Share

18. Kecurigaan Mama

"Siapa yang mau ikut Grandpa mancing di kolam belakang? Boleh pegang pancing sendiri-sendiri loh," ucap Papa semangat tanpa menoleh ke Syifa sembari menuju ke tempat penyimpanan pancing. Syifa anaknya sangat peka, jika pandangan ke arah Syifa jelas tau kalau itu tujuannya biar lepas dari Ayahnya.

"Pa ... Pa ... ," teriak Hilda yang ada di gendongan Grandma heboh.

"Adek paling heboh, Kak. Coba liat, mana bisa kamu, Dek," Daffa mendekat Hilda dan menciumnya dengan gemas. Daffa berlari mengikuti Grandpa.

"Kak, Grandpa punya pancing banyak!" ujar Daffa dengan semangat.

"Dek, kakak mau juga," Syifa melepaskan genggaman dari tangan ayahnya mengejar adiknya yang sudah bersama Grandpa menuju kolam belakangan. Bang Akram mengikuti mereka begitu juga denganku. Bang Akram dari dulu tak pernah pergi sembunyi-sembunyi selalu pamit dengan anak-anak. Beginilah sosok suamiku yang ku kenal, mungkin karena di rumah Papa jadi kebiasaan dulu dijalani kembali harus menjaga image. Kedua anakku sudah he
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tika lia
Mending jujur, daripada bohong. Jadinya kebohongan beruntun dong
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status