaksa, Justin. Aku di sini ketakutan, jika terus menerus melawan, yang ada nanti kamu serta anak buahmu akan berbuat nekat kepadaku.” Jawab Joanna berlinang air mata.“Jadi, sudah tidak ada rasa sayangmu kepadaku, Joanna? Janji yang sudah pernah kita rangkai dengan indah kini menguap begitu saja dalam hidupmu?” tanya Justin dengan wajah sendu.“Perasaan itu aku yakin akan terkikis dengan sendirinya jika kita berdua sama-sama bertekad untuk menerima takdir yang ada. Perihal janji serta impian yang pernah dirangkai bersama, anggap saja sebuah angin lalu yang tidak pernah terjadi.” Jawab Joanna terpaksa mengatakan ini agar Justin sadar.“CUKUP! AKU BENCI MENDENGARNYA! KALIAN SEMUA JAHAT! JIKA MAUMU BEGITU, MARI KITA MA-TI BERSAMA AGAR TIDAK ADA PRIA LAIN YANG MEMILIKIMU!” pekik Justin berhasil menarik Joanna berada dalam pelukannya lalu ia merogoh saku celananya yang ternyata ada pisau

  • Pengawal Setia Eve ternyata Billionare   Suasana Memanas

    “TIDAK ADA KATA BAIK-BAIK SAJA JIKA SUDAH MASUK TINDAKAN KRIMINAL! JIKA POSISINYA YANG MENJADI KORBAN ADALAH ANAKMU, APA BAKAL TETAP INGIN BAIK-BAIK SAJA, HA? AKU ORANG TUA DARI JOANNA! RASA KHAWATIR JUGA KETAKUTANKU SANGAT BESAR! JIKA MEMANG KAMU MEMILIKI JIWA NALURI SEORANG IBU SEHARUSNYA MENGERTI!” Bnetak Maya lalu berlari ke kamar yang ada di sana untuk mencari keberadaan Joanna.“Tante! Jangan asal masuk ruangan orang!” tegur Justin geram. Ingin mencegah, namun sayangnya kini Joanna melihat ibunya ada di sini.“I-ibu….” Panggil Joanna yang sedang di rias dan sudah menggunakan gaun pernikahan. Air matanya langsung berlinang dengan deras ketika mengetahui ada ibunya di sini.“Joanna…. Kenapa akhirnya kamu menerima ajakan dia untuk menikah?” tanya Maya kecewa, air matanya tak kalah mengalir dengan deras.“Joanna terpaksa, Bu! Justin terus memaksaku bahkan sampai tega menculikku di sini

  • Pengawal Setia Eve ternyata Billionare   Alibi sangat meyakinkan

    Kini Joanna sudah berada di kamarnya. Tidak berselang lama Justin pun juga sudah kembali.Salah satu anak buahnya segera memberikan laporan kepadanya. “Tadi nona hampir kabur melalui kamar mandi, bos.”“APA???” pekik Justin seketika emosi.“JOANNAAAAA………” Teriak Justin yang sangat menggema seluruh ruangan terlebih saat ini kamarnya tengah terbuka.“Mampus…. Ketahuan deh!” batinnya gugup.Terdengar suara langkah semakin berjalan mendekat ke kamar, perasaannya pun semakin berdegup kencang karena harus mempersiapkan diri dengan amukan Justin.“Joanna… apa benar kamu mau coba-coba kabur?” tanya Justin mengintimidasi.“Apaan sih, gak ada aku punya niatan seperti itu!” bantah Joanna memasang wajah kesal.“Tadi salah satu anak buahku mengatakan kalau kamu mau mencoba kabur.” Jawab Justin dengan menatap t

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status