Share

Skandal

Author: Richan25
last update Last Updated: 2021-07-09 14:48:26

Di sebuah tempat hiburan malam terbesar dan termahal di ibu kota. Terlihat segerombolan pria dan wanita yang sepertinya sedang menikmati pesta di tengah hingar bingarnya musik yang menggema. Semua orang tampak hanyut dalam alunan musik yang dibawakan oleh seorang DJ ternama hingga membuat mereka ikut menggoyangkan tubuh seirama dengan alunan suara musik tersebut.

Seorang pria bertubuh atletis dengan garis wajah yang sempurna hidung mancung serta mata setajam elang baru saja tiba. Ia terlihat mengedarkan mata melihat suasana pesta salah seorang temannya itu.

"Hai Arga!" Seorang pria berwajah oriental tengah melambaikan tangannya ke arah pria yang baru datang tersebut.

Pria yang bernama lengkap Jaasir Arga Ramiro itu pun melangkah ke arah sahabatnya itu berada.

"Kenapa baru datang, Dude?" tanya pria yang sedang duduk dengan seorang wanita berpakaian seksi. Arga pun ikut mendaratkan bokongnya di salah satu sofa yang masih kosong di sana. Tak lama kemudian seorang wanita cantik berpakaian seksi telah duduk di atas pangkuannya dengan membawa segelas minuman beralkohol di tangan kanannya, sedangkan tangan yang satunya merangkul leher Arga.

"Apalagi kalau bukan karena urusan pekerjaan," jawab Arga kemudian memberi senyuman untuk gadis yang kini berada di atas pangkuannya.

Wanita itu menyodorkan gelas di tangannya ke arah bibir Arga, yang disambut pria itu dengan menyesap isi dari dalam gelas kaca itu.

"Kekayaan keluarga elo itu nggak akan bakal habis dimakan tujuh turunan. Sekali-kali nikmatin hidup jangan mikirin kerjaan mulu," tutur Alex salah satu temannya yang ikut berpesta malam ini.

"Mau gue juga gitu, Man. Tapi Opa udah ngedoktrin gue agar gue jadi penerus Ramiro group. Gue nggak bisa berkutik," ujarnya dengan sedikit berteriak karena harus bersaing dengan kerasnya suara musik yang menggema.

Ini lah yang setiap malam Arga lakukan. Mencari kesenangan di tempat hiburan malam. Sebagai pewaris tunggal kerajaan bisnis keluarganya, ia selalu dituntut untuk menjadi sempurna dalam segala hal. Hal itu lah yang membuat ia merasa bosan dengan kehidupannya.

Arga memiliki seorang Ayah dan Kakek yang sangat keras dalam mendidiknya. Sehingga membuat Arga menjadi pribadi dingin dan terkesan angkuh. Mungkin Ayah dan Kakeknya melakukan itu agar Arga siap dan mampu mengemban tugas sebagai pemimpin sekaligus pewaris tunggal Ramiro group nantinya. Perusahaan multinasional yang merajai pasar Indonesia di bidang otomotif.

Tapi tak dapat dipungkiri bahwa ia juga manusia biasa yang membutuhkan kesenangan dengan mengencani beberapa wanita hanya sekedar untuk pemuas nafsunya dalam waktu semalam saja. Karena Arga tidak suka berkomitmen maka dari itu ia sering menjalani one night stand dengan beberapa wanita yang ia inginkan secara random.

Dengan segala kekayaan dan ketampanan yang Arga miliki tak menyulitkannya untuk mendapat perempuan manapun yang ia inginkan. Bahkan para perempuan itu akan dengan sukarela melemparkan tubuhnya ke dalam pelukan pria tampan dan kaya raya itu. Dan berlomba-lomba agar bisa naik ke atas ranjangnya.

"Susah memang ya kehidupan sultan. Semuanya serba diatur." Ferdinand si empunya pesta memberikan komentarnya.

"Jangan-jangan habis ini pernikahan loe juga bakal ditentuin lagi," ledek Alex.

"Menikah? Kita lihat saja nanti. Sekarang kita nikmati saja pesta malam ini. Cheers!" ucap Arga dengan mengangkat gelasnya tinggi-tinggi.

Gerakan itu pun diikuti oleh semua orang yang berada di sana yang juga sedang menikmati pesta.

"Cheers--" jawab mereka serempak.

"Sayang, aku siap membuatmu senang kapan pun kau membutuhkan tubuhku." Perempuan seksi yang berada di atas pangkuan Arga tadi berbisik sensual di telinga pria tampan dengan sejuta pesona itu. Bahkan jemari tangan lentiknya tak berhenti mengelus dada bidang Arga untuk terus memberikan rangsangan.

"Aku pasti membutuhkan mu, Sayang. terutama malam ini," jawab Arga kemudian menyesap minuman beralkohol yang berada di tangannya.

Arga tampak menikmati pesta malam ini, hingga ia mengabaikan benda pipih miliknya yang terus berbunyi. Terterah kata 'Mommy' di atas layar benda pipih itu.

"Sayang, kenapa tidak mengangkat telfonnya?" tanya perempuan yang sedari tadi terus mencium leher Arga dengan penuh nafsu.

"Biarkan saja itu tidak penting." Tanpa basa basi Arga langsung menyambar bibir seksi perempuan itu. Ciuman penuh nafsu yang terkesan menuntut pun diakhiri, setelah mereka merasa sudah kehabisan oksigen.

"Bagaimana kalau kita lanjutkan di tempat lain saja?" ajak perempuan berpakaian setengah telanjang itu.

Arga pun mengikuti gerakan perempuan yang telah menarik tangannya untuk beranjak dari tempat itu. Mereka pun memutuskan untuk menginap di hotel terdekat. Sebenarnya di tempat hiburan malam tempat mereka berpesta saat ini, juga menyediakan sebuah kamar Vip tetapi Arga sepertinya bosan jika harus bermalam di sini.

"Woy mau ke mana kalian?!" Suara Ferdinand menginterupsi saat melihat temannya itu akan meninggalkan tempat duduknya. Yang dibalas Arga dengan senyum miringnya tanpa menjawab pertanyaan dari pria itu.

"Sudahlah sepertinya mereka sudah tidak tahan!" saut Alex hingga menimbulkan gelak tawa mereka yang masih berada di sana.

Mobil sport berwarna hitam milik Arga melesat pergi meninggalkan tempat hiburan malam yang baru saja ia singgahi. Untuk menuju ke tempat tujuan baru yang akan segera memberinya kenikmatan lebih.

Dunia malam dan seks bebas memang identik dengan kehidupan seorang Jaasir Arga Ramiro selama ini.

*****

"Arga!"

Pemuda itu menghentikan langkahnya di atas anak tangga terakhir, kemudian menoleh ke arah orang yang telah memanggil namanya tadi.

"Yes Mommy," jawabnya dengan malas.

Karena pemuda itu tahu bahwa wanita yang kini berdiri di atas tangga itu, akan membicarakan sesuatu yang tidak penting menurutnya.

"Sayang, dari mana saja kamu kenapa semalam tidak pulang?" tanya wanita yang telah melahirkannya tersebut.

"Ayolah Mom. Mommy sudah tahu sendiri kan jawabannya," jawab pemuda itu.

"Sayang Mommy tidak pernah melarang kamu untuk melakukan apapun yang kamu sukai. Tapi Papi dan Opah kamu pasti akan marah besar jika mengetahui masalah ini. Berita tentang skandalmu sudah menyebar luas di berbagai media. Setidaknya kau bisa menahannya sampai Ramiro group berada di tanganmu sepenuhnya." Wanita itu berusaha menjelaskan dengan penuh kelembutan.

"Persetan dengan semua itu, Mom. Arga tidak peduli. Yang Arga butuhkan saat ini adalah kebebasan Arga yang selalu kalian kekang. Arga sudah capek menjadi boneka kalian semua."

"Tapi setidaknya kau bisa menahan-nya sampai hari pernikahanmu itu tiba!" bujuk sang Mommy.

"Terserah Mommy saja!"

Pemuda itu pun langsung pergi begitu saja meninggalkan sang Mommy bahkan dia tak menghiraukan teriakan Mommynya yang tengah memanggil-manggil namanya.

"Arga Mommy belum selesai bicara!" teriak wanita itu.

Mobil sport yang dikendarai pemuda itu tampak melesat meninggalkan kediaman  keluarga Ramiro. Berita tentang Arga yang masuk ke sebuah hotel bersama dengan beberapa wanita yang berbeda, lagi-lagi telah tertangkap kamera paparazi, entah untuk yang keberapa kalinya. Bahkan semalam Arga juga tidak pulang ke rumah, dan kembali saat fajar sudah menyingsing yang otomatis membuatnya terlambat untuk datang ke kantor.

"Anak itu semakin sulit saja dikendalikan. Kalau begini terus posisinya sebagai pewaris tunggal Ramiro group bisa terancam. Aku harus segera bertindak," monolog wanita cantik bernama Nyonya Diana itu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Penjara Cinta Sang Taipan   Akhir yang bahagia

    Tepat 3 bulan terhitung sejak tragedi yang menimpa keluarga Ramiro. Kini Bening sudah mendapat pengakuan resmi dari kedua belah pihak keluarga besar. Satu dari pihak keluarganya yaitu kelurga Ramiro dan satu lagi dari keluarga Ibunya yaitu keluarga Abraham. Sebagai cucu satu - satunya dari keluarga Ramiro dan Abraham membuat Bening mendapat limpahan kasih sayang dari semua orang. Sehingga membuat Bening merasa sangat bahagia.Pun dengan hubungannya dengan Arga, setelah mengetahui tentang jati diri Arga yang sesungguhnya Arga memilih untuk keluar dari perusahaan Ramiro karena merasa tidak berhak memilikinya. Beninglah pewaris sebenarnya kekayaan Ramiro tersebut. Apalagi setelah Tuan Jordan dan juga Tuan Syarief berusaha mengembalikan semua hak milik Bening. Termasuk mengakui Bening di media dan khalayak ramai bahwa Bening adalah putri sekaligus cucu dan pewaris sah kerajaan bisnis Ramiro.Namun semua kekayaan itu tidak membuat Bening gelap

  • Penjara Cinta Sang Taipan   Pengakuan Adam

    "Akulah Ayah kandung Arga!" teriak orang yang baru masuk tersebut sehingga membuat semua orang yang berada di dalam ruangan itu mengalihkan perhatiannya.Melihat siapa orang yang baru masuk tersebut membuat Nyonya Diana melototkan matanya sempurna seolah bola matanya nyaris terjatuh. Kenapa pria sialan itu bisa berada di sini? Dan apa yang dia katakan tadi? Begitu pikir Nyonya Diana.Sedangkan kening Tuan Jordan mengkerut tajam saat melihat siapa orang yang baru datang tersebut. Bukankah itu pria yang pernah menjadi kekasih Sandra di masa lalu. Ada apa lelaki itu datang ke rumahnya dan membuat pengakuan seperti itu dan kenapa Sandra juga berada di rumahnya untuk mendampingi pria itu? Begitulah pertanyaan yang berseliweran di benak Tuan Jordan.Ya, kedua orang yang baru datang tadi adalah Adam dan Sandra. Mereka sengaja datang ke kediaman Ramiro untuk meluruskan masalah agar tidak ada kesalahpahaman lagi ke depannya. Karena jika tidak maka Arga dan Beninglah piha

  • Penjara Cinta Sang Taipan   Tes DNA

    Seseorang tampak mengancingkan kembali lengan kemejanya setelah berhasil melakukan donor darah kepada salah satu pasien yang berada di ruang ICU. Dia berencana akan segera pergi dari rumah sakit ini setelah beristirahat sejenak untuk memulihkan tenaganya setelah melakukan transfusi darah tadi."Apa anda sudah merasa lebih baik? Jika tidak anda bisa melanjutkan istirahat anda di sini?!" ucap salah seorang perawat."Tidak suster terima kasih. Saya sudah merasa lebih baik sekarang!" jawab pria tersebut."Baiklah kalo Bapak merasa demikian.""Saya permisi dulu suster, terima kasih!""Terima kasih kembali Pak Adam!"Adam pun bergegas keluar dan menuju pelataran rumah sakit di mana mobilnya terparkir. Namun suara orang di belakangnya membuat ia terpaksa harus menghentikan langkahnya."Bang Adam ...!" Merasa namanya dipanggil, Adam pun segera membalikkan badannya

  • Penjara Cinta Sang Taipan   Kritis

    Bening mengerjabkan matanya perlahan dengan rasa sakit yang teramat di kepalanya. Gadis itu berusaha memulihkan kesadarannya sehingga ia bisa mengenali keadaan sekitar ditambah dengan bau obat - obatan yang sangat khas.Ya, gadis itu sedang berada di ranjang pasien sebuah rumah sakit setelah mengalami insiden beberapa waktu yang lalu."Arga! Di mana Arga!" pekiknya histeris setelah berhasil mengumpulkan 100% kesadarannya."Bening tenang Nak!" ucap Sandra yang ternyata berada tak jauh dari ranjang pasien."Ibu! Mana suami Bening Bu? Bening harus segera mencarinya. Bening tidak mau terjadi apa - apa padanya!" tukas Bening setelah beranjak bangun dan berusaha melepasakan selang infus yang terpasang di tangannya."Sabar sayang sabar. Tolong jangan seperti ini, kasihanilah bayi yang ada di dalam kandunganmu!" ucap Sandra menenangkan dengan mendekap erat tubuh sang putri. Karena Bening terus saja merontah ingin turun dari ranjang.Setelah me

  • Penjara Cinta Sang Taipan   Orang itu adalah?

    Meskipun tidak pernah menampakkan keberadaannya kepada semua orang setelah mengetahui tentang kebenaran antara dirinya dan juga Bening. Arga selalu mengikuti perkembangan berita keluarganya melalui orang kepercayaannya termasuk mengetahui tragedi penculikan Bening saat ini.Dan hal itulah yang membuat Arga berada di tempat ini sekarang. Berdiri beberapa meter dari pondok tempat penyekapan Bening dan juga Ibunya. Mata elang Arga terlihat fokus menatap tajam sekitar areal pondok sebelum ia melakukan sesuatu untuk membebaskan perempuan yang masih terikat pernikahan dengannya itu.Perlahan namun pasti Arga bergerak semakin mendekat ke arah dua orang pria berbadan besar yang telah ditugaskan untuk menjaga tempat itu. Dan-Bugh ... bugh!"Bangsat ... siapa kau?!" pekik salah satu dari mereka karena mendapat serangan mendadak dari Arga.Tanpa banyak bicara Arga segera melumpuhkan kedua orang tersebut dengan sangat mudah mengingat keahlian ilmu beladiri ya

  • Penjara Cinta Sang Taipan   Kedatangan Diana.

    "Kau?!" pekik Sandra tak percaya setelah melihat siapa orang yang baru masuk tersebut."Iya Sayang, kita bertemu lagi!" jawab pria itu menyeringai."Cih, jangan pernah memanggilku dengan sebutan menjijikkan itu!" maki Sandra."Dalam keadaan hampir matipun kau tetap saja sombong! Kalau aku tidak boleh memanggilmu sayang, lantas siapa yang boleh? Apakah Jordan?!" ucap Tuan Sanders dengan menahan rasa geram karena merasa belum bisa meluluhkan hati Sandra."Kalian berdua tidak ada yang pantas untuk memanggilku dengan sebutan itu!" hardik Sandra keras."Seharusnya kau menerima tawaranku untuk menjadi simpananku dari pada harus mengalami nasib seperti ini. Dan aku berjanji kau tidak akan pernah menyesal telah mengambil keputusan itu!" bujuk Tuan Sanders masih tidak ingin menyerah.Bening yang sedari tadi hanya diam mengamati keadaan semakin tidak mengerti ke mana arah pembicaraa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status