Share

P 200 J Bab 18

"Lihat aku!" ucap Bara kemudian mengangkat wajahku, dengan ibu jarinya dia mengusap pipi basahku. "Tuhan begitu baik padamu, mengirimkan mereka untuk menebusmu. Ini kesempatanmu keluar dari sini. Perlihatkan wajah tercantikmu, jangan memberi mereka wajah jelek ini," lanjut Bara lagi.

Bara memaksakan senyumnya, dia memaksaku tersenyum juga dengan menarik pipiku. Mata kami sesaat beradu, bulir bening itu terus memaksa keluar dari mataku. Mata pria itu mengembun, ada rasa nyeri tertahan disana.

"Kenapa kau begitu baik padaku?" tanyaku lagi untuk kesekian kalinya, aku belum puas dengan semua jawabanya untukku. Kenapa aku ingin dia mengatakan hal lainnya.

"Aku tak tau, aku hanya tak ingin melihat kesedihanmu, tak suka melihatmu menangis," ucapnya.

"Lalu kenapa kamu sekarang menangis?" tanyaku, jemariku mengusap pipi basah itu.

Bara mengalihkan pandanganya dariku, bibirnya tersenyum masam. Dia mendongakkan wajahnya, melihat langit-langit kamar.

"Kenapa?" tanyaku lagi.

"Kenapa kau bawel sek
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status