Legian adalah salah satu kawasan objek wisata di pulau Bali dan sangat terkenal sampai ke mancanegara. Area Legian sangat strategis karena terletak di antara dua tempat wisata terkenal di Bali selatan. Yaitu tempat wisata Kuta dan area kawasan pariwisata Seminyak. Untuk mencapai lokasi Seminyak dan Kuta dari area Legian anda hanya perlu waktu sebentar, rata-rata hanya 20 menit perjalanan dan tergantung lalu lintas jalan raya saat berangkat.
Sebagian besar wisatawan yang tertarik liburan ke tempat wisata Legian karena menyukai aktivitas pantai. Seperti selancar, berenang dan jalan-jalan di sekitar area pantai Legian. Selain daya tarik pantai, area pariwisata Legian juga terkenal sebagai pusat hiburan malam di Bali, pusat wisata belanja serta tersedia banyak tempat makan untuk wisata kuliner.
Di salah satu cafe yang ada di Legian, Cafe Vaganza. Terlihat Zayn yang tengah menunggu sambil menikmati segelas kopi hangat yang ada dihadapannya, mata Zayn terus menatap lurus kedepan, dimana pemandangan pantai kuta terlihat dengan jelas disudut pandangannya. Pandangan Zayn tiba-tiba saja berubah sudut pandang saat matanya mengenali satu sosok yang terlihat baru saja memarkirkan kendaraan bermotornya diparkiran cafe itu.
“Baron.” kata Zayn tersenyum mengenali sosok Baron yang datang dengan mengendarai motor besarnya. Baron sendiri setelah memarkirkan kendaraannya segera melangkah masuk ke dalam cafe.
“Zayn ! kau juga diundang rupanya” kata Baron dengan khas suara besarnya. Zayn sendiri segera bangkit dan menyambut uluran tangan Baron yang ada dihadapannya. Tapi baru saja mengulurkan tangannya, Baron sudah meraih dan menggenggam dan mengangkat tangannya keatas seperti salam komando. Zayn tersenyum karena itu memang kebiasaan Baron bila bersalaman.
“Apa Surya juga mengundangmu ?” tanya Zayn.
“Tentu saja Zayn”
“Apa kau tahu kenapa ?” tanya Zayn, Baron menggeleng. Setelah itu Baron tampak memesan minuman untuk dirinya sendiri.
“Semenjak kita kembali dari penyelaman itu, aku mengalami kejadian-kejadian aneh Zayn” kata Baron sambil meneguk minuman dingin ditangannya.
“Kejadian aneh bagaimana ?” tanya Zayn mulai tertarik mendengar ucapan Baron.
“Setiap malam aku selalu bermimpi didatangin seorang kakek berpakaian serba putih, matanya juga putih. Seram dah pokoknya” kata Baron. Sekilas wajah Zayn berubah mendengar hal itu, tapi Zayn tetap terdiam.
“Apa kakek itu mengatakan sesuatu padamu ?” tanya Zayn. Baron menggeleng.
Tak lama, perhatian keduanya tersita kearah satu arah. Dimana satu mobil mewah tampak tengah parkir. Mobil Porsche berwarna putih. Dari dalam mobil seorang pemuda gagah tampak turun. Sosoknya terlihat maskulin dan sangat rapi.
“Surya...” ucap Zayn dan Baron hampir bersamaan mengenali sosok Surya yang terlihat tengah memutari mobil Porschenya. Surya membuka pintu mobil disebelah kanannya, satu kaki jenjang terlihat keluar disusul dengan sesosok wanita yang bertubuh sangat aduhai, langsing bak gitar spanyol. Mengenakan tank dress berwarna putih yang sangat serasi dengan kulitnya yang putih dan mulus. Sosoknya terlihat begitu cantik jelita dengan tank dress yang hanya sebatas pangkal pahanya, sehingga penampilannya terlihat begitu sangat seksi dan anggun. Tubuhnya yang tinggi ditambah high heels yang dikenakannya cukup tinggi, hingga semakin menambah tinggi posturnya yang terlihat begitu sempurna. Sungguh menggoda sekali bagi setiap laki-laki yang memandangnya. Dan ini pula yang terjadi pada Baron. Penyakit lamanya kambuh lagi.
Tetesan air liur keluar dari mulut Baron. Zayn yang menoleh kearahnya tampak geleng-geleng kepala saja, lalu segera menyikunya agar Baron tersadar. Tak lama Surya dan sosok cantik yang tak lain adalah Una Lyn tampak memasuki cafe tersebut. Benar saja, sosok Lyn yang cantik dan seksi sempat menjadi perhatian semua orang yang ada ditempat itu. Tak lama keduanya sudah tiba dimeja Zayn dan Baron.
Zayn segera bangkit berdiri, sementara Baron masih duduk ditempatnya, tatapannya tampak begitu terpesona akan sosok Lyn yang cantik.
“Apa kabar Zayn ?” Surya mengulurkan tangannya, Zayn menyambut uluran tangan itu dan keduanya bersalaman.
“Baik”
“How are you Zayn ?” tanya Lyn ikut mengulurkan tangannya. Zayn segera menyambut uluran tangan itu, terasa begitu halus dan lembut kulit tangan Lyn digenggaman tangan Zayn.
“I’m fine, and How are you Lyn ?”
“Fine, thangkyu”
Surya dan Lyn kemudian mengalihkan pandangan mereka kearah Baron yang masih terdiam terpana menatap kearah Lyn. Terlihat tetesan air liur kembali menetes keluar dari mulut Baron. Surya tampak menggeleng-gelengkan kepalanya melihat hal itu, sementara Zayn dan Lyn hanya tersenyum menahan tawa.
“Hoy Baron ! Sadar!” teriak Surya dengan keras hingga mengejutkan Baron yang segera sadar dari keadaannya, dengan cepat disekanya air liurnya dengan tissue yang ada dihadapannya.
“Ngak sembuh-sembuh kebiasaan burukmu itu Baron” kata Surya.
“Jangan salahkan aku, Lyn terlalu seksi dan cantik sih” gerutu Baron.
Mereka kemudian kembali duduk dikursi masing-masing dan saling berhadapan.
“How are you Baron ? Are you okey ?” kata Lyn dengan lembut.
“Fine! Fine..” jawab Baron dengan terbata-bata.
Surya tampak memanggil pelayan cafe itu. Tak lama pelayan cafe datang dengan membawa daftar menu.
“Kalian sudah memesan ?” tanya Surya.
Zayn tersenyum seraya memperlihatkan kopi dihadapannya. Surya lalu memesan beberapa jenis makanan untuk mereka.
“Kita sarapan dulu” kata Surya setelah pesanan mereka datang. Zayn dan Baron tampak mengangguk. Lalu bersama-sama merekapun segera menikmati sarapan yang sudah terhidang dihadapan mereka.
“Zayn... Baron...” Surya membuka pembicaraan setelah sarapan mereka selesai. “Beberapa hari ini, aku mengalami mimpi yang selalu terulang-ulang. Bukan hanya aku saja, tapi Lyn juga mengalami mimpi yang sama”
Wajah Zayn dan Baron seketika langsung berubah mendengar apa yang dikatakan oleh Surya.
“Apa kau bermimpi didatangi seorang kakek yang berpakaian putih, terus matanya juga putih” celetuk Baron dengan cepat. Kali ini wajah Surya yang berubah mendengar apa yang dikatakan oleh Baron.
“Benar”
“Kalau begitu kita sama, aku juga mengalami mimpi yang sama dalam beberapa hari ini” kata Baron.
Hampir bersamaan Baron dan Surya kini menatap kearah Zayn. Zayn terlihat menarik nafas panjang dan berucap ; “Ya, aku juga”
“Bagaimana menurutmu Zayn ?”
“Jika memang kita mengalami mimpi yang sama, berarti ini bukan sekedar mimpi. Ini... adalah sebuah petunjuk” kata Zayn lagi. Lagi-lagi wajah Surya dan Baron berubah. Keduanya saling pandang satu sama lain.
“Apa kakek itu memberikan pesan kepada kalian ?” tanya Zayn. Berbarengan Surya dan Baron menggeleng.
“Apa kau mendapatkan pesan Zayn ?” tanya Baron cepat. Zayn mengangguk hingga membuat Baron dan Surya semakin penasaran.
“Apa pesannya Zayn ?” tanya Surya cepat.
“Kakek itu mengatakan kalau dia adalah penjelmaan dari kura-kura yang kita tolong didasar palung waktu itu dan kakek itu meminta kita untuk datang kembali kesana, tapi...” ucap Zayn hingga membuat wajah Baron dan Surya lagi-lagi berubah, keduanya saling pandang dengan tatapan penuh makna.
“Tapi, apa ?” tanya Baron cepat.
“Kakek itu meminta kita untuk datang kesana pada malam hari” kata Zayn lagi
“Malam hari, ini benar-benar gila!” kata Baron. Sementara Surya hanya terdiam ditempatnya seperti tengah memikirkan hal itu.
“Bagaimana menurutmu Zayn ?” tanya Surya akhirnya.
“Sepertinya memang tidak ada jalan lain, kita harus kembali kesana”
“Jangan gila kau Zayn, kita sudah cukup hampir mati disana” celetuk Baron keras.
“Aku takut, jika kita tidak kesana. Kakek itu akan terus mendatangi kita lewat mimpi” ucap Zayn. Baron dan Surya terdiam.
“Kurasa benar apa yang dikatakan Zayn, tidak ada jalan lain. Daripada seumur hidup dihantui oleh kakek itu” kata Surya lagi. Zayn mengangguk membenarkan ucapan Surya, lalu keduanya menoleh kearah Baron yang juga akhirnya mengangguk.
“Baiklah! Sudah diputuskan. Kita akan kembali kesana” kata Surya.
-o0o-
Selepas Magrib mereka berangkat. Sekali lagi Bayu memegang kemudi. Sementara yang lain terlihat menikmati keindahan malam. Bulan tampak bersinar redup malam itu, tapi bintang-bintang banyak bertaburan dikaki langit. Sungguh indah pemandangan malam ditengah laut. Kapal pesiar mewah itu terus melaju memecah ombak. Sekitar satu jam mereka hanya terduduk diam dan merenung sendiri-sendiri. Terlihat Baron mulai mengantuk ketika Surya tiba-tiba berdiri dan menatap bintang. Matanya seperti menyala saat tangannya terangkat untuk menunjukkan suatu titik di cakrawala. “Hei, Lihat!” katanya tegas. “Gerbang Surga sudah terbuka.” Mereka semua langsung berdiri. “Apa maksudnya?” Baron bertanya sembari mena- tap ke kegelapan. “Pintu apa yang terbuka?” Surya tak menjawab hal itu, tapi jarinya menunjuk titik cahaya di kejauhan. “Kalian lihat? Antares sudah muncul di tenggara dan Vega di timur laut. Dan di sana kukira Regulus, atau mungkin Capella, berada d
Entah berapa lama mereka tak sadarkan diri, atau kapan badai itu lenyap. Tapi Zayn merasakan kehangatan api unggun menyapu wajahnya dan membangunkannya. Zayn mendengar gumaman di sekitarnya. Zayn mencoba menguping pembicaraan mereka, dan tersenyum ketika Baron bertanya apakah ia boleh membangunkan Zayn. “Kau tak bisa membangunkan orang yang pura-pura tidur,” kata Bayu, yang berdiri di atas Zayn. Zayn tertawa, lalu bangun. “Apa yang terjadi?” tanya Zayn, sambil menatap kabut debu yang mewarnai langit yang muram. “Kami sedang menunggumu,” katanya. “Mengapa tidak ada yang membangunkanku?” “Karena kami tidak tahu apa yang menyebabkanmu tidur.” Zayn mengangguk sambil mengingat-ingat apa yang terjadi. Tubuh Zayn terasa segar dan kesadarannya menaik, tapi Zayn tidak bermimpi. “Badai itu?” Bayu menoleh dan bergeser dari pandangan Zayn. “Badai itu telah hilang, tapi sekarang entah berada dimana kita ?!” katanya.
“Batu-batu ini dipotong dari batu hitam,” katanya, sambil berdiri setelah melakukan pemeriksaan di bagian bawah. “Batu ini menghitam karena api. Sungguh aneh.” “Apa pun yang ada di sini?” tanya Surya. “Tidak ada tanda-tanda atau simbol sesuatu, bahkan sebait puisi pun tidak. Bangsa apa yang membangun tempat ini? Lokasi tempat ini tidak pernah disebut-sebut dalam legenda atau mitologi apa pun. Ini sepertinya belum pernah ditemukan orang.” Ia menghela napas. “Memang tidak ada tanda-tanda simbol, tapi arsitektur bangunan itu sendiri merupakan simbol yang punya arti, dan struktur yang mengelilinginya jelas signifikan maknanya. Aku tak pernah melihat yang seperti ini, tapi jelas ini didesain untuk tujuan religius. Lingkaran kayu yang terbuka ini tampaknya sama dengan lingkaran sumur. Mungkin ini adalah... ” Zayn tidak menyelesaikan kalimatnya, tapi mulai berjalan mengelilingi struktur itu dan menatap ke langit-langit. Dua kali ia berjalan berputar, berkali-kali menggaruk-
Apa yang terjadi, benar-benar membuat syok Zayn dan kawan-kawannya, ketiganya masih terlihat terduduk lemas ditempatnya masing-masing. Melihat bagaimana Surya dan Lyn telah tiada. Melihat mereka masuk ke dalam api. Sungguh pemandangan yang sangat mengenaskan dan takkan pernah terlupakan bagi ketiganya.Apa yang akan mereka lakukan sekarang ? Entahlah! Bahkan mereka sendiri tak tahu sekarang berada dimana.“Jangan berputus asa seperti itu, dunia masih belum berakhir” sebuah suara lembut terdengar hingga mengejutkan ketiganya. Dengan serentak ketiganya bangkit dari tempatnya masing-masing, celingak celinguk mencari asal suara tanpa wujud itu. Hal ini membuat bulu kuduk ketiganya merinding.Ketiganya langsung merapatkan diri saat beberapa tombak dihadapan mereka muncul sesosok berbentuk bayang-bayang yang semakin lama semakin jelas wujudnya. Dia adalah sosok kakek berpakaian resi bermata putih. Ketiganya yakin kalau kakek resi bermata putih dihadapan me
Sebuah goa yang terkesan sangat menakjubkan tapi juga sedikit menegakkan bulu kuduk. Karena cahaya yang terpancar kedalam goa tersebut sangat sedikit, hingga kondisi yang cenderung remang-remang tersebut sedikit menyeramkan untuk orang yang berada didalamnya. Menakjubkan karena goa tersebut memiliki kedalaman yang sangat dalam, walaupun didalamnya terdapat sebuah ruangan yang sangat luas, yang lebih menakjubkan ternyata langit-langit goa tersebut dapat bertahan karena ditopang oleh sebuah patung berukuran raksasa. Patung dengan kedua tangan yang terangkat keatas seperti tengah menopang langit-langit goa, diatas kepala patung itu terlihat lobang cahaya yang memberikan cahaya dari sinar bulan yang masuk, tapi itupun sinar cahaya yang masuk tampak mengarah kearah kepala patung raksasa tersebut. Hanya pancaran cahayanya yang memantullah yang memencarkan cahaya keseluruh arah diruangan didalam goa batu tersebut. Di bawah pantulan sinar sang bul
Ribuan tahun yang lalu, negeri jin dilanda sebuah pemberontakan yang dilakukan oleh seorang panglima kerajaan jin terhadap maharaja jin, panglima itu bernama Thathamghi Yam Yal...” Mustofa terus menceritakan tentang peristiwa yang terjadi dinegeri jin ribuan tahun yang lalu, sementara dihadapannya tampak Zayn, Bayu dan Baron yang terdiam, menyimak dan mendengarkan. Dari Jin Mustofa pula Mereka banyak tahu, kalau hampir semua bangsa jin dulunya mengabdi pada baginda Nabi Sulaiman. Dan inilah kisahnya... “Raja Sulaiman, penguasa terkuat dan terbijak yang pernah ada di muka bumi. Kekayaannya tak bisa diukur, kedalaman kearifannya hanya Allah yang tahu. Ia menguasai angin, manusia, jin, dan hewan. Semuanya mengabdi kepadanya. Tetapi ia tidak diberkati Allah, sebab kekayaan dan kebijaksanaannya tidak membuatnya tercerahkan.” “Suatu hari, saat Raja Sulaiman sedang berjalan-jalan sendiri di taman istana, ia bertemu Izrail, Sang Malaikat Pencabut Nyawa, yang sedang m
“Konon pada saat Sulaiman mulai membangun Kuilnya, Assaf Sang Wazir mengadu bahwa ada orang yang mencuri permata-permata berharga dari kamarnya, dan juga permata di kamar anggota kerajaan lainnya. Bahkan, perbendaharaan istana juga dicuri. Assaf terkenal karena ilmu hikmahnya. Ia tahu bahwa yang bisa melakukan pencurian ini pasti bukan pencuri biasa. ‘Sepertinya ada makhluk halus jahat yang melakukannya,’ katanya kepada Sang Raja.“Sulaiman kemudian berdoa dengan khusyuk kepada Tuhan agar bisa menangkap makhluk jahat itu dan menghukumnya. Doanya dikabulkan. Malaikat Mikail muncul di hadapan Sang Raja, dan memberi kekuatan dahsyat yang belum pernah ada sebelumnya di dunia ini: sebuah cincin emas kecil, yang ditempeli batu berukir.“Dan Mikail berkata, ‘Hai! Raja Sulaiman putra Daud, ambillah cincin ini. Inilah hadiah dari Tuhan yang dianugerahkan kepadamu. Pakailah cincin ini, niscaya semua setan di muka bumi, pria maupun wanita,
Zayn, Bayu dan Baron benar-benar tersentuh oleh kisah ini, atau boleh dikatakan merasa bersemangat.“Kemudian,” lanjut Jin Mustofa, “Sulaiman mencap leher Ornias dengan cincinnya sebagai tanda kekuasaannya. Sejak itu ia tunduk kepada Sulaiman, dan diberi tugas memotong batu untuk membangun Kuil Sulaiman. Dan jin-jin lain yang berbuat salah di dunia ini juga dipanggil untuk datang: Onoskelis, yang berbentuk dan berkulit perempuan yang cantik; Asmodeus, yang patuh pada keyakinan Yahudi dan konon tunduk pada hukum-hukum Taurat; Tephros, setan Debu, bersama tujuh roh perempuan yang menyatakan diri sebagai 36 unsur kegelapan; dan Rabdos, roh rakus yang berwujud mirip anjing pemburu. Semuanya dicap dengan Cincin Sulaiman.’” Kata Jin Mustofa mengakhiri ceritanya.“Dengan cincin sulaiman. Thathamghi Yam Yal akhirnya berhasil menggulingkan kekuasaan raja jin, entah bagaimana dan dimana Thathamghi Yam Yal mendapatkan cincin itu” kata Jin