“Come on Zayn” ajak Lyn dengan suara lembutnya menyadarkan Zayn yang tadi memandang kearah Baron. Zayn segera berpaling kearah Sicantik Lyn yang ternyata sudah berada diatas jetskinya. Zaynpun segera melangkah menuju kearah Lyn. Tak lama Zayn sudah berdiri disebelah jetski Lyn, tapi Zayn ragu untuk naik dan duduk dibelakangnya.
“Up here Zayn” kata Lyn menepuk pelan tempat duduk dibelakangnya.
Glek...!
Dengan meneguk ludahnya, akhirnya Zaynpun naik dan duduk dibelakang Lyn.
“Are you ready ?”
“Yes...”
Jetski Surya mendahului berjalan, Lynpun segera ikut menyusulnya dibelakang. Sementara Zayn yang duduk dibelakang Lyn, tampak berpegangan erat pada tempat duduknya. Sementara itu Baron terlihat terus menatap Zayn dan memberikan kode kepada Zayn dengan kedua tangannya yang mengembang. Kali ini Zayn mengerti maksud kode yang diberikan oleh Baron yang menyuruhnya untuk memeluk sicantik Lyn yang ada didepannya. Zayn menggeleng memberikan jawaban.
“Hug me!” Diantara angin yang bertiup keras menerpa wajah, Zayn mendengar Lyn berucap sesuatu, tapi Zayn tak begitu dengar.
“Hug me!” ulang Lyn, wajah Zayn terlihat berubah, bukan karena tak mendengar ucapan Lyn, melainkan tak yakin dengan apa yang didengarnya barusan.
“Hug me Zayn!” teriak Lyn sedikit keras. Kali ini Zayn yakin apa yang didengarnya tidak salah. Mimpi apa semalam, pikir Zayn disuruh memeluk gadis secantik bidadari seperti Lyn.
Dengan tangan bergetar, akhirnya Zayn mengulurkan tangannya kearah pinggang ramping Lyn. Zayn merasakan jantungnya berdebar keras saat kulit tangannya menyentuh kulit lembut dan halus Lyn. Itupun Zayn tak berani memeluknya dengan keras, hanya menyentuhnya sedikit. Itupun Zayn tetap menjaga jarak antara tubuhnya dan tubuh Lyn.
“Are you ready Zayn ?!” kemBali Lyn berteriak sedikit keras karena angin yang mulai berteriak kencang. Zayn yang ada dibelakang bingung apa maksud ucapan Lyn, tapi Zayn menjawabnya juga ; “Yes...”
Nguunggg...!!!
Hampir saja Zayn berteriak kaget saat tiba-tiba saja jetski yang dikendarainya digas dengan sangat kencang oleh Lyn, tapi sebagai tanda kekagetannya, secara refleks Zayn langsung memeluk Lyn dengan merapatkan tubuhnya kedepan. Didepan sicantik Lyn tampak tersenyum.
Nguunggg...!!!
Jetski yang dikendarai oleh Lyn dan Zayn melewati jetski Surya dan Baron.
“Hei!” teriak Baron keras saat ciptratan air yang berasal dari gelombang jetski Lyn dan Zayn mengenai mereka. Betapa terkejutnya Baron melihat jetski yang mendahului mereka adalah jetskinya Lyn dan Zayn.
“Sial! Beruntung sekali Zayn bisa memeluk gadis secantik Lyn” gerutu Baron dalam hatinya. “Coba saja aku yang ada dibelakangnya”
Sementara Surya terlihat tersenyum saja melihat hal itu.
“Pegangan yang kuat Baron!” seru Surya.
“Apa?!” belum lagi Baron menyadari apa yang terjadi, tiba-tiba saja ;
Nguunggg...!!! Surya sudah meng-gas jetskinya dengan cepat.
“Kutu kupret!” gerutu Baron latah seraya langsung memeluk tubuh Surya yang ada didepannya dengan kuat.
“Sial kau Surya, kalau mau gas. Kasih tau dong!” gerutu Baron lagi. Surya yang ada didepannya hanya tersenyum seraya terus menge-gas jetskinya.
Kini Surya dan Lyn saling berlomba kebut-kebutan dengan jetski, berputar-putar disekeliling kapal pesiar mewah milik Surya. malam bagi Baron yang ada dibelakang Surya, tapi keberuntungan bagi Zayn yang ada dibelakang Lyn. Terlihat bagaimana Zayn masih memejamkan mata seraya memeluk erat tubuh indah Lyn. Zayn memejamkan mata bukan karena takut, tapi karena terlena memeluk tubuh indah Lyn, disamping itu, tubuh Lyn mengeluarkan aroma harum yang membuat pikiran Zayn melayang, belum lagi kulitnya yang terasa begitu lembut. Sungguh sangat memabukkan sekali.
Bahkan sesekali kedua tangan Zayn yang memeluk pinggangnya terkadang terangkat-angkat menyentuh benda empuk dan kenyal yang ada diatas pusarnya saat jetski yang dikendarai Lyn menghantam deburan ombak. Bagaimana Zayn tidak semakin terlena dalam kondisinya saat ini. Sementara sicantik Lyn tampaknya tidak terlalu menghiraukan hal itu, dia masih sibuk berkonsentrasi dengan terus memacu cepat jetskinya.
Akhirnya permainan adu kecepatan jetski itupun berakhir, kedua jetski kini mendekati belakang kapal pesiar. Sosok pemuda yang tadi dilihat Baron dan Zayn membuang jangkar tampak membantu saat kedua jetski itu sudah mendekat. Mereka ber-4 segera naik ke kapal pesiar, wajah Zayn terlihat sedikit memerah setelah adegan panas yang terjadi padanya.
Baron terlihat langsung mendekati Zayn.
“Beruntung sekali nasibmu Zayn” celetuk Baron sambil menyenggol bahu Zayn dengan bahunya. Zayn hanya tersenyum tersipu tanpa menjawab celetukan Baron.
“Oh ya, perkenalkan ini pekerjaku. Namanya Bayu” kata Surya memperkenalkan pemuda yang baru saja menambatkan kedua jetski itu diatas kapal.
Baron segera mengulurkan tangan kearah pemuda yang bernama Bayu tersebut, Bayu segera ikut mengulurkan tangannya, tapi belum lagi kedua tangan bertaut, Baron sudah menggenggam dan mengangkat tangannya keatas seperti salam komando.
“Aku Baron”
“Saya Bayu”
Zayn juga ikut mengulurkan tangan.
“Aku Zayn”
“Saya Bayu” ucap Bayu mengulurkan tangan menyambut uluran tangan Zayn.
“Ok! Sudah cukup perkenalannya. Kita berangkat sekarang Bayu”
“Baik tuan muda”
Bayu dengan cepat mengangkat jangkar, lalu naik ke bagian kemudi untuk kemudian menghidupkan kapal pesiar itu. Sementara Surya mengajak Zayn dan Baron untuk ikut naik ke atas. Karena memang kapal pesiar itu 2 tingkat. Sementara Lyn tidak kelihatan diantara mereka. Zayn sempat melihat tadi Lyn masuk kedalam ruangan dibagian lantai 1 yang sepertinya cukup besar.
“Selamat datang di Lexus yacht LY 650 milikku” kata Surya.
“Benarkan apa yang kubilang tadi Zayn. Ini Lexus yacht LY 650” kata Baron dengan bangga.
“Mari silahkan duduk” kata Surya dengan lebih dulu duduk dikursi mewah yang ada dihadapannya, Baron dan Zayn kini juga ikut duduk.
Kapal pesiar mewah itupun mulai berjalan secara perlahan membelah ombak, sementara Baron masih sibuk berbicara dengan Surya, Zayn terus memperhatikan keindahan kapal pesiar itu, didepan dapat dilihatnya Bayu yang tengah menjadi nahkoda kapal dengan memegangi kemudi. Pandangannya jauh lurus kedepan.
Sicantik Lyn kemudian muncul, kali ini dia tidak lagi mengenakan cardigan transparan dan bekini seksinya, melainkan mengenakan kaos ketat dan celana pendek yang berwarna putih, sehingga kulitnya yang putih dan mulus semakin terlihat dengan jelas. Wajahnyapun sudah tampak berseri dengan pesona riasan seadanya, tapi tak mengurangi kecantikan dirinya. Ditangannya tampak membawa baki yang diatasnya beberapa minuman dan makanan kecil.
Sicantik Lyn tersenyum menawan sambil meletakkan baki itu dihadapan ketiganya. Lyn sendiri tidak ikut duduk diantara mereka, melainkan berjalan mendekati Bayu yang masih sibuk menyetir kapal pesiar itu. Terlihat kemudian Lyn duduk disebelah Bayu. Sesekali terlihat keduanya berbicara.
Zayn yang melihat hal itu meyakini kalau Lyn memang tipe cewek yang sangat bebas dalam bergaul, tidak pernah memandang rendah seseorang, diam-diam Zayn mengagumi sifat Lyn tersebut.
Kapal pesir itu terus melaju semakin cepat membelah ombak, keakraban diantara merekapun sudah semakin dekat. Zayn kini tau, Surya membuka paket jalan-jalan dan diving bukan untuk mencari uang, melainkan untuk mencari teman diving. Makin ramai makin seru kata Baron.
“Hei! It’is Dolphin !”
Lyn tiba-tiba saja berteriak dengan menunjuk kearah sesuatu. Baron, Zayn dan Surya yang saat itu masih bercengkrama langsung berhenti. Baron dan Zayn segera bangkit berdiri dan berjalan ketepian kapal, memandang kearah yang ditunjuk Lyn. Benar saja, tak jauh dari kapal mereka. Terlihat segerombolan lumba-lumba yang tengah berenang. Pemandangan yang sangat fantastis sekali. Diantara sinar sang Surya yang menyemburatkan sinar keemasannya diufuk timur.
Bayu segera mendekatkan kapal mereka kearah rombongan lumba-lumba itu dan kini terlihatlah bagaimana gerombolan lumba-lumba itu saling berlompatan mengiringi kapal mereka, seakan-akan ingin mengajak berlomba. Sungguh sebuah pengalaman dan pemandangan yang sangat luar biasa.
“Beruntung sekali kita!” kata Baron yang ikut takjub melihat hal itu.
Akhirnya pertunjukan spektakuler itupun harus berakhir, gerombolan lumba-lumba itu kini sudah berenang menjauh.
“Baiklah! Sekarang sudah saatnya kita menuju ke lokasi diving, Bayu!”
“Baik tuan muda”
-o0o-
Kapal pesiar mewah itu membawa mereka kesebuah pulau yang cukup besar, tapi sekali lihat saja dapat terliht kalau pulau itu tidak berpenghuni. Bayu tampak menggerakan kapal mereka memutari pulau tersebut. Di belakang pulau, kapal itu dihentikan. “Kita akan melakukan diving disini Surya ?” tanya Baron dengan wajah bingung. “Iya” “Tapi disinikan perairannya dangkal” “Ya disini memang perairannya dangkal, tapi disana!” tunjuk Surya kearah tenggara pulau itu. Baron dan Zayn mengikuti arah yang ditunjuk Surya. “Ada sebuah palung laut yang sangat dalam, itu merupakan zona yang sangat misterius bagi para penyelam, karena belum pernah ada yang sampai ke dasarnya” jelas Surya. “Seberapa dalam ?” tanya Baron cepat. “Menurut perhitungan, kedalamannya mencapai 10.000 meter” Wajah Baron dan Zayn langsung berubah mendengar hal itu. “Gila! Itu hampir sama dalamnya dengan palung mariana, palung terdalam dimuka bumi” “Te
Surya terlihat mengangkat jam tangannya, dan menekan satu tombol dan ; Sreeettt! Tiba-tiba saja pakaian Zentai Bodysuit yang dikenakan Surya mengembang membesar membentuk satu bola besar sehingga yang terlihat kemudian hanya kepalanya saja lagi. Baron dan yang lainnya terkejut, secara serentak mereka mundur satu tindak kebelakang. Sementara itu Surya kemBali menekan beberapa tombol dijam tangannya. Sreeettt! KemBali pakaian Zentai Bodysuit itu mengecil dan langsung mengepas ketubuh Surya sehingga membentuk tubuh yang kekar dan atletis. “Pakaian ini sudah dirancang untuk keamanan pemakainya, bila terjadi bahaya pada penggunanya didalam laut, pakaian ini akan mengembang dengan sendirinya hingga bisa mengapung” jelas Surya. Surya kemBali mengangkat jam tangannya dan menekan satu tombol. Sreettt! Tiba-tiba saja dari belakang kepala Surya keluar sebuah tabung kaca yang kemudian menutupi kepala Surya dan menyatu denga
Lima Sosok tubuh sudah berdiri ditepian kapal, semuanya sudah tampak mengenakan Zentai Bodysuit masing-masing. Yang paling menarik tentunya adalah sosok sicantik Lyn, karena dengan mengenakan Zentai Bodysuit itu, tubuh Lyn yang memang pada dasarnya sangat langsing dan indah, terlihat semakin terbentuk dan terlihat begitu mempesona. Zentai Bodysuit itu begitu ketat ditubuh sehingga tubuh yang indah akan semakin menarik dipandang. Baron dan Zayn lagi-lagi terpesona dengan sosok Lyn yang selalu tersenyum menawan kearah keduanya. Lagi-lagi Baron mengeluarkan kebiasaan buruknya. Apa itu ? Apa lagi kalau bukan air liurnya yang meleleh keluar dari bibirnya. Untung saja Zayn dengan cepat menyikunya untuk menyadarkannya. “Sudah siap semua?” tanya Surya kepada yang lain. Satu demi mengangguk menjawab pertanyaan Surya. “Are you ready Beb ?” tanya Surya lembut kepada Lyn. Lyn tersenyum dan mengangguk. Surya mengangkat jam tangannya dan menekan satu tombol.
Zayn terlihat mengangkat jam ditangannya, bukan untuk melihat waktu, melainkan melihat berapa dalam sudah mereka menyelam. Di jam itu tertera angka 225 meter. Artinya mereka sudah menyelam sejauh 225 meter. Di kedalaman ini, memang cahaya matahari perlahan-lahan memudar dan laut pun menjadi gelap. “Gunakan lampu penerang!” terdengar suara Surya dihelm pelindung masing-masing. Dan hampir bersamaan kelimanya saling mengangkat tangan dan memperhatikan jam tangan yang ada ditangan mereka. Tombolpun ditekan. Debh! Debh! Debh! Debh! Debh! Sekujur tubuh kelimanya tampak mengeluarkan sinar kuning keemasan yang terang, sinar ini berasal dari warna keemasan dari Zentai Bodysuit yang mereka kenakan. Sehingga kini gabungan sinar keemasan yang keluar dari kelimanya membuat tempat disekitar kelimanya menjadi terang benderang. Terlihat kini bagaimana ratusan ikan berbagai jenis yang biasanya hidup didalam kegelapan tampak berenang menjauh karena silau akan c
“Sebentar lagi kita akan memasuki area Midnight” terdengar suara Surya memberitahukan kepada mereka. Jika kita mengira kegelapan sebelum kedalaman 1.000 meter sudah sangat mengerikan, maka itu bukan apa-apa ketimbang di bawahnya. Dinamakan midnight zone, area di bawah kedalaman 1.000 meter merupakan area air hitam tanpa ada apa-apa. Diperkirakan untuk berenang di sini akan jauh lebih susah ketimbang harus berjalan di luar angkasa. Di laut dalam ini juga kehidupan jauh lebih berat karena tidak adanya makanan. Makhluk hidup di sini melakukan evolusi lagi demi bertahan hidup: bergerak efektif untuk mengurangi tenaga. Bagi para pemburu, mereka harus bisa menangkap mangsanya dalam satu kali gerakan dan cara ini membuat mereka melakukan adaptasi bentuk tubuh, yaitu memiliki rahang yang panjang untuk bisa langsung menelan. Di kedalaman berikutnya, 3.000 meter, semuanya akan bergerak sangat lamban. Bukan karena kita melambatkan waktu ketika berada di area i
Kini kelimanya sudah menjejakkan kaki didasar palung yang berupa hamparan pasir yang dikelilingi oleh tebing-tebing tinggi dan curam. Kelimanya tampak menatap takjub keindahan dan keangkeran tempat itu secara bersamaan. “Ternyata pengetahuanmu tentang laut dalam, perlu diacungi jempol Surya” kata Zayn kagum dengan penjelasan Surya disepanjang jalan mereka menyelam tadi. “Aku hanya senang membaca Zayn” “Kita sudah sampai didasar palung ini. Apa yang akan kita lakukan disini ?” celetuk Baron tiba-tiba. “Benar! Apa yang sebenarnya kita lakukan disini Surya ?” tanya Zayn. Kini Baron dan Zayn sama-sama menoleh kearah Surya. “Kita akan mencari harta karun” “Harta karun!” kata Baron dan Zayn bersamaan dengan nada terkejut. “Benar! Aku menduga ada banyak harta karun yang tenggelam disini” “Kalau begitu, ayo kita cari!” ucap Baron tak sabar. “Tunggu dulu Baron, disini bukan pasar bisa mencari harta karun seenaknya” cegah
Setelah sekian lama kedua rombongan itu berpisah. Baron dan Zayn sendiri masih terus melangkah kedepan saling berdekatan, keduanya bersikap waspada. Bahkan Baron sendiri sudah merentangkan telapak tangannya dengan menyiapkan meriam airnya, memang disekitar keduanya banyak sekali hewan-hewan berukuran besar yang selama ini belum pernah mereka lihat dan hewan-hewan laut dalam itu seperti terus mengawasi keduanya. “Zayn, apakah kau tidak merasa mahluk-mahluk ini seperti sedang mengawasi kita ?” kata Baron dengan bulu kuduk merinding. Di sebelahnya Zayn tetap terdiam, walaupun sebenarnya Zaynpun merasakan hal seperti itu. “Baron! Zayn! Kami menemukan harta karun. Cepat kemari!” tiba-tiba saja terdengar suara Surya dihelm pelindung mereka. “Ayo kita cepat ketempat mereka Zayn!” kata Baron cepat. Tanpa menunggu persetujuan Zayn, Baron langsung terbang melayang dengan jet pendorong dipunggungnya. Zaynpun terlihat ingin melakukan hal yang sama, tapi baru saja Zayn in
Tapi rasa penasarannya lebih kuat ketimbang rasa takutnya, maka Zayn terus melangkah kedepan. Anehnya setiap langkah demi langkah yang Zayn lakukan, hewan-hewan yang semula banyak dihadapannya, satu demi satu secara perlahan menyingkir menjauh. Zayn meyakini hal ini dikarenakan pagar kebatinan yang Zayn salurkan kesekujur tubuhnya yang membuat hewan-hewan itu menyingkir. “Tidak sia-sia aku belajar ilmu kebatinan” batin Zayn. Baru saja berkata begitu, tiba-tiba saja langkah Zayn terhenti, diujung pandangannya sesuatu yang menarik perhatiannya terlihat. Beberapa kali Zayn mengerjipkan matanya, tapi apa yang dilihatnya didepan benar-benar nyata. Dicoba dikucek-kucek matanya, tapi kenyataannya tetap ada. Apa yang sebenarnya dilihat oleh Zayn ?. Beberapa tombak dihadapan Zayn terlihat sebuah pemandangan menakjubkan, seekor kura-kura berukuran cukup besar untuk kura-kura pada umumnya, besarnya lebih kurang sebesar seekor gajah dewasa. Yang menarik perhatian Zayn selain uku