"Wah sayang banget nggak bisa lihat, pasti lagi berantem hebat mereka di rumah mereka setelah melihat isi amplopnya," ucap Mira senang setelah mendapat kabar dari orang suruhannya untuk memberikan amplop ke rumah Mizan, bahwa amplop yang dia simpan di depan rumah ternyata kebetulan yang mengambil amplop tersebut adalah Mizan sendiri.
Bagaimana dia bisa menyusup ke mansion milik Mizan? bukannya sudah dalam penjagaan ketat? orang suruhan Mira menyamar sebagai kurir paket dan bilang kepada penjaga bahwa dia membawa dokument penting dan harus orang yang bersangkutan yang menerimanya. Awalnya sedikit curiga dengan orang suruhan Mira, dia pun menghubungi orang bagian dalam mansion tersebut untuk mengkonfirmasi, karena tidak ada satu pun yang terhubung sang satpam memberikan izin masuk ke dalam ditemani olehnya. Namun dalam perjalanan sang satpam di hubungi oleh Mizan untuk membukakan pintu gerbang karena di kunci oleh sang satpam kebetulan yang bertugas hanya dia sendiri karena rekannya izin tidak masuk karena sakit. Mau tidak mau sang satpam kembali menuju post untuk membukakan gerbang, sedangkan orang suruhan Mira di persilahkan masuk karena pasti ada asisten di dalam yang akan menemuinya. "Loh cepet banget memang sudah ada bu Zahranya?" tanya sang satpam kepada orang tersebut saat hendak menutup gerbang. "Sudah pak kebetulan bu Zahra sendiri yang membuka pintunya jadi saya langsung serahkan dokumentnya setelah mengkonfirmasinya," sahut suruhan Mira berbohong. "Iya sudah pak saya permisi masih ada yang harus saya antar, terima kasih iya pak."sambungnya, orang suruhan Mira pun bergegas meninggalkan mansion tersebut. "Lagi bahagia banget keliatannya, ada apa nih cerita-cerita kenapa," sahut rekan kerja Mira yang melihat Mira pagi ini terlihat bahagia sekali. "Eh Dira ngagetin aja, nggak ada apa-apa kok udah ayo fokus baru mulai kerja juga nggak baik pagi-pagi ngajak gosip," sahut Mira mengalihkan topik pembicaraan. "Ah nggak asyik," "Udah sih asyikin aja, fokus kerja aja nanti bisa lembur aku nggak tanggung jawab iya," ucap Mira terkekeh kembali fokus pada pekerjaannya mengabaikan rekannya yang masih penasaran. "Iya udah deh iya bahaya kalau sampai lembur mana malamnya mau pergi sama ayang," rekannya pun kembali fokus karena tidak ingin sampai lembur terlebih hari ini hari terakhir sebelum weekend ingin bisa quality time dengan kekasihnya setelah berbuat janji sebelumnya. "Nahkan makanya ayo fokus kan sayang nanti nggak bisa quality time," sahut Mira dan mereka pun fokus kembali mengerjakan tugasnya masing-masing. * Pagi hari ini suasana nampak sangat berbeda dari hari biasanya. suasana saat ini nampak seperti perang dingin di mulai di antara mereka berdua. belum ada saling tegur sapa saat bangun mereka langung menyibukan diri dan mempersiapkan kegiatan pagi ini. Zahra tetap melakukan tugasnya sebagai seorang istri membuatkan sarapan dan menyiapkan keperluan Mizan untuk pergi ke kantor meski ada sedikit rasa canggung. Tidak ada sapaan dan ucapan manis di pagi hari ini seperti biasanya, tidak ada pembahasan apapun selama mereka sarapan pagi. Setelah selesai Mizan langsung berangkat ke kantor tanpa bicara sepatah kata pun kepasa Zahra, nampaknya dia masih marah atas pertengkaran mereka kemarin. "Sepertinya mas Mizan masih sangat marah, padahal sudah aku jelaskan dan konfirmasi sama temenku itu," Zahra menghelan nafas lalu bergegas membersihkan piring kotor yang digunakan untuk sarapan, lalu setelahnya bergegas menuju butiknya. Mizan kini telah sampai di kantornya, selama disana dia tidak bisa fokus dalam bekerja. pikirannya selalu teralihkan kepada masalah kemarin. "Apa aku sudah terlalu kelewatan iya kemarin?" tanya Mizan dalam hati seraya mengetuk-ngetuk dan memainkan bolpointnya, terus memikirkan masalah yang sedang dia alami bersama Zahra. "Aish...aku harus menyelidiki masalah ini, seharusnya kemarin aku mendengarkan penjelasan dari Zahra juga sayangnya rasa cemburu membutakan itu semua," Mizan menghembuskan nafas kesal. Pekerjaannya sangat menumpuk hari ini belum lagi harus meeting dengan beberapa client, sangat terpaksa hari ini sepertinya Mizan harus ambil lembur agar pekerjaannya selesai tepat waktu. Disisi lain Zahra pun sama halnya dengan Mizan tidak bisa fokus dalam bekerja, entah sudah berapa kertas yang dia buang karena desainnya entah kurang sesuai atau banyak coretan sana-sini yang membuatnya nampak tidak bagus, membuat kertasnya berserakan di depan mejanya. "Kapan bisa fokusnya sih, udah mau deadline. belum ada satupun desain yang cocok sesuai permintaan clien," Zahra menghelan nafas kesal menatap beberapa kertas yang berserakan di depan mejanya. Tidak lama terdengar suara ketukan pintu, Zahra segera membersihkan kertas-kertas yang berserakan tersebut dan mempersilahkan orang yang mengetuk pintu masuk ke ruangannya. "Iya silahkan masuk," Zahra mempersilahkan masuk setelah kembali duduk kursinya. "Maaf bu bila saya menganggu, di depan ada client yang ingin bertemu dengan ibu. katanya sudah membuat janji sebelumnya," ucap sang asisten memberitahu alasan kedatangannya. "Sudah membuat janji?" Zahra mengingat kembali siapa yang membuat janji bertemu hari ini, beberapa detik kemudian dia tahu siapa yang membuat janji bertemu dengannya hari ini. "Ah...iya aku baru ingat baiklah kita temui dia sekarang," sambungnya lalu keluar dari ruangannya dan bertemu dengan client. Zahra menemui clientnya yang meminta Zahra langsung yang mendesain gaun pengantin impiannya, setelah beberapa saat diskusi sana-sini, mereka pun telah berhasil sepakat dan sang client akan kembali dalam tiga minggu kemudian untuk mencoba gaunnya. "Capek banget hari ini, perasaan dari tadi cuma duduk doang deh, apa ini karena penyakit itu iya?" guman Zahra seraya meregangkan ototnya. Zahra pun memutuskan untuk pulang lebih awal hari ini, karena tubuhnya merasa sangat lelah, dan kini sedang merebahkan tubuhnya dikasur king size yang begitu nyaman. "Nyamanya," ucap Zahra merebahkan tubuhnya yang sebelumnya membersihkan diri terlebih dahulu "Kira-kira sampai kapan iya aku bisa merasakan kenyamanan tempat ini," sambung Zahra menatap ke atas langit-langit kamar tidurnya dengan Mizan. "Aku tidak bisa seperti ini terus, aku harus segera membahas masalah ini dengan mas Mizan agar tidak diam-diaman seperti ini, lagi pula aku disini tidak sepenuhnya salah. apa salahnya memeluk teman untuk terakhir kalinya karena William akan menikah dan menetap di belanda," monolognya. "Aku juga harus cari tahu segera mungkin siapa orang yang berani mengambil fotoku secara diam-diam dan membuat aku harus bertengkar dengan mas Mizan karena dia," Beberapa menit menit kemudian karena waktu sudah sore, Zahra pun bergegas ke dapur untuk memasak makan malam, sore ini dia akan memasak beberapa makanan Favorite Mizan. berharap dengan memasak makanan favoritenya bisa mencairkan suasana yang tiba-tiba dingin, sedingin gunung Everest. Satu jam berlalu dan masakan yang di buat Zahra pun telah selesai semua, kini dia sedang menatanya di meja makan dan mulai menunggu ke datangan Mizan, dan berharap dia pulang tepat waktu karena tadi dia sempat mengirimnya pesan, namun belum kunjung ada balasan.Struktur pemerintahanMataram memiliki struktur pemerintahan yang dipimpin oleh seorang susuhunan/sultan. Dalam konsep kenegaraan Jawa raja-raja Mataram disebutkan dengan konsep Keagungbinatharaan atau diungkapkan sebagai "gung binathara, bahu dhendha nyakrawati" (kekuasaan yang agung, memelihara hukum di muka bumi). Raja dikatakan "wenang wisesa ing sanagari" (memegang kuasa di negara). Dia harus "wicaksana" (bijaksana), bersifat "budi bawa leksana, ambeg adil para marta" (meluap budi luhur-mulia dan bersifat adil terhadap sesama), tugasnya "anjaga tata titi tentreming praja" (menjaga keteratutan dan ketenteraman negeri), agar tercipta suasana "karta tuwin raharja" (aman dan sejahtera).[18]Amiril muminina sayyidina panatagami kyatira ning rat wus sineksen saking Ngarab, winenang among dirja ning ratPemimpin para mukmin tuan penata agama kemasyhurannya di jagad sudah disaksikan dari negeri Arab, diberi wewenang memomong keselamatan duniaSerat Sastra Gending karya Sultan AgungKemas
Zaman Megalitikum – Proses perkembangan peradaban manusia memakan waktu yang tidak sebentar. Sebelum akhirnya kita menikmati hidup di masa sekarang, di mana kita dapat dengan mudah menggunakan berbagai macam benda sesuai dengan kemauan dan kebutuhan, proses di balik penemuan benda tersebut dapat ditarik ke ribuan tahun yang lalu.Grameds perlu tahu bahwa benda-benda yang kita pakai di masa sekarang, amat berbeda dengan benda-benda di masa lampau. Ini dikarenakan teknologi pada masa lampau belum secanggih di masa sekarang, sehingga orang-orang zaman dahulu harus menggunakan apa yang ada di sekitar mereka sebelum perlahan bisa menemukan teknologi untuk membuat benda baru dan lebih modern.Dapat dikatakan bahwa peradaban manusia dimulai dari zaman batu, di mana orang-orang di masa itu masih menggunakan batu untuk kegiatan keseharian. Pada zaman batu, salah satu benda yang cukup populer adalah megalit atau batu besar, membuat zaman ini disebut juga sebagai “Zaman Megalitikum”.Pengertian
Stasiun Bandung (BD), juga dikenal sebagai Stasiun Hall, adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Jalan Stasiun Timur (selatan) dan Jalan Kebon Kawung (pintu utara), di Kebonjeruk, Andir, tepatnya di perbatasan antara Pasirkaliki, Cicendo dan Kebonjeruk, Andir, Kota Bandung, Jawa Barat. Stasiun yang terletak pada ketinggian +709 meter bagian dari pengelolaan Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi II Bandung dan KAI Commuter Wilayah II Bandung dengan jarak 174 km sebelah timur dari Jakarta Kota. Stasiun ini pada awalnya hanya terdapat satu buah bangunan stasiun; tetapi setelah dilakukan perbaikan oleh Pemerintah Kota Bandung, stasiun ini sekarang terbagi menjadi dua bagian dan tetap di dalam satu kawasan yaitu, sisi utara stasiun Bandung hanya melayani keberangkatan kereta api antarkota dari berbagai kelas, sedangkan sisi selatan stasiun melayani keberangkatan kereta api lokal dan komuter.Stasiun Bandung merupakan stasiun ujung dari tiga jalur kereta api, yakni
Kesultanan Demak atau Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa yang berdiri pada perempat akhir abad ke-15 di Demak. Demak sebelumnya merupakan kadipaten yang tunduk pada Majapahit yang telah melemah saat itu untuk beberapa tahun sebelum melepaskan diri. Berdasarkan cerita tradisional Jawa, kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah, yang merupakan keluarga dinasti Majapahit.[5][6]Demak memainkan peran penting dalam mengakhiri pemerintahan Majapahit dan penyebaran Islam di Jawa.[7] Sepanjang setengah awal abad ke-16, Demak berada pada puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Trenggana. Pada masanya, ia melakukan penaklukkan ke pelabuhan-pelabuhan utama di Pulau Jawa hingga ke pedalaman yang mungkin belum tersentuh Islam.[8] Salah satu pelabuhan yang ditaklukkan Demak adalah Sunda Kelapa, yang pada waktu itu berada dalam kekuasaan Kerajaan Sunda. Hubungan aliansinya dengan Imperium Portugal sejak 1511 menjadi ancaman bagi Demak. Pada 1527, pasukan dari Demak dan Cirebon yang
Syiar Islam ke Banten dan pendirian kesultanan BantenPada masa awal kedatangannya ke Cirebon, Syekh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) bersama dengan Pangeran Walangsungsang sempat melakukan syiar Islam di wilayah Banten yang pada masa itu disebut sebagai Wahanten, Syarif Hidayatullah dalam syiarnya menjelaskan bahwa arti jihad (perang) tidak hanya dimaksudkan perang melawan musuh-musuh saja namun juga perang melawan hawa nafsu, penjelasan inilah yang kemudian menarik hati masyarakat Wahanten dan pucuk umum [37](penguasa) Wahanten Pasisir. Pada masa itu di wilayah Wahanten terdapat dua penguasa yaitu Sang Surosowan (anak dari prabu Jaya Dewata atau Silih Wangi) yang menjadi pucuk umum (penguasa) untuk wilayah Wahanten Pasisir dan Arya Suranggana yang menjadi pucuk umum untuk wilayah Wahanten Girang.[38]Di wilayah Wahanten Pasisir Syarif Hidayatullah bertemu dengan Nyai Kawung anten (putri dari Sang Surosowan), keduanya kemudian menikah dan dikaruniai dua orang anak yaitu Ratu W
Letak Geografis, Astronomis dan Negara di Benua AsiaBenua Asia menurut letak astronomisnya berada pada 11° LS – 77° LU dan 26°BT – 169° BB. Sementara itu, letak geografis dari Benua Asia berada di antara dua benua serta dua samudera, oleh karena itu letak geografis Benua Asia dinilai sangat strategis.Secara geografis, Benua Asia berbatasan langsung dengan Benua Eropa dan Samudra Pasifik, sementara di sebelah selatan ada batasan dengan Benua Australia dan Samudera Hindia. Berikut batasan-batasan Benua Asia dari sebelah barat hingga utara.Sebelah barat: Benua Asia berbatasan langsung dengan Benua Eropa yang dibatasi oleh Pegunungan Ural, Laut Merah, Laut Ural, Laut Kaspia, Laut Tengah, Terusan Suez dan Laut Marm.Sebelah timur: Benua Asia berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik dan Selat Bering.Sebelah utara: Benua Asia berbatasan langsung dengan Samudra Arktik.Sebagai benua terbesar di dunia, ada sekitar 48 negara yang berada di wilayah Benua Asia yang membentang dari barat hi