Share

48. Bilangnya, ogah

Saat istirahat Akram menagih janji Ihsan yang akan memberikan sebuah tips. Dia sudah menunggu di kantin, duduk menanti sahabatnya di pojok ruangan yang terlihat lebih sepi.

"Ckk ... lama banget kamu, San. Di toilet ngapain saja, seperti cewek aja yang mesti mengoles ulang lipstiknya," ucapku saat mendapati Ihsan mendudukkan bokongnya di kursi tepat di depanku.

"Suka-suka aku lah, yang penting tidak merugikan orang lain," ucap Ihsan cuek.

"Banyak yang di rugikan, pertama orang yang mengantri di belakangmu, kedua aku yang menunggumu, ketiga pemilik perusahaan," ucapku kesal sudah menanti jawaban sejak sebelum dia ke toilet selalu saja ditunda.

"Serius banget kamu, Akram. Makan dulu, baru nanti aku ngomong," kilahnya. Aku jadi curiga dengan sahabatku ini.

"Ihsan, buruan. Waktu istirahat sudah mau selesai, kelamaan,"

"Akram, giliran urusan selangkangan ngebet banget,"

"Memang kamu ya? Kita itu laki-laki jadi mau tidak mau menerima kalau yang ada di pikiran kita hal mesum. Kalau saja ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tika lia
Indah nggak tau malu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status