Share

Bab 6: Hasil Seleksi

Auteur: Apni Achnai
last update Dernière mise à jour: 2025-06-19 09:18:38

“Kamu masih muda dan memiliki bakat yang bagus,” puji Mu Tian pada Shu Sheng.

Shu Sheng melepaskan tangannya pada bola itu, hanya membalas Mu Tian dengan senyuman sopan.

“Berikutnya,” Shu Sheng kembali ke posisi awalnya dan langsung disambut heboh oleh Guang Zhenzhu.

“Shixiong memujimu. Aku rasa kau akan lolos kali ini,” puji Guang Zhenzhu menepuk pundak Shu Sheng. Shu Sheng hanya mengangguk singkat, ia terus mencuri pandang arah dimana ia merasakan perasaan aneh itu.

Sekarang giliran Guang Zhenzhu. Guang Zhenzhu maju dengan percaya diri dan meletakkan tangannya di atas bola itu. Bola itu bersinar terang, sinarnya memiliki rasa penindasan yang kuat.

Mu Tian dan para tetua yang melihat itu mengerutkan alis mereka, menatap Guang Zhenzhu dengan tatapan yang rumit.

“Dia memiliki bakat yang bagus tapi aura ini,” salah satu penatua menggelengkan kepalanya pelan melihat bola yang disentuh Guang Zhenzhu.

Mu Tian mencuri pandang pada penatua dan mendapatkan gelengan pelan dari mereka. Mu Tian menghela nafas. Ia cukup menyayangkan bakat bagus ini.

“Kau memiliki bakat yang bagus tapi sayang sekali usiamu sudah cukup tua untuk mulai berlatih,” Mu Tian tersenyum lembut pada Guang Zhenzhu.

Guang Zhenzhu melepaskan tangannya dan menatap Mu Tian dengan tatapan tidak senang, “apa yang salah dengan usia? Apakah jika aku lebih tua berarti aku tidak akan berhasil?” protesnya.

“Maaf. Karena suatu keadaan kami tidak bisa merekrut dan melatih seseorang di atas 20 tahun,” tolak Mu Tian lembut.

Guang Zhenzhu menatap Mu Tian tidak senang lalu mengalihkan pandangannya pada para tetua yang ada di atas podium dan menatapnya tajam. Ia tidak menerima hasil ini tapi ia juga tidak bisa melakukan apa-apa untuk mengubahnya.

Guang Zhenzhu tidak bodoh. Jika ia memberontak sekarang, ia hanya akan dikalahkan dengan telak. Ia memilih untuk mundur dan kembali ke kamarnya untuk membersihkan perlengkapannya.

Para peserta yang masih menunggu dan memiliki usia di atas 20 tahun menjadi gugup. Mereka belum ingin pergi dan mengharapkan keajaiban yang mungkin bisa terjadi. Jika mereka memiliki bakat yang bagus, meskipun mereka berusia di atas 20 tahun, mungkin para penatua akan membuat pengecualian.

Shu Sheng yang melihat Guang Zhenzhu pergi juga mengikutinya dari belakang dengan berjalan pelan.

“Apa kau sudah akan pergi?” tanya Shu Sheng melihat Guang Zhenzhu mengemas barang-barangnya.

Barang-barangnya tidak banyak jadi ia bisa mengemasnya dengan cepat. Setelah mengemasi semuanya, ia berbalik dan menatap Shu Sheng dengan mata memerah.

Shu Sheng tahu betapa inginnya Guang Zhenzhu menjadi abadi tapi ia tidak bisa membantunya mengubah keputusan para tetua.

“Untuk apa lagi aku ada di sini? Mereka sudah jelas menolakku.”

“Oh ya, bukankah kau tidak ingin bergabung ke sekte ini? Bagaimana kalau kita lanjutkan petualangan kita bersama,” saran Guang Zhenzhu dengan senyuman ceria, menghapus air matanya yang belum sempat jatuh.

Shu Sheng berpikir sejenak lalu menggelengkan kepalanya, “untuk saat ini, aku belum ingin meninggalkan sekte ini.”

Guang Zhenzhu mendengus, “benar. Siapa yang ingin melepaskan kesempatan bagus seperti ini. Maaf, sepertinya aku yang sudah kelewatan.”

Shu Sheng tidak menjawab perkataan Guang Zhenzhu, ia hanya memberinya senyuman lembut. Shu Sheng tidak mungkin mengatakan alasannya tidak meninggalkan sekte ini adalah perasaan familiar aneh yang ia rasakan dari sekte ini. Ia ingin menyelidikinya.

“Aku pergi dulu. Jika takdir kita bersimpangan suatu saat nanti, aku harap kita bisa minum bersama,” ucap Guang Zhenzhu berjalan keluar dari kamar itu.

*****

Setelah hasil semua tes diumumkan, hanya ada lima orang peserta yang lolos termasuk Shu Sheng. Tiga peserta lainnya sudah bergabung dengan guru mereka sedangkan Shu Sheng dan satu peserta lainnya tidak langsung menjawab karena ada lebih satu tetua yang menawarkan diri untuk menjadi guru mereka. Mereka berdua diberi waktu tiga hari untuk memikirkan guru mana yang cocok.

Setelah pengumuman, para peserta diizinkan untuk bergerak bebas selama satu hari untuk mengenal dan berinteraksi dengan para senior mereka.

Empat murid baru itu dikelilingi oleh murid senior yang mengajarkan banyak hal pada mereka. Mereka semua sangat berisik. Kontras dengan Shu Sheng yang hanya duduk sendiri.

Shu Sheng berdiri dari tempat duduknya saat seorang senior menyapanya.

“Kau ingin kemana?”

“Shixiong, maaf. Aku sepertinya tidak enak badan setelah ujian ini. Apa tidak masalah jika aku kembali duluan?” tanya Shu Sheng dengan nada lembut.

“Cih. Baru segitu saja kau sudah lelah. Aku tidak mengerti mengapa Tetua Agung memilihmu menjadi muridnya.”

Senior itu melambaikan tangannya, “pergilah! Jangan merusak pemandangan di sini.”

Shu Sheng menangkupkan tangannya lalu pergi dari sana.

Tetua Agung yang dimaksud adalah seorang penatua yang sangat dihormati di dalam sekte ini. Posisinya hanya berada di bawah Ketua Sekte dan orang itu adalah salah satu tetua yang ingin menjadikan Shu Sheng muridnya.

Tetua Agung belum memiliki murid jadi saat ia menawarkan dirinya pada Shu Sheng tidak hanya para murid yang terkejut tetapi juga para tetua dan ketua sekte.

Jika Shu Sheng menerima tawaran Tetua Agung, statusnya akan langsung meningkat dari murid junior yang baru masuk menjadi satu-satunya murid Tetua Agung.

Setelah berpisah dengan orang-orang itu, Shu Sheng tidak langsung ke kamarnya. Ia pergi ke arah tempat dimana ia merasakan perasaan aneh waktu penilaian berlangsung.

Shu Sheng sampai di belakang gunung yang hanya dipenuhi oleh hutan. Cahaya bulan purnama tidak bisa menembus hutan itu yang membuatnya sangat gelap.

Mata Shu Sheng berubah menjadi emas dan aura yang ia rasakan dari hutan ini langsung berubah. Aura mencekam yang membuat bulu kuduk merinding tapi terasa familiar bagi Shu Sheng membuatnya mengerutkan alisnya.

Shu Sheng melihat segel yang dibuat di luar hutan itu. Sepertinya segel ini yang membuat Shu Sheng tidak bisa merasakan aura aneh di dalam hutan saat tidak menggunakan kekuatan ilahinya.

“Perasaan ini adalah perasaan yang sama seperti tadi,” gumamnya.

Shu Sheng ingin melangkahkan kakinya masuk ke dalam hutan itu tapi ia mendengar suara ribut-ribut dari belakangnya jadi ia buru-buru bersembunyi di balik semak-semak.

“Disinilah sumber energi gelap itu berasal. Ada beberapa murid yang kehilangan kendali saat mendekati hutan ini.”

“Yang Mulia Dewa Bai Hu juga merasakan ada retakan ke dunia bawah di wilayah ini. Yang Mulia takut jika para iblis keluar dan membuat kekacauan di dunia manusia maka dari itu beliau mengirim kami ke sini.”

“Jadi apa yang harus kita lakukan?”

“Bagaimana dengan para murid yang kehilangan kendali itu?”

“Kami sudah menanganinya. Beruntung tidak ada yang kehilangan nyawanya pada saat kejadian itu karena murid Ketua Sekte ada di sana.”

“Maksudmu murid yang memimpin penilaian tadi? Kekuatannya memang lumayan. Jika kita memberinya cukup waktu, dia bisa menjadi pendekar yang menjanjikan.”

“Mu Tian memang berbakat tapi Shixiong nya jauh lebih berbakat dan bertanggung jawab. Dia adalah orang yang menghentikan kekacauan waktu itu.”

“Aku memang pernah mendengar rumor tentang murid ini. Katanya dia memiliki takdir untuk menjadi Yang Abadi selanjutnya dari Sekte Pedang Jiwa.”

Shu Sheng mengintip orang-orang itu dan ia melihat salah satu tetua yang dilihatnya saat ujian bersama dengan dua orang yang menggunakan jubah putih polos, tapi jubah itu tidak terlihat sederhana, malah terlihat mewah dan indah.

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Penjaga Keseimbangan: Takdir Dewa dan Iblis   Bab 9: Liu Jing

    Bao Ziran tiba-tiba membuka matanya dan menatap ke kedalaman hutan yang gelap. Ia merasakan jika ada seseorang yang mendekat.Bao Ziran hanya berdiri diam, berbaur dengan kegelapan malam sambil terus menatap ke arah itu sampai sebuah siluet seorang pemuda muncul.“Murid Sekte Pedang Jiwa?” ucap Bao Ziran dengan suara pelan.Pemuda itu tersentak dan langsung menatap Bao Ziran dengan tatapan waspada, mempersiapkan kuda-kudanya jika orang asing itu menyerangnya.Pemuda itu mengerutkan alisnya saat melihat sosok Bao Ziran yang berbaur dengan malam, pasalnya ia tidak menyadari kehadiran sosok itu sampai ia menyapanya. Sepertinya orang itu bukanlah orang sembarangan.“Siapa kau? Bagaimana kau tahu kalau aku murid Sekte Pedang Jiwa?”“Kau memamerkan lambang di pinggangmu. Hanya orang buta yang tidak bisa melihatnya.”Pemuda itu menundukkan kepalanya melihat lambang muridnya yang memang masih terpasang di pinggangnya. Meskipun ia keluar, ia tidak pernah melepaskan lambang itu.“Siapa kau?” ta

  • Penjaga Keseimbangan: Takdir Dewa dan Iblis   Bab 8: Pertemuan

    Shu Sheng terusik dengan cahaya matahari yang memasuki kamarnya. Ia bangun dan melihat matahari sudah tinggi di atas langit.“Sepertinya aku ketiduran,” gumamnya bangun dari tempat tidurnya.Ia menggunakan sihir pembersih untuk membersihkan dirinya lalu berjalan keluar dari kamarnya.Setiap siswa yang diterima oleh Sekte Pedang Jiwa mendapat kamar sendiri jadi mereka tidak perlu khawatir untuk berbagi privasi dengan orang lain, meskipun kamar itu tidak besar tapi setidaknya cukup untuk satu orang.Shu Sheng berjalan menuju ruang kelas karena ia ingat jika hari ini, ia dan murid baru lainnya akan mulai belajar tentang dasar-dasar kultivasi yang dibimbing langsung oleh salah satu tetua. Terkadang, ada juga murid lama yang ikut untuk memperdalam pengetahuan mereka.Saat Shu Sheng masuk, ia hanya melihat seorang murid wanita yang sedang membersihkan bukunya, sepertinya murid itu juga bersiap untuk pergi.“Shijie, apakah pelajarannya belum dimulai?” tanya Shu Sheng pada murid itu.“Ah Shu

  • Penjaga Keseimbangan: Takdir Dewa dan Iblis   Bab 7: Penyelidikan Sang Hakim

    Shu Sheng tahu jika ia tidak bisa menyelidiki hutan ini selama mereka bertiga masih ada di sana. Ia belum bisa menunjukkan identitasnya. Selain itu, makhluk ilahi sepertinya dilarang ikut campur urusan manusia tanpa sebab. Jika sampai diketahui oleh Dewa Hakim, ia bisa dihukum.Shu Sheng memperhatikan lambang di giok kedua orang berjubah putih itu. Ia mengerutkan alisnya saat merasa jika lambang tersebut tidak asing.“Bukankah itu lambang dari Keluarga Bai yang datang ke kota kemarin?” gumamnya pada dirinya sendiri.“Sepertinya kedatangan Keluarga Bai ke tempat ini karena energi aneh itu.”Shu Sheng menggunakan kekuatannya untuk berbaur dengan alam untuk mengelabui mereka dan pergi dari sana tanpa disadari oleh siapapun.*****Bao Ziran berjalan di dunia manusia dan melihat pemandangan yang sangat berbeda saat terakhir kali ia datang ke dunia ini. Sepertinya jejak pertempurannya dengan Hua Chunghua sudah menghilang mengikuti jejak waktu.Tanpa disadari oleh siapapun, Bao Ziran melinta

  • Penjaga Keseimbangan: Takdir Dewa dan Iblis   Bab 6: Hasil Seleksi

    “Kamu masih muda dan memiliki bakat yang bagus,” puji Mu Tian pada Shu Sheng.Shu Sheng melepaskan tangannya pada bola itu, hanya membalas Mu Tian dengan senyuman sopan.“Berikutnya,” Shu Sheng kembali ke posisi awalnya dan langsung disambut heboh oleh Guang Zhenzhu.“Shixiong memujimu. Aku rasa kau akan lolos kali ini,” puji Guang Zhenzhu menepuk pundak Shu Sheng. Shu Sheng hanya mengangguk singkat, ia terus mencuri pandang arah dimana ia merasakan perasaan aneh itu.Sekarang giliran Guang Zhenzhu. Guang Zhenzhu maju dengan percaya diri dan meletakkan tangannya di atas bola itu. Bola itu bersinar terang, sinarnya memiliki rasa penindasan yang kuat.Mu Tian dan para tetua yang melihat itu mengerutkan alis mereka, menatap Guang Zhenzhu dengan tatapan yang rumit.“Dia memiliki bakat yang bagus tapi aura ini,” salah satu penatua menggelengkan kepalanya pelan melihat bola yang disentuh Guang Zhenzhu.Mu Tian mencuri pandang pada penatua dan mendapatkan gelengan pelan dari mereka. Mu Tian

  • Penjaga Keseimbangan: Takdir Dewa dan Iblis   Bab 5: Tes Akhir

    Shu Sheng dan Guang Zhenzhu terus menaiki tangga Sekte Pedang Jiwa yang terasa tidak ada ujungnya. Sudah banyak peserta yang tumbang saking lelahnya. Shu Sheng menatap tangga di atas mereka yang masih tidak terlihat ujungnya.“Apa ini benar-benar memiliki ujung?” keluh seorang peserta yang berjalan tidak jauh dari posisinya.“Huh. Aku tidak bisa lagi melanjutkannya,” seorang peserta wanita duduk dan menselonjorkan kakinya.“Apa kau sudah lelah?” tanya Shu Sheng pada Guang Zhenzhu saat melihat keringatnya sudah membasahi bajunya.Guang Zhenzhu menggelengkan kepalanya, “aku masih bisa melanjutkannya. Aku tidak akan menyerah di tengah jalan. Rintangan ini tidak bisa menyurutkan tekadku untuk mencapai keabadian.”Shu Sheng menggelengkan kepalanya dan lanjut berjalan bersama Guang Zhenzhu dan beberapa peserta lainnya yang tersisa.“Huh huh Tuan Muda ini, apa kau tidak lelah? Aku bahkan huh tidak melihat keringat di wajahmu,” ucap salah satu peserta muda yang berjalan di samping Shu Sheng.

  • Penjaga Keseimbangan: Takdir Dewa dan Iblis   Bab 4: Sekte Pedang Jiwa

    Shu Sheng dan Guang Zhenzhu diantar ke kamar mereka oleh pelayan itu. Mereka memasuki kamar mereka tapi Guang Zhenzhu yang tidak bisa tenang pergi ke kamar Shu Sheng, mengetuk pintunya.Shu Sheng mempersilahkan Guang Zhenzhu masuk.“Ada apa?”“Kenapa kau memberikan emas itu pada mereka? Kita bisa menjualnya di kota dengan harga yang lebih mahal.”Shu Sheng tersenyum, tidak menjawab. Ia tidak bisa mengatakan kalau dirinya memiliki lebih dari satu emas seperti itu.“Kau memiliki emas yang memiliki energi spiritual. Darimana kau mendapatkan emas seperti ini?”“Tempat tinggalku.”Guang Zhenzhu mendengus, “kau sepertinya tinggal di tempat yang sangat nyaman.”“Ya. Bisa dibilang seperti itu.”Guang Zhenzhu menatap Shu Sheng dengan tatapan serius, “kenapa?” tanya Shu Sheng tidak tahan dengan tatapan Guang Zhenzhu yang mencoba menyelidiki dirinya.“Kau pasti Tuan Muda yang sedang keluar mencari pengalamankan?!”Shu Sheng mengerutkan alisnya bingung.“Kau tidak tahu tentang uang tapi kau memil

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status