Suasana di atas geladak kapal Merak Biru terasa sedikit mencekam setelah Zhou Fu dan Zhao Yunlei saling bersiaga satu sama lain. Hal yang membuat Zhou Fu bingung adalah, tidak ada getaran aura yang keluar dari tubuh Zhao Yunlei meskipun gadis itu sedang memancarkan kekuatan berdaya rusak besar. Singkatnya, kekuatan gadis itu tidak terdeteksi bahkan ketika ia sedang melancarkan serangan. Fenomena tersebut, seharusnya tidak bisa terjadi.
“Nona Zhao, bagaimana bisa nona memiliki kekuatan tanpa menguasai ilmu tenaga dalam?” Zhou Fu menggeleng-gelengkan kepala kebingungan setelah yakin jika Zhao Yunlei bahkan tidak mempunyai penguasaan tenaga dalam sedikit pun. Sebaik apapaun seseorang bisa menyembunyikan kekuatan mereka, sebuah getaran aura akan tetap bocor ketika penggunanya sedang melancarkan serangan.
Zhao Yunlei nampak mengerutkan kening keheranan, ia juga tak menyangka jika Zhou Fu mengetahui fakta tentang dirinya yang tak memiliki penguasaan tenaga dalam.
Setelah berdebat cukup lama, akhirnya Zhao Yunlei menyadari jika ia sama sekali tidak bisa memaksa Zhou Fu untuk mengikuti kehendaknya. Meski Zhao Yunlei telah mengiming-imingi Zhou Fu akan informasi menarik tentang catatan di kaki Haku, nyatanya Zhou Fu tak goyah untuk tetap pada keputusannya pergi ke Maundo, bukan ke markas Pasukan Enam. Zhao Yunlei pun bertanya tentang seberapa penting seorang gadis bernama Shen Shen yang harus segera diselamatkan itu.“Apakah dia terlalu cantik sehingga kau tak sabar ingin menolongnya?” tanya Zhao Yunlei memancing.“Apakah menurutmu kecantikan adalah sesuatu yang tepat untuk dijadikan alasan menolong seseorang?” Zhou Fu memalingkan wajahnya, merasa sedikit kesal karena tak sekali dua kali orang menganggap ia berbaik hati pada Shen Shen adalah karena kecantikan perempuan tersebut.“Jika bukan demikian, mengapa kau terlihat sangat memedulikan perempuan itu?” Zhao Yunlei bertanya kembal
Suasana di pelabuhan Caihong cukup ramai dan sibuk. Petugas-petugas pelabuhan sedang mengarahkan kapal-kapal yang akan mendarat di Caihong dan sekaligus mengawal kapal-kapal yang akan meninggalkan Caihong. Siang itu, ada sekitar lima kapal yang datang bersamaan dengan kapal Merak Biru. Empat kapal lainnya sepertinya berisi bangsawan-bangsawan Caihong yang sedang pulang dari berlibur ke luar pulau. Hal tersebut terlihat dari cara para petugas pelabuhan memperlakukan mereka dengan sangat hormat dan hati-hati.Berbeda dengan empat kapal itu, rombongan Zhou Fu dan Zhao Yunlei sama sekali tidak mendapatkan perlakuan khusus. Semisal, tak ada pelayan yang tergopoh memayungi Zhao Yunlei meski matahari sedang terik-teriknya. Sementara di kapal-kapal yang lain, semua penumpang perempuan segera dihampiri pelayan berpayung yang bertugas menghalau sinar matahari mengenai kulit-kulit mulus para bangsawan yang cantik-cantik jelita.“Sebutkan kalian berasal dari mana dan apa tuj
Sore menjelang petang, jalan-jalan di pemukiman Maundo dipenuhi oleh orang yang berlalu-lalang dengan berbagai kesibukannya sendiri-sendiri. Pemukiman tersebut bisa dibilang terlalu padat penduduk, di mana semua tempat-tempat di Maundo selalu dipenuhi dengan kerumunan manusia. Begitu juga, rumah-rumah warga dibangun dengan saling berdekat-dekatan sebab lahan yang tersedia sepertinya cukup terbatas untuk menampung populasi manusia yang terus bertambah.Kabarnya, pemukiman Maundo merupakan tempat yang akan dituju oleh mantan bangsawan Caihong yang turun kasta atau dikeluarkan gelar kebangsawanannya oleh pemerintah. Mereka adalah orang-orang yang gagal membayar upeti sehingga harus rela didepak dari tanah surga yang sebelumnya mereka tempati. Bukan tidak mungkin jika sebentar lagi Maundo sudah tidak bisa lagi menampung bangsawan yang turun kasta. Jika sudah demikian, bisa dipastikan seseorang harus rela tinggal di lereng-lereng tebing liar.Zhou Fu menggeleng-gelengkan ke
Langkah kaki Kuma dan berisik suara binatang-binatang malam masih menemani perjalanan Zhou Fu menuju ke sungai Juda. Sejauh Kuma melangkah, hanya jalan setapak yang sempit yang dilalui Zhou Fu dan Kuma. Zhou Fu memang menempuh jarak terdekat menuju sungai Juda melewati lereng tebing curam yang cukup jarang dilalui manusia. Dengan rute yang ia lalui sekarang, ia bisa menghemat setidaknya separuh waktu perjalanan ketimbang jika ia melewati rute normal.Malam itu, meski bulan hanya menyumbang sedikit cahaya, Kuma cukup gesit melangkah dalam kegelapan. Hal tersebut membuktikan jika apa yang dikatakan pelayan Biro Pengawal Songho memanglah benar, Kuma adalah kuda yang cukup terlatih. Pelayan Biro Pengawal Songho tersebut dengan antusias menunjukkan kuda terbaik mereka sekaligus rute tercepat menuju ke Juda setelah ia menerima imbalan beberapa keping perak.Rute tercepat menuju ke Juda sering disebut sebagai jalur Jurang Neraka. Selain karena derajat kemiringan jalannya yang
Hiiiihiiiik!!! HiiiiiHiiik!!!Kuma meringkik cukup keras. Ia mencoba membangunkan Zhou Fu yang kehilangan kesadaran sejak sepuluh menit yang lalu. Dan selama sepuluh menit itu juga Kuma meringkik tanpa berhenti sembari kaki-kakinya menghentak-hentak tanah. Berharap Zhou Fu segera bisa membuka matanya kembali.Kuma meringkik girang ketika Zhou Fu menunjukkan tanda-tanda akan bangun dari pingsan. Zhou Fu merasakan pusing memenuhi kepalanya, ia mencoba untuk mengumpulkan kesadaran dan akhirnya berhasil. Ia tengah dalam keadaan tergeletak begitu saja di depan Kuma, tapi anehnya, matanya menangkap jika seseorang yang ada di punggung Kuma itu masih dalam keadaan tak sadarkan diri.“Jadi, siapa yang berteriak-teriak memberi peringatan jika gadis di punggung Kuma itu masih tak sadarkan diri?”Zhou Fu menelan ludah beberapa kali. Nampak dengan sangat jelas jika perempuan itu masih diam dengan cuku
Selagi menunggui matahari memunculkan sinarnya, Zhou Fu menanyakan beberapa hal terkait bagaimana bisa Yang Zi berada di pelabuhan Caihong dan menggunakan identitas sebagai seorang laki-laki. Yang Zi pun menyebutkan jika ia sebenarnya tidak pernah diculik. Ia sendiri yang membuat sebuah keadaan seolah-olah diculik untuk mengaburkan keberadaannya.“Kudengar, kau hampir dieksekusi? Bukankah itu artinya kau pernah diculik?” Zhou Fu bertanya pada Yang Zi sebab ia sendiri pernah mendengar kabar tentang harga kepala Yang Zi yang lebih mahal dari Shen Yang.“Itu hanya kabar burung! Fakta yang benar adalah, aku sempat mendengar rencana Asosiasi Naga Perak yang akan mendukung penuh lawan politik dari ayahku. Itu saja, dan sepertinya mereka menganggap aku mendengar terlalu jauh sehingga beberapa orang mengejarku untuk dieksekusi,” tutur Yang Zi dengan jujur.“Bukankah keluarga bangsawan selalu dijaga oleh pengawal yang terlatih? Lagipula, bag
Teriakan peringatan dari Zhou Fu sepertinya sudah terlambat digaungkan. Nyatanya, jarak Kuma dan kabut abu-abu itu sudah hampir tak berjarak. Yang Zi yang baru menolehkan kepala ke depan sudah tak memiliki kesempatan untuk mundur. Kekagetan menyergapnya seketika. Sekelebat kabut abu-abu menyergap Kuma dan Yang Zi, kuda itu pun meringkik dan menghentak-hentakkan kakinya ke jembatan kayu. Tubuhnya mengguncang-guncang keras sehingga tubuh gadis yang menungganginya hampir-hampir saja terjatuh ke dalam lembah neraka.Bersamaan dengan hal tersebut, Zhou Fu juga sedang dihadang oleh gumpalan-gumpalan kabut mengerikan yang membentuk blokade sehingga ia hampir-hampir tak bisa melihat Kuma dan Yang Zi. Dalam keremang-remangan itu, Zhou Fu melihat tubuh Yang Zi yang seolah-olah mulai lunglai. Sepertinya Yang Zi sedang dalam masa hampir kehilangan kesadarannya akibat pengaruh kabut jahat lembah neraka.“Kuma!!! Selamatkan Yang Zi! Bawa dia ke ujung jembatan sebisamu!”
Barangkali, perjalanan melewati jalur Jurang Neraka memang hanya akan ditempuh oleh orang-orang yang tak memiliki pilihan lain. Tak ada hal indah ataupun menyenangkan yang bisa didapat dari sebuah perjalanan yang melewati jalur Jurang Neraka. Ketika malam tiba, jalur ini mengirimkan hawa dingin sedingin es membuat siapa saja yang lewat akan tersiksa karena hawa dingin yang menusuk. Sedang saat matahari bersinar, jalur ini tak ubahnya sebuah jalan setapak yang seperti berdekatan dengan matahari. Terik dan menyengat.Zhou Fu danYang Zi telah berjalan sejauh sepuluh mil dari lokasi lembah neraka. Sepanjang sepuluh mil itu juga, pemandangan yang mereka lihat hanyalah bebatuan tebing kering dan jalan setapak yang berdebu. Karena panas yang terlalu menyengat, jalan setapak yang mereka lewati bahkan memunculkan fatamorgana yang membuat jalanan tersebut nampak bergelombang seperti air.“Kita tidak bisa memilih jalur Jurang Neraka jika tak memiliki kuda!” gerutu Yan