Share

Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta
Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta
Author: Soda Lemon

Bab 1

Di ruang praktik dokter.

"Bu Kyra, sel kankermu sudah menyebar ke daerah hati dan nggak bisa disembuhkan lagi. Makanlah semua yang kamu inginkan dan wujudkan semua keinginanmu. Jangan sampai ada penyesalan."

"Berapa lama lagi aku bisa bertahan hidup?"

"Mungkin kurang dari satu bulan," jawab dokter.

Kyra berjalan keluar dari rumah sakit. Dia mengeluarkan ponselnya dengan ekspresi yang datar dan menelepon suaminya, Deven Gale, beberapa kali. Meskipun mereka tidak saling mencintai, Kyra merasa tetap harus memberi tahu suaminya tentang hidupnya yang tidak lama lagi.

Setelah nada sambungnya berdering beberapa kali, panggilan langsung terputus. Saat Kyra meneleponnya sekali lagi, ternyata nomornya telah diblokir.

Kyra memilih untuk mengirim pesan WhatsApp, tapi ternyata juga telah diblokir pria itu. Kyra benar-benar merasa getir melihat hubungan suami istri mereka yang menyedihkan ini. Namun, Kyra tetap tidak menyerah. Dia pergi ke kios terdekat untuk membeli kartu SIM yang baru dan kembali menelepon Deven.

Kali ini, panggilannya dijawab dengan sangat cepat. "Siapa ini?" tanya pria itu.

"Aku," jawab Kyra sambil menggigit bibirnya. Angin sejuk yang berembus menerpa wajahnya terasa begitu menusuk.

Suara pria itu langsung berubah menjadi dingin dan tidak sabaran, "Demi menarik perhatianku, kamu bahkan mengganti nomor teleponmu? Kyra, kamu ini sudah gila ya?"

Seorang suami malah mengucapkan kata-kata seperti ini pada istrinya yang sakit berat ....

Mata Kyra mulai berkaca-kaca. Jari-jarinya yang menggenggam erat ponselnya tampak memutih. Hidungnya terasa perih dan mulai meneteskan air mata. "Deven, pulanglah malam ini. Ada yang mau kubicarakan ...." Kyra merasa tetap harus memberi tahu Deven kondisi kesehatannya.

"Aku akan pulang kalau kamu tanda tangan surat perceraian!"

Namun sebelum Kyra selesai berbicara, suaminya telah menyela ucapannya. Nada bicaranya terdengar gusar, seolah-olah mereka ini bukan sepasang suami istri, melainkan musuh bebuyutan!

Kyra menelan ludahnya sejenak dan mulai berpikir. Apakah sikap Deven akan sedikit melunak jika dia tahu Kyra sedang mengidap kanker stadium akhir?

Baru saja Kyra hendak mengatakan sesuatu, tiba-tiba terdengar suara manja seorang wanita dari ujung telepon, "Deven, cepat dong! Fotografer pranikahnya sudah manggil berulang kali!"

Fotografer? Pranikah?!

Mereka bahkan belum bercerai, tapi Deven malah sudah tidak sabaran membawa sahabatnya untuk foto pranikah? Apa kedua orang itu menganggapnya sudah mati?

Memang, nyawa Kyra sudah tidak lama lagi. Namun, semua ini juga gara-gara pasangan sialan itu! Air mata Kyra mengalir deras.

Dengan perasaan marah, tidak rela, dan menderita, Kyra berusaha menahan air matanya dan mengancam, "Aku mau ketemu kamu jam 12 malam ini."

"Kamu sudah berani ngancam aku?" Suara Deven terdengar sedang meremehkannya.

"Nggak bisa dibilang ngancam. Apa herannya seorang istri menyuruh suaminya pulang? Tentunya kamu bisa saja menolak, tapi jangan salahkan aku membuat Irish terkena masalah," jawab Kyra sambil tertawa karena saking marahnya.

"Kyra, kamu jangan menyesal." Setelah melontarkan ucapan ini, Deven langsung menutup teleponnya.

Kyra berjalan sendirian di tengah jalan raya. Air matanya tak kuasa mengalir deras menyusuri wajahnya. Semua orang yang berlalu lalang menatapnya keheranan. Saat teringat dengan masa lalu, tangisan Kyra pun pecah.

Deven awalnya adalah seorang yatim piatu yang hidup di gunung. Ayah Kyra, Nelson Scott, membawanya pulang karena merasa iba melihatnya. Setelah itu, Nelson menjadikan Deven sebagai pengawal pribadinya.

Keluarga Scott membiayai Deven untuk sekolah dan memberinya kesempatan untuk bekerja di Grup Scott untuk meringankan bebannya. Bahkan, Nelson menikahkan putri satu-satunya kepada Deven. Setelah pernikahan itu, kesehatan Nelson mulai memburuk setiap harinya dan bahkan mengidap Alzheimer. Seluruh aset Keluarga Scott jatuh ke tangan Deven.

Hal pertama yang dilakukan Deven setelah mewarisi semua aset Keluarga Scott adalah ingin menceraikan Kyra. Selain itu, syaratnya juga sangat kejam. Dia ingin Kyra keluar dari Keluarga Scott tanpa mengambil sepeser pun.

Mungkin karena Kyra masih punya perasaan terhadap Deven atau merasa tidak rela karena pria yang selama ini memperlakukannya dengan baik, tiba-tiba saja sifatnya berubah. Kyra telah menerima perlakuan Deven yang dingin ini selama setahun dan bersikeras tidak mau bercerai.

Sebelum hari ini, Kyra merasa dirinya punya banyak waktu untuk menunggu Deven kembali padanya. Namun, sekarang Kyra telah mengetahui penyakitnya dan hanya bisa bertahan hidup selama sebulan. Dia harus mencari tahu, apa yang menyebabkan perubahan sikap Deven yang drastis ini?

Sepulangnya ke rumah, Kyra membasuh wajahnya dengan air dingin. Kemudian, terdengar ponselnya yang berdering. Saat membuka ponselnya, Kyra melihat sebuah foto yang muncul. Ternyata pesan dari sahabatnya, Irish.

Terlihat swafoto Irish di kamar hotel dengan wajah yang tersenyum semringah dan tampak memprovokasi. Tubuhnya hanya ditutupi jubah mandi. Entah itu disengaja atau tidak, pakaian Irish menampakkan belahan dadanya yang montok.

Ternyata mereka langsung check-in hotel setelah foto pranikah?

Irish mengirimkan pesan suara. Saat membuka isi pesan itu, Kyra mendengar pertanyaannya, "Kyra, bisa nggak kamu kasih tahu aku ukuran suamimu? Dia suruh aku beli pengaman, tapi aku nggak tahu ukurannya."

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status