Share

908. Bingung

Penulis: Rendi OP
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-23 18:15:26

Mia berjalan ke arah Martis, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis menatap Mia dengan rasa penasaran, kemudian berbicara dengan suara yang keras.

"Apa yang kamu ingin lakukan, Mia?" tanya Martis dengan suara yang keras.

Mia tetap tersenyum lembut, kemudian berbicara dengan suara yang pelan. "Aku ingin menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia.

Martis menatap Mia dengan rasa penasaran, kemudian berbicara dengan suara yang keras. "Apa yang kamu maksud?!" tanya Martis dengan suara yang keras.

Dengan senyum lembutnya, Mia kemudian berbicara dengan suara yang pelan. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita hanya memiliki puisi yang tidak berharga," ucap Mia dengan suara yang masih sama pelannya.

Mia kemudian mengambil kertas yang memiliki puisi yang tertulis di dalamnya dari Emily, kemudian memberikannya kepada Martis. Martis menatap kertas tersebut dengan rasa penasaran, kemudian berbicara dengan suara yang keras.

"Apa yang
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pengendali Sistem Terkuat   960. Elnara dijitak

    Mendengar ucapan Pemimpin perampok itu, amarah Elnara langsung tersulut. Bukan hanya Elnara, begitu juga dengan Aidit. Karena Aidit mencintai Elnara, ia tidak akan membiarkan wanita idamannya disentuh oleh pria lain. Apa lagi para pria jahat seperti mereka ini. "Apa-apaan kau ini?! Dasar Perampok jelek! Kau pikir, aku Wanita apaan?! Seenaknya saja menyuruhku tinggal di sini!" Elnara rupanya langsung maju, ia menyerang Pemimpin perampok itu. "Jurus Tapak Ketiga...!" seru Elnara. Bam, bam, bam...! Elnara menghantamkan tiga pukulan sekaligus di titik yang sama, yaitu pada bagian perut Pemimpin perampok itu. Dan hasilnya, tubuh pria itu langsung terpental sangat jauh. Jauh sekali..., entah seberapa jauh itu, mungkin sekitar satu atau dua kilometer. "Cih! Dasar orang lemah! Sudah lemah, sombong lagi! Cuih...!" seru Elnara yang merasa kesal. Karena melihat Pemimpin mereka yang bisa Elnara kalahkan dengan mudah, otomatis membuat perampok yang lainnya ketakutan. "Lari...!" "

  • Pengendali Sistem Terkuat   959. Menuju Istana Peri

    Komandan itu meliuk-liukkan pedang yang ada di tangannya. Gerakannya cukup indah dan teratur. Dan di setiap gerakannya nampak aura kekuatan yang memancar sangat kuat. "Martis, bersiap lah! Tebasan Pembelah Langit...! Hiya...!" Komandan itu mengerahkan semua tenaganya yang tersisa dalam serangan kali ini. Karena merasakan kekuatan yang datang dahsyat dari serangan Komandan itu, kali ini sepertinya Martis akan bergerak. Trap...! Ternyata, Martis hanya menggerakkan kedua jarinya saja untuk menangkap pedang yang datang menyerangnya. Prak...! Lalu Martis membengkokkan jarinya, dan membuat pedang itu patah menjadi beberapa bagian. "Apa...?!" seru Komandan itu terperangah. Martis lalu menggerakkan telapak tangannya di depan wajah Komandan yang nampak bengong itu. "Komandan...? Hey...? Halo...? Apakah aku lolos ujiannya?" Beberapa detik kemudian barulah Komandan itu kembali sadar. "Eh..., maaf, maaf. Lolos, kau lolos Martis! Bukan hanya lolos, rasanya aku akan langsung mempro

  • Pengendali Sistem Terkuat   958. Martis di uji

    Karena tes ujian ini disaksikan semua warga desa, Komandan itu tidak mau merendahkan harga dirinya jika saja ia tak mampu menahan serangan Martis. Jadi, ia istirahat sejenak untuk menetralkan nafasnya. Dan setelah lima menit kemudian, barulah ia ingin melanjutkannya. Namun sepertinya, ada hal yang membuatnya terkejut. Dia terkejut karena ucapan Martis. "Komandan, aku punya saran. Bagaimana jika Komandan saja yang menyerangku? Nampaknya aku melihat Komandan cukup lelah." "Apa maksudmu?! Apa kau meremehkanku?!" sahut Komandan itu. "Tidak, tidak..., aku bukan meremehkanmu. Mana berani aku meremehkan Komandan? Aku hanya merasa kurang adil saja. Karena sejak tadi Komandan lah yang diserang. Nah, bagaiman kalau sekarang kita balik saja? Komandan yang menyerangku. Toh nanti, hasilnya sama saja, kan? Jika aku tak mampu menahan serangan Komandan, ya aku tidak lolos ujian ini." Komandan itu berpikir, nampaknya ada benarnya juga apa yang dikatakan Martis. "Tapi tunggu, kalau tidak sa

  • Pengendali Sistem Terkuat   957. Ujian Perekrutan

    Setelah itu, Komandan itu menunjuk dua orang pria muda selanjutnya. Pria itu ternyata kembar. Namanya Basar dan Basir."Kalian berdua sepertinya memiliki gaya bertarung ganda. Kalian maju bersama, serang aku sekuat tenaga," pinta komandan itu."Basar, kau serang dia dari depan. Aku akan menyelinap ke belakangnya," bisik Basir pada saudara kembarnya."Baik, ayo kita gunakan Teknik Pukulan Ganda."Basar dan Basir melesat dengan cepat. Satu mengincar tubuh bagian depan Komandan itu, dan yang satu berlari ke belakang Komandan itu.Bam!Bam!Namun nampaknya kecepatan mereka masih kalah sedikit dibanding Komandan itu. Serangan mereka berdua dapat ditahan sekaligus oleh Komandan penguji ini."Tidak buruk, ayo lagi." Komandan itu menyuruh mereka menyerang lagi, karena batas uji coba ini adalah tiga serangan.Dan ternyata, saat pada serangan ketiga, Basar dan Basir berhasil memukul dada depan dan punggung bahu Komandan penguji. Dan mereka berdua pun lolos seleksi. "Bagus, kalian berdua juga lo

  • Pengendali Sistem Terkuat   956. Aidit yang gemar membuat sesuatu

    Aidit meminta izin Martis untuk menyentuh baju tempur itu. Dan saat ia memperhatikannya dengan detail, Aidit kepikiran sesuatu. "Guru, bahan karbon pada baju tempur ini apakah bisa dibuat?" tanya Aidit. "Kalau untuk membuatnya, jujur saja aku juga tidak tahu bagaimana caranya. Tapi setahuku, untuk membuat bahan karbon ini butuh proses yang cukup rumit." "Guru, sebenarnya aku memiliki beberapa bongkahan bahan karbon di rumahku. Hanya saja, aku tidak tahu kalau ternyata bahan karbon bisa digunakan untuk membuat peralatan tempur seperti ini. Aku pernah mencoba membuat sesuatu dari bahan karbon, dan itu hanya aku buat untuk peralatan rumah tangga, aku pernah membuat sebilah pisau dapur." "Mungkin di masa depan kau harus belajar lebih lanjut tentang karbon ini, Aidit. Siapa tahu saja kau juga bisa menempa nya menjadi baju tempur atau alat tempur lainnya." "Aidit, apakah kau gemar membuat peralatan dan senjata?" tanya Elnara kemudian. "Iya, Elnara, aku suka membuat sesuatu. Ada ap

  • Pengendali Sistem Terkuat   955. Uji coba

    Martis menjelaskan pada Elnara. "Bahan yang digunakan sarung tangan ini adalah bahan khusus, namanya karbon." "Karbon...? Aku baru mendengar nama seperti ini, Guru." Elnara berkata dengan jujur. "Guru, apakah benar itu dari karbon?" Kemudian Aidit bertanya. "Aidit, apakah kau tahu tentang karbon?" tanya Elnara. "Tentu saja tahu. Aku pernah membaca buku tentang bahan-bahan senjata di perpustakaan milik Tetua Kedua. Dan aku ingat, karbon ini sangat keras, namun ringan dan ada yang fleksibel jika bahannya dicampur dengan karet." Aidit menjelaskan apa yang ia ketahui. "Benar apa yang Aidit katakan. Elnara, ke depannya kau harus banyak belajar dari Aidit. Dia nampaknya rajin membaca." "Baik, Guru! Aku akan belajar dengan Aidit nanti. Oh iya, Guru. Sarung tangan ini, bagaiman jadinya jika aku gunakan ya?" "Elnara, kau coba saja. Kau lihat batu besar di sana? Coba kau pukul." Martis memberi arahan. "Kau pukul saja dengan jurus Tapak Kedua." Martis menambahi. "Baik, Guru! Tapak Kedua.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status