Share

19. Desakan Mama

Ya Allah, sebaiknya aku harus bagaimana? Mending aku sendiri yang cerita atau Papa yang cari tau sendiri?

"Nda ... Huaaaa ... Nda!" terdengar suara tangis Hilda memanggil bundanya.

"Pa, Hida bangun. Aku ke kamar dulu, Pa, Ma" tangisan Hilda membuatku bernafas lega terhindar dari rentetan pertanyaan dari orang tua. Aku tau tidak selamanya aku mampu menyembunyikan ini semua terlebih lagi Syifa sekarang ini sering bertingkah membuat pertunjukan drama jadi sangat mudah di tebak kalau kami sedang tidak baik-baik saja.

Aku menghampiri Hilda mengelus-elus lembut punggungnya hingga dia tertidur kembali, sampai aku sendiri tak terlelap, terbangun saat menjelang subuh. Alhamdulillah aku bisa tidur dengan pulas.

Aku melepaskan pelukan dari Hilda untuk mandi dan sholat subuh.

"Bunda, kita sholat bareng yuk," suara Syifa muncul dari balik pintu kamar. Aku meletakan jari telunjuk di depan mulutku sebagai isyarat agar suara tidak boleh kencang, adiknya masih tidur. Dia paham kode yang aku beri.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status