Beranda / Romansa / Pengawal Setia Eve ternyata Billionare / Mencari tahu siapakah Arsenio

Share

Mencari tahu siapakah Arsenio

Penulis: Say sheeva
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-03 20:48:29

Tiba di rumah Arsenio,

Eve sejujurnya cukup nyaman berada di sini, terlebih suasana di perumahaan yang sangat hening dengan jarak rumah satu dengan yang lainnya berjauhan apalagi udara yang sangat sejuk. Untuk ukuran rumah seorang pengawal, rasanya sangat mustahil sekali, karena rumah Arsenio luas bahkan mewah.

“Kamu tinggal sendirian?” tanya Eve setelah puas memperhatikan sekeliling.

“Lebih tepatnya ada pekerja yang membantu saya merawat rumah ini, Nyonya, Mari saya antar ke kamar tamu supaya anda bisa bebersih setelah itu makan,” ajak Arsenio membawa Eve ke lantai atas, kamar yang sudah disiapkan rupanya berdekatan dengan kamar Arsenio.

“Ada baju saya di dalam lemari, sementara pakai itu dulu, nanti akan saya belikan beberapa pakaian untuk anda,” ucap Arsenio sebelum melangkahkan kakinya pergi dari kamar tamu.

Eve mengedarkan pandangan dengan berjuta pertanyaan yang masih bertumpuk di kepalanya, seorang pengawal pribadi memiliki rumah mewah, terlebih lagi ini adalah Kawasan perumahan yang elit, apalagi ada beberapa pekerja juga di sini. “Sebanyak apa gajinya sampai bisa memiliki kehidupan mewah seperti ini? Setahuku, pekerja Papah saja tidak memiliki rumah seperti ini, mereka lebih memilih menyewa apartemen,” gumam Eve lalu merebahkan tubuhnya di tempat tidur yang tak kalah empuknya dengan yang ada di kamarnya.

Saking capeknya, membuat Eve tertidur dengan pulas, beberapa kali Arsenio mengetuk pintu, rupanya tidak juga ada jawaban, karena pintu tidak terkunci, ia masuk untuk memastikan jika Eve masih berada di dalam dan baik-baik saja.

“Istirahatlah, Nyonya, maafkan keteledoran saya yang tidak bisa menjaga anda dengan baik, saya berjanji akan bertanggung jawab penuh dan saya bersumpah akan mencari bukti, jika kejadian kemarin adalah sebuah jebakan,” batin Arsenio menatap Eve sendu.

Eve bangun ketika hari sudah menjelang sore, melihat jam yang ada di dinding kamar, membuatnya kaget, “Ternyata aku tertidur cukup lama,” gumam Eve lalu ke kamar mandi untuk bebersih.

Setelah selesai, dirinya terkejut karena sudah ada pakaian wanita beserta underware di lemari, bahkan ukurannya pas di tubuhnya.

Eve melangkahkan kaki menuruni tangga untuk mencari dimana Arsenio, beberapa kali memanggil, rupanya tidak ada jawaban, sampai akhirnya mereka bertemu di dapur. Eve melihat pengawalnya tengah memasak, “Arsenio! Saya memanggilmu sejak tadi, apa kamu gak mendengarnya?” tanya Eve kesal.

“Maaf, Nyonya, saya tidak mendengarnya, anda sudah bangun? Mari makan, kebetulan ini sudah matang,” ajak Arsenio sembari menaruh masakan di meja makan.

Perut Eve tidak bisa diajak kompromi lagi, dengan lahap ia memakan masakan yang sudah disiapkan Arsenio, “Kamu ternyata bisa memasak juga?” tanya Eve sambil mengunyah, Arsenio menjawab dengan anggukkan kepala.

“Oh iya, saya mau tanya, apakah kamu membelikan saya pakaian beserta underware?” tanya Eve memastikan.

“Benar, Nyonya, apakah pas?” tanya Arsenio juga memastikan.

“Pas, sangat pas, kenapa kamu bisa mengetahui ukurannya?” tanya Eve sedikit curiga.

“Kita tidak sengaja pernah saling menanggalkan pakaian, Nyonya, setidaknya dari situ saya bisa memperkirakan,” jawab Arsenio merasa canggung mengatakan itu, begitu juga dengan Eve yang tiba-tiba pipinya memerah karena merasa sangat malu.

Keduanya kini berada di mode canggung, baik Arsenio maupun Eve saling diam hingga akhirnya ada panggilan masuk dari ponsel mahal Arsenio, “Saya tinggal sebentar, permisi,” pamit Arsenio beranjak dari kursi makan dan mengangkat panggilan dengan jarak yang cukup jauh dari Eve.

Karena bosan, Eve berjalan menuju ruang keluarga untuk menyalakan televisi. Tidak ada ponsel membuat hidupnya sangat hampa, baru juga menyalakan televisi, dirinya disuguhkan berita yang berisi skandalnya dengan Arsenio yang kini semakin meluas, awal-awal berita yang tersebar, kedua wajah mereka di blur oleh media bahkan tidak disebutkan pasti siapa orangnya, namun semakin kesini, berita di media semakin berani menunjukkan wajah Eve dengan Arsenio, bahkan yang di blur hanyalah tubuh mereka saja, nama mereka pun juga terpampang jelas dalam hideline berita.

Eve berteriak histeris, karena namanya semakin buruk, rasanya ia ingin tenggelam dalam lautan agar tidak lagi bertemu dengan orang lain karena saking merasa malunya. Mendengar Eve berteriak, Arsenio bergegas menghampiri untuk menanyakan apa yang sudah terjadi, Eve menangis tersedu-sedu sembari matanya tidak bisa lepas dari televisi, kini Arsenio tahu bahwa penyebab histerisnya Eve adalah berita skandal mereka.

“Tolong tenanglah, saya tahu jika ini berat, saya pun juga demikian, namun akan saya pastikan, saya akan mencari bukti bahwa semua adalah jebakan, saya bersumpah, Nyonya,” ucap Arsenio terdengar serius sembari tangannya mengepal kuat. Ada rasa emosi dalam dadanya yang suatu saat akan meledak.

“Bagaimana caramu membuktikan semua ini, Arsenio? Kita tidak tahu siapa musuh yang ingin menjatuhkan kita,” tanya Eve penasaran.

“Saya akan mengerahkan semua anak buah saya untuk mencari bukti sekecil apapun itu, anda tenang saja, Nyonya, urusan ini biar saya yang handle,” jawab Arsenio yang keceplosan.

“A-apa? Anak buah? Haha, kamu itu pengawal, mana punya anak buah? Jangan menghayal!” ejek Eve, untung saja perkataannya tadi tidak dipercaya, jadi untuk kali ini, identitasnya masih aman.

“Siapapun yang berani mengusik hidupku, jangan harap hidupnya akan tenang! Selama ini emosiku sudah lama padam! Karena skandal ini, seseorang berhasil memancingnya!!! Siapapun kamu, jangan harap bisa lolos dan hidup bahagia!!” batin Arsenio penuh dendam.

Arsenio mengirimkan pesan kepada anak buahnya untuk berkumpul di markas.

Dengan mengendarai mobil sport mewah limited edition dan menggunakan kaca mata hitam, penampilan Arsenio terlihat sangat mempesona, bahkan dirinya mirip sekali seperti CEO.

“Arsenio sebenarnya siapa sih? Dia kan hanya pengawal, tapi kenapa penampilannya semua serba branded? Bahkan mobilnya saja keluaran terbaru dan limited edition, rasanya mustahil sekali jika hanya seorang pengawal namun memiliki kemewahan seperti ini, tidak ada bedanya ketika aku berada di rumah dan di sini,” gumam Eve yang melihat kepergian pengawalnya itu seperti teburu-buru. Perasaannya mengatakan jika ada sisi lain Arsenio dan itu bukan seorang pengawal.

****

Di markas, semua anak buahnya sudah berkumpul dengan menggunakan kaos hitam yang menjadi ciri khasnya. Kedatangan Arsenio langsung disambut dengan baik bahkan tanpa bertele-tele, Arsenio menyampaikan tugas yang harus dikerjakan anak buahnya.

“Kalian pasti sudah mendengar skandal antara aku dengan seorang wanita yang menjadi majikanku, karena skandal itu, kehidupan kami menjadi asing di masyarakat sekitar bahkan tidak sedikit dari mereka yang masih menggunjing, hal itu membuatku semakin muak! Ini tidak bisa dibiarkan terus menerus, jadi tugas kalian adalah cari siapa dalang yang sudah menjebak kami! seret orangnya langsung ke markas! Dia tidak tahu siapa kita sebenarnya! Berani sekali macam-macam denganku!” ucap Arsenio dengan menggebu-gebu. 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pengawal Setia Eve ternyata Billionare   Menjenguk Justin (END)

    “Kami sadar diri makanya tidak mau memakai uang yang bukan menjadi hak ku! Sebelum kami pergi, ijinkanlah untuk bertemu dengan Justin. Dimana dia?” ucap Joanna sembari menahan pedih di dadanya.“Buat apa mencari anakku? Ingin kembali padanya supaya uang lima miliar ini kembali padamu?” sindir Eve.“Bukan! Saya ingin mengucapkan salam perpisahan karena mau bagaimana pun juga pertemuan awal kami secara baik-baik, setidaknya berpisah juga baik-baik.” Jawab Joanna sangat dewasa.“Justin tidak ada di rumah ini, setelah kejadian itu. Kami sepakat membawanya ke RSJ agar mendapat penanganan yang baik.” Ucap Arsenio membuat terkejut semua.“Kenapa harus mengatakan itu pada mereka! Bikin malu saja! Turun harga diri kita” bisik Eve di telinga suaminya namun masih bisa terdengar oleh Maya juga Joanna.“Apa alasan kalian dengan tega membawa dia ke sana?” tanya Joanna penasaran.&ldqu

  • Pengawal Setia Eve ternyata Billionare   Fakta mengejutkan

    “Terus rencana kalian apa? Aku bisa bantu bagaimana, mbak?” tanya Meta ingin tau.“Semnetara ijinkan kami tinggal di sini karena tidak mungkin terus tinggal di sana, aku gak mau anak buah Justin berbuat hal yang lebih nekat lagi. Waktu kita berhasil kabur saja Justin sangat marah dan mengamuk.” Jawab Maya.“Baiklah kalau begitu, kalian boleh tinggal di sini selama mungkin. Nanti akan aku carikan rumah yang sekiranya aman. Memang ya keluarga Arsenio sejak dulu selalu menganggu dan meresahkan saja bisanya!!!! Sudah cukup bagi kalian untuk mengalah, waktunya melawan namun tidak dengan berhadapan langsung.” Ucap Meta ikut geram.“Kamu benar, jika semisal masih tinggal di sektar sini kurang aman. Aku nantinya akan membawa Joanna tinggal di luar negeri saja,” jawab Maya sudah mempertimbangkan sangat jauh dan dengan baik.“Bu, tinggal di luar negeri butuh biaya yang besar. Apa kita mampu? Joanna juga baru saj

  • Pengawal Setia Eve ternyata Billionare   Merencanakan ke depannya

    Setelah tiba di rumah, kini mereka bergegas menuju kamar masing-masing untuk mengemasi barang yang sekiranya perlu juga penting. Maya tidak membawa banyak barang, karena yang penting baginya adalah pakaian, alat merajut, surat berharga dan juga uang yang tersimpan di brankas.Sedangkan Joanna tidak bisa untuk memilah barang untuk nantinya di tinggal, baginya semua sangat penting. “Jika semuanya di bawa, bagaimana nanti mengangkutnya?”“Joanna, apakah sudah selesai?” tanya Maya sembari mengetuk pintu.“Belum, Bu…. Masuklah,” jawabnya dari dalam kamar.Maya yang melihat banyaknya barang yang akan dibawa merasa heran, “Semua ini akan kamu bawa? Kita nantinya naik taksi.”“Habisnya bingung mau memilah yang mana, semua penting.” Jawab Joanna garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal.“Pemberian dari Justin jangan ada satu pun yang dibawa!” tegur Maya.“I-iya,

  • Pengawal Setia Eve ternyata Billionare   Justin membahayakan

    “Aku sebenarnya terpaksa, Justin. Aku di sini ketakutan, jika terus menerus melawan, yang ada nanti kamu serta anak buahmu akan berbuat nekat kepadaku.” Jawab Joanna berlinang air mata.“Jadi, sudah tidak ada rasa sayangmu kepadaku, Joanna? Janji yang sudah pernah kita rangkai dengan indah kini menguap begitu saja dalam hidupmu?” tanya Justin dengan wajah sendu.“Perasaan itu aku yakin akan terkikis dengan sendirinya jika kita berdua sama-sama bertekad untuk menerima takdir yang ada. Perihal janji serta impian yang pernah dirangkai bersama, anggap saja sebuah angin lalu yang tidak pernah terjadi.” Jawab Joanna terpaksa mengatakan ini agar Justin sadar.“CUKUP! AKU BENCI MENDENGARNYA! KALIAN SEMUA JAHAT! JIKA MAUMU BEGITU, MARI KITA MA-TI BERSAMA AGAR TIDAK ADA PRIA LAIN YANG MEMILIKIMU!” pekik Justin berhasil menarik Joanna berada dalam pelukannya lalu ia merogoh saku celananya yang ternyata ada pisau

  • Pengawal Setia Eve ternyata Billionare   Suasana Memanas

    “TIDAK ADA KATA BAIK-BAIK SAJA JIKA SUDAH MASUK TINDAKAN KRIMINAL! JIKA POSISINYA YANG MENJADI KORBAN ADALAH ANAKMU, APA BAKAL TETAP INGIN BAIK-BAIK SAJA, HA? AKU ORANG TUA DARI JOANNA! RASA KHAWATIR JUGA KETAKUTANKU SANGAT BESAR! JIKA MEMANG KAMU MEMILIKI JIWA NALURI SEORANG IBU SEHARUSNYA MENGERTI!” Bnetak Maya lalu berlari ke kamar yang ada di sana untuk mencari keberadaan Joanna.“Tante! Jangan asal masuk ruangan orang!” tegur Justin geram. Ingin mencegah, namun sayangnya kini Joanna melihat ibunya ada di sini.“I-ibu….” Panggil Joanna yang sedang di rias dan sudah menggunakan gaun pernikahan. Air matanya langsung berlinang dengan deras ketika mengetahui ada ibunya di sini.“Joanna…. Kenapa akhirnya kamu menerima ajakan dia untuk menikah?” tanya Maya kecewa, air matanya tak kalah mengalir dengan deras.“Joanna terpaksa, Bu! Justin terus memaksaku bahkan sampai tega menculikku di sini

  • Pengawal Setia Eve ternyata Billionare   Alibi sangat meyakinkan

    Kini Joanna sudah berada di kamarnya. Tidak berselang lama Justin pun juga sudah kembali.Salah satu anak buahnya segera memberikan laporan kepadanya. “Tadi nona hampir kabur melalui kamar mandi, bos.”“APA???” pekik Justin seketika emosi.“JOANNAAAAA………” Teriak Justin yang sangat menggema seluruh ruangan terlebih saat ini kamarnya tengah terbuka.“Mampus…. Ketahuan deh!” batinnya gugup.Terdengar suara langkah semakin berjalan mendekat ke kamar, perasaannya pun semakin berdegup kencang karena harus mempersiapkan diri dengan amukan Justin.“Joanna… apa benar kamu mau coba-coba kabur?” tanya Justin mengintimidasi.“Apaan sih, gak ada aku punya niatan seperti itu!” bantah Joanna memasang wajah kesal.“Tadi salah satu anak buahku mengatakan kalau kamu mau mencoba kabur.” Jawab Justin dengan menatap t

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status