Share

Pria Itu Telah Kembali

Author: SweetWater
last update Last Updated: 2025-02-17 18:00:00

“Nona, apa yang sedang Anda lakukan?” Tanya Mary ketika melihat Aleeta masuk ke dalam dapur.

Padahal Mary tadi sudah menyuruh agar Aleeta menunggunya di ruang TV, selagi Mary menyiapkan makan malam.

“Aku bosan.”

“Anda bisa menonton televisi—“

“Nggak ada acara yang aku sukai, Mary,” sahut Aleeta cepat.

“Lalu kenapa Anda kemari?” Mary menatap Aleeta curiga.

Aleeta tersenyum. “Izinkan aku untuk membantumu.”

Mary menggeleng cepat. “Tidak bisa, Nona. Lebih baik Anda menunggu—“

“Nggak. Pokoknya aku ingin membantu. Aku mohon, Mary. Aku berjanji nggak akan merepotkanmu,” ujar Aleeta memohon.

Mary diam sejenak. Bagaimana bisa ia menolak ketika Aleeta terus-terusan menatapnya dengan mata penuh permohonan itu?

“Baiklah.” Kata Mary seraya mendesah pasrah. “Anda boleh berada di sini membantu saya.”

Aleeta bersorak senang. “Terima kasih—“

“Tapi jangan banyak-banyak.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Aku Hanya Peduli Padamu

    Lagu yang mengiringi dansa Nicholas dan Aleeta sudah berhenti beberapa menit yang lalu. Tapi mereka masih tetap berdiri, saling memeluk dan mendekap satu sama lain. “Masih belum puas memelukku?” Aleeta mendongak, menatap Nicholas yang tengah menunduk ke arahnya. Dan karena Nicholas yang menunduk seperti itu membuat wajahnya dan wajah suaminya itu tampak begitu dekat. Bahkan Aleeta bisa merasakan hidung Nicholas menggesek hidungnya saat ia bergerak tadi.“Kalau aku bilang belum?” Aleeta berujar polos.Nicholas terkekeh pelan. “Baiklah. Terserah kamu ingin memelukku sampai kamu puas pun aku nggak akan masalah. Hanya saja mungkin lebih baik kalau kamu melanjutkannya nanti saja,” terang Nicholas.“Nanti kapan?”“Nanti kalau sudah berada di rumah,” bisik Nicholas menggoda.Aleeta merasa pipinya seketika memanas karena bisikan tersebut. Ia menatap Nicholas yang kini mulai tersenyum ganjil. Apa yang sedang Nicho

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Makan Malam Romantis

    Mobil yang di kendarai Nicholas berhenti di pelataran parkir sebuah restoran mewah bintang lima yang ada di pusat kota. Pria itu segera keluar mobil, lalu membukakan pintu mobil untuk Aleeta. Bahkan Nicholas tak segan mengulurkan tangan saat Aleeta hendak turun dari mobilnya. Seperti layaknya seorang pangeran yang sedang membantu permaisurinya turun dari kereta kuda. Hanya saja bedanya Aleeta tidak menaiki kereta kuda, melainkan sebuah mobil mewah.Nicholas terus membimbing Aleeta memasuki restoran. Seorang pelayan langsung menyambut kedatangan Nicholas dan mengarahkannya ke sebuah ruangan VIP yang sudah di pesan secara khusus oleh Nicholas tadi. Nicholas menarik sebuah kursi lalu menyuruh Aleeta duduk di kursi tersebut, sedangkan ia duduk di depan Aleeta. Aleeta menatap sekeliling, restoran itu sangat mewah, semua orang datang dengan mengenakan pakaian yang rapi, gaun dan jas. Sementara dirinya? Aleeta menunduk. Ia hanya mengenakan sebuah dress se

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Merayakan Ulang Tahun Aleeta

    Aleeta melangkah ke teras rumah. Sudah dua hari ini Aleeta selalu pulang lebih awal, setelah selama seminggu kemarin ia selalu pulang di atas pukul delapan.Aleeta lalu membuka pintu rumahnya. Ia ingin segera mandi dan mengistirahatkan diri sejenak, supaya nanti Aleeta tidak akan ketiduran saat menunggu kepulangan Nicholas yang entah akan sampai di rumah pada pukul berapa.Namun, saat langkah Aleeta memasuki pintu tiba-tiba ia langsung terkejut begitu saja ketika melihat pria yang berstatus sebagai suaminya itu sudah lebih dulu pulang, dan tengah duduk di ruang tamu.Dia benar Nicholas, kan? Pikir Aleeta.Aleeta kembali melangkah dan menutup pintu rumah dengan berhati-hati. Sebisa mungkin agar pintu itu tidak mengeluarkan suara. Ia lalu berdiri, menatap suaminya yang hanya duduk dengan wajah datar.Menarik napas sejenak sebelum kemudian Aleeta tersenyum dan menyapa suaminya. “Hai, tumben sudah pulang. Apa—““Selamat u

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Dua Pria Yang Mengawasi Aleeta

    Lukas yang baru saja sampai di apartemennya segera membuka pintu, dan melangkah masuk ke dalam kamar. Pria itu dengan cepat melepas jas, dasi, kemeja dan juga sepatunya lalu merebahkan dirinya ke atas ranjang tempat tidur. Ia berbaring tanpa mengenakan atasan, meletakkan kedua tangannya di bawah kepala dan menatap langit-langit kamarnya dalam diam.Sejak tadi Lukas tak bisa berhenti memikirkan tentang kejadian yang baru terjadi siang tadi. Tepatnya setelah ia selesai makan siang bersama Aleeta.Lukas sadar betul, bahwa sejak ia dan Aleeta keluar dari butik Emily, sudah ada orang yang mengawasi mereka. Lukas menghela napas, mengingat kejadian yang terjadi siang tadi. “Kamu ingin makan di mana kali ini?” Lukas bertanya saat ia dan Aleeta keluar butik.Aleeta tampak berpikir sejenak. “Yang dekat saja, Luke. Bagaimana kalau Cafe yang ada di ujung jalan sana? Aku dan Emily pernah makan di sana, dan rasanya lumayan enak.”“Baiklah. A

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Mencari Hadiah Untuk Aleeta

    Saat Nicholas keluar ruangan, berjalan melewati meja sekretarisnya tiba-tiba langkahnya terhenti. Ia menoleh menatap Ella yang juga langsung balik menatapnya dengan tatapan bertanya.Nicholas menaikkan sebelah alisnya, sedangkan Ella dengan cepat langsung berdiri. Membungkuk hormat ke arah Nicholas.“A-apa ada yang bisa saya bantu, Tuan?” Ella bertanya gugup.Perasaan Ella tidak melakukan kesalahan apapun hari ini. Tapi kenapa atasannya menatapnya seperti itu? Membuat jantung Ella berdegup takut saja.“Aku ingin meminta pendapatmu,” ujar Nicholas.“P-pendapat?” Ella mengernyitkan dahi. “Pendapat soal apa, Tuan?”Nicholas diam sejenak. Ia tampak ragu menanyakan hal ini kepada Ella. Tapi Nicholas yakin, setidaknya mungkin jawaban Ella akan terdengar jauh lebih baik dari pada saat ia meminta pendapat kepada Lukas waktu itu.“Menurutmu mana yang lebih bagus untuk di berikan sebagai hadiah, bunga atau uang?” Tan

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Hari Ulang Tahun Aleeta

    “Luke, jangan menertawakanku.” Aleeta berdecak sebal saat sejak tadi Lukas tak berhenti-hentinya tertawa, ketika ia menceritakan apa yang ia alami saat pertama kalinya datang ke kantor Nicholas. Saat ia di usir dan di tarik-tarik oleh sekuriti kantor Nicholas. Belum lagi saat ia menjadi bahan tontonan orang-orang yang ada di lobi kantor tadi.Hari ini Lukas memang sengaja datang ke butik adiknya lagi untuk mengajak Aleeta makan siang bersama. Dan kali ini Emily memilih mengalah, membiarkan kedua kakaknya itu pergi makan siang berdua lagi tanpa dirinya. Meski sejujurnya tadi Emily juga sempat merajuk.Sebuah Cafe yang berada tidak jauh dari butik Emily menjadi tujuan tempat makan siang Lukas dan Aleeta. Mereka bahkan memilih untuk berjalan kaki untuk datang ke Cafe yang hanya berjarak beberapa meter dari butik Emily tersebut.“Bagaimana aku nggak tertawa? Itu benar-benar lucu, Aleeta,” sahut Lukas masih memegangi perutnya yang mulai kram k

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status