Renata Vinca 25 tahun, terusir dari rumahnya karena tertangkap basah tidur dengan pengawalnya sendiri, Alex Salim 27 tahun, yang merupakan orang kepercayaan sang ayah. Kemarahan ayah Rena tidak bisa dibendung lagi, karena apa yang Renata lakukan mencoreng nama baik keluarga Harisson. Lalu, apakah mereka akan tetap melanjutkan kesalahan itu dan berjuang demi mendapatkan kebahagiaan? Atau justru menyerah di tengah jalan? mampukan Rena bangkit dari keterpurukan?
View MoreBagian 43. Hari KehancuranIbu Rima, dia benar-benar menepati ucapannya. Di hari di mana setelah semalaman dia sama sekali tak pulang, setelah kekacauan yang Derina ciptakan, dia yang selama ini hanya menahan amarah pada akhirnya meledak juga.Ibu Rima, dia mengajukan gugatan cerai. Secara terang-terangan dia menunjukkan keberpihakannya kepada Renata dan Randy, anak-anaknya.“Apa-apaan ini?” sentak tuan Harisson sambil melemparkan surat gugatan cerai dan pemberitahuan sidang yang diterimanya.“Kamu bisa membacanya dengan sangat jelas. Aku ingin kita berpisah. Aku sudah tidak tahan lagi dengan drama yang ada dalam keluarga kita. Bertahun-tahun kita bersama dan rasa cintamu hanya untuk Derina dan Diana. Sama sekali tidak pernah ada aku dan anak-anakmu meski aku sudah banyak berkorban.”Tuan Harisson mendekat dan hendak menampar wajah ibu Rima. Pak Andreas yang juga ada di ruangan itu dengan cepat menghadangnya. Dia menjadi tameng bagi wanita yang dicintainya tanpa menunjukkan ekspres
Bagian 42. Rahasia Ibu Rima dan Tangan Kanan Tuan Harisson“Apa masih sakit?” tanya Rena kepada suaminya yang sedang menikmati sarapan paginya.Alex, dia menikmati bubur dengan perlahan. Rahang dan bibirnya masih tidak bisa terbuka lebar. Pukulan perlawanan yang diberikan oleh sopir ayah mertuanya itu membuatnya lumayan menderita.Pagi itu Frans dan kuasa hukumnya datang ke rumah untuk membahas tentang pengajuan laporan terkait kasus pemukulan kemarin.“Lumayan sakit. Aku masih tidak menyangka dia tega menamparmu demi membela Derina. Kalian sama-sama anak kandung dan ibu sudah banyak berkorban melawan suara hatinya sendiri demi bisa mempertahankan rumah tangganya. Sial sekali,” gerutu Alex sambil memegangi sudut bibirnya.“Itulah cinta ibu dan pengorbanannya yang sama sekali tidak pernah dihargai oleh ayah. Entah sudah berapa kali aku mengatakan kepada ibu agar mau bercerai dan melepaskan ikatan pernikahan itu. Tapi ibu ....”Alex melihat raut sedih di wajah istrinya. Dia menyadari b
Renata, dia sudah menemukan posisi yang sebenarnya di keluarga Harisson. Dirinya dan Randy tak lain hanyalah seperti anak kandung yang di anak tirikan. Tuan Harrison yang tadinya hanya membicarakan semua tindakan hukum melalui sambungan telepon seluler, kini beralih mengajak Renata bertatap muka. Tuan Harrison bahkan hatinya tak tersentuh sama sekali meskipun melihat Renata yang sedang hamil besar mengandung cucunya. Seharusnya dia tersentuh akan kehamilan putrinya sebab itu adalah cucu pertama bagi keluarga mereka. Akan tetapi, kerasnya hati tuan Harrison sama sekali tak tertandingi. Dia benar-benar lebih mencintai mendiang istri keduanya daripada ibu Rima yang telah banyak berkorban demi keutuhan keluarga mereka. Lelah terus bersembunyi, setelah mendapatkan kejelasan tentang keterlibatan Derina, Renata mulai sedikit mendapatkan kepercayaan diri. Dia yang semula terus saja berdiam diri di rumah itu pun sore itu mau keluar rumah dan menikmati waktu luangnya bersama sang suami. Ha
Bagian 40. Dia Harus dipenjara "Aku berjanji padamu ibu, aku tidak akan membiarkan keluarga itu tenang." Kalimat penuh dendam itu terlontar dari mulut seorang wanita yang berusia 25 tahun dibawah guyuran hujan. Derina, setelah berhasil menghancurkan masa depan Renata dan membuatnya terusir dari rumah tak lantas membuatnya puas. Derina masih saja menggencarkan aksinya, termasuk mempengaruhi ibu Rima melalui jalur mistis. Selain ingin membuat keluarga itu hancur, dia juga ingin menguasai seluruh hartanya lalu menyingkirkan semuanya satu per satu. "Sekarang juga kamu harus menemui kakakmu dan meminta maaf. Aku sama sekali tidak menyangka jika otakmu akan sedangkan itu Rina!" berang tuan Harisson yang memarahi Derina sampai kedua bola matanya nyaris menggelinding. "Ayah, kenapa ayah tega sekali kepadaku? Aku kehabisan waktu untuk belajar. Aku tidak mengenal cinta dari pria lain, selama ini yang sering kulihat adalah Justin. Apa salah jika aku juga menginginkannya Ayah? Apakah itu s
Berada di dalam ruangan yang bernuansa putih, dengan beberapa tanaman hias dan juga akuarium kecil dengan ikan-ikan hias sebagai pengurai kejenuhan membuat Renata tersenyum senang sedari tadi dia memasuki ruangan kerja sang suami.“Mana ini, dari tadi aku menunggu mereka mengajukan surat pengunduran diri kenapa tidak ada?” gumam Alex yang langsung disahuti oleh Frans.“Mana mungkin mereka berani, mencari pekerjaan di jaman sekarang ini sangat sulit.”“Alex, sebenarnya kamu juga tidak perlu melakukan hal itu. Aku sudah bisa menerima kalau mereka terbagi menjadi dua kubu. Ada yang menyukai sudah pasti ada yang membenci. Apa masalahnya?” kata Renata dengan ekspresi wajah yang datar seolah tak mempermasalahkan gunjingan para karyawan yang ada di perusahaan suaminya.Alex menatap Renata penuh makna. Dia memperhatikan bagaimana wanita itu bisa tersenyum bebas hanya karena melihat ikan-ikan cantik berenang.“Kamu suka ikan?” tanya Alex.“Suka, aku senang melihat mereka. Kenapa di rumah kita
Stelan jas hitam, dasi biru Dongker dan rambut klimis, sepatu mengkilap. Pria yang bertinggi badan 170cm dengan kulit kuning langsat berjalan menuju ke meja makan menghampiri istri dan adik iparnya. "Siapa yang memasak semua ini?" tanya Alex kepada Randy dan Renata. "Randy Sayang, dia yang memasak semua ini. Aku bangun dan sudah selesai semuanya. Hemh... menyenangkan sekali rasanya seperti ini, ada orang yang membantuku, ada teman juga bagiku untuk mengobrol," ucap Renata sambil mengambilkan nasi goreng untuk Alex. Saat itu mereka seperti keluarga kecil yang bahagia. Keluarga yang utuh dan hangat. Sama sekali tidak terlihat keretakan di dalamnya. Ada kerinduan di hati Renata dengan suasana yang hangat seperti itu. Jika diingat, jarang sekali dia bisa berkumpul dengan sang adik di meja makan, terlebih sejak adiknya-Randy, yang sedari SMP sudah secara terang-terangan menolak dan menyatakan ketidaksukaan terhadap Derina. "Apa ibu menghubungimu?" Renata menatap adiknya yang sedang ma
Kontraksi yang kerap muncul meski sebentar di usia kehamilan 7 bulan membuat Alex panik. Dia panik sebab mengetahui hal itu belum semestinya terjadi. "Kita harus ke rumah sakit besok. Apa ada cairan yang keluar? Apakah ada bercak darah juga?" tanya Alex yang begitu cemas. Dia terus saja mengusap perut Renata. "Tidak ada Lex, tenanglah. Ini hanya karena aku kaget tadi. Sudahlah, tidak perlu sepanik itu," sergahnya berusaha untuk menenangkan suaminya. Alex melepaskan dasi dan jasnya. Dia menghempaskan tubuhnya di ranjang sambil menatap nanar Renata. "Rena, apa tidak bisa kau itu menyadari kalau kau sedang hamil?" "Apa maksudnya?" Renata duduk perlahan. "Ya kau tadi, bergerak secepat itu. Hati-hatilah, aku takut kalau terjadi sesuatu dengan kalian." Alex menatap cemas perut Renata. Renata duduk dan menempatkan tangan Alex di atas perutnya. "Jangan cemas ayah, dia hanya berlatih untuk melakukan kontraksi. Ini seperti kontraksi palsu. Jangan terlalu cemas ya." Alex mengulum senyumn
"Sementara kau bisa tinggal di sini kalau mau. Ini sangat kebetulan sebentar lagi kakakmu melahirkan, ada kau di sini itu berarti ada teman untuk kakakmu." Alex meminta Randy untuk menetap di apartemen. "Aku sangat senang kau di sini, ada teman untuk kakakmu. Belakangan dia sering merasa bosan tapi sama sekali tidak bisa keluar karena...." "Karena berita-berita jahat di sosial media ya? Soal kakak yang diberitakan berselingkuh?" tebak Randy. "Iya, aku hanya tidak siap dituduh begitu sedangkan aku dan Alex sama sekali tidak pernah melakukan perselingkuhan. Adanya aku sampai hamil ini karena kami berada di bawah pengaruh obat sialan itu." Randy menatap teduh kakaknya, ia genggam erat tangan wanita yang terusir dari keluarganya itu dan tersenyum manis. "Aku percaya dengan kalian. Aku sangat percaya dengan kalian daripada berita jahat itu. Berita jahat itu sudah pasti Derina yang membuatnya." "Kau seyakin itu?" Renata menatap tak percaya adiknya. Randy mengangguk pelan dengan tatapan
“Tapi daun kelor itu?”Pertanyaan singkat dari istrinya itu sukses membuat Alex menelan ludah perlahan. Pasalnya sampai detik itu dia belum juga memenuhi keinginan istrinya untuk bisa makan sayur daun kelor.“Aku pikir berapa hari berlalu dia sudah lupa, nyatanya masih ingat saja. Hemh,” batin Alex dalam hatinya.“Kenapa melamun? Aku tanya kapan daun kelornya tiba?” tanya Renata lagi dengan ekspresi wajah penuh harap yang tak bisa Alex abaikan begitu saja.“Nanti, hari ini aku minta Hera untuk mencarikan ke berbagai tempat tanaman hias, tempat penjual bibit tanaman.”“Apa kelor termasuk tanaman hias Lex?”“Yang terpenting mereka mau usaha dulu, sabar ya. Memangnya sangat ingin sekali?” tanya Alex lagi memastikan, padahal dia sangat berharap jawabannya tidak.“Iya, entahlah aku ingin sekali, sepertinya sangat segar kalau dimakan dengan nasi hangat. Selama hamil aku tidak pernah meminta sesuatu padamu ‘kan?”Memang jika diingat benar apa kata Renata, dia sama sekali tidak pernah meminta
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.