Home / Romansa / Pengawalku Suamiku / 6 Pertama Tidur Berpelukan 

Share

6 Pertama Tidur Berpelukan 

Author: Mimi Lita
last update Last Updated: 2024-02-26 22:49:59

Setelah rapat itu, Alex pulang dengan pikiran kacau. Dia sempat berhenti di pinggir jalan dan membeli sekaleng bir. Hatinya gundah setelah melihat rekaman CCTV dan melihat bahwa tuan Harisson memang berada di ruangan yang sama dengan tuan August Salim, ayah Alex sesaat sebelum ajal menjemputnya.

“Kemungkinan itu memang ada, dari beberapa rekan ayah mereka mengatakan bahwa tuan Harisson memang kerap berselisih paham dan bersaing tentang tender. Tapi aku sama sekali tidak menyangka jika dia yang taat ibadah akan melakukan hal sekeji itu terhadap ayah.”

Alex Salim, tidak ada yang begitu mengenalnya, sebab Alex adalah anak dari pernikahan pertama yang ditolak oleh keluarga besarnya. Namun, kejadian tragis di mana ayah beserta istri dan anaknya mengalami kecelakaan dan meninggal secara bersamaan membuat pengacara keluarga bekerja keras mencari keberadaan pria petualang itu.

Alex dan ibunya, mereka semula tinggal di kota lain dan hidup damai setelah berpisah dengan ayahnya, August Salim. Perjodohan dan kelancaran bisnis menjadi dasar perpisahan tuan August dan nyonya Lin. Meski mereka saling mencintai, namun tak lantas membuat keluarga besar mengucurkan restu.

Hingga kecelakaan itu merenggut nyawa istri dan anaknya serta membuat tuan August dalam keadaan kritis, barulah pengacara sibuk mencari pewaris yang sesungguhnya yaitu Alex, sebab wasiat yang tuan August tinggalkan untuknya.

Tuan August, tidak ingin hartanya dan bisnisnya dikuasai oleh saudara tirinya Harry. Dia tetap memikirkan anak-anaknya termasuk Alex meski mereka sama sekali tidak pernah bertemu.

Kaleng itu ia lemparkan ke dalam kotak sampah setelah habis ditenggaknya. Dia berjalan dan kembali memasuki mobil lalu melesat menuju ke apartemennya.

Semua lampu di apartemen menyala terang benderang ketika Alex memasukinya. Rena, dia masih tertidur dengan selimut yang menutup rapat sampai ke ujung kepala.

Alex sama sekali tidak membuka selimutnya dia langsung menggendong Rena begitu saja dan menempatkannya di kamar. Ketika Alex hendak pergi, Alex mendengarkan suara isak tangis. Iya, itu Rena yang menangis kecil.

Entah apa yang dimimpikan oleh gadis itu, yang jelas hatinya sedih. Dia menangis pilu dengan suara yang tertahan dan wajahnya yang sudah sembab. Alex membuka selimut tersebut dan dia melihat wajah Rena yang sudah sembab, entah berapa lama wanita itu menangis sendirian.

“Hei, jangan menangis Rena.” Alex merapikan rambut Rena dan berusaha untuk menenangkannya.

“Apa kau juga akan meninggalkanku?” tanya Rena dan Alex hanya diam.

“Apa kau juga akan membuangku?” tanya Rena lagi dan kali ini Alex tidak bisa menahan gejolak di dalam dadanya. Dia berusaha untuk mengendalikan tetapi tidak bisa. Tatapan mata mengiba dari Renata sukses membuatnya luluh tak berdaya.

“Tidak, aku akan selalu menemanimu. Maaf jika kepergianku terlalu lama,” ucap Alex sudah sambil memeluk Renata dan kali ini Renata membalas pelukannya.

Pelukan yang semula tidak terbalas, kali ini mendapatkan balasan. Pelukan yang semula hanya terasa hambar, kini mulai terasa manis dan hangat.

“Semua membuangku, apa kau juga?” tanya Rena lagi yang kali ini suaranya semakin sengau karena terhalang dada bidang Alex. “Aku hanya punya kau dan calon anakku ini. Apa kalian juga akan pergi?”

“Tidak Rena, tidak. Kami akan menjadi kita, dan kita akan hidup bersama. Okay?” ucap Alex sembari memeluk dan dia ingin sekali dalam kesempatan ini bisa memberikan kecupan hangatnya. Namun semua itu ia urungkan sebab Rena masih sering mengatakan bahwa dia belum bisa melupakan Justin.

Menyakitkan memang bagi Alex, tetapi bukan Alex namanya jika dia tidak bisa berlagak dingin dan biasa saja meski hatinya sangat panas membara.

Malam itu Alex terus memeluk Rena sampai keduanya tertidur bersama. Tangis sedih itu nyatanya bisa menyatukan keduanya. Mereka berdua menghabiskan malam bersama di atas ranjang yang sama.

Pagi menjelang, terasa sedikit berat menindih perut ketika Rena ingin beringsut. Dia merasakan hembusan nafas yang lembut membelai pipinya. Ingatannya kembali berpusat pada kejadian semalam.

“Alex, dia memelukku. Dia menenangkanku semalam. Ah ... sekarang bagaimana? aku malu sekali bahkan untuk bergerak saja aku malu. Kalau dia melihatku dalam keadaan berantakan begini bagaimana?” pikir Rena yang mulai memutar otak untuk bisa pergi tanpa membuat Alex terbangun.

Renata mulai bergerak pelan dengan mengangkat sedikit demi sedikit lengan Alex. Namun baru beberapa senti dari atas perutnya, tangan yang semula melingkar itu justru semakin erat.

“Mau ke mana?” tanya Alex dengan suara serak yang seksi khas bangun tidur.

“Mau bangun,” jawab Rena sambil menyembunyikan wajahnya di dalam selimut. Dia sangat malu sekali bahkan wajahnya merona hingga memerah.

“Jangan bangun dulu, biarkan seperti ini sepuluh menit lagi Rena.” Alex terus memeluknya dan dia dengan berani mengecup kening Renata yang membuat wanita hamil itu membeku.

“Alex kau menciumku?” tanya Rena terkesiap dan Alex menatapnya sambil mengulum senyum.

“Apa tidak boleh? Kita suami istri yang sudah berjanji akan sehidup semati, susah senang bersama, dan sehat serta sakit bersama. Kau masih ingat aku mengatakan janji suci itu ‘kan?” tanya Alex.

“I—iya, tap—tapi aku ....”

Belum selesai Rena berbicara mengatakan alasannya, Alex sudah menghadiahi kecupan di bibirnya dengan hangat. Tidak menyesap namun hanya menempel lumayan lama dan Rena membeku dibuatnya.

“Tapi apa Sayangku? Kita suami istri sekarang.” Alex tersenyum setelah mengatakannya.

“Lex, tapi aku belum bisa sepenuhnya melupakan Justin, aku tidak mau kau terlalu banyak berharap dan nantinya sakit hati,” papar Rena dengan alasannya.

“I don't care Sayang. Aku tidak peduli, itu urusanmu dengan perasaanmu. Urusanmu denganku ada di atas ranjang ini dan rumah tangga kita,” pungkas Alex dengan santainya sembari kembali memejamkan mata.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pengawalku Suamiku     Bagian 63. End

    “Kamu?”Pertanyaan dan sorot mata terkejut Rena pendarkan. Justin yang menariknya menarik senyuman. Pria yang jauh di dalam lubuk hatinya masih sangat mencintai Renata itu rupanya tak bisa pergi begitu saja dari bayang-bayang manisnya masa lalu mereka.“Iya, ini aku Rena. Aku ingin bicara denganmu.”“Bicara apa lagi Justin, semuanya sudah selesai di antara kita.” Renata menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. Dia sama sekali tidak terlihat tegang. Dia terlihat santai menyikapi Justin.Hanya saja, pria di sebelahnya itu sedang berpacu kencang jantungnya, ingatan akan hubungan mereka yang begitu indah kembali. Seperti semuanya kompak bersorak dan membuatnya merasakan ledakan kebahagiaan.Justin mengira, Renata akan membalas cintanya. Dia mengira Renata akan kembali dalam pelukannya. Sayangnya ....“Rena, aku ingin minta maaf tentang malam itu. Seharusnya aku tidak percaya begitu saja pada Derina. Seharusnya aku mencari tahu lebih banyak kebenarannya.”Renata tersenyum, dia lalu meno

  • Pengawalku Suamiku      Bagian 62. Justin yang Tak Bisa Melupakan

    “Apa sudah mengering Dude?” tanya Alex kepada sahabatnya yang baru saja memeriksa dan melepaskan perban di perut Renata setelah 3 bulan pasca melahirkan.“Sudah, baik sekali. Hanya tinggal rajin mengoleskan salep ya. Tapi meski begitu tetap harus diperhatikan untuk gerak dan juga angkat-angkat barangnya. Jangan terlalu memaksakan Rena,” kata Dude memberikan nasehatnya.Renata mengangguk pelan, dia duduk bersandar di headboard sementara Alex yang menggendong baby Ryuga. Ayah satu anak itu begitu perhatian kepada istri dan buah hatinya.“Dengarkan itu Sayang, jangan suka memaksakan. Kamu itu suka sekali membantah kalau diperingatkan.” Alex menimpali.“Siapa yang keras kepala, aku hanya merasa aku bisa ya sudah aku kerjakan. Ke sinikan Ryu, aku rasa dia haus.” Renata mengulurkan tangannya meminta Ryuga dari sang suami.“Baiklah, ikut ibumu ya. Ayah akan bicara dengan Dokter.” Alex memberikan Ryuga setelah sebelumnya mencium hangat kening buah hatinya.Alex dan Dude keluar meninggalkan k

  • Pengawalku Suamiku     Bagian 61. Maafkan Papa Nak 

    “Iya, kamu memang anak kandung dari tuan Andreas.” Nyonya Rima mengakui hal itu di meja makan saat dirinya dan keluarga barunya duduk di sana.Randy, dia mengatur nafasnya, berusaha untuk tidak menggebrak meja. Kepalanya terasa mendidih. Desirannya terasa sampai ke ubun-ubun.Kedua tangannya mengepal di atas meja, dengan rahang yang mengeras, dia menahan amarah. Menatap dua orang yang duduk di hadapannya sambil berpegangan tangan dan sesekali bertukar pandang dengan romantis.“Jadi aku ini anak hasil perselingkuhan?” tanya Randy dengan tatapan nyalang.“Tidak sepenuhnya seperti itu, Harrison juga berselingkuh, dia bahkan sampai mempunyai Derina Randy. Dan kita terlantar gara-gara itu. Lalu apa salah kalau ibu mencari kebahagiaan ibu?” tanya nyonya Rima tanpa rasa bersalah sama sekali.“Ibu juga manusia Randy, selama ini ibu hanya terbuka tentang sikap Harisson kepada kakakmu. Tapi, kakakmu juga tidak tahu kalau kamu adalah darah daging suamiku ini,” kata nyonya Rima sambil menatap waj

  • Pengawalku Suamiku     Bagian 60. Randy anak Andreas

    Laut yang begitu tenang adalah suatu pertanda badai besar akan datang. Begitupun dengan kehidupan, semuanya mempunyai gelombangnya, semuanya mempunyai rintangannya.Di Aulin Company.Alex terdiam membaca caption pada sebuah postingan. Dahinya mengerut berkali-kali. Otaknya menegang, seperti mencerna dengan begitu sulit setiap apa yang dibaca.Alex ingat betul bagaimana ketika dirinya mendatangi Lyra dengan tujuan ingin memperbaiki hubungan mereka. Lyra, justru sedang bersama dengan pria yang usianya lebih tua darinya. Dia menganggap Alex seperti angin lalu, bahkan setelah keributan terjadi pun matanya seolah enggan untuk melirik walau hanya sedetik.“Biarkan, dia mau mati atau apa paun itu sama sekali bukan urusanku. Aku sudah selesai dengannya. Jangan pernah kamu hadirkan lagi dia di dalam hidupku Frans!” tegas Alex memperingatkan.Dia berbalik menghadap ke jendela luar. Tatapan penuh kemarahan yang berpendar membuatnya gusar. Kedua tangannya saling bertaut namun rahangnya gemeretak.

  • Pengawalku Suamiku      Bagian 59. Hotel dan Hadiah untuk Rena 

    “Kalian pulanglah, aku dan istriku akan menginap di hotel,” kata Alex kepada Lily dan Frans.Lily yang duduk di kursi dalam ruangan Frans itu terkejut. Dia sama sekali tidak berani tidur di rumah itu sendirian, Randy tidak mesti pulang ke rumah itu setelah hubungannya dengan nyonya Rima membaik. Dia lebih banyak menghabiskan waktu di rumah barunya.Sementara di rumah itu selain Lily tidak ada lagi asisten yang lain. Tidur di rumah besar itu sendirian, sama seperti uji nyali. Lily tidak berani melakukannya terlebih hanya berdua saja dengan baby Ryu.“Tuan, mana aku berani,” aku Lily dengan raut takut. Belum apa-apa dia sudah ketakutan.Rumah baru Alex memang sangatlah besar. Tiga kali lipat dari apartemennya. Pembelian rumah baru itu dilakukannya supaya tidak diungkit lagi oleh saudara tiri mendiang ayahnya, tuan Harry Fernando, orang yang selalu saja mencari celah untuk bisa menguasai peninggalan tuan August.“Frans, kamu temani dia.”Frans langsung menunjuk hidungnya dengan ekspresi

  • Pengawalku Suamiku      Bagian 58 Cake Spesial

    Aulin CompanyAlex membuka laci meja kerjanya, dia menggeledah satu persatu. Dia lupa tadi Renata mengatakan supaya dia mencarinya di meja kerjanya. Renata tidak menyebutkan tempat yang spesifik sementara di meja kerja itu ada beberapa laci dan juga banyak sekali tumpukan berkas.“Diselipkan di mana,” gumam Alex sambil terus mencari.Matanya tidak melihat ke sebuah kertas yang terselip di bagian bawah pot bunga di sudut mejanya. Selama mencari, jantungnya berdegup kencang karena begitu bahagia. Wanita yang dulu di dambakannya, kini secara terang-terangan membalas cintanya setelah begitu banyak badai mereka lalui bersama.“Mungkin itu hanya sebuah klu!” seru Frans dari balik lemari, dia juga ditugaskan untuk mencari hadiah yang katanya Renata sembunyikan.“Mungkin saja, tolong segera cari Frans. Ini kali pertama ulang tahunku diperingati oleh wanita yang aku sayangi setelah sekian lama.”Frans mencibik dengan garis senyuman di bibirnya yang begitu tipis. Dia bukan merendahkan, dia hany

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status