Share

Bab 4. Pertemuan Kembali

Penulis: Dilla Maharia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-06 21:43:50

ENAM TAHUN KEMUDIAN...

“Mommy, apa kita akan tinggal di sini sekarang?”

Di bandara Man City, seorang wanita berpakaian setelan profesional feminin berwarna biru tua turun dari pesawat.

Tidak hanya memiliki wajah cantik yang memukau, tapi ia juga memancarkan aura kuat, yang memberi kesan bahwa ia bukan tipe orang yang bisa diremehkan.

Wanita itu memancarkan keanggunan dan kelembutan, kepercayaan diri terpancar di setiap langkahnya saat sepatu hak tingginya yang runcing berdenting di lantai.

Di satu tangan, ia memegang tas desainer dan tangan lainnya menggenggam tangan seorang anak.

Seorang gadis kecil yang sangat mirip dengannya berjalan di sampingnya, memandang sekeliling dengan rasa ingin tahu dan kegembiraan yang bersinar di mata hazel hijaunya yang besar.

Pipi merahnya dan senyum manisnya menerangi sekitarnya. Ibu dan anak yang cantik itu menarik perhatian orang-orang saat mereka berjalan di bandara, memikat pandangan para pejalan kaki.

Wanita itu menatap putrinya dan tersenyum manis. Ia berkata dengan nada penuh kasih sayang, “Tidak, Sayang. Ada urusan yang harus Mommy selesaikan di sini. Kita akan pergi begitu urusan Mommy selesai. Disini bukan rumah kita!”

Wanita ini tak lain adalah Keisha Elara Daphne dan putrinya, Mayra Shania Daphne. Keisha akhirnya kembali ke Man City. Kota yang menyimpan kenangan paling menyakitkan baginya.

Setelah Daffa Satya Wicaksana menghancurkan dunianya enam tahun lalu, Keisha bertemu ibunya. Semuanya terjadi begitu tiba-tiba, tetapi ia bersyukur karena kini ia memiliki fokus dan tujuan baru. Untuk menghancurkan Wicaksana.

Apa yang ia temukan sungguh mengejutkan. Namun setelah pengalamannya ditinggal Daffa seperti sampah, ia hanya tertawa sinis mendengar berita itu, ‘Sepertinya buah jatuh tidak jauh dari pohonnya!’

Ternyata Henry Wicaksana, ayah Daffa, bertanggung jawab atas penjeblosan ayah Keisha, Jason Daphne, di penjara.

Sejak saat itu, Keisha memutuskan untuk kuliah di fakultas hukum. Dan menjadi pengacara yang sangat berkuasa.

Keisha dikenal sebagai pengacara yang mampu menangani kasus-kasus paling sulit, bahkan melibatkan pejabat korup yang ingin melarikan diri dari hukuman.

Semua ini dilakukan Keisha sebagai persiapan balas dendamnya. Ia akan kembali ke Man City dan menghancurkan keluarga Wicaksana.

“Apakah kita akan bertarung dengan seseorang, Mommy?” Sebuah suara lembut dan manis menyadarkan Keisha dari pikiran gelapnya.

Sebuah senyum tersungging di bibir tipis Keisha saat ia menatap putrinya yang baru berusia lima tahun.

Keisha mengulurkan tangan dan membelai rambut Mayra, sambil berkata, “Tidak, sayang... Mommy ingin bekerja. Mommy mau membela orang-orang tak bersalah di pengadilan dan memastikan para penjahat di tahan di penjara!” Jelasnya.

Mayra tersenyum lebar, mata hijau kemirinya yang besar berbinar gembira. “Kalau May besar nanti, May ingin jadi pengacara hebat seperti Mommy!” Ucapnya. Ia lalu mengerutkan kening dan menambahkan, “Meskipun May ingin tahu apa pekerjaan Ayahku agar May bisa memilih pekerjaan nantinya.”

Jantung Keisha berdebar kencang. Ia berdeham sebelum terkekeh canggung. Ia menjawab, “Momny sudah bercerita tentang Ayahmu, Sayang. Dia—”

“May tau, Mom. Ayah di atas sana...” Mayra menunjuk ke atas dan menghela napas sebelum cemberut. “May berharap Mommy mau menikah dan mencarikan May seorang Ayah di kota ini.” Ucapnya lagi.

Keisha terdiam sejenak, “Mommy akan memikirkannya, sayang...” Jawabnya cepat untuk mengganti topik.

Jauh di lubuk hatinya, ia tahu itu tidak akan pernah terjadi. Hatinya sudah dingin dan ia telah menutup diri dari apa pun yang berhubungan dengan cinta.

‘Membiarkan satu pria menyakiti dan memanfaatkanku sudah cukup. Aku tidak akan pernah jatuh cinta lagi!!’ Keisha bersumpah dalam hatinya.

°°

Sementara itu, sebuah jet pribadi baru saja mendarat. Daffa Satya Wicaksana sedang meninggalkan bandara melalui bagian VIP ketika ia melihat punggung seorang wanita. Ia berhenti sejenak, sosok wanita itu tampak familiar baginya.

Ia menyipitkan mata untuk mengamati lebih jelas. Rambut hitam legamnya yang panjang, bergelombang, dan tergerai menari-nari tertiup angin sepoi-sepoi, membingkai wajah wanita itu.

Sebelum Daffa bisa melihat dengan lebih jelas, sebuah taksi berhenti di depan wanita itu dan bergegas masuk bersama gadis kecil yang bersamanya.

“Pak, apa ada yang dibutuhkan?”

Daffa tersadar dari lamunannya ketika suara asistennya terdengar. Ia mengerutkan kening, menggelengkan kepala, dan bertanya. “Jam berapa rapat departemen hukum?” Tanyanya.

Aaron melirik jam tangannya dan menjawab, “Tiga puluh menit lagi, Pak.” Jawabnya.

Mereka berjalan menuju konvoi mobil hitam yang elegan dan Daffa masuk ke kursi belakang mobil di tengah. Aaron mengikutinya tetapi duduk di kursi penumpang.

“Siapa Direktur Hukum yang baru? Apa kamu sudah tahu??” Tanya Daffa saat mobil mulai berjalan dan meninggalkan bandara.

Aaron tersenyum puas saat menjawab, “Pengacara Zenith berhasil mendapatkan wanita yang luar biasa. Salah satu pengacara paling berpengaruh di negara ini. Dia terkenal karena caranya menangani dan memenangkan kasus, Pak.” Jelasnya semangat.

Daffa mengerutkan kening, tetapi tidak menjawab. Meskipun ia menghindari bekerja sama dengan perempuan dengan segala cara, tapi ia membutuhkan seseorang untuk memperbaiki kekacauan yang ditimbulkan oleh Direktur Hukum sebelumnya pada Perusahaan.

“Apakah ada kabar tentang Keisha?” Tanya Daffa.

“Sayangnya, kami masih belum punya petunjuk, Pak.” Jawab lAaron. Ia merasa kasihan pada CEO yang duduk di kursi belakang.

Meskipun ia ahli dalam pekerjaannya dan bisa melakukan apa yang tidak bisa dilakukan orang lain, ia tetap tidak bisa menemukan orang yang telah Daffa cari selama enam tahun.

Tiga puluh menit kemudian, Daffa dan timnya tiba di perusahaan dan langsung menuju ruang konferensi tempat ia mengadakan rapat dengan tim hukum.

Mereka harus memperkenalkan Direktur hukum yang baru sebelum ia mulai bekerja. Namun, ketika Daffa mendorong pintu besar dan masuk ke ruang konferensi, ia tertegun ketika melihat wanita yang sedang menatapnya dengan senyum sopan namun dingin.

“Senang bertemu Anda, Tuan Daffa. Saya Keisha Elara Daphne, Direktur Hukum Anda yang baru!” Wanita itu memperkenalkan dirinya dengan tenang.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Penyesalan Tuan CEO [Mantan Kekasihku]   Bab 7. Tidak Akan Membiarkan

    Tak mau membuang waktu, Keisha bergegas menuju salah satu lift dan kembali ke ruang konferensi. Debaran jantungnya yang hebat memekakkan telinga. Bagaimana jika keluarga Wicaksana berniat untuk mengambil putri kecil perempuannya?Saat Keisha mendorong pintu ruang konferensi, ia seketika panik saat melihat Mayra berada dalam gendongan pria itu. Keisha khawatir Daffa akan mengenali Mayra, Keisha segera turun tangan dan mengambil putrinya kembali.Wajah Keisha terlihat marah dan penuh emosi. Namun, jauh di lubuk hatinya, jantungnya berdebar kencang. Kebetulan macam apa ini? Bagaimana mungkin Daffa bertemu Mayra tepat setelah ia datang ke perusahaan?Ia tidak ingin Daffa tahu tentang Mayra. Sama sekali! Putrinya hanya miliknya!Pertanyaan Daffa awalnya tidak terpikirkan. Ia berusaha mencari cara untuk pergi tanpa membuat pria itu curiga.“Semuanya, keluar!!” perintah Daffa dengan gigi terkatup sambil melirik wanita yang telah ia dambakan selama bertahun-tahun. Kali ini, udara di sekitar

  • Penyesalan Tuan CEO [Mantan Kekasihku]   Bab 6. Pertemuan Mayra dan Daffa

    Keisha melipat bibirnya menjadi garis tipis dan mengabaikan ucapan Daffa. Ia kembali memperhatikan berkas-berkas di tangannya dan terus memeriksanya.Sebuah pikiran tiba-tiba terlintas di benak Daffa. Ia melirik Felix Brooks dan mengusulkan, “Karena rapat sudah selesai, bagaimana kalau aku mentraktir timmu makan siang?”Hanya itu cara agar ia bisa berinteraksi dengan Keisha lebih lama karena Keisha tetap bersikeras mengabaikan keberadaannya.Felix yang dahinya berbintik-bintik keringat menghela napas lega ketika miliarder itu tidak tersinggung dengan kekasaran karyawannya. Felix tersenyum senang dan menjawab dengan antusias, “Suatu kehormatan untuk kami, Tuan Daffa.”Mereka mulai berdiri ketika Keisha tiba-tiba menerima telepon.“Apa?!!” Sikap tenang Keisha tiba-tiba berubah ketika ia menjawab telepon di ponselnya. Ia terlihat sangat panik saat ia bergegas keluar dari ruang konferensi.Melihat reaksi Keisha, alis Daffa berkerut. Karena penasaran, ia pun mengikuti Keisha, alisnya terus

  • Penyesalan Tuan CEO [Mantan Kekasihku]   Bab 5. Tidak Mau Kenal Lagi

    Mata Daffa sedikit melebar, jantungnya berdebar kencang di tulang rusuknya saat ia melirik wanita cantik di hadapannya. Itu benar-benar dia... Keisha Elara Daphne. Gadis yang pergi dan membawa serta hatinya.Rambut hitam legamnya yang halus tergerai, jatuh di bahunya seperti air terjun dan ia mengenakan setelan jas feminin biru tua, terlihat sangat profesional. Keisha terlihat sedikit berbeda dari penampilannya di masa lalu, tetapi itu memang dia. Cinta pertama Daffa dan satu-satunya wanita yang ia inginkan.‘Keisha adalah wanita itu? Ternyata dia pengacara ternama yang dibicarakan semua orang?’ Daffa merenung dalam hati, berusaha pulih dari keterkejutannya.Setelah enam tahun, ia tidak menyangka mereka akan bertemu seperti ini. Daffa membayangkan reuni yang lebih sentimental di mana ia akan menarik Keisha kembali ke dalam pelukannya dan memeluk Keisha erat.“Semuanya, keluar. Saya ingin berbicara dengan Nona Keisha berdua saja!” Titah Daffa, suaranya serak karena emosi yang meluap-lu

  • Penyesalan Tuan CEO [Mantan Kekasihku]   Bab 4. Pertemuan Kembali

    ENAM TAHUN KEMUDIAN...“Mommy, apa kita akan tinggal di sini sekarang?”Di bandara Man City, seorang wanita berpakaian setelan profesional feminin berwarna biru tua turun dari pesawat.Tidak hanya memiliki wajah cantik yang memukau, tapi ia juga memancarkan aura kuat, yang memberi kesan bahwa ia bukan tipe orang yang bisa diremehkan.Wanita itu memancarkan keanggunan dan kelembutan, kepercayaan diri terpancar di setiap langkahnya saat sepatu hak tingginya yang runcing berdenting di lantai.Di satu tangan, ia memegang tas desainer dan tangan lainnya menggenggam tangan seorang anak.Seorang gadis kecil yang sangat mirip dengannya berjalan di sampingnya, memandang sekeliling dengan rasa ingin tahu dan kegembiraan yang bersinar di mata hazel hijaunya yang besar.Pipi merahnya dan senyum manisnya menerangi sekitarnya. Ibu dan anak yang cantik itu menarik perhatian orang-orang saat mereka berjalan di bandara, memikat pandangan para pejalan kaki. Wanita itu menatap putrinya dan tersenyum m

  • Penyesalan Tuan CEO [Mantan Kekasihku]   Bab 3. Kemana Dia?

    Bukannya Keisha tidak ingin mengejar kariernya. Mimpinya adalah menjadi pengacara dan kuliah di salah satu universitas terbaik di luar negeri. Namun, ia tidak bisa meninggalkan Man City begitu saja, hanya untuk jaga-jaga, siapa tahu ibunya yang meninggalkannya di panti asuhan kembali menjemputnya... Keisha juga tidak bisa berjauhan dengan Daffa. Itulah alasan Keisha mengapa ia tak meraih apa-apa.Daffa bagi Keisha adalah dunianya. Dan yang Keisha inginkan hanyalah selalu dekat dengan pria itu. Jadi, alih-alih mengejar mimpinya, ia malah fokus pada hubungannya dan menunggu ibu kandungnya mencarinya.Melirik wanita yang pakaiannya bisa membeli mobil, Keisha mendengus dan mulai berjalan pergi, tak ingin menanggapi ejekan Adeeva lagi.Bagaimanapun, Adeeva tidak mau membiarkan Keisha pergi begitu saja. Dengan gerakan halus, wanita itu meletakkan kakinya di depan kaki Keisha, hingga membuat Keisha tersandung dan jatuh ke lantai.Sebuah desisan keluar dari bibir Keisha saat ia memutar pergel

  • Penyesalan Tuan CEO [Mantan Kekasihku]   Bab 2. Berakhir!

    Adeeva bersikap seolah-olah ia sudah menjadi pemenang di hati Daffa.Namun, Keisha tak bisa terus memikirkan hal itu karena fokusnya tertuju pada pria yang tak menyadari kehadirannya meskipun berdiri berdekatan.“Apa yang sedang terjadi, Daffa?” Tanya Keisha, kedua tangannya terkepal kuat sambil menunggu jawaban pria itu.Meskipun rasa sakit pengkhianatan mencengkeram hatinya, Keisha bersedia memberi Daffa kesempatan untuk menjelaskan. Ia ingin Daffa mengatakan jika dia terlalu banyak berpikir dan tak ada yang terjadi antara Adeeva dan dirinya.“Apa yang kau lakukan di sini?!” Tanya Daffa sebagai respon terhadap pertanyaan Keisha.Mata Keisha terasa perih karena air mata. ‘Dia bahkan tidak berusaha menjelaskan dirinya sendiri,’ ia berpikir dengan sedih.“Apa aku tidak boleh ada di tempat ini? Bukankah seharusnya aku juga melihatmu mengumumkan hubunganmu dengan perempuan lain?!!” Tanya Keisha, meninggikan suaranya.Beberapa desahan orang terdengar di ruangan saat mereka semua menyaksik

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status