Home / Rumah Tangga / Penjara Dendam Suami Konglomerat / Penyakit Nicholas Kambuh Lagi

Share

Penyakit Nicholas Kambuh Lagi

Author: SweetWater
last update Last Updated: 2025-06-30 18:00:00

Aleeta mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Lukas, setelah ia turun Dari mobil pria itu. Bahkan Lukas tadi juga sempat berhenti di Apotek untuk membelikan beberapa obat yang barangkali bisa di gunakan oleh Aleeta.

Dan setelah mobil Range Rover berwarna hitam itu pergi, Aleeta segera bergegas menuju pintu rumah. Aleeta lalu mengambil kunci cadangan yang ada di dalam tasnya, dan segera masuk ke dalam untuk mencari keberadaan Nicholas.

“Awas saja kalau Nicho masih nggak mau mengakui tentang sakitnya,” gumam Aleeta seraya berjalan.

Mata Aleeta terus menatap sofa yang ada di ruang tamu, ruang tengah maupun ruang televisi. Barangkali Nicholas merebahkan dirinya di sana karena tidak sanggup untuk berjalan ke kamar. Tapi sejauh Aleeta melihat, ia tak menemukan Nicholas. Itu berarti mungkin Nicholas sudah ada di kamar saat ini.

Dan benar saja, begitu Aleeta masuk ke dalam kamar. Ia melihat sosok suaminya i
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Nyanyian Penghantar Tidur Untuk Aleeta

    Selesai makan malam, Aleeta memilih untuk langsung masuk ke dalam kamarnya. Sedangkan Nicholas sudah lebih dulu berpamitan kalau ia ingin mengerjakan laporan sebentar di ruang kerja. Dan barulah setelah Nicholas selesai, ia langsung menyusul Aleeta ke dalam kamar. Saat Nicholas masuk ke kamar ternyata Aleeta sedang berganti pakaian dengan gaun tidur yang sudah wanita itu siapkan. Dan karena mereka sama-sama tidak tahu. Akhirnya hal itu langsung menimbulkan keterkejutan di antara mereka berdua. “Maaf. Aku nggak tahu kalau kamu sedang berganti baju,” ujar Nicholas yang berdiri di dekat lemari. Sedangkan Aleeta yang baru hendak memakai gaun tidurnya secara refleks langsung menutupi dadanya yang terbuka dengan kedua tangan. Aleeta heran, sebenarnya untuk apa ia harus menutupi bagian dadanya segala? Toh, yang melihat hanya suaminya sendiri. Bahkan biasanya saja saat Nicholas memergokinya sedang berganti pakaian seperti ini. Pria ya

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Maaf Membuatmu Kecewa

    Bohong jika Aleeta tidak terkejut saat melihat kepulangan Nicholas yang bisa di bilang secara tiba-tiba tersebut. Aleeta tahu betul beberapa hari belakangan ini Nicholas sibuk di kantor sampai selalu pulang larut malam. Jadi ia tidak menyangka kalau hari ini suaminya itu akan pulang lebih awal. Apalagi Nicholas tadi juga tidak mengabarinya kalau akan pulang. “Nicho, kamu—“ “Sedang apa kamu di sini?” Nicholas bertanya. Bukan kepada Aleeta melainkan kepada Lukas. Lukas yang tadinya masih duduk seketika langsung ikut berdiri di sebelah Aleeta. “Hanya mampir. Kebetulan aku tadi baru saja pulang dari rumah Mama. Jadi sekalian mampir ke sini,” ujarnya tenang. “Apa yang menjadi alasanmu sampai harus mampir ke rumahku segala?” Nicholas kembali bertanya. Kali ini dengan nada yang sedikit sinis. Lukas yang mendengarnya langsung tersenyum. “Kenapa juga aku harus memiliki alasan untuk mampir ke rumahm

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Rasa Sakit Saat Melihat Aleeta Tertawa Bersama Lukas

    Hari ini Nicholas sengaja ingin pulang lebih awal supaya ia bisa menemani Aleeta yang sedang berada di rumah. Tidak peduli meski pekerjaan Nicholas masih menumpuk. Toh, ia masih bisa mengerjakannya besok atau nanti saat ia memiliki waktu luang di rumah. Selain itu, Nicholas juga memiliki Ella yang bisa membantunya menyelesaikan semua pekerjaan tersebut. Sedangkan untuk menemani Aleeta, Nicholas tidak tahu harus mengandalkan siapa. Nicholas merasa satu-satunya orang yang bisa ia andalkan untuk menemani istrinya hanyalah dirinya sendiri. Selain itu, saat ini kan Nicholas juga masih harus berusaha memperbaiki hubungannya dengan Aleeta. Jadi tidak ada salahnya jika ia memutuskan pulang lebih awal, setelah beberapa hari lamanya ia selalu sibuk dengan pekerjaannya di kantor. “Ella, tolong kamu selesaikan laporan yang sudah aku kirim ke emailmu hari ini.” Kata Nicholas saat ia keluar dari ruangannya. Ella langsung mengangguk. “Baik,

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Datang Untuk Menemanimu

    “Apa yang kamu lakukan di sini?” Lukas hanya menaikkan sebelah alisnya saat ia melihat Aleeta yang sedang berdiri di hadapannya. “Seharusnya aku yang bertanya, apa yang sedang kamu lakukan?” Lukas balik bertanya kepada Aleeta. Aleeta mengernyit. “Tentu saja aku sedang membukakan pintu untukmu. Memangnya apa lagi?” Sahutnya seraya melipat kedua tangan. Lukas tersenyum tipis. “Aku kira kamu sedang cosplay menjadi badut.” “Apa maksudmu? Kenapa kamu menuduhku seperti itu?” Tanya Aleeta bingung. Lukas menatap Aleeta. “Wajahmu.” “Ada apa dengan wajahku?” Aleeta langsung berjalan menuju kaca yang ada di ruang tamunya. “Astaga,” gumamnya seraya memejamkan mata. Bagaimana bisa Aleeta sampai tidak sadar kalau wajahnya saat ini sedang kotor karena terkena adonan kue? Dan kenapa juga Mary hanya diam saja saat melihat wajahnya yang kotor seperti

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Mual Yang Berkelanjutan

    Sudah tiga hari ini Aleeta terus saja merasakan mual setiap kali ia bangun dari tidur. Tidak hanya itu. Bahkan setiap kali Aleeta selesai muntah, Aleeta pasti akan merasa lemas, dan pusing seperti yang pernah ia rasakan beberapa waktu yang lalu. Tentu saja hal itu membuat Nicholas panik dan khawatir. Tetapi setiap kali Nicholas hendak membawa Aleeta pergi ke dokter, wanita itu pasti akan menolaknya. “Kita ke dokter, ya,” bujuk Nicholas yang saat ini sedang duduk di sebelah Aleeta. Aleeta yang sedang duduk di atas tempat tidur itu langsung menggeleng. “Nggak, Nicho. Aku sudah bilang berkali-kali kalau aku nggak mau pergi ke dokter. Kenapa kamu nggak mengerti juga?” Aleeta menatap sebal pada Nicholas. “Tapi kamu sakit, Aleeta.” “Aku yang lebih tahu keadaan diriku sendiri. Dan aku merasa, aku sedang nggak sakit.” “Aleeta, kamu—“ “Jangan pernah paksa aku lagi untuk pergi ke

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Mual Di Pagi Hari

    Aleeta terbangun saat merasakan mual yang tiba-tiba saja terasa mengaduk perutnya. Awalnya Aleeta ingin mengabaikan rasa mual tersebut. Namun, semakin lama mual itu semakin terasa mendesak dan naik ke tenggorokannya. Ia pun segera beranjak duduk seraya membekap mulut. Aneh. Tidak biasanya Aleeta merasa mual di pagi hari seperti ini. Apa jangan-jangan mual itu karena efek obat yang sedang ia konsumsi? Saat Aleeta sedang sibuk menerka-nerka tiba-tiba saja mual itu datang lagi. Kali ini Aleeta sudah tidak bisa menahannya. Ia segera turun dari atas tempat tidur, kemudian berlari cepat menuju kamar mandi. Begitu sampai di depan toilet, Aleeta pun langsung menumpahkan semua isi perutnya di sana. “Hooeeek!” Aleeta tidak hanya muntah sekali. Tetapi berkali-kali hingga rasanya tubuhnya menjadi lemas dan mulutnya terasa begitu pahit. Sementara itu, Nicholas yang masih terlelap ti

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status