Share

Tidak berhasrat selain Bening

Arga kembali meneguk minuman beralkohol di hadapannya entah untuk yang keberapa kalinya. Karena di depannya kini sudah ada begitu banyak berserakan botol kosong.

"Tambah minumannya!" teriaknya kencang membuat bartender yang sedang bertugas merasa kelimpungan.

Bagaimana tidak, Arga adalah member platinum di bar ini jadi kenyamanan-nya sudah pasti menjadi prioritas. Pun dengan statusnya sebagai pewaris tunggal salah satu konglomerat negeri ini.

Para pelayan bar pun segera meletakkan dan menata minuman yang diminta Arga tadi ke atas meja.

"Silahkan Tuan muda!" ucap para pelayan sopan sebelum meninggalkan pria setengah mabuk itu.

"Dasar perempuan brengsek!" umpatnya.

"Kenapa hatiku bergejolak saat melihatmu kesakitan dan terluka seperti itu? Kenapa aku tidak merasa senang saat melihatmu menderita? Seharusnya bukan seperti itu kan konsepnya! Mungkin ada yang salah dengan diriku. Tapi Arga tidak pernah salah!" racaunya.

Di tengah separuh ke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status